Acara di Malang

Keesokan harinya Rara bangun terlebih dahulu, meninggalkan Ilham yang masih berbalut selimut.

Seusai membersihkan diri Rara berkutat dengan perlengkapan masak dan juga beberapa bahan makanan yang siap diolah.

Rara memang suka sekali memasak, untuk soal makanan memang dia sedikit perhatian.

Bahkan Ilham sering sekali dimarahi jika tidak menurut padanya.

Selama kurang lebih sejam Rara menyelesaikan ritual masaknya. Berbagai macam makanan sudah tersaji di meja makan.

Ilham yang baru keluar dari kamar pun tersenyum melihat makanan yang beraneka ragam tersebut.

"Wah kelihatannya enak Ra" katanya dengan menelan slavina.

"Iya mas, silahkan dinikmati aku tinggal cuci baju dulu." timpal Rara lalu pergi kebelakang untuk mencuci baju.

Sedikit kecewa di raut wajah Ilham namun Ilham tetap melanjutkan keinginannya untuk makan.

Nasi, lauk serta sayur berpindah di piringnya kemudian dia melahapnya bahkan dia tambah lagi.

"Makananmu memang terbaik Ra" gumam Ilham dengan mulut penuh makanan.

Setelah sarapan Ilham menghampiri Rara yang asik sibuk mencuci di belakang.

"Ra, aku pamit dulu ya. Hati-hati di rumah." pamit Ilham lalu mengecup kening Rara.

Rara pun ingin mengelak namun dia kalah cepat dengan Ilham.

Setalah pamit Ilham berlalu namun dia kembali lagi.

"O ya Ra, nanti malam ada acara di kantor cabang kita yang di Malang, kita harus berangkat ke sana. Jadi bersiap ya" kata Ilham lalu berangkat.

Sebenarnya Rara malas untuk ikut namun kalau nggak ikut pasti Ilham akan marah.

Seusai mencuci baju Rara masuk kamarnya, di bukanya lemari baju untuk mencari baju yang cocok.

"Pakai baju mana ya" gumamnya dengan memilah-milah baju di lemari.

Karena tidak menemukan yang cocok Rara berniat untuk membeli baju di mall.

Dia berias dan memesan taxi online tak lupa dia juga mengirim pesan pada Ilham.

Kurang dari satu jam dia sudah sampai di mall terbesar kota Surabaya.

Dia naik ke lantai lima untuk melihat-lihat baju.

Lama mencari-cari baju yang cocok akhirnya pilihannya jatuh pada dress selutut dengan warna merah maron.

Puas berbelanja Rara pun istirahat sebentar di salah satu resto yang ada di dalam mall tersebut. Saat menunggu makanan serta minumannya Rara melihat seseorang yang tersenyum padanya.

"Pak Leo" gumamnya dengan membalas senyuman pak Leo.

Ya, Leo adalah atasan Ilham di kantor. Mesti tidak akrab namun Rara dan Leo beberapa kali bertemu saat dia diajak Ilham untuk menghadiri acara kantor.

Leo menghampiri Rara dan menawarkan diri untuk bergabung.

"Boleh saya bergabung nona Rara?" tanya Leo dengan tersenyum.

"Boleh pak, silahkan duduk." Jawab Rara mempersilahkan Leo duduk.

"Terima kasih" ujar Leo lalu mengambil kursi dan duduk.

"Bapak pesan apa, biar saya pesankan?" tanya Rara dengan menatap Leo yang duduk berseberangan dengannya.

" Tidak usah, kebetulan saya sudah memesan minuman" tolak Leo

Setelah makanan mereka datang, mereka melahap makanan mereka dengan mengobrol ringan.

"Nanti kamu ikut menghadiri acara di Malang kan?" tanya pak Leo lalu memasukan makanan ringannya ke dalam mulut.

"Insha Allah ikut pak" jawab Rara dengan tersenyum.

Cukup lama mengobrol akhirnya Rara pamit untuk pulang karena hari sudah semakin siang.

Bagaimana kalau saya antar nona Rara?" tanya Leo mencoba memberi tumpangan pada Rara.

"Nggak usah pak, biar saya naik taxi saja. Terima kasih tawarannya, permisi." tolak Rara lalu segera berlalu.

Leo pun tersenyum atas penolakan Rara, mata Leo terus saja memandangi punggung Rara yang semakin tak terlihat.

Waktu berlalu dengan cepat. Ilham dan Rara sudah bersiap untuk menuju kota Malang.

Wajah Ilham sangat berseri tidak seperti biasanya. Rara yang merasa ada yang aneh dengan Ilham pun bertanya

"Wajah kamu kok ceria sekali mas" tanya Rara dengan menatap Ilham yang sedang menyetir.

