...Happy Reading...
Tak sedikit orang terjebak dalam kenangan pahit masa lalu yang membuat mereka terpuruk. Kerap kali orang yang gagal move on dari kenangan buruk mengalami penyesalan yang mendalam dan sedikit trauma.
Begitu juga dengan Samuel, dia punya kenangan buruk dimasa lalunya, hingga sampai sekarang pun masih sering datang ke alam mimpinya.
Dan kamar yang dipakai oleh Rinjani ini pun salah satunya, saat Samuel melihat wanita selain mamanya disana, dia pun terkejut bukan kepalang.
" Arrrrgggggghhhh...." Rinjani berteriak sekuatnya saat melihat pintu terbuka dan ada sosok pria tampan yang begitu dia kenal membuka pintu dan memandang kearahnya.
" Jangan melihat, pejamkan matamu!" Teriak Rinjani sontak mengambil kembali bajunya yang tergeletak dikasur.
Gleeeekkk...
Jakun Samuel terlihat naik turun, walau dia sudah membalikkan badannya, namun bentuk dan lekuk tubuh indah itu terekam jelas diotaknya dan entah mengapa jantungnya ikut berdebar setelah sekian lamanya tidak pernah merasakan getaran-getaran aneh dihidupnya.
" Kamu ngapain disini!" Samuel kembali bersuara setelah dia dapat menetralkan detak jantung ditubuhnya.
" Siapa yang mengizinkan kamu berada di kamar ini!"
" Tugas kamu kan hanya menjaga Yoyo!"
" Trus kenapa kamu keloyoran sampai disini!" Samuel berbicara panjang lebar, walau badannya masih berbalik menghadap ke tembok.
" Maaf pak." Jani memakai bajunya dengan cepat, wajahnya juga terlihat pucat dan malunya jangan ditanya lagi, kalau ada kolam mending dia tenggelam dan bertapa didasar kolam pikirnya.
" Apa tugasmu sudah selesai!" Samuel paling tidak suka melihat orang yang tidak bertanggung jawab dalam hal apapun itu.
" Belom pak." Jawab Jani perlahan.
" APA KAMU BILANG?"
" Terus ngapain kamu keluyuran ke kamar ini, cepat balik ke kamar Yoyo!" Bentak Samuel memekakkan telinga, bahkan Rinjani sampai terlunjak kaget mendengarnya.
" Sam..."
" Ada apa ini?"
" Kenapa berteriak-teriak?" Weni datang saat mendengar suara bentakan dari putra kesayangannya.
" Ma.."
" Siapa yang mengizinkan dia masuk kesini!"
" Dan itu kenapa dia memakai baju Mommynya Yoyo"
" Lepaskan!"
" Lepaskan baju itu, sekarang juga!" Teriak Samuel semakin murka saat melihat Rinjani memakai baju itu.
" Sam.. jangan berteriak, nanti Yoyo mendengarnya!"
" Dan itu..." Weni melihat penampilan Rinjani, yang terlihat cantik namun mengingatkan kembali ke masa lalu kelam keluarga mereka.
" Itu mama yang menyuruhnya." Mata Weni tak berpindah saat melihat Rinjani yang terlihat cemas itu.
" Bajunya basah saat mandiin Yoyo."
" Dia nggak bawa baju ganti." Weni mendekat kearah putranya yang juga melihat kearah Rinjani.
" Ka... kakak.." Samuel tiba-tiba memundurkan tubuhnya sampai ketembok.
" Nanti kakak marah Mah!"
" Itu baju kesayangannya!" Samuel memejamkan matanya, mencoba mengusir bayangan gelap yang selalui menghantui dirinya.
" HAH?"
" Kakak?" Rinjani semakin penasaran melihatnya, ada masalah apa dengan keluarga ini pikirnya.
" Nak Jani, kamu keluar dulu ya?"
" Temui Yoyo."
" Kasihan nanti temanmu itu."
" Sepertinya Yoyo kurang begitu cocok dengannya."
" Takutnya nanti dia dikerjain habis-habisan kalau cuma berdua saja." Weni paham betul bagaimana kelakuan cucu satu-satunya itu.
" Baik tante." Sebenarnya dia masih penasaran dengan kelanjutan ceritanya, namum apa daya, dia hanya orang luar yang tidak berhak kepo ataupun ikut campur dalam urusan rumah tangga orang lain."
Setelah Rinjani keluar dari kamar, Weni segera menutup pintunya, dan menuntun putranya untuk duduk dikasur mewah itu.
" Semua sudah berlalu."
" Kakakmu dan kakak iparmu sudah tenang dialam sana!" Weni memeluk tubuh kekar Samuel yang terlihat bergetar, dia sebenarnya adalah adek dari Mamanya Yoyo yang meninggal karena kecelakaan mobil, Mama dan papa Yoyo meninggal bersamaan ditempat kejadian perkara, saat itu juga.
" Tapi itu semua salahku ma."
" Aku yang menyebabkan mereka semua meninggal, hiks.. hiks.." Dibalik sifat kakunya dia sering menangis jika mengingat kejadian malam itu.
" Ini semua bukan salahmu nak!"
" Ini memang sudah ketentuan yang diatas!"
