Kedua kaki nya masih bertahan menunggui pintu lift terbuka untuk membawa dirinya segera naik ke lantai tiga. Tempat dimana ruangan dan meja kerjanya berada. Waktu masih menunjukan pukul 07.30 dilihat nya ruangan masih sepi belum bernyawa.
"Aku kepagian nih kayak nya," ucap Nadifa sambil mengayuh kedua tangannya untuk membereskan beberapa dokumen dimeja.
"Mumpung belum ramai, aku lebih baik ke mushola dulu,"
Nadifa bangkit, berlalu menuju Mushola yang berada di lantai dua.
Mushola kantor terlihat sangat kecil. Tidak ada sekat antara wanita dan pria. Sesampainya disana, terlihat ada seorang pria yang sedang menjalankan Shalat Duha.
"Oh sudah ada orang rupanya,"
Nadifa mulai melaksanakan Ibadah Shalat Duha nya dengan kusyu. ia pun mengakhirinya dengan mengaji Al-Quran.
Pria itu pun menoleh, ketika mendengar seseorang mengaji dengan suara yang amat syahdu. Tepat dibelakang tubuh nya, ia mendapati seorang wanita yang sedang menjalani ibadah seperti dirinya.
Ia terus melihat Nadifa yang tengah menundukan kepala terus membaca ayat Al-Quran dengan sangat indah.
"Tumben ada yang Duha pagi-pagi begini juga," kata Malik dalam hati nya. Malik adalah atasan Nadifa yang belum pernah ia kenal dan ia lihat sebelumnya.
Begitupun sebaliknya, Malik tidak mengehtahui bahwa wanita itu adalah karyawan baru, yang akan menjadi bawahan nya menggantikan posisi Ratih yang baru saja meninggal dunia.
Malik pun bangkit dan berlalu meninggalkan mushola, lain hal dengan Nadifa yang masih meneruskan bacaan Al'Quran nya.
10 menit kemudian.
Ia berjalan keluar dari mushola menuju lift ke lantai tiga, ketika ingin memasuki lift ia terkejut melihat Dania.
"Eh Nadifa, kamu baru datang juga ?"
"Engga mba aku abis dari mushola,"
"Rajin ya kamu, oh iya udah sarapan belum ? aku bawa gorengan nih." ucap Dania sambil merangkul bahu Nadifa dan berjalan keluar dari lift menuju ruangan mereka.
"Makasi Mba tapi aku udah sarapan tadi sama suamiku,"
"Enggak apa-apa makan lagi ya, ini cemilan enak kok" ujarnya sambil tertawa.
Ketika mereka masuk kedalam ruangan, terlihat Malik sudah ada diruangan kerjanya, tersendiri didalam ruangan kaca. Ia fokus menatap komputer dan beberapa dokumen dimeja nya. Kedua perempuan ini pun menoleh ke arah lelaki itu
"Oh Pak Malik sudah masuk ya ," ucap Dania, menatap ke arah Malik.
"Oh itu Atasan kita Mba ? tanya Nadifa.
"Ayo Dif, kita ke Pak Malik dulu. Aku mau memperkenalkan kamu sama beliau,"
Nadifa mengangguk dan mereka pun berjalan mendekat ke ruangan itu. Seketika terpancar raut wajah yang sangat gugup muncul di wajah Nadifa.
"Assalammualaikum Pak," Dania memberi salam.
"Waalaikumsallam Dania," jawab Malik memberikan senyum yang aduhai, sambil memindahkan bola matanya ke arah Nadifa
"Bagaimana kabarnya Pak ? Aisyah sudah sehat, Pak?"
"Alhamdulilah aku dan Aisyah serta orang-orang dirumah semua sehat, maaf berhari-hari tidak masuk kantor,"
"Iya Pak kami semua maklum, oh iya Pak perkenalkan ini Nadifa, karyawan baru yg akan menggantikan Ibu Ratih."
lalu Nadifa memberi tangan kepada malik untuk berjabat tangan.
"Mohon perkenalkan Pak, saya Nadifa Putri, panggil saja Difa."
"Alhamdulillah sudah ada orang baru. Bisa membantu saya dan juga Dania, selamat datang dikantor ini, semoga betah dan jadikan pekerjaan mu ini sebagai ibadah. Sesulit apapun pasti akan terasa mudah,"
Nasihat yang keluar dari Malik membuat Nadifa terkesima karna bijaknya ia dalam berbicara.
"Baik Pak terima kasih, mohon bimbingannya," sahut Nadifa.
"Baik Pak, kalau begitu kami ijin pamit kembali," ucap Dania
"Oke baik silahkan," jawab Malik dengan sangat ramah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Endang Pratiwi
Bagus ceritanya,ringan hk mengada2
2021-08-30
0
Heny Ekawati
jgn bilang klu nanti nadifa selingkuh sama maluk
2021-06-19
0
Endah Siau
jreng jreng jreng mulai ❤
2021-06-05
0