"Kan kita mau menghadiri acara di kantor Malang Ra, jadi harus ceria. Dan aku ada surprise buat kamu" jawab Ilham dengan tersenyum.

Sebenarnya Ilham ingin memperkenalkan Vera kepada Rara, karena kebetulan Vera juga bekerja di kantor cabang Malang, yang akan mereka kunjungi.

Membutuhkan waktu tiga jam untuk sampai di kota Malang. Banyak para petinggi perusahaan yang hadir begitu pula dengan Vera.

Mata Vera tertuju pada Ilham yang datang dengan

menggandeng Rara. Vera sudah mengetahui wajah Rara dari foto yang diperlihatkan Ilham. Dan baru kali ini bertemu langsung dengannya.

Ilham yang mengetahui Vera menatapnya melepaskan gandengan tangannya lalu mendekati Vera tentu dengan Rara yang mengekor di belakang.

"Dia siapa mas?" tanya Rara saat Ilham mendekati Vera.

"Ini Vera bagian keuangan di kantor ini" jawab Ilham dengan tersenyum kecut.

Vera menginjak kaki Ilham sehingga Ilham menahan sakit akibat ulah Vera.

Rara tersenyum pada Vera begitu pula Vera, mereka pun saling menjabat.

Rara bersikap biasa pada Vera namun berbeda dengan Vera yang bersikap tidak tenang.

Ilham pamit pada Vera dan juga Rara untuk ke toilet sebentar, tak selang berapa lama Vera menyusul Ilham ke toilet.

"Mas, aku minta kamu bicara pada istrimu kalau kita telah menikah, aku nggak mau malam ini kamu dengannya, sudah dua malam kamu bersamanya kini gantian jatahku!" seru Vera dengan bibir yang maju ke depan.

Melihat bibir Vera yang maju ke depan membuat Ilham langsung menyambarnya lama berpaut akhirnya mereka menyudahinya sebelum ada orang yang melihat.

"Nanti aku akan bicara padanya setelah acara ini usai, aku takut kalau Rara histeris dan membuat kacau acara ini." kata Ilham yang membuat Vera mengangguk.

"Iya mas, aku sangat merindukan mu mas" ucap Rara dengan memeluk Ilham.

Setelah puas melepas rindu mereka kembali lagi ke depan.

"Ke toiletnya kok lama sih mas" tanya Rara dengan raut wajah cemberut

"Perut mulas sekali sayang" jawab Ilham beralasan sambil terkekeh.

Rara hanya menatapnya sekilas lalu menggandeng tangan Ilham mengajaknya untuk mencari tempat duduk.

Vera menjadi kesal, pasalnya Rara lebih menguasai Ilham ketimbang dirinya padahal malam ini adalah jadwal bersamanya.

Ilham serba bingung, di sisi lain Rara memintanya untuk menemaninya sedangkan di sisi lain Vera juga ingin di temani.

Satu pesan pun diterima.

"Kamu temui aku sekarang atau aku kesana dan memberitahu Rara hubungan kita" pesan dari Vera

Ilham memasukan kembali ponselnya dan memikirkan alasan apa yang tepat untuk Rara.

Beberapa menit berfikir akhirnya dia menemukan juga ide untuk pergi dari Rara dan menemui Vera

"Ra, aku harus menemui pak Leo sebentar, Beliau memanggilku" alasan Ilham supaya diijinkan pergi oleh Rara

"Silahkan mas namun jangan lama- lama ya" kata Rara dengan tersenyum.

"Siap sayang" ujar Ilham lalu mengecup Rara sekilas.

Ilham segera menemui Vera di gudang kosong yang terletak di belakang kantor.

Lebih baik kita ke rumah saja mas, aku sangat merindukanmu. Setelah itu baru kembali ke sini. Bilang saja pada Rara ada tugas mendadak dari pak Leo." kata Vera yang mendapat senyuman serta anggukan dari Ilham.

"Good idea" timpal Ilham lalu mereka keluar kantor meninggalkan Rara sendirian.

Dua jam berlalu orang-orang sudah banyak yang pulang sedangkan Rara masih setia di tempat duduknya menunggu Ilham kembali.

