Langit sudah dihiasi oleh malam yang penuh akan bintang-bintang diangkasa, tidak ketinggalan udara dingin menyeruak masuk kesetiap kulit-kulit manusia yang ia kehendaki.
Jam dinding sudah menujukan pukul 22:00 Wib. Hari sudah malam, tetapi Nadifa masih setia berada diruang tamu. Menunggu kehadiran sang suami pulang bekerja sedari pagi. Sesekali tertidur lalu terbangun. Beberapa kali menguap panjang karna menahan kantuk. Kedua matanya masih dipaksakan untuk terbuka lebar, menatapi layar televisi.
"Kok belum sampai juga ya, Mas Galih. Pesan WA enggak dibaca-baca dari tadi, ditelepon juga enggak diangkat,"
"Aku tidur duluan aja deh."
Nadifa memutuskan untuk berhenti menunggui Galih. Mata nya sudah terasa sangat berat, apalagi besok subuh sudah harus terjaga kembali untuk menyiapkan sarapan, menyiapkan kebutuhan Galih dan persiapan dirinya ke kantor.
Merapihkan tempat tidur dan meletakan susu segelas di nakas untuk Galih, adalah aktivitas rutin tiap malam yang selalu dilakukan olehnya.
Dua jam kemudian deru mesin mobil pun berhenti digarasi. Terlihat Galih sudah sampai dirumah, ia melangkah sangat pelan ketika membuka pintu kamar, tidak ingin membangunkan sang istri yang sudah terlelap, sedang membuat pulau dibantal.
"Sudah tidur ya, lelah banget kaya nya," gumam Galih melihat Nadifa yang sudah tertidur pulas.
"Aku kangen banget sama kamu." ucap Galih sambil mendaratkan satu kecupan di bibir istrinya.
Ia merasa suasana rumah kembali berbeda, dengan aktivitas Nadifa yang sudah cukup padat, karna keputusan nya untuk kembali bekerja.
***
Pagi tiba dengan indah.
Dor...dor...dor..
Pintu kamar mandi di gedor-gedor kencang oleh Galih.
"Tuh kan kamu mah kebiasaaan," seru Nadifa membuka pintu kamar mandi dengan cepat, bergegas keluar dengan lilitan handuk ditubuhnya.
"Ayolah aku mules nih," ucap Galih tak tahan ingin buang air besar.
lalu Nadifa keluar dari kamar mandi sambil menggerutu, Galih tetap membencadai dan memajukan bibir nya. Mencium aroma sabun yang mengeliligi tubuh Nadifa membuat Galih bergairah pagi-pagi.
"Cium dong sayang," ujar nya menggoda.
Nadifa menangkis dan menjauhkan kepala dengan cepat. "Mandi dulu sana, Mas"
10 menit berlalu. Kini mereka sudah berada di meja makan untuk sarapan bersama. Semua makanan sudah tersaji dengan baik. Aroma dan rasanya pun tidak tertahankan lagi untuk menikmatinya dengan cepat.
"Gimana kemarin hari pertama kamu kerja?" tanya Galih.
"Ya biasa saja sih, nama nya juga masih hari pertama. Belum begitu mengenal dekat, tapi sejauh ini terlihat teman kerja ku semuanya baik. Walau aku belum bertemu dengan atasanku, kemarin beliau tidak masuk kerja karna anaknya sakit,"
"Atasan mu itu wanita atau pria," tanya Galih
"Atasan ku pria, enggak masalah kan ?"
"Oh ya enggak apa-apa, yang penting kamu bisa jaga diri," jawab Galih menyelesaikan suapan terakhirnya.
"Mau aku antar nggak? kebetulan aku mau ke kantor relasi, didaerah kantor kamu,"
"Ya aku mau, Mas. Aku bereskan piring-piring ini dulu, nanti aku susul kamu ke mobil."
"Oke baik," jawab Galih mengambil tas kerja nya, merapihkan kemeja yang tengah dikenakan lalu pergi menuju ke garasi untuk mengeluarkan mobil.
****
"Aku masuk dulu ya, Mas" ucap Nadifa lalu meraih tangan Galih untuk salim serta mencium pipi suami nya.
"Hati-hati ya sayang, jangan kecapean. Ingat pesan-pesanku ya." balas Galih.
"Iya sayang, I love you,"
"Love you too," Galih tersenyum kembali ke pada nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 249 Episodes
Comments
Endah Siau
Romantisnya mamanya Gana😘😘
2021-06-05
0
Fatma ismail
posesif
2021-04-20
0
Bidadarinya Sajum Esbelfik
aqu bca ini gegara nadifa ktemu alika dipulau... 😉😉😉
2021-03-31
0