Jadi Sasaran

Tengah malam...

Agha kembali ke kamarnya dan melihat Elysia yang sudah tertidur pulas dikasur besarnya.Elysia begitu nyenyak seperti ia merasa nyaman tidur dikasur Agha.Agha menghampirinya dan duduk disisi Elysia yang tertidur.Secara reflek menggeser helai rambut yang menutupi sebagian wajah Elysia

Dia memang sangat cantik..Puji Agha pada kecantikan Elysia

Dan akhirnya ia tertidur disamping Elysia

......................

Menjelang subuh..

Elysia terbangun untuk menjalankan ibadah sholat subuh seperti biasa ia lakukan.Dengan masih dalam keadaan ngantuk ia berjalan menuju kamar mandi .Tapi tanpa sadar ia menabrak tubuh bidang Agha yang ternyata sudah bangun lebih dulu.Membuat Elysia langsung tersadar karna terkejut

"Ah.. Maaf tuan..Saya tidak tahu tuan sudah bangun.."Ucap Elysia sedikit gugup

"Kau sudah bangun?"Tanya Agha mengalihkan pertanyaan Elysia

"Iya tuan.. Saya mau sholat subuh."Jawabnya tertunduk

"Ya sudah.. Ayo kita sholat bersama."Ujar Agha yang sontak membuat Elysia terkejut

Karna tak menyangka jika Agha akan mengajaknya sholat bersama,Agha seperti sosok imam yang didambakan oleh semua kaum hawa karna ia masih bersifat religius

"Iya ... Tuan..Saya ambil wudhu dulu.."Jawab Elysia langsung kekamar mandi

Setelah wudhu mereka sholat bersama,setelah sholat Elysia tak kembali tidur dan justru ingin keluar kamar

"Kau mau kemana?"Tanya Agha

"Saya mau bantu bi Surti tuan..Mau siapkan sarapan pagi untuk tuan.."Jawab Elysia

"Tidak usah.. Lebih baik kita olahraga pagi saja..Cuaca sedang bagus..Bersiap siap lah.."Ujarnya yang lebih dulu keluar kamar

Elysia hanya menatap heran

......................

Rumah paman..

Dina yang masih tidur nyenyak,dikejutkan dengan suara teriakan sang ibu yang memanggilnya

"Dina..Dina..Cepat bangun..Sudah siang.."Teriak ibunya dari balik pintu

Dina yang masih dalam keadaan tidur pulas tak mendengar suara teriakan ibunya.Hingga membuat kesabaran sang ibu habis dan masuk kedalam kamar Dina.Tanpa pikir panjang si ibu langsung menarik telinga Dina dengan kuat.Sontak membuat Dina meringis kesakitan

"Aduh..Aduh..Sakit ma..Aku kan masih tidur.."Ujar Dina meringis kesakitan sambil memegangi telinganya

"Kau mau tidur sampai jam berapa?Ini sudah siang,apa kau tidak sekolah?"Tanya Ibunya dengan nada tinggi

"Ihhh.. Ini hari libur ma..Tanggal merah..Jadi biarin aku tidur lebih lama lagi."Jawab Dina menjelaskan

"Begitu.. Ya sudah,kau tetap harus bangun..Bantu mama bereskan rumah.. Sekarang sudah tidak ada Elysia..Kau harus bantu mama..Cepat bangun..!!!!"Ucap ibunya dengan nada tinggi lagi

"Aku enggak mau..Bukan tugas ku..Itu kan tugas mama..Kalau tidak sanggup mama pakai saja pembantu baru.."Jawab Dina melawan ibunya

"Anak kurang ajar.. Berani sekali kau menjawab seperti itu.. Anak tidak tahu di untung.. Apa kau mau bayar gaji pembantu?Hah??Bahkan bapakmu yang tidak berguna itu tidak sanggup buat bayar pembantu,kau dengan entengnya bicara seperti itu..Cepat bangun..Jangan bikin mama tambah emosi .."Teriak ibunya semakin meninggikan nadanya

Akhirnya Dina menuruti perintah ibunya karna tak ingin dirinya menjadi sasaran kemarahan ibunya yang dianggapnya memang sangat kejam

Sial.. Si babu itu sudah tidak ada ,Malah aku yang jadi sasaran terus..Gerutu Dina dengan kesal

🌸🌸🌸

Agha mengajak Elysia berjalan pagi mengitari setiap perumahan.Elysia merasa sangat senang,karna tidak pernah ia merasakan udara pagi yang begitu sejuk dan menikmati olahraga pagi .Karna selama tinggal bersama mereka yang ia lakukan hanya lah melayani keluarga paman nya dan mengerjakan semua pekerjaan rumah seperti pembantu.Caci maki dan penyiksaan juga tak luput Elysia rasakan,hingga membuat Elysia mengalami trauma berat jika harus mengingat semua penderitaan itu