Mobil sedan berwarna hitam milik Galih sudah terparkir rapih di halaman kantor Nadifa. Nadifa yang sudah sampai pintu utama lobby bergegas menuju mobilnya yang terpakir dihalaman kantor. Membuka pintu mobil dan duduk disamping Galih.
"Sudah siap?" tanya Galih tersenyum memancarkan wajah gagah dan rupawan.
Nadifa mengangguk dan terus menebarkan senyum. Ia tidak berhenti senyum-senyum sendiri sambil menikmati perjalanan mereka.
Dia sangat baik sekali dan bijaksana. Nadifa bergumam dalam hati dan fikiranya. Ia terus memikirkan Malik dan terpesona akannya. seakan sedang duduk sendirian dimobil tidak sama sekali melirik suaminya.
Galih terus fokus mengemudi akhirnya membuka suara.
"Makan gurame bakar yuk," ajaknya.
Nadifa terhenti sejenak dari lamunan yang terus membayangkan Malik.
"Iya sayang boleh," jawabnya tetap tersenyum.
Galih mengangguk, tetapi dadanya masih sedikit berdegup kencang karna ulah Gita tadi.
"Oh iya , kamu enggak ajak Mba Gita ?" tanya Nadifa. Lalu Galih kaget dan tersedak mendadak.
"Loh kenapa, Mas ?" tanya Nadifa lagi.
Galih tetap fokus mengemudi dan mengembalikan semua energi untuk bersikap sebiasa nungkin dihadapan istrinya.
"Oh Gita, iya. Tadi dia pulang duluan. Enggak enak badan katanya,"
"Udah ke dokter belum, sakit apa memang ?"
"Masuk angin kayanya," jawab Galih malas meladeni pertanyaan istrinya itu.
Nadifa mengenal Gita dengan baik. Karena Gita dan Galih adalah kakak kelas nya di SMA dulu. Ia mengenal gita wanita yang cukup dekat dengan Galih, pintar dan membantu Galih dimanapun. Nadifa sangat menghomatinya, tetapi ia tidak tahu rahasia Gita yang mencintai galih bertahun tahun lamanya. Galih sengaja menutup rapat semua itu.
Tidak lama kemudian, mobil mereka pun berhenti di warung makan ala sunda. Bunyi air mancur mini terdengar menyambut mereka di depan pintu masuk.
Nadifa meminta ijin kepada Galih untuk pergi ke mushola dulu untuk melaksanakan shalat dzuhur, Galih duduk dengan baik di meja yang ia pesan sambil memilih milih menu makan siang mereka.
***
Malik terus memandangi meja nadifa yang masih kosong itu dari dalam ruangan kacanya. ia terpaku tajam dengan wajah tidak biasa.
"Lama sekali dia kembali nya," ucapnya menggerutu. Sesekali ia membuka aplikasi wa dan beberapa kali ingin mengetik pesan kepada Nadifa tapi diurungkan.
Malik tidak nafsu makan siang hari ini, ia terus menatap ke pintu ruangan berharap Nadifa muncul dan duduk dimeja kerjanya.
"Kenapa aku jadi memikirkanya ya, dia itu istri orang. Ayolah ! Malik sadar," Malik menggelengkan kepala menyadarkan dirinya untuk bangun ke dalam kenyataan yang sebenarnya.
Malik kembali fokus menatap layar komputernya, sesekali mengetik lalu terhenti. Ia menoleh lagi ke arah meja kerja Nadifa.
"Sudah mau saru jam begini, dia juga belum kembali," gumamnya lagi.
Kini Malik sedang memasuki alam sadar yang tidak biasa, dada nya gugup ada perasaan rindu ingin bertemu Nadifa kembali. Ya, perasaan yang salah ini menyelimuti hatinya. ia tersadar dirinya jatuh cinta, benar-benar jatuh kedalam perasaan seorang wanita muda yang baru dikenalnya yaitu Nadifa putri
Nadifa meletakan sendok dan garpu dipiringnya, makanan pun sudah dihabiskan dengan lahap hal yang sama pun terlihat pada Galih. Nadifa melihat jam ditangannya dan kaget.
"Wah udah jam 13.30, aku kelamaan disini yang. sudah waktunya masuk kerja lagi," ucap Nadifa membersihkan bibirnya dengan tisu dan berdandan kembali.
"Oke baik," jawab Galih. lalu Nadifa berjalan menuju kasir dan membayarnya.
Galih bangkit dan menuju mobil duluan disusul oleh Nadifa dengan berlari kecil. Kini mereka berdua kembali ke kantor Nadifa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
mhymhy
haaa,,, ternyata sama" selingkuh kek nya..
2021-06-30
0
Heny Ekawati
waduh dif kmu jgn tergoda dong
2021-06-20
0
Deshasnita Suprapto
Itu knp kita harus tau batas setelah nikah ..ingat akan ada hati yg tersakiti
2021-04-04
0