Tante Rosa dan Kasandra sedang berada di atas angin. Untuk menarik pembeli, mereka mengadakan diskon untuk semua barang baru.
Mereka tidak tahu jika tidak semua pakaian, tas dan sepatu serta semua aksesoris yang ada di dalam toko adalah milik dan modal Butik yang harus di putar untuk di ganti dengan barang berikutnya.
Sebahagian justru cuma barang titipan yang akan diminta pembayarannya di awal bulan berikutnya.
Kasandra dan Tante Rosa hanya tahu, toko atas nama Kasandra.
Tidak tahu jika pemilik lama masih memiliki hutang piutang dengan pemilik barang yang belum di bayarkan karena menunggu dari keuntungan penjualan barang yang sudah laku
Kasandra tumbuh menjadi anak yang manja, tanpa mau mempelajari ilmu marketing dan management.
Dia hanya butuh ijazah tetapi kepala kosong tidak berilmu.
Tante Rosa yang biasanya licik dan cerdik, sehingga suaminya lebih memilih untuk memiliki wanita lain, kali ini tumpul karena dibutakan oleh keserakahan tanpa berkeinginan untuk bertemu dengan pemilik lama agar tahu bagaimana operasional selanjutnya.
Ibu dan anak itu tersenyum penuh kemenangan saat Kay memberikan kunci butik dan selembar kertas bukti kepemilikan.
Alard berdiri menatap ke Monalisa Butik lewat ruang kerjanya.
Sejak tahu bahwa wanita yang ada di dalam sana adalah ibu dari putranya, Alard memiliki kebiasaan baru dengan sering berdiri di dekat dinding dan menatap ke bawah.
Pria yang kuat, tegas dan dominan seperti Alard, tidak membutuhkan perempuan yang kuat dan watak yang sama. Tetapi menginginkan wanita yang lembut dan tergantung seperti Bella.
Alard suka dan bangga menjadi pria yang selalu di butuhkan.
Oleh sebab itu Alard sangat suka menekan Bella baik dengan kata-kata maupun perbuatan.
Mendapati Bella yang salah tingkah dan lemah dalam kuasanya, Bella seperti seekor anak kucing yang manis yang menarik Alard untuk mendekat dan menyayanginya, hanya saja cara Alard sedikit berbeda dari pada umumnya.
Bertahun-tahun berkecimpung dalam dunia bisnis yang kejam dan penuh permainan serta jebakan.
Alard ingin saat pulang ke rumah, dia menjadi seorang ayah dan suami seperti pria kebanyakan.
" Tuan, malam ini Anda dan Nona Kasandra akan dinner di hotel Imferial "
Kay sudah berdiri di belakang Alard.
" Semua sudah di atur ? "
" Seperti biasa "
Alard mengangguk.
" Hmm, maaf tuan ! Apakah tidak perlu memberitahukan pada Nyonya Bella jika Anda akan makan malam dengan kakak tiri nyonya ? Maaf, saya lancang "
Alard memutar tubuhnya menatap Kay sambil tersenyum.
" Tidak perlu, nanti dia cemburu "
Alard tertawa kecil.
Kay meringis,
Percaya diri sekali anda, Tuan. Nyonya sepertinya belum terlalu perduli dengan anda, apa anda lupa jika sebelum memutuskan menikah dengan anda, nyonya pernah beberapa kali berkencan dengan tuan Luke ? Dari segi wajah saja masih tampan rival anda.
Anda unggul karena anda ayah dari putranya.
Kay hanya bisa berkata dalam hati.
" Kau memikirkan apa ? Benar ucapan-ku bukan ? Jangan sampai perempuan ular itu menyuruh orang lain memotret kami lalu mengiriminya pada Bella, jika itu terjadi, aku penggal kepalamu ! "
" Siap tuan, seperti biasa semua sudah di atur "
Kay memegang lehernya yang tiba-tiba terasa dingin.
Alard menatap Kay dengan menyipitkan matanya.
" Atau kau ingin menggantikan siapa nama pria itu ? Gopal ? "
" Oh, tidak tuan, terimakasih. iya kalau saya mendapatkan yang pertama kalau sisa ? Saya bisa di goreng oleh orang tua saya "
Alard mengangkat sebelah tangannya, melihat petunjuk waktu yang melingkari pergelangan tangan.
" Saatnya kita menjemput putraku, dan kita langsung pulang ke Mansion.
Kakek merindukan cucunya "
Alard keluar dari ruangannya di ikuti oleh Kay tiga langkah dibelakangnya.
Bella sendiri tidak ikut menjemput Biru ke sekolah karena Alard akan langsung mengantar Biru ke rumah keluarga Raimond dan menginap di sana mumpung akhir pekan.
Bella pulang sendiri ke apartemen, Alard tidak tahu pulang jam berapa atau justru ikut menginap.
