"Apa Edward sudah bisa mengendalikan kondisi perusahaan?" tanya Sarah.
"Sedikit," jawab Pierre.
"Apa maksudmu sedikit? sudah berapa lama ini, apa dia masih belum bisa mengatasi hal seperti itu? Memang ia tidak pantas berada di posisi itu," ujar Sarah kesal.
"Aku akan kembali ke perusahaan dan membantunya," ucap Pierre.
"Kamu sudah tua, apa masih bisa menyelesaikan hal seperti ini?"
"Setidaknya aku mengenal baik para investor. Mungkin aku bisa membantu Edward untuk membujuk mereka tidak menarik investasi mereka."
"Terserah padamu. Aku ingin secepatnya masalah ini selesai karena aku akan segera menjemput Andrew pulang, dan memberikan apa yang seharusnya menjadi miliknya," ucap Sarah penuh penekanan.
"Aku mengerti. Aku juga ingat semua janjiku padamu, tidak perlu selalu kamu mengingatkanku," Lama kelamaan ntah mengapa Pierre merasa jengah dengan ucapan Sarah yang selalu mengingatkannya tentang pengalihan perusahaan.
"Bagus kalau kamu terus mengingatnya, jadi mulutku ini tidak perlu lelah mengingatkanmu," Sarah berbalik dan meninggalkan Pierre sendiri. Pierre hanya bisa melihat Sarah yang perlahan menjauh.
*****
Persidangan demi persidangan dilalui oleh Aaron dan selama proses tersebut berlangsung, tak ada tanda tanda apapun yang menghalangi kebebasan Aaron.
Elbert mulai berpikir bahwa musuh Aaron sudah mulai lelah menghadapi kasus ini dan akan membiarkannya, tapi tidak dengan Aaron. Ia justru semakin curiga. Sejak awal mereka berusaha menghalangi dirinya keluar dari penjara, jadi tidak mungkin jika mereka akan membebaskannya dengan mudah, kecuali ...
Kecuali mereka sedang menyiapkan sesuatu di luar sana.
Hari ini adalah sidang putusan Aaron. Pagi pagi sekali ia sudah bangun, bahkan bisa dibilang ia tidak bisa tidur tenang semalaman. Sungguh, ia sangat menantikan hari ini, hari dimana keputusan pengadilan akan dibacakan.
"Aku berharap, bahkan sangat berharap kamu bisa segera bebas," ucap Jason.
"Aku juga pasti berharap yang sama untukmu."
"Tenang saja, aku pasti akan menyusulmu."
Aaron pun dibawa keluar oleh seorang petugas menuju mobil yang akan membawanya pergi ke pengadilan.
* Flashback on *
"Sungguh lucu bukan? sekarang malah sepertinya kamu yang akan bebas," ujar David.
Aaron melihat ke arah David yang sedang melahap makanannya. Kemudian ia pun duduk persis di dekat David.
"Apa kamu masih akan menyembunyikan semuanya dariku?" tanya Aaron.
David tersenyum tipis, "Sepertinya tidak akan ada yang bisa kusembunyikan darimu. Tapi aku tidak akan mengatakan apapun, sebaiknya kamu mencari tahu semuanya sendiri."
"Tapi Dave, ada beberapa hal yang perlu kutanyakan padamu."
"Pergilah ke rumahku, ini alamatnya. Kunci ada di bawah pot di depan rumah. Carilah dan temukanlah apa yang kamu perlukan. Aku tidak bisa membantumu lebih banyak dari ini," bisik David.
"Terima kasih, Dave."
David menepuk bahu Aaron, "Maafkan aku sebelumnya, jika kamu dituduh macam macam di sini."
"Aku tahu," ucap Aaron sambil tersenyum pada David.
* Flashback off *
Aaron naik ke dalam mobil yang akan membawanya ke pengadilan. Dengan didampingi oleh beberapa orang petugas, mereka akhirnya berangkat.
*****
"Argghhh!!!" teriak Edward.
Kertas kertas bertebaran di atas mejanya. Kepalanya sudah benar benar pusing melihat begitu banyaknya deretan angka. Semakin ia melihat semua dokumen yang dibawa oleh pihak keuangan, maka kepalanya semakin sakit.
Sejak berita tewasnya Evan Farewell, perusahaan tiba tiba saja jatuh terpuruk. Pemasaran pun seperti tak berkembang, tak ada ide ide brilian yang bisa meningkatkan penjualan.
Sementara bagian keuangan terus memberikan laporan mengenai pengeluaran yang tak jelas. Edward sudah berbicara dengan Luis Hamilton sebagai direktur bagian keuangan, tapi ia juga tak banyak membantu.
Edward Whitman tidak memiliki seorang asisten pribadi yang bisa membantunya. Awalnya ia memang menolak memiliki asisten karena ia pikir ini adalah saatnya ia menunjukkan kemampuannya.
Tak perlu asisten pribadi, aku bisa menyelesaikan semuanya.
Itulah yang dipikirkannya. Hanya Regina yang menjadi sekretarisnya, tapi ia juga tidak bisa melimpahkan tugas yang sedang ia kerjakan pada wanita itu.
Brughhh .....
Sekali lagi Edward membanting kertas kertas yang ia pegang ke atas mejanya. Ia mengacak acak rambutnya dan memijat tulang di antara matanya.
"Aku tidak bisa terus begini, aku harus segera mencari jalan lain," ucapnya pada diri sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Ita rahmawati
kyknya bkn edward deh biang keladinya,,sekarang aku curiga klo biang keladinya adalah sarah sm louis 🤣
hais jd semùa perlu dicurigain klo gini mah 🤦♀️
2024-05-29
1
Mr.VANO
pemikiran yg tepat,,,emang kau sdh di beri ancang2 oleh org yg tak menyukaimu
2023-03-14
0
Ojjo Gumunan, Getunan, Aleman
bebaskan Arron
trs minta blk kerja ke monpro dan menyelidiki semuanya bersama
2023-01-06
0