California waktu setempat.
Saat itu, Alice sedang berada dikantor kepolisan untuk mengerjakan suatu hal dan mengungkap suatu kasus pembunuhan.
Alice sedang menatap layar komputernya dengan serius dan pada saat itu mereka mendapat sebuah laporan mengenai sebuah kasus perampokan bank.
Sontak saja hal itu membuat para petugas polisi yang ada disana langsung bersiap-siap dan mengambil senjata mereka.
Hal itu tidak berbeda dengan Alice, gadis cantik itu juga langsung bergegas saat mendapat perintah.
Ini adalah kasus pertamanya selama Alice menjadi polisi beberapa bulan terakhir dan rasanya jantungnya berdebar dengan kencang, dia sudah tidak sabar untuk sampai ketempat kejadian tapi bagaimanapun dia masih amatiran dan dia berharap dia tidak membuat kesalahan mengingat ini adalah kasus pertamanya.
Dengan beberapa rekannya Alice berangkat menuju tempat kejadian perkara, bunyi suara sirine mobil polisi yang ditumpanginya membuat jalanan itu menjadi lancar kerena semua mobil menyingkir.
Alice bersama seorang rekannya saat itu, seorang pria yang lebih berpengalaman dibandingkan dirinya, Alice merasa sangat gugup dan pria itu menenangkannya.
"Alice, calm down. Jika kau gugup seperti itu maka penjahat akan kabur."
Alice tersenyum, tentu saja dia gugup karena dia benar-benar masih amatiran dan pemula yang baru terjun ditempat kejadian perkara, mudah-mudahan dia tidak membuat kesalahan.
Hari itu kira-kira sudah jam empat sore, seharusnya bank sudah tutup tapi kali ini para perampok mengincar sebuah bank besar yang ada di California.
Bank Of California adalah Bank terkaya kedua dinegara itu dan dianggap berperan dalam pengembangan barat lama Amerika.
Dibank itulah para orang kaya yang ada dikota California menyimpan kekayaan mereka.
Mobil mereka sudah tiba di bank itu, tidak hanya mereka saja tapi disana sudah banyak polisi yang berkumpul.
Sepertinya telah terjadi perampokan besar disana.
Alice dan rekannya keluar dari mobil mereka, menarik sepucuk senjata dan menodongkan senjata itu didepan mereka.
Para petugas polisi yang bertugas disana mulai meminta para perampok untuk melepaskan para sandera yang ada.
Para perampok itu hanya berjumlah lima orang dan bersenjatakan laras panjang ditangan mereka.
Tidak hanya itu, seorang security tertembak disana dan para sandera yang adalah pegawai bank dan para nasabah berlutut ketakutan karena para perampok itu menodongkan senjata pada mereka.
Jika mereka berani bergerak maka akan langsung ditembak mati ditempat itu, tapi hal itu tidak membuat seorang pria tampan takut sedikitpun.
Jacob Smith yang kebetulan sedang ada di Bank itu, begitu sial harus menghadapi para perampok itu,apalagi dia harus berlutut dilantai.
Untuk seumur hidupnya baru kali ini dia berlutut seperti itu, rasanya dia sudah tidak sabar untuk menembaki para perampok itu.
"Cepat masukkan uangnya didalam tas ini." pinta salah seorang perampok disana.
Pegawai yang ada disana tidak berdaya dan hanya mengikuti permintaan para perampok itu.
Tidak hanya itu, mereka juga meminta membuka sebuah brankas besar yang ada didalam bank itu, didalam brangkas itu terdapat uang jutaan dolar dan ribuan emas batangan.
Para perampok itu mulai memaksa manager bank untuk membuka brankas itu untuk mereka.
"Ck!" Jacob berdecak kesal saat melihat manager Bank itu mulai mengikuti permintaan para perampok itu.
"Hei, apa yang kau katakan?" seorang perampok mendekati Jacob dan menodongkan senjata yang dibawanya kearahnya.
"Kalian bodoh!" ujar Jacob dengan santai.
"Stupid man, i will kill you!" maki perampok itu.
"Good." Jacob segera bangkit berdiri dan sebelum perampok itu mengetahui apa yang akan dilakukan oleh pria itu, Jacob segera melayangkan kakinya dan menendang dagu perampok itu hingga terjungkal kebelakang.
Dengan cepat pula Jacob merebut senjata yang dipegang oleh perampok itu.
Perampok itu berteriak dan teriakkannya langsung memancing temannya yang sedang sibuk mengambil uang dari brankas.
Mereka keluar dari brankas ingin melihat apa yang terjadi dan pada saat mereka melihat seorang pria tampan sedang memegang senjata api ditangannya dan senjata itu mengarah kearah mereka pula.
"Kalian sial karena bertemu denganku hari ini." ujarnya.
Tanpa basa basi lagi, Jacob segera menembakkan senjata api laras panjang itu kearah kawanan perampok yang sibuk dengan uang rampokan mereka dan tidak lupa, dia juga menembak perampok yang dia tendang tadi.