Tidak ada yang bisa dilakukan Bella sendirian di apartemen, jika ada Mona mungkin dia akan menghabiskan waktu dengan ngobrol sembari minum kopi.
Bella sedang bosan untuk menggambar, dia memilih menonton film favoritnya pada tablet miliknya.
Bermalas-malasan diatas sofa dengan minuman dan camilan yang sedikit berserakan di atas meja.
...******...
Di hotel Imperial, Kasandra sudah berdandan dengan cantik dan elegan.
Dia tahu jika pria berkelas seperti Alard tidak suka dengan wanita yang terlalu mengumbar ke seksi-an tubuhnya.
Mengenakan dress panjang memiliki belahan di atas lutut berwarna hitam tanpa lengan, dan sepatu berhak tinggi. Kasandra melangkah anggun ke salah satu kamar yang memiliki balkon yang dirancang khusus untuk kencan romantis.
Kasandra melangkah menuju ke kamar, tempat mereka melakukan kencan dengan ditunjukkan oleh salah satu karyawan hotel.
" Apakah tuan Alard sudah datang ? "
Kasandra bertanya sedikit sombong seakan menunjukkan pada karyawan hotel bahwa, Alard boleh saja sudah menikah tetapi dia tetap membutuhkan wanita yang lain.
" Sudah dalam perjalanan, Nona. Beliau sudah memberitahukan kepada manager hotel ini agar Anda diminta menunggu sebentar "
" Oh, terimakasih.
Bisa kau antarkan minumannya sekarang ? Aku sangat haus ! "
Kasandra memegang lehernya seakan dirinya benar-benar sangat haus.
" Hah ? Ba-baiklah "
Pria itu segera memberikan botol minuman terbaik yang sudah dipesan oleh Kay agar untuk dinner malam ini sajikan semua makan dan minuman yang terbaik yang dimiliki hotel tersebut.
Tidak berapa lama, hidangan makan malam dan sebotol anggur sudah terhidang diatas meja.
Pelayan hotel pamit meninggalkan Kasandra sendirian.
Kasandra cepat-cepat membuat tas mungilnya, lalu memasukkan sebungkus serbuk obat kedalam botol anggur.
Bertepatan setelah Kasandra sudah selesai memasukkan obat yang di berikan oleh Tante Rosa tadi, Alard datang membuka pintu.
" Sudah lama ? "
Alard menggeser kursi yang ada di depan Kasandra.
" Oh tidak, baru lima menit yang lalu "
Alard menatap meja yang sudah terhidang beberapa menu makanan, dan itu sangat tidak disukai oleh Alard.
Dia lebih suka menanti makanan dari pada makanan sudah tersedia terlebih dahulu, Alard kuatir kejadian enam tahun lalu terulang kembali.
Tapi untuk kali ini Alard mencoba memaklumi, dan dia yakin Kasandra tidak mungkin akan meracuninya.
" Sebaiknya kita makan dulu baru ngobrol ya tuan ! "
Kasandra melembutkan suaranya agar Alard terpesona, karena menurut pengamatannya Kasandra, Alard menyukai wanita yang lembut.
Alard hanya tersenyum dan mulai memotong steak yang ada di dalam piringnya.
Saat seorang pelayan mendekat hendak menuangkan anggur kedalam gelas minuman, Kasandra mengusirnya.
" Biar aku yang melakukan semua untuk anda tuan Alard "
Ujar Kasandra sedikit mencondongkan dirinya ke depan dengan maksud memperlihatkan belahan dadanya pada Alard.
Alard pura-pura tidak melihat gerakan atraktif yang di perlihatkan oleh Kasandra.
Kasandra menuangkan anggur ke dalam gelas untuk Alard dan untuk dirinya sendiri.
Sambil mengunyah dengan anggun, Kasandra menceritakan jika Bella hanyalah seorang anak yang dilahirkan karena perselingkuhan.
Kasandra mengira keluarga Alard akan mempermasalahkan latar belakang Bella agar Keluarga Alard mencampakkan Bella jika tahu siapa Bella sebenarnya, Alard hanya diam mendengarkan.
Setelah memakan tiga potongan kecil daging steak, Alard meminum anggur yang sudah Kasandra masukkan bubuk obat kedalam botol anggur.
Untuk menghilangkan kecurigaan dari Alard jika Kasandra tidak ikut minum, Kasandra juga minum sedikit.
Alard menatap ke arah Kasandra yang terus tersenyum dengan tatapan yang sulit diartikan.
Mendapat tatapan tajam dari Alard, Kasandra menjadi salah tingkah dan tanpa sadar justru menghabiskan minuman dalam gelasnya sendiri.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
devaloka
jujur banget jadi asisten 🤣🤣🤣
2023-08-23
0
Dewi Tarra
iyaa bnerr gantengan visual luke sih menurutku,, tpi alard lebih macho 😁😁
2023-01-20
0
Eliani Elly
lanjut
2022-11-02
0