Terpopuler

Comments

Helen Nirawan

Helen Nirawan

rara2 kpn pinter ny seh

2025-01-31

0

Alifah Azzahra💙💙

Alifah Azzahra💙💙

Dasar suami kurang ajar mudah2an kmu dan si Vera itu dpat karmanya

2023-11-13

2

Aqiyu

Aqiyu

dasar kurang ajar kamu Ham.....
buat apa sama Rara tapi kamu janji sama Vera ga akan hubungan ba***
percuma mending looo lepas Rara

2022-10-13

0

lihat semua
Episodes
1 Aku menikah lagi
2 Dia yang mana yang mampu mengalihkan rasa setiamu
3 Janji bodoh
4 Acara di Malang
5 Pergi ke Pantai dengan Leo
6 Dibawa pulang
7 Vera hamil
8 Kekasih pura-pura
9 Rasa cinta untuk lelaki lain
10 Kenapa aku yang selalu disalahkan
11 Jangan salahkan aku jika bersikap semauku
12 Tidak mungkin kan kamu selingkuh?
13 Kemarahan Ilham
14 Rumah tangga kita sudah tidak sehat
15 Kedatangan mertua
16 Saran mama Leo
17 Kekecewaan mama dan papa
18 Gugat Ilham secepatnya
19 Pergi dari rumah Ilham
20 Gugat ke pengadilan.
21 Bertemu lagi
22 Pulang
23 Bercerita kepada ibu
24 Enggan pergi ke sidang
25 Belikan mobil
26 Pinjam uang
27 Pamer
28 Akhirnya
29 Traktiran Rara
30 Mengaji
31 Vera berulah
32 Lamaran
33 Datang Menjenguk
34 Marah
35 Tidak terselamatkan
36 Kesal dengan Vera
37 Acaranya apa saja? Maharnya apa?
38 Terima kasih telah menjaga jodohku
39 Membayar hutang
40 Ijinkan aku memelukmu untuk terakhir kalinya
41 Salah paham
42 Serah-serahan
43 Acara IjabQabul
44 Bisa di unboxing sekarang?
45 Ilham sakit hati
46 Malam pertama Leo dan malam seribu Ray
47 Malam pertama part 2
48 Wanita gila
49 Wanita macam apa yang telah aku nikahi
50 Vera merana, Rara bahagia
51 Bulan madu part pertama dan malam kelam Vera
52 Mengunjungi menara Eiffel
53 Vera, Ilham semakin tersiksa, Rara semakin bahagia
54 Hari terakhir di Eropa
55 Kesal
56 Saling meminta maaf
57 Kapan kalian memberi cucu
58 Ketahuan mama lagi
59 Berubahnya sikap Rara maupun Leo yang membuat mama tersenyum
60 Peraturan aneh
61 Akhirnya hamil
62 Jangan lebay Le
63 Bisakah kamu memperlakukanku sewajarnya
64 Diperhatikan salah nggak diperhatikan juga salah
65 Bertengkar lagi
66 Mengucapkan ikrar janji
67 Masak bersama
68 Aku bahagia
69 Syukuran
70 Pengumuman
71 Kerelaan Ilham
72 Vera hamil
73 Cemburu buta
74 Manjat mangga
75 Pengen kamu yang masak
76 Di balik perhatian Edward
77 Jangan tawan aku dengan sikapmu
78 Please jangan hina aku
79 Pelukan Edward
80 Permintaan maaf Ray
81 Rara terjatuh
82 Aku lebay?
83 Ayah sakit
84 Ijinkan aku menemanimu
85 Mencari pekerjaan
86 Bertemu Ilham
87 Ikut ke cafe
88 Aku memang egois dan ingin menang sendiri
89 Sakit
90 Lupa
91 Hipertensi
92 Nama untuk anak kita
93 Sikap posesif Rara
94 Manisan kedondong
95 Harus operasi
96 Pergi
97 Kamu sudah bahagia di sana
98 Ilham salah paham
99 Rival Ilham
100 Memanasi Ilham
101 pengumuman
102 Akan lebih baik jika menjadi teman
103 Ini semua gara-gara kamu mas
104 Leora dan Liora
105 Welcome baby twins
106 Vera kecil boleh pulang besok
107 Batalkan saja pernikahannya
108 Jangan dibatalkan
109 Akhirnya semua bahagia
110 Semakin kesini kamu semakin berubah
111 Aku merindukanmu mas
112 Cerita hoax Ray
113 Habis marahan terbitlah mesra
114 Hilang
115 Segera menikah
116 Aku nggak sanggup melihat kamu dengan teman wanita mu
117 Terus atau berakhir
118 Menyusul
119 Hukuman Ranjang
120 Jangan lupa bayar hutang
121 Makanan pedas membawa bencana
122 Sudah boleh pulang
123 Menjelang pernikahan
124 Akhirnya halal
125 Malam ke dua
126 Kami bahagia Ma
127 Pengumuman
128 -