" Jodoh, rejeki dan maut itu sudah digariskan Dia Sang Maha Pencipta.
" Sudahlah nak, jangan terus menerus menyalahkan dirimu." Sebenarnya Weni tidak tega melihat anaknya yang terpuruk saat mengingat kecelakaan di malam itu.
" Coba hari itu aku tidak ceroboh Mah!" Samuel mengusap wajahnya denan kasar.
" Pasti Kakak dan Kakak ipar baik-baik saja!" Penyesalannya selalu saja datang menghantui pikirannya.
" Ini salahku!" Saat mengingatnya Samuel selalu saja menyalahkan diri sendiri.
" Dan salah wanita itu!" Ucap Samuel mengeratkan giginya saat mengingat wanita yang saat itu duduk disampingnya, dan beradu mulut hanya karena masalah chat di ponselnya, hingga membuatnya gagal fokus dan menabrak mobil dari arah berlawanan dan pengendara mobil itupun meninggal ditempat juga, Namun Samuel dan kekasihnya saat itu berhasil membanting setir kesamping, tapi naasnya mobil bagian belakang yang terhantam keras, sehingga nyawa kedua kakaknya yang duduk dibelakang melayang karena benturan yang cukup keras.
" Nak.. "
" Tidak ada yang pernah tahu tentang hidup dan mati, ajal tidak memandang usia, jenis kelamin, derajat, paras, atau siapapun itu."
" Jika Tuhan sudah berkehendak."
" Kita hanya bisa pasrah, menerima tanpa bisa menolak."
" Setiap kelahiran pasti ada kematian dan setiap pertemuan pasti ada perpisahan."
" Kematian bukanlah bencana terbesar dalam hidup ini, bencana terbesar dalam hidup adalah ketika ketakutan kita kepada Allah sudah mati, saat kita masih hidup."
" Setiap jiwa pasti akan merasakan yang namanya kematian."
" Jadi jangan menyalahkan diri sendiri terus menerus."
" Kamu sudah cukup menderita selama ini nak."
" Jadikan pelajaran hidup untuk kita semua."
" Yang terpenting sekarang adalah Yoyo."
" Jangan sampai dia kekurangan kasih sayang dari orang tuanya."
" Dia harus tumbuh sehat, bahagia seperti anak-anak lainnya." Weni ikut meneteskan air mata kesedihannya saat mengingat Yoyo, saat orang tuanya meninggal dia masih berumur beberapa bulan, bahkan foto ayah dan ibunya pun dia tidak pernah melihatnya, setahu anak itu, Daddy Yoyo adalah Samuel dan Mommynya sudah meninggal saat melahirkan dirinya.
" Sampai kapanpun aku tidak bisa melupakan kejadian itu ma!"
" Setiap Malam aku selalu saja mimpi buruk ma." Samuel benar-benar terpukul atas kejadian yang menimpanya.
" Nak.."
" Tak ada yang lepas dari kematian, tak ada yang bisa sembunyi dari kematian."
" Dan itu sudah takdir yang Maha Kuasa."
" Kita tidak biloh menyalahkannya."
" Kita masih punya Yoyo."
" Dengan merawat dan membimbingnya kejalan yang benar."
" Kakakmu pasti akan senang, dan bangga melihat kamu bisa membuat Yoyo sukses nantinya."
" Percayalah... Kakakmu orang yang baik hati dan sangat menyayangimu."
" Dia juga pasti akan sedih jika kamu terus-terusan begini."
" Cukup mama dan kamu menjaga Yoyo, melakukan yang terbaik untuk Yoyo."
" Kakakmu dan suaminya pasti sudah memaafkanmu nak."
" Jangan khawatir." Weni tahu bagaimana perasaan Samuel, namun kita sebagai manusia biasa, bisa apa jika memang takdir sudah berkehendak lain, menyesal pun tidak ada gunanya, menangisi semua kejadian masa lalu apalagi?
Walau mungkin ini memang kesalahan Samuel, karena dia teledor, namun Weni tidak ingin menyalahkannya terus menerus, karena kematian mereka berdua sudah menjadi mimpi buruk dalam keseharian Samuel, dia bahkan tidak pernah bisa tidur nyenyak setiap Malam, paling lama hanya empat jam dia bisa tertidur itu terjadi sampai sekarang, setelah kematian kedua kakaknya.
Kematian adalah sebuah kepastian dengan mengingatnya kita pastinya harus tetap menata amal kebajikan kita.
..." Hidup ini seperti buku, cover depan adalah tanggal lahir, cover belakang adalah tanggal kematian, tiap lembar adalah hari-hari dalam hidup kita."...
..." Kita terlahir dengan satu cara, namun kematian menjemput dengan berbagai cara."...
Tak bosan-bosan author meminta jempol kalian 🥰
Tinggalkan jejak kalian ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Nurjannah Rajja
Ada 2 cara thor hihihi
2023-09-30
0
Lia Yulia
jd gitu ceritanya....tp Samuel blm mati rasa kan ya...buktinya td masih bisa kepikiran lihat yg bening²😂😂
2023-01-31
0
DPuspita
Kata2 othor puitis banget sich... ijin copas ya thor... 😁🙏
2022-02-27
0