"Baik banget Pak Malik sama kamu Dif, selama aku sama Alm Ibu Ratih jadi bawahannya, belum pernah loh dia traktir kami," ucap Dania sambil mengunyah.
"Hebatan kamu Dif, kamu apain sih ?" ledek Dania lagi.
"Wah masa sih, Mba ? berarti aku yang the first dong yah," Nadifa meledek.
"Mungkin dia hanya merasa terbantu Mba,"
"Aku juga sering menemaninya rapat, tapi setelah itu biasa aja ah, enggak pernah aku sampai ditraktir sama beliau," jawab Dania.
Dania mulai bertanya-tanya didala. dikepalanya.
"Enggak apa-apa Mba, anggap saja ini rezeki kita," Nadifa mengucap tenang tak merasa ada sesuatu apapun, semisal menari-nari diatas angin, ia biasa saja.
"Aku jadi penasaran," dalam hati Dania.
bep bep bep!!
Notifikasi WA nadifa berbunyi
muncul pesan dari Husband. yang tak lain adalah suaminya yaitu Galih, Nadifa berhenti dari makannya.
Galih :
sayang, lagi apa
Nadifa :
aku lagi makan siang sayang, maaf aku lupa mengabari kamu,kamu sudah makan belum, bagaimana hari ini lancar kan ?"
Galih :
Lancar dengan baik, ini pasti karna doa kamu, aku sudah makan tadi, oh ya hari ini kamu pulang jam berapa?
Nadifa :
Pulang sore jam 4, tapi aku ingin ke pasar dulu belanja buat makan malam nanti.
Galih :
Baiklah kalo begitu aku jam 5 sudah dirumah, sampai bertemu ya.
Nadifa :
Kamu hati-hati ya, kabari aku kalau sudah dirumah," balas Nadifa.
Galih :
Siap sayangku
****
Waktu sudah menujukan pukul 16:00, para karyawan diruangan Nadifa sudah mulai berbenah diri untuk kembali kerumah masing masing. Terlihat Malik pun keluar dari ruangannya sembari membawa tas kerjanya.
"Saya duluan ya," ucap Malik yang sedang berjalan melewati meja Dania dan Nadifa.
"Baik Pak hati-hati ya," jawab Nadifa dengan cepat, sambil memberi tangan untuk salim. Malik pun terperangah dan memberikan tangannya, ia merasa sangat dihormati.
"Iya kamu juga hati-hati," balas Malik. lalu berlalu berjalan keluar.
"Aduh perhatian banget sih smpe salim segala," ledek Dania.
"Ya Nggak apa-apa deh mba, anggap aja menghomati yang lebih tua,"
"Kaya papah sama anak yah," ledek Dania lagi. lalu mereka tertawa sejadi jadinya, berjalan berbarengan keluar ruangan menuju lift untuk turun.
"Aku duluan ya Dif," dania sudah dijemput suaminya.
"Oke mba hati-hati ya," Nadifa menyaut.
Kini ia menunggu gojek untuk mengantarnya dulu ke pasar tradisional.
ini memang sangat melelahkan. Sehabis pulang kerja langsung pergi ke pasar untuk membeli sayur mayur lauk pauk. Dia harus menjinjing beras,minyak dan kebutuhan masak yang lainnya. Dia lakoni sendiri tanpa minta bantuan PRT. Padahal galih selalu menawarkan kepadanya untuk bisa membatunya mengurus rumah. Nadifa lihai dalam belanja menawar dan memilah-milah mana sayur dan buah yang baik. Setengah jam berlalu, kini Nadifa sudah selesai berbelanja dan menunggu angkot untuk pulang kerumah.
"Pakai angkot aja lah, lebih cepat," Nadifa terus berdiri dengan membawa beberapa jinjingan yang besar-besar.
Dari arah kanan, ada bunyi klakson mobil yang berhenti didepan Nadifa. Kaca pintu mobil turun perlahan.
"Nadifa ayo masuk," ucap seseorang di kemudi yang tak lain adalah Malik.
"Wah Pak Malik, kebetulan Pak," jawab Nadifa sedikit membungkuk ke arah Malik.
"Ayo cepat , sekalian saya antar pulang,"
Nadifa mengangguk dan masuk. Meletekam semua belanjaan nya di pintu belakang
Ketika sedang menaruh belanjaanya ia terperangah melihat plastik besar isi sayur mayur pulau, sudah berada disitu sebelum dia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Heny Ekawati
malik itu duda ya thor
2021-06-20
0
Endah Siau
Galih bucin banget m istrinya😘😘
2021-06-07
0
Fatma ismail
ekhemmmm mash memantau👀
2021-04-21
0