129 &&&&&&&&&&
130 Pengumuman
131 pengumuman
132 Beautifull revenge
133 Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
134 Married with a Stranger
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Aku menikah lagi
2
Dia yang mana yang mampu mengalihkan rasa setiamu
3
Janji bodoh
4
Acara di Malang
5
Pergi ke Pantai dengan Leo
6
Dibawa pulang
7
Vera hamil
8
Kekasih pura-pura
9
Rasa cinta untuk lelaki lain
10
Kenapa aku yang selalu disalahkan
11
Jangan salahkan aku jika bersikap semauku
12
Tidak mungkin kan kamu selingkuh?
13
Kemarahan Ilham
14
Rumah tangga kita sudah tidak sehat
15
Kedatangan mertua
16
Saran mama Leo
17
Kekecewaan mama dan papa
18
Gugat Ilham secepatnya
19
Pergi dari rumah Ilham
20
Gugat ke pengadilan.
21
Bertemu lagi
22
Pulang
23
Bercerita kepada ibu
24
Enggan pergi ke sidang
25
Belikan mobil
26
Pinjam uang
27
Pamer
28
Akhirnya
29
Traktiran Rara
30
Mengaji
31
Vera berulah
32
Lamaran
33
Datang Menjenguk
34
Marah
35
Tidak terselamatkan
36
Kesal dengan Vera
37
Acaranya apa saja? Maharnya apa?
38
Terima kasih telah menjaga jodohku
39
Membayar hutang
40
Ijinkan aku memelukmu untuk terakhir kalinya
41
Salah paham
42
Serah-serahan
43
Acara IjabQabul
44
Bisa di unboxing sekarang?
45
Ilham sakit hati
46
Malam pertama Leo dan malam seribu Ray
47
Malam pertama part 2
48
Wanita gila
49
Wanita macam apa yang telah aku nikahi
50
Vera merana, Rara bahagia
51
Bulan madu part pertama dan malam kelam Vera
52
Mengunjungi menara Eiffel
53
Vera, Ilham semakin tersiksa, Rara semakin bahagia
54
Hari terakhir di Eropa
55
Kesal
56
Saling meminta maaf
57
Kapan kalian memberi cucu
58
Ketahuan mama lagi
59
Berubahnya sikap Rara maupun Leo yang membuat mama tersenyum
60
Peraturan aneh
61
Akhirnya hamil
62
Jangan lebay Le
63
Bisakah kamu memperlakukanku sewajarnya
64
Diperhatikan salah nggak diperhatikan juga salah
65
Bertengkar lagi
66
Mengucapkan ikrar janji
67
Masak bersama
68
Aku bahagia
69
Syukuran
70
Pengumuman
71
Kerelaan Ilham
72
Vera hamil
73
Cemburu buta
74
Manjat mangga
75
Pengen kamu yang masak
76
Di balik perhatian Edward
77
Jangan tawan aku dengan sikapmu
78
Please jangan hina aku
79
Pelukan Edward
80
Permintaan maaf Ray
81
Rara terjatuh
82
Aku lebay?
83
Ayah sakit
84
Ijinkan aku menemanimu
85
Mencari pekerjaan
86
Bertemu Ilham
87
Ikut ke cafe
88
Aku memang egois dan ingin menang sendiri
89
Sakit
90
Lupa
91
Hipertensi
92
Nama untuk anak kita
93
Sikap posesif Rara
94
Manisan kedondong
95
Harus operasi
96
Pergi
97
Kamu sudah bahagia di sana
98
Ilham salah paham
99
Rival Ilham
100
Memanasi Ilham
101
pengumuman
102
Akan lebih baik jika menjadi teman
103
Ini semua gara-gara kamu mas
104
Leora dan Liora
105
Welcome baby twins
106
Vera kecil boleh pulang besok
107
Batalkan saja pernikahannya
108
Jangan dibatalkan
109
Akhirnya semua bahagia
110
Semakin kesini kamu semakin berubah
111
Aku merindukanmu mas
112
Cerita hoax Ray
113
Habis marahan terbitlah mesra
114
Hilang
115
Segera menikah
116
Aku nggak sanggup melihat kamu dengan teman wanita mu
117
Terus atau berakhir
118
Menyusul
119
Hukuman Ranjang
120
Jangan lupa bayar hutang
121
Makanan pedas membawa bencana
122
Sudah boleh pulang
123
Menjelang pernikahan
124
Akhirnya halal
125
Malam ke dua
126
Kami bahagia Ma
127
Pengumuman
128
-
129
&&&&&&&&&&
130
Pengumuman
131
pengumuman
132
Beautifull revenge
133
Salahkah aku mencintaimu (suami orang)
134
Married with a Stranger

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!