"Kenapa keluar dari tempat lama Dif?"
"Difa diminta berhenti oleh suami Pak, karna kami belum mempunyai anak. Selama 6 bulan Difa menjalani program kehamilan dirumah, tetapi yang ada malah membuat stress, Pak. Karna tidak ada aktivitas yang berarti dirumah."
"Niatkan perjalanan karir dan kehidupan berumah tangga dengan tujuan Ibadah. Pasti semua akan beriringan berjalan dengan baik. Semoga Nadifa bisa cepat diberikan keturunan dan tetap disini bekerja bersama dengan kami. Saya rasa kamu cukup kompeten dan memiliki kecerdasan yang baik, jangan disia-sia kan !" Malik memberi semangat.
"Terima kasih Pak untuk semua nasihatnya." Nadifa senyum bahagia. Ia sangat-sangat bersyukur berada dikantor ini.
Dari arah belakang masuklah Bapak Presiden Direktur dan wakilnya menduduki bangku yang kosong di meja rapat. Malik dan Nadifa berdiri memberi salam
"Assalammualaikum wr wb ," ucap Bapak Wijaya Presiden Direkrur kantor cabang yang kami pijaki
"Bagaimana kabar nya Pak Malik dan ...," tanya Bapak Wijaya sambil menyengitkan dahinya melihat Nadifa, Wanita yang berdiri disamping Malik
"Perkenalkan Pak ini Nadifa dia karyawan baru menggantikan posisi alm Ibu Ratih," Malik memperkenalkan Nadifa ke pada bapak Wijaya dan staf pimpinan yg lain.
"Selamat bergabung Ibu Nadifa semoga betah dan nyaman di kantor ini," jawab Bapak Wijaya dengan bijak.
"Baik Pak terimakasih ," Nadifa menganggukan kepala.
Rapat laporan keuangan akhir tahun pun dimulai. Berkas demi berkas dibuka, semua yang ada diruang rapat hening menjelaskan paparan malik yang sedang menjelaskan kepada mereka dengan lihay. Sesekali Nadifa melihati malik yang sedang menjelaskan dengan kagum.
"Cerdasnya Pak Malik dalam berbicara ya," Ucap Nadifa dalam hati. Ia terus melihati Malik yang sedang berbicara menunjuk kertas yang ia baca.
Dirinya terus menatap ke arah Malik, sampai ia tidak sadar jika pundaknya sudah ditepuk dua kali oleh Malik.
"Eh iya Pak, maaf," Nadifa terbangun dari lamunannya, semua sisi mata melihat ke arahnay. Wajah Nadifa seketika terlihat memerah menahan malu.
"Coba jelaskan ini Dif," ucap Malik menyuruh nya menjelaskan kepada Bapak Wijaya.
Nadifa mulai menjelaskan laporan yang ia buat dari titik awal sampai neraca rumus semua laporan. Ia lugas, cekatan dan tangkas dalam menjelaskan tidak terbata-bata sama sekali. Malik yang melihatinya pun terpanah tanpa mengedip. Sesekali ia tersenyum senang dan bersemangat.
"Nadifa pintar juga ya, baru kali ini pemikirannya cocok seperti pemikiranku," dalam hati Malik terus mendengarkan dan melihati nadifa dengan seksama.
"Umurnya masih muda, tapi pemahaman dan konsepnya luar biasa, sungguh aku terbantu olehnya," ucapnya lagi dalam hati.
Rapat pun terus berjalan, diskusi pun tetap mencuat tidak ada revisi dari laporan tersebut.
Malik dan Nadifa sangat beruntung hari ini!
"Alhamdulillah rapat laporan hari ini berjalan baik, saya senang dengan laporan yg kalian buat. Semoga semangat kalian untuk kantor ini tetap terjaga." ucap Bapak Wijaya.
"Terima kasih banyak Pak, kita semua akan lebih giat lagi dalam bekerja," jawab Malik.
"Saya juga senang mendapat karyawan baru yang sudah mempunyai pemahaman yang kuat seperti ini, selamat bergabung sekali lagi Ibu Nadifa,"ucap Bapak Wijaya.
Nadifa melambungkan wajah gembira nan aduhai, pipinya kembali memerah menahan rasa haru.
"Alhamdulillah Ya Allah," ucap dalam hatinya.
rapat pun selesai, mereka kembali ke meja kantor.
"Makasi Dif, kamu sudah mau menyelesaikan laporan ini sampai malam dan membantu saya. Hasilnya pun Pak Wijaya puas," ucap Malik sambil mereka berjalan menuju ruangan.
"Sama-sama Pak, tidak usah berterima kasih ini memang sudah jadi kewajiban Difa," jawab Nadifa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Heny Ekawati
klu difa gk mungkin selingkuh yg perlu diwadpadsi ini si gita dan galih
2021-06-20
0
Endah Siau
saling memuji malik dan difa
2021-06-07
0
Fatma ismail
kagum jd baper😂
2021-04-21
0