Setelah Insiden Satu Malam, di Italy Dominic dan Rosiana

BERBIJAKLAH DALAM MEMBACA KARENA ADEGAN INI BUKAN UNTUK DITIRU NAMUN HANYA SEBAGAI HIBURAN. 😊

TERIMA KASIH. 🙏

JANGAN LUPA BERI LIKE👍 DAN FAVORITKAN KARYA SAYA

.........

Satu minggu kemudian setelah insiden di Italy, Rosiana kembali hidup normal bersama keluarganya dan sibuk bekerja mengurus butik. Sedangkan Dominic mencari info tentang Rosiana yang telah menyentuh hatinya dan terus mengawasi wanitanya meskipun sudah kembali normal dengan kesibukan masing-masing.

“drttt... Drttt... Drttt...” suara handphone berdering milik Dominic dengan di tampilkan nama tertera di layar Dave Harisson.

“Hallo”, angkat Dominic.

“Hallo Dom, aku memiliki kabar baik dan buruk kamu ingin pilih yang mana?”, tanya Dave dengan antusias.

Dominic memilih pertanyaan Dave di seberang sana dengan masih mengotak atik dokumen, “Kabar baik?”

“Okayy, kabar baiknya bestfriend kita mendapatkan tender besar di sebuah resort Bali itu sangatlah menguntungkan jika di daur ulang dan dia akan mengadakan pesta di Bali. Aku sekarang sedang memegang undangan darinya. Tenang kamu juga mendapatkan sebentar lagi aku akan ke kantormu”, oceh Dave.

“Terus kabar buruknya?” tanya Dominic

“Kabar buruknya aku menemukan informasi yang kamu inginkan, bahwa Raymond akan menarik banyak mafia untuk bekerja sama dengannya juga kemungkinan dia akan terjun ke dunia politik. Aku akan beri lebih detailnya di kantor kamu”, ucap Dave.

“Di Bali, nanti akan aku kirimkan undangannya di kantor kamu. Aku tutup dulu momy memanggilku”, lanjut Dave.

Dominic yang berada di seberang berdecak dan mengatakan, “ck, dasar anak momy”. Dominic melanjutkan tugasnya kembali mengotak-atik dokumen di mejanya.

Di tempat berbeda Dave turun dari tangga dan menyapa Alena yang notabene adalah ibunya. “Pagi mom”, sapa Dave dengan memberikan kecupan di kening ibunya.

“Hallo Dave”, sapa balik dari ibunya.

Dave mengambil Roti bakar yang sudah disiapkan oleh maid dengan memberikan selai stroberi. Mereka memulai pembicaraan. Alena mulai membuka percakapan antar ibu dan anak dengan mengungkit anak teman lamanya yang menghilang.

“Dave Momy besok akan ikut kamu. Ehmm Momy mau mencari gadis itu. Momy ingin menemukan gadis itu, meski ini yang terakhir karena sudah berjanji dengan daddy kamu” ujarnya dengan sedikit kecewa dan cemberut.

“Dave akan bantu cari gadis kecil itu yang sering diungkit oleh momy saat Aunty Monica masih hidup hingga meninggal. Momy juga mencetak foto karena momy ingin memiliki seorang putri akan tetapi takdir berkehendak lain dan sampai sekarang momy ingin dia menjadi putri kandung momy sampai mencarinya selama 15 tahun. Lalu Dave gak tahu wajah gadis itu setelah dady dan Lucas menyerah begitu pun dengan ku mom”, kata Dave sambil mengunyah roti berbalutan selai stroberi yang ia oleskan.

Di tengah perbincangan antara Dave dan Alena, Lucas datang dan memotong pembicaraan keseriusan Dave dan momynya. Lucas ikut bergabung dan mengambil roti bakar dengan diolesi selai kacang. Lucas ikut berdalih bersama Alena dan Dave.

“Hai.. Kayaknya momy dan Dave sangat serius. Apa yang kalian bicarakan?” tanya Lucas dengan mengunyah roti yang sudah diolesi.

“Apakah tentang anak dari aunty Monica?” kembali Lucas bertanya.

Alena menganggukkan kepala dan membenarkan pertanyaan Lucas.

“Tenang saja mom nanti Lucas, akan ikut mencari. Besok kita ke Indonesia. Semoga ini keberuntungan kita Mom. Oh ya Daddy apa masih belum selesai dinasnya ke New york?” ucap Lucas

“Menurut momy nanti malam Daddy akan pulang karena besok dia akan ikut menemani momy mencari anak itu”, ujar Alena.

“Oke, Dave akan menyuruh Alex mengurus semua untuk keberangkatan besok ” kata Dave.

Dave menghabiskan susu dan meninggalkan Lucas dengan momynya. Kemudian dia pergi menemui Dominic di kantornya dengan membawa undangan dari Leon untuk seluruh keluarga Efrat. Ketika sampai di depan pintu Dave langsung masuk tanpa mengetuk namun orangnya tidak ada di ruang.

