BAB 4

Geby dan Salma kembali ke meja untuk beristirahat, karena sudah terlalu lama bergoyang di bawah. Keduanya saling bergandengan, dengan jalan yang sedikit oleng kesana-kemari.

"Tunggu-tunggu ini bukannya mejanya yang kita pesan tadi yah, kalian siapa?" tanya Geby.

"Oh sorry, kita temannya Syena. Tadi meja udah full semuanya jadi kita duduk bareng Syena" Teriak Jordy.

Salma dan Geby hanya menganggukkan kepala. Mereka berdua duduk di samping Jordy dan Rey, Geby mengisi Vodka di gelas yang telah di pakai oleh Jordy. "Ehh,itu ..." belum selesai Jordy berucap Geby sudah meminum Vodka di bekas gelasnya Jordy. "Sudah lah, lagian cuman gelas juga!" sahut Jordy yang hanya di dengarnya

Rey memperhatikan Salma dengan tatapan yang tidak bisa di tebak, Salma kini memejamkan mata karena sudah terlalu mabuk.

"Cantik" itulah penilaian menurut Rey buat Salma.

"Woy, biasa aja lihatnya!" teriak Jordy di telinga Rey. Rey pun terperanjat kaget, "Biasa aja, kuping aku gak budek " kata Rey jengkel ke pada Jordy.

Syena berjalan kembali ke mejanya. Dia melihat Salma yang sudah mabuk berat. Geby pun sudah tertunduk di atas meja.

"Udah?" Tanya Vano. Syena mengangguk kan kepala.

"Iya udah," jawab Syena.

Syena membiarkan kedua sahabatnya yang sudah mabuk berat itu. Dia duduk menyalakan korek api untuk membakar rokok. Elvano hanya memperhatikan Syena secara intens, Syena meminum wine nya yang tersisa satu botol di karena kan minuman lain sudah di minum oleh Elvano dan kedua sahabatnya.

Syena terlihat sudah mulai mabuk. Dia pun memutuskan untuk pulang karena dia berpikir kalo dia juga mabuk berat gak ada yang membawa pulang kedua sahabatnya.

"Geby, Salma ayo bangun kita pulang" Syena menggoyang kan bahu Geby dan Salma keduanya dengan kuat.

Elvano yang melihat Syena yang berdiri sudah tidak lagi lurus. Dia pun mengajak Syena pulang bersama.

"Aku anter yah, kamu udah mabuk! Gak baik bawah mobil sendiri" tawar Elvana. Syena menggeleng kepala "Gak usa, aku bisa kok! Lagian aku gak mungkin ninggalin mereka" teriak Syena.

"Nanti Rey anterin Salma, Geby biar di antar Jordy aja. Mobilnya nanti di ambil besok" kata Vano ngeyel. Syena pun setuju, karena dia sudah mulai merasa tidak bertenaga. Padahal Syena merupakan peminum yang handal, bahkan bisa dibilang anti mabuk.

Ketiga pria itu membawa Syena dan sahabatnya di area parkir. Elvano yang sudah membaringkan Syena di jok mobil belakang pun, segera keluar untuk pergi.

"Woi El! Kita gak tau alamat nya, terus gimana nih?" tanya Jordy bingung. Elvano pun memberhentikan niatnya untuk pergi.

"Aku juga gak tau alamat mereka, tunggu aku tanya sama Syena dulu!" sahut Elvano. Elvano menengok ke arah kursi belakang. "Syena alamat teman kamu di mana?" tanya Vano menggoyangkan bahu Syena perlahan.

Syena tidak bergerak sedikit pun, tandanya dia sudah tertidur. Elvano pun sudah tidak menanyakan lagi.

"Kalian bawah balik aja dulu, tapi jangan di apa-apain!" kata Elvano memperingati, karena dia tau sifat kedua sahabatnya.

"Iya, tahu kok! Tapi tau tu Jordy bisa nahan gak?" kata Rey dengan nada mengejek ke Jordy.

"Sial!" maki Jordy.

"Ya udah aku duluan!" kata Elvano beranjak pergi dari area parkir.

Ray dan Jordy pun melakukan hal yang sama, mereka mulai meninggalkan area parkir dengan membawa kedua sahabat Syena.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!