Suara tembakan itu membuat para sandera berteriak histeris dan para polisi diluar sana langsung bersiap diarah pintu masuk bank.
Jacob melemparkan senjata yang dipegangnya saat para perampok itu sudah mati, pria itu segera merapikan jasnya, mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang.
"Jemput aku" perintahnya.
Para sandera mulai berlari keluar dari bank dan pada saat itu para polisi yang berada diluar sana langsung menerobos masuk kedalam.
Begitu juga dengan Alice,polisi cantik itu mengikuti rekannya tapi sebelum dia masuk,bujung mata Alice menangkap sesosok pria tampan yang berjalan keluar dari tempat itu dengan santai sambil merapikan jas yang dipakainya.
Alice mengikutinya,dia curiga dengan pria itu, bisa saja pria tampan itu adalah perampoknya?
"Hei, angkat kedua tanganmu!" Alice meletakkan senjatanya dibelakang kepala Jacob.
Jacob mengangkat tangannya, pria itu segera membalikkan badannya dan melihat seorang polisi cantik yang menodongkan sebuah senjata kearahnya.
"Wow, ada apa ini? Kenapa kau menodongkan senjata itu padaku?"
"Kau mencurigakan,aku curiga kaulah dalang dibalik perampokan ini!"ujar Alice dengan dingin.
"What?"Jacob melihat Alice dan kemudian tertawa terbahak-bahak.
"Nona polisi, sebaiknya kau membantu rekanmu membereskan para mayat perampok didalam sana." tutur Jacob dengan santai.
Alice tidak bergeming dan tidak juga menurunkan senjatanya dari kepala Jacob.
Saat itu sebuah helicopter berada diatas kepala mereka dan sebuah tangga diturunkan didekat mereka.
"Master." teriak seorang pria dari atas helikopter itu.
Jacob segera meraih tangga yang ada didekatnya.
"Hei, jangan coba-coba kabur kalau tidak aku tembak kau!"
"Hari ini aku sungguh sial." umpat Jacob kesal.
Walaupun begitu Jacob telah memegang tangga itu dan telah meletakkan kakinya diatas tangga itu. Jacob memberikan isyarat supaya helikopter itu untuk naik dan pada saat itu Alice kembali mengancam:
"Hei, aku bilang jangan kabur!" Alice mulai menekan sedikit pelatuk senjatanya siap menembak pria tampan itu jika berani melarikan diri.
"Apa kau akan menembakku?"
"Tentu!" jawab Alice tanpa ragu.
"Kau akan menyesali hal ini nona polisi."
Saat helikopter itu mulai bergerak naik, Jacob segera memukul tangan Alice sehingga senjata yang dipegang oleh Alice terjatuh, dengan cepat pula Jacob meraih pinggang Alice dan memeluknya dengan erat membawa Alice bersamanya.
Alice berteriak, dia tidak menyangka pria itu akan membawanya. Alice menginjak anak tangga dan memeluk tubuh Jacob dengan erat karena takut jatuh.
Mereka bergantung ditangga Helikopter saat benda itu mulai terbang keatas.
"Hei, are you Crazy?"
"Kau yang memaksaku melakukan ini nona."
"Turunkan aku!" pinta Alice.
"You sure?"
Alice memandang kebawah sana.
"Jangan!" Alice semakin mengencangkan pelukannya.
Jacob terkekeh, siapa suruh berani mengancamnya.
Saat helikopternya melintas dibangunan Wilshire Grand Center, Jacob memberi tanda kepada asisten pribadinya untuk mendaratkan helikopter mereka di atas gedung itu, bangunan itu memiliki ketinggian 1.100 kaki.
Alice segera melepaskan diri dari pelukan Jacob saat helikopter itu mendarat dan terduduk lemas diatap gedung itu.
Jacob hanya tersenyum dan segera naik kehelikopternya.
"Hei, jangan pergi, bagaimana aku bisa kembali?" teriak Alice.
"Itu akibatnya jika berani mengancamku nona. Nikmatilah pemandangan dari atas sana." ujar Jacob sambil melambaikan tangannya.
Helikopternya mulai kembali naik diatas sana.
"Hei!!!" Alice berteriak dengan kencang dan melemparkan sepatunya kearah helikopter itu.
Sedangkan Jacob hanya terkekeh melihat gadis itu dari atas sana.
Alice kembali terduduk diatas atap gedung itu dan benar-benar menikmati matahari terbenam dari atap gedung itu.
"Si*lan, bagaimana aku turun dari gedung ini!" makinya.
Hari itu, Alice menunggu hingga malam diatas gedung itu sampai seorang security menemukannya dan membukakan pintu untuknya.
"Awas kau jika ketemu lagi, akan aku tangkap kau!" maki Alice dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
devaloka
tau takoooot 🤣
2023-10-10
1
Yusti Detriana
Sukak banget ama sekuel novel ini kerennnn banget thor😍👍🏻 sukak banget juga ama genre action romantic yg diusungnya,,autjir jaya jaya jaya 🌸🌸
2023-07-08
0
Ney maniez
🤭🤭
2023-06-28
0