Bella sudah bersiap-siap hendak menjemput Biru ketika sampai di depan pintu Butik, Bella dapat melihat sudah berhenti mobil mewah yang mengantar Bella malam tadi di rumah kediaman Raimond.
" Nona mau menjemput putra Nona bukan ? Silahkan naik ! "
Kay langsung membuka pintu mobil untuk Bella.
Bella melangkah masuk, ternyata didalam sudah ada Alard yang duduk sembari fokus dengan tablet-nya.
Bella diam saja tanpa menegur Alard, dia cukup jengkel dengan kejadian tadi malam saat Alard menciumnya secara paksa.
Sekilas Alard menatap penampilan Bella, lalu menutup tabletnya.
Hatinya merasa puas karena stelan yang Bella kenakan sangat las dan cocok di tubuh Bella.
" Kita akan fiting baju pengantin "
Bella menoleh, pendengarannya seakan salah.
" Maksudnya ? "
" Kita ke Butik busana pengantin, sudah ada beberapa gaun yang cocok untukmu "
" Tidak harus secepat ini bukan ? Aku belum menyetujuinya "
Alard menatap sekilas ke arah Kay yang sedang mengemudi, Kay mengerti lalu menekan tombol pembatas antara kursi bagian depan dan bagian belakang.
Bosnya sedang membutuhkan privacy.
" Apa lagi yang harus kau pikirkan ? Aku bertanggungjawab atas perbuatanku enam tahun yang lalu walaupun sebenarnya tidak harus, karena aku sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Biru akan mendapatkan apa yang seharusnya dia terima, apalagi kekurangannya ? Kau juga tidak harus bekerja keras lagi sehingga meninggalkan putraku sendirian di apartemen "
Bella menarik napas kuat, benar apa yang dikatakan Alard.
Bersama Daddy-nya, Biru akan mendapatkan apa yang tidak bisa Bella berikan. Bahkan tempat untuk berteduh, apartemen itu milik Yose.
Gajinya hanya untuk menyekolahkan Biru di tempat yang pantas dan makan untuk mereka berdua.
Selebihnya Bella menabung untuk masa depan Biru.
Jadi Bella tidak memiliki pilihan lain dan tidak memiliki alasan yang kuat untuk menolak.
" Setidaknya, biarkan aku yang merancang gaun pengantinku sendiri "
Alard berdecak.
" Apakah kau sanggup menyelesaikannya dalam waktu seminggu ? Dan tidakkah kau mengambil waktu milik orang lain untuk mengerjakan urusan pribadimu sendiri ? Kau berkerja di situ, bukan pemilik "
Ah, Alard benar. Pantas saja pria ini mampu menjalankan beberapa usaha milik keluarganya, dia memang cerdas dan penuh perhitungan.
" Tapi kita harus menjemput Biru, sebentar lagi jamnya dia pulang sekolah "
" Tidak perlu, kakek yang akan menjemputnya "
" Aku tidak mau tidur disana lagi "
Alard menyeringai.
" Setelah makan malam, aku akan mengantarkan dia pulang "
Bella tidak lagi berkata-kata, karena baginya percuma.
Semua yang Bella ucapkan, Alard selalu bisa membuat Bella terbungkam.
Sampai di dalam butik pun, Bella seperti boneka yang hanya diam ketika pemilik butik pakaian pengantin mencocokkan dengan pakaian yang sudah di pilih oleh Alard.
Setelah selesai dari Butik, Alard mengantarkan Bella kembali ke apartemen.
Bella sudah menghubungi Mona jika dirinya tidak kembali ke butik karena kepalanya benar-benar pusing.
Sampai di apartemen Bella langsung membaringkan tubuhnya di atas ranjang tanpa membuka pakaiannya terlebih dahulu.
Waktu kian merambat sampai malam Bella belum terbangun.
Alard yang sudah mengetahui password apartemen, tidak harus menunggu Bella membukakan pintu untuk masuk.
" Dad, apakah Mommy belum kembali ? "
Alard menekan tombol lampu, seketika ruangan menjadi terang benderang.
" Coba lihatlah ke kamar ! Mungkin Mommy-mu sedang tertidur "
Biru mengikuti apa yang Alard perintahkan.
Setelah mengetuk pintu tiga kali dan tidak mendapatkan jawaban, Biru memutar handle pintu.
" Mom, apakah Mommy sakit ? "
Biru meletakkan tangan kecilnya diatas dahi Bella.
