Kenyataan Yang Terungkap

Lantas, Devan tidak langsung turun dan menghampiri Tanisha di rumah itu. Dia perlu menguatkan hatinya, untuk memastikan fakta ini. Karena Devan terlanjur jatuh sangat dalam ke hati Tanisha. Namun, dia tetap pada prinsipnya. Bahwa kejujuran dan saling percaya adalah landasan dasar dari suatu hubungan. Dan Tanisha melanggar keduanya.

Sementara itu suasana di dalam rumah yang sangat besar, begitu ramai. Karena penghuni rumah tersebut berkumpul semua. Bahkan, Erlangga pun menyempatkan diri untuk tidak masuk kerja setengah hari, demi bisa berkumpul dengan keluarganya.

"Pagi, Ma, Pa, Kak," sapa Tanisha saat memasuki ruangan keluarga yang terdapat di rumah tersebut.

"Pagi apa-an. Udah siang, juga." sahut Erlangga menanggapi sapaan adiknya.

"Masih jam sembilan, Kak." bela Tanisha. Kemudian ia melangkah menuju tempat kedua orang tuanya, memeluknya secara bergantian. Lalu beralih kepada kakak iparnya yang sedang duduk di sofa sebelah kanan sambil menikmati camilannya.

"Perasaan, Kak Yuta tambah gemuk, ya. Dari terakhir Nisha liat," komentar pertama Tanisha saat melihat perubahan fisik Yutasha, kakak iparnya.

"Ya, iyalah tambah gemuk, Sha. Kakak, kan lagi berbadan dua. Mana lebih suka ngemil, lagi!" keluh Yutasha membuat semua yang mendengar keluhannya tertawa.

"Meskipun kamu berubah gemuk, aku tetap mencintaimu, kok Sayang." sahut Devan.

"Diihh... Mulai deh, ngegombalnya," cibir Tanisha. "Ingat, ada seorang gadis di sini," protesnya lagi.

"Makanya, Sayang. Kamu buruan ajak pacar kamu ke sini," sahut Karina, mamanya Tanisha dan Erlangga.

Mendengar hal itu, wajah Tanisha berubah muram. Ia takut jika Devan mengetahui selama ini ia membohonginya, Devan akan sangat membencinya. Karena Tanisha tahu, kalau Devan selalu mengutamakan kejujuran diantara mereka.

"Kenapa Sayang?" tanya Darren, papanya Tanisha. Saat melihat perubahan mimik wajah sang putri.

"Bukannya Nisha nggak mau ngajak Mas Devan ke sini, Ma, Pa. Tapi Mas Devan belum tau siapa Nisha yang sebenarnya. Nisha takut, jika nanti Mas Devan mengetahuinya, dia akan membenci Nisha." jelas Tanisha dengan suara gemetar.

Membayangkan dibenci oleh seorang Devan Pratama saja, membuat hatinya terasa sakit. Apalagi jika hal itu sungguhan terjadi.

Sementara Erlangga dan Yutasha tahu apa yang selama ini Tanisha takutkan. Yutasha dan Erlangga pernah mengalami di situasi seperti itu. Namun, mereka tidak membenarkan jika Tanisha terus-terusan membohongi Devan. Tapi mereka juga tidak mau ikut campur terlalu dalam, ke dalam hubungan asmara Tanisha.

Karina mengusap lembut rambut putrinya. Memang, anak-anak mereka dari dulu selalu tidak suka menampakkan latar belakang mereka pada kalayak umum. Dan Karina pun mendukung sikap putra dan putri mereka. Tapi Karina juga tidak mendukung, jika mereka terus-terusan membohongi orang yang mereka cintai.

"Kenapa nggak kamu coba bicara dengan Devan, Sha? Kakak liat, dia orangnya baik, kok!" usul Erlangga. Ia tidak mau jika adiknya nanti sampai kehilangan orang yang dia cintai. Erlangga tahu betul, betapa cintanya Tanisha kepada pria yang bernama Devan Pratama.

"Aku takut, Kak. Takut jika Mas Devan membenciku, karena aku membohonginya selama kita menjalin hubungan." nata Tanisha mulai berkaca-kaca. Hatinya tak siap menghadapi hari itu.

Saat suasana menjadi sepi tidak seperti pertemuan keluarga biasanya. Tiba-tiba ada seorang pria yang melangkah masuk.

Dengan hati yang panas, mata yang memerah, emosi yang mulai naik. Devan mengambil langkah lebar untuk segera keluar dari rumah itu sebelum penghuni rumah menyadari keberadaannya.

Devan berjalan menuju mobilnya yang terparkir diluar gerbang. Hatinya terasa sangat perih saat baru saja mengetahui kenyataan siapa Tanisha sebenarnya.

...Pasti sakit banget ya, Bang? Saat tau orang yang kita sayang menyimpan sebuah rahasia yang tidak kita ketahui😭...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***