“Oh ****, Kemana ia pergi?”, ucap Dave dengan berjalan menutup pintu dan menanyakan kepada staf di kantor. Ketika akan menanyakan ke staf resepsionis Dave melihat seorang wanita sexy yang bernama Cintya pengagum kekayaan Dominic namun cintanya selalu ditolak.

Dave memanggil Chintya, “Chintya!.. Chintya!..”, dengan dua kali panggilan dari Dave, Chintya menoleh. Dave menghampiri Chintya wanita yang bagaikan gitar dengan berbalut gaunnya selalu sexy juga di puja oleh kaum pria.

Chintya menyapa Dave, “Hai Dave, Kenapa kamu ke kantor Efrat?”, tanyanya.

Dave menjawab, “Aku hanya ingin memberikan informasi saja soal pekerjaan”.

Dave dan Chintya berjalan beriringan menuju ke meja staf resepsionis perihal menanyakan Dominic. “Hai girl”, sapa Dave dengan nada menggoda. “Aku mau menanyakan dimana bos kalian?” tanya Dave.

Ketika para staf akan memberi tahu, tiba-tiba Dominic lewat yang sedang berjalan beriringan dengan klien dari Rusia tanpa diketahui oleh Dave dan Chintya. Kemudian ketika Dominic lewat para staf wanita bagian resepsionis secara bersamaan mengacungkan telunjuk ke arah dimana Dominic sedang berjalan bersama kliennya. Dave mengikuti arah telunjuk staf resepsionis acungkan, lalu Dave yang diikuti oleh Chintya pergi menghampiri Dominic ketika melihat kliennya sudah pergi. Mereka ikut masuk ke dalam lift dengan tatapan heran dari Dominic.

“I’m so sorry brother, aku tidak tahu jika kamu sedang memiliki klien penting..” ucap Dave yang di potong oleh Chintya.

“Iya baby, aku membawa makan siang untukmu lho. Lihatlah aku membawa paperbag di tanganku kita makan siang bersama yuk” oceh Chintya sambil mengikuti jalan Dominic. Dominic tidak memperdulikan dan acuh kepada Chintya.

Dave dan Chintya mengikuti hingga masuk ke ruangan Dominic. Chintya mulai menggoda, “Dom aku membawa..” kalimat yang akan diungkapkan oleh Chintya langsung di potong oleh Dominic untuk menyuruhnya segera pergi. “Chintya.. Pergilah aku sedang memiliki banyak kerjakan!”perintahnya dengan memijat kening. Chintya tidak menyerah untuk mendapatkan hati Dominic akan tetapi nihil dan tetap diusir. “Chintya.. Jika kamu tidak segera pergi akan aku telepon bagian keamanan untuk mengusir kamu dengan kasar!” kata Dominic. Chintya kemudian pergi dengan mendengus kesal sedangkan Dave yang sejak tadi melihat adegan hanya mampu menatap dan tidak ingin membuat suasana sahabatnya marah.

Di suasana suram Dave memberanikan diri untuk membuka suara agar suasana cair dalam ruangan dengan duduk di depan mejanya. “Ini undangan untuk keluarga kamu”, Dave menyerahkan undangan dari Leon dan langsung diterima. “Dan ini adalah informasi yang kamu inginkan. Aku mendapatkan saat berada di kasino bersama teman-temanku lain”, jelas Dave

“Thank you”, ucap Dominic dengan mengambil dokumen dan membaca informasi yang didapat oleh Dave.

“Ini akan merepotkan kita untuk menghancurkan kelicikan politik yang dilakukan oleh Raymon jika dia bersatu dengan Julian, Mike, dan Charles itu akan jadi masalah besar. Kita sebaiknya harus menggait seseorang yang lebih tahu tentang politik dan berkuasa”, penjelasan kalimat yang dilontarkan oleh Dave. Dominic mendengarkan saksama dengan mata masih tertuju dengan dokumen yang dibawa oleh Dave. Kemudian dia melontarkan kata, “Kita bisa mendapatkan yang menerima untuk bergabung dengan kita. Besok lusa setelah pesta di Bali selesai kita dapat membahasnya dengan meminjam otak mereka”.

“Jika begitu aku pamit dulu Dom. Aku masih ada urusan seperti biasa”, pamit Dave.

Setelah kepergian Dave, Dominic menghubungi kaki tangannya untuk menyelidiki lebih dalam tentang Alfred yang ia incar untuk menghancurkan musuh. Dia juga menyuruh sekretarisnya untuk menyiapkan pesawat pribadi untuk berkunjung ke Bali hanya bersama adiknya Dante setelah menghubungi ayahnya yang tidak bisa ikut karena ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan olehnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***