" Kau sudah datang "
Suara Bella serak seperti ada yang menyangkut di tenggorokan.
" Mom, Mommy pasti belum makan ? "
Biru bisa menebak karena sepatu masih melekat di kaki Bella dan pakaian juga belum diganti.
" Mommy nanti bisa minum sereal atau makan roti gandum dan segelas susu.
Kamu pasti juga lelah, kembalilah ke kamarmu ! "
" Boleh aku menonton kartun kesukaan ku terlebih dahulu ? "
" Tidak lebih dari setengah jam "
" Oke Mommy, setelah itu aku akan tidur, selamat malam Mommy "
" Selamat malam, Biru "
Lalu Bella keluar dari dalam kamarnya hanya dengan bertelanjang kaki.
" Kau..."
Bella mundur beberapa langkah ke belakang.
" Kenapa ? Tidak boleh aku disini ? Apakah aku seperti sopir taksi yang hanya mengantar putraku sampai di depan pintu ? "
Bella harus memiliki stok kesabaran yang banyak menghadapi Alard yang arogan seperti itu.
" Biru sudah ada di kamarnya, kau boleh kembali "
Alard memperhatikan penampilan Bella dari ujung rambut sampai ke kaki telanjangnya.
Melihat wajah Bella yang baru bangun tidur dan rambut yang diikat secara sembarangan.
Membuat hati Alard tergelitik.
Selama ini, perempuan-perempuan yang berusaha mendekati Alard akan mempersiapkan penampilan dirinya sesempurna mungkin, jangan sampai ada cela, tetapi perempuan yang telah mengandung anaknya ini justru tidak memperhatikan penampilan dirinya.
Alard berjalan semakin mendekat.
" Kau mau apa ? "
" Mengucapkan selamat malam untuk calon istriku "
Sarkas Alard semakin menipiskan jarak keduanya.
" Ucapkanlah dari si...."
Alard sudah membungkam mulut Bella dengan ciuman yang dalam.
Sesaat Bella tertegun, otaknya mendadak kosong.
Kedua kakinya bagaikan jelly yang tidak mampu untuk menopang tubuhnya.
Alard lalu menekan tubuh Bella ke dinding.
Bella hampir mati kehabisan napasnya baru Alard melepaskan ciumannya.
" Kau...."
" Kenapa ? Bukankah kita sudah pernah melakukannya lebih dari pada ini ? Dan mulai sekarang, kita akan melakukannya dalam keadaan sadar "
Alard melangkah menuju ke pintu luar, sebelum membuka pintu Alard memutar badannya.
" Nanti ada yang akan mengantarkan makanan untukmu, aku tidak mau gaun pengantin yang tadi sudah kupilih akan terlihat kebesaran di tubuhmu yang kurus "
Setelahnya pintu sudah tertutup tanpa suara.
Bella mencari-cari pegangan agar tubuhnya tidak merosot ke lantai.
Bella menyentuh bibir yang barusan di cium paksa tadi oleh Alard.
Sudah dua kali Alard menciumnya dan setiap Alard melakukannya, Bella seperti orang yang sedang mabuk, otaknya mendadak kosong dan tubuhnya melemah.
Seperti yang Alard katakan tadi, tidak berselang lama, ada suara bel yang menandakan seseorang ada di depan pintu apartemennya.
" Nona Bella, ini pesanan tuan Alard "
Seseorang membawakan beberapa kotak makanan dari sebuah restoran terkenal.
Bella bisa melihat dari kotak pembungkus makanan. Dan pakaian yang dikenakan oleh si pengantar, Bella tahu jika itu salah satu orang kepercayaan Alard.
" Terimakasih "
Pria itu mengangguk lalu pergi.
Bella segera mengunci pintu dan membawa makanan ke meja makan.
Ada beberapa menu yang tidak mungkin Bella akan menghabiskannya.
Setelah memakan secukupnya, sisanya Bella simpan agar besok bisa panaskan dalam microwave.
Karena tadi sudah terlalu lama tidur, Bella yang perutnya lumayan kenyang tidak lagi merasa mengantuk.
Mengambil kertas dan pencil warna, Bella mulai menggambar hingga larut malam sampai mata Bella terasa memberat baru Bella naik ke atas ranjangnya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
devaloka
ya kan bella gak suka kau bang
2023-08-23
0
Eliani Elly
next
2022-11-02
0
Cheng xiao
ceritanya mirip karya sebelah! hmpir 90% mlhan
2022-07-11
0