Tertunda

Agha mulai penasaran dengan kehidupan Elysia sebelumnya .Ia mengambil ponselnya dan menghubungi Reyhan

"Halo tuan.."Sahut Reyhan

"Kirimkan aku profil Elysia secara detail."Perintahnya

"Baik tuan.."Jawab Reyhan

Agha langsung menutup panggilannya

Tak berapa lama Elysia keluar dari kamar mandi dengan sudah memakai piyama.Agha dengan sengaja menyuruh bi Surti menyiapkan segala keperluan Elysia termasuk pakaian tidur sewajarnya yang akan dipakai Elysia .Agha tak ingin memanfaatkan situasi Elysia yang baginya masih dibawah umur,walaupun Elysia sudah menjadi istrinya.

"Kesini."Perintahnya menyuruh Elysia untuk menghampirinya ke meja rias

Elysia yang masih keadaan canggung menghampiri Agha

Agha pun mengambil alat pengering rambut dan mencoba mengeringkan rambut Elysia.Merasa tidak enak hati Elysia mencoba menolak

"Ti.. Tidak usah tuan..Biar saya sendiri saja.."Ucap Elysia mencoba menolak

"Tidak apa apa..Kau memiliki rambut yang panjang pasti kau sulit mengeringkannya sendiri."Jawab Agha

Elysia akhirnya menurutinya.Dan Agha dengan perlahan mengeringkan rambut Elysia dengan sabar.Elysia merasa salut dengan sikap Agha yang perhatian padanya.

"Rambutmu sangat bagus."Puji Agha sambil tetap terus mengeringkan rambut Elysia yang panjang

"Terima kasih tuan."Jawab Elysia tersenyum

"Apa kau selalu merawatnya?"Tanya Agha lagi

"Tidak tuan.. Rambut saya alami..Saya tidak pernah melakukan perawatan untuk diri saya."Jawab Elysia

"Bagaimana kau menjalani hidupmu sebelumnya?"Tanya Agha mencoba mencari tahu kehidupan Elysia

"Hidup saya.."Elysia diam sejenak

"Ya .. Kenapa?"Tanya Agha lagi dengan serius

"Saya.. "Elysia masih terdiam

Ia seakan tak sanggup menceritakan kehidupan yang sebenarnya pada Agha.

"Saya menjalaninya dengan baik tuan.."Jawab Elysia tersenyum palsu,dengan menutupi yang sebenarnya

"Begitu."Ujarnya singkat

Agha pun selesai mengeringkan rambut Elysia

"Sudah."Ucapnya sambil merapikan sedikit rambut Elysia

Agha dapat merasakan wangi rambut Elysia dari shampo yang disediakan bi Surti

"Terima kasih tuan sudah mengeringkan rambut saya."Ucap Elysia sambil mengangguk dan dengan nada bahasa Elysia yang masih kaku

"Apa kau nyaman memanggilku dengan sebutan tuan?"Tanya Agha merasa dirinya aneh setiap Elysia menyebut kata tuan pada dirinya

"Saya ..Hanya merasa masih sedikit canggung pada tuan.."Jawab Elysia dengan gugup

Agha pun tiba tiba mengusap pangkal rambut Elysia dengan lembut

"Ya sudah.. Jika itu membuatmu nyaman..Kau tidur lah..Ini sudah larut malam..Aku mau ke ruang kerja dulu."Ucapnya dengan sedikit tersenyum tipis

Membuat Elysia terpukau melihat senyuman Agha yang begitu menawan.Bagaimana tidak,Agha terlihat seperti lelaki yang sempurna.Tidak hanya tampan dan berwibawa namun juga begitu baik,perhatian,dan hangat bagi Elysia.Walaupun ia belum mengetahui seperti apa karakter sifat Agha yang sebenarnya

"Iya tuan.."Jawab Elysia menurut untuk tidur lebih dulu

Agha meninggalkan Elysia untuk beristirahat

Diruang kerja ia duduk sambil termenung sendirian.Malam pertama yang seharusnya bisa ia lakukan dengan Elysia,namun ia mencoba menunda dan menahannya.Karna melihat umur Elysia yang masih dibawah umur baginya,membuatnya tak ingin bersikap semaunya walau pun sudah menjadi haknya sebagai suami.Namun ia juga bisa melihat bahwa Elysia masih terlihat sangat polos dan baginya mungkin akan membuat Elysia terkejut dan tak nyaman.Ntah kenapa ia sangat ingin membuat Elysia nyaman di sisi nya dan aman jika bersamanya.Melihat dari sikap Elysia seperti gadis yang ketakutan namun berusaha untuk menutupinya

Saat ia sedang termenung,tiba tiba laptop yang ada dihadapannya menyala.Agha langsung melihat karna sebuah pesan masuk melalui emailnya.Dan seketika raut wajahnya menjadi serius dan tatapan matanya menjadi tajam