kehilangan

sesampai nya di rumah sakit.Dea da bu Lidia berjalan tergesa gesa.. di ikuti Riski dari belakang.ada rasa khawatir dan takut terlihat di wajah mereka.dari kejauhan nampak seorang lelaki yg sedang duduk di ruang tunggu pasien..yg tak lain ialah Jodi.rasa cemas begitu menyelimuti seluruh tubuh.mereka langsung menghampiri Jodi yg sedang duduk sendirian sambil menundukan wajahnya.

" Jod . . gimana sama keadaan Tita sama Ivan ? " tanya bu Lidia cemas.saat jodi mendongakkan wajahnya . . di situ terlihat ada buliran air mata yg sudah menggenang di pelupuk matanya Jodi.tiba tiba saja Jodi langsung memeluk bu Lidia .. membuat Dea dan Riski menjadi semakin cemas.

" mereka baik baik aja kan Jod " tanya Dea khawatir.yg di tanya hanya menunduk diam sambil menggelengkan kepalanya.

deg . . . ada rasa takut menyelimuti bu Lidia melihat ekpresi dari wajah nya Jodi.seketika itu bu Lidia langsung masuk di ikuti Dea dari belakang. di luar hanya tinggal jodi dan Riski yg kini telah duduk membisu.sesekali Risky mencoba menenangkan Jodi.

sesampainya di ruang perawatan.bu Lidia menangis sejadi jadinya melihat Ivan terbaring tak sadarkan diri.ia langsung memeluk Dea yg kala itu juga menangis melihat kondisi kaka kesayangannya.

" Ivan kenapa jadi begini nak . " isak bu Lidia.

" mas Ivan bangun mas ini Dea sudah datang sama mama.... " tangis Dea pecah saat tak ada respon dari Ivan. Tidak lama kemudian mereka masuk ke ruangan perawatan Tita yg tak jauh dari ruangannya Ivan. sesampainya di sana mereka terkejut sangat sangat terkejut melihat Tita yg sudah terbaring kaku tak bernyawa... tubuh bu Lidia melemas seketika melihat calon menantunya sudah tak bernyawa lagi.perlahan ia medekati ibu nya Tita . tangis nya pecah seketika.begitu pun dg Dea ia tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

sementara di ruangan lain . . nampak Risky yg sedang menunggu Ivan yg tak kunjung sadar.tidak lama kemudian pak Surya datang dg tergesa gesa masuk ke ruangannya Ivan

"ki gimana keadaannya Ivan. . ? " tanya pak Surya panik.terlihat kesedihan di wajahnya melihat sahabatnya terbaring di rumah sakit, ia masih tak percaya kalau yg sedang ada dihadspannya itu adalah Ivan . karna baru saja ia menghadiri acara pertunangannya Ivan .

" ya allah Van . . kenapa bisa jadi begini. . " gumam pk Surya.

selang beberapa waktu kemudian.ketika dokter menjelaskan keadaan Ivan pada bu Lidia dan Dea.nampak wajah cemas dan khawatir.

" begini bu...karna kecelakaan itu . . .anak ibu mengalami cedera di bagian kaki kirinya. . .mungkin saat ini anak ibu tidak bisa berjalan normal . . cedera itu di karnakan kakinya membentur hebat saat kecelakaan itu. . ." ucap sang dokter.

bu Lidia dan Dea terkejut .terlihat wajah cemas . saat bu Lidia mendengar pertuturan dokter.ada sedikit rasa tak percaya.

" anak saya tidak cacat kan dok. . ? " tanya bu Lidia cemas.

" tapi ibu tidak usah cemas . . . luka di kaki anak ibu tidak permanen.dia bisa menjalani pengobatan terapi agar ia bisa berjalan normal kembali . dan untuk itu di perlukan kesabaran ekstra.. ."

tubuh bu Lidia melemas seketika. . rasa takutnya kian merasuk . . ada buliran air mata yg menetes di pipinya.perlahan ia menatap wajah putrinya yg kini masih setia duduk di sampingnya.

" tapi dok kakak saya pasti akan sembuh kan. . . dia pasti bisa berjalan kembali kan dok . . " tanya Dea dg khawatirnya.

" mudah mudahan saja .. dg pengobatan secara rutin dan menjalani terapi . . kaki pasien akan segera normal kembali . .namun untuk itu di butuh kan waktu dan kesabaran. . dan juga pasien butuh dukungan dari keluarga. " ucap dokter.

setelah mendengar penjelasan dari dokter , Dea dan bu Lidia pun kembali ke ruangannya Ivan.matanya kembali berair melihat anak sulungnya yg masih belum sadarkan diri.

" Van . . cepet sadar nak. . . mama kangen senyuman kamu. . " ucap bu Lidia lirih sambil mengelus ngelus tangannya Ivan. Dea dg perlahan menghapus air mata di wajah mama nya yg tak kunjung surut..

" sabar ya mah . . aku yakin mas ivan pasti sembuh. . . mas Ivan kan kuat mah. . " ucap Dea penuh penegasan. ia ingin menguatkan mamanya meskipun ia sendiri begitu sangat terpukul dg kondisi yg di alami kakak nya itu.

" do' ain kakak kamu ya. . biar dia cepat sembuh. . "

Dea mengangguk sambil menghapus air matanya.ia berharap kalau yg sedang terjadi ini hanyalah mimpi bukan kenyataan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!