Dexter datang ke ruang makan, semua mata pun tertuju kepadanya. Di wajahnya terdapat luka bekas sayatan senjata tajam. Wajah Dexter semakib bertambah menyeramkan.
Semua tahanan menjadi takut, bukan kepada Dexter, melainkan kepasa Dizon. Ternyata rumor tentang ruang hukuman Dizon adalah benar adanya.
Aaron tetap makan seperti biasa, ia tidak terlalu memperhatikan kedatangan Dexter. Justru Dexter lah yang menghampirinya.
Ketegangan kembali terjadi di antara para tahanan. Mereka takut akan timbul keributan kembali.
"Hei, kamu tunggu saja pembalasanku. Akan lebih kejam daripada apa yang aku terima saat ini. Ingat, jangan pernah mencari api denganku." Dexter pun pergi setelah berbicara kepada Aaron.
"Ya ampun, Dizon benar benar kejam. Apa kamu lihat luka di wajah Dexter? menakutkan." ucap Allen pada Jason dan Aaron
"Hentikan bicaramu dan makan, sebelum Dizon datang dan mengambil makananmu." jelas Jason
Allen langsung kembali dengan makanannya dan langsung menghabiskannya. Setelah makan, mereka kembali ke sel mereka masing masing.
"Aaron, sebenarnya apa masalahmu dengan Dexter." tanya Allen
"Bisakah kamu diam? dari tadi kamu tidak berhenti berbicara." ucap Jason
"Aku tidak tahu." jawab Aaron singkat
Baru saja Allen ingin bertanya lagi, seorang penjaga datang ke sel mereka.
"Aaron, tamu untukmu."
Aaron pun berjalan mengikuti penjaga itu.
"Aaron."
"Elbert. Kamu kesini, apa ada berita baik untukku?" tanya Aaron penuh harap
"Duduklah dulu."
Aaron pun segera duduk dan dengan kedua tangan mengepal, ia kembali bertanya,
"Bagaimana?"
"Begini, aku sedang menyusun potongan puzzle dari kasus malam itu. Aku memeriksa setiap CCTV yang merekam aktivitasmu malam itu, mulai dari kamu pulang bekerja sampai ke rumah.
Aku berhasil mendapat kronologi sampai kamu berkelahi dengan seorang pria. Sampai waktunya pun kucatat dengan jelas disini." ucap Elbert sambil memperlihatkan sebuah kertas
"Tapi, CCTV yang merekam setelahnya sama sekali tidak ada. Ada beberapa CCTV, tapi semuanya terindikasi tidak ada rekaman di hari itu. Aku tidak tahu apakah itu benar rusak saat itu, atau rekaman kejadian itu telah diambil, karena benar benar hanya CCTV yang menuju ke rumahmu yang seperti itu." lanjut Elbert
"Apa maksudmu, ada yang sengaja merencanakan ini?" tanya Aaron
"Ya, aku menduganya seperti itu. Tapi jika dilihat dari cara kerjanya, orang ini bukan orang sembarangan. Ia memiliki pengaruh sehingga ia bisa memerintahkan orang untuk mengambil rekaman CCTV itu. Apa kamu mempunyai musuh di luar sana?" tanya Elbert
"Aku tidak punya musuh. Tapi aku tidak tahu jika ada orang yang menganggap diriku sebagai musuh." jawab Aaron
"Atau adakah kejadian belakangan ini yang sampai membuat orang lain kesal hingga menaruh dendam padamu?"
"Tidak. Belakangan ini yang kulakukan hanya pergi bekerja di pagi hari, dan pulang di sore hari. Hanya itu. Aku tidak pernah pergi kemana mana. Kecuali sehari sebelum kejadian, ada sebuah minimarket yang terbakar, seperti yang kuceritakan padamu waktu itu."
"Ouuu saat kamu menolong seorang wanita yang terjebak dalam kebakaran itu?"
"Ya. Selain itu aku tidak pernah kemana mana."
"Apakah kamu punya dugaan mengenai siapa kira kira pelakunya?" tanya Elbert
"Aku belum berani menuduh. Tapi bisakah kamu menyelidiki perusahaan MonPro?"
"MonPro? bukankah itu sebuah perusahaan besar."
"Ya. Ada salah seorang rekan kerjaku yang bernama David Warren. Saat ini ia berada di dalam penjara ini, sama denganku. Ia sama sekali tidak menyukaiku, tapi kemarin dia sempat mengatakan bahwa aku harus mencari sesuatu di MonPro."
"Baiklah. Aku akan meminta temanku untuk menyelidiki disana. Bisa saja ada kemungkinan kasus ini berhubungan dengan mereka. Tapi kita lihat bagaimana perkembangannya nanti."
"Baiklah. Terima kasih Elbert."
"Sama sama. Bagaimana keadaan mu disini? Apa kamu sudah memiliki teman?" tanta Elbert
"Teman?" Aaron tertawa, "Bagaimana bisa aku mencari teman disini?"
"Setidaknya kamu harus memiliki orang yang kamu percaya disini. Sementara aku akan mencari bukti bukti di luar sana. Aku akan segera kembali setelah mendapatkan bukti bukti itu."
"Baiklah."
Elbert pun pamit, kemudian ia menepuk bahu Aaron.
"Tetap semangat dan jangan pernah putus asa. Keadilan akan datang dan kebenaran akan terungkap. Semangat!!" ucap Elbert
"Terima kasih."
*****
"Kamu! segera bakar dan hilangkan bukti bukti ini. Aku ingin selamanya ia mendekam di dalam penjara. Di sana aku bisa mengontrol dan mengawasinya dengan lebih mudah. Ia juga tidak akan mengganggu sepak terjangku."
"Baik Bos."
"Dan kamu, perintahkan orang orang khusus untuk mengawasi kedua lelaki ini, kelihatannya mereka juga ingin bermain main denganku."
"Baik bos."
"Dan ingat, jika mereka macam macam, kamu tahu kan apa yang harus kamu lakukan?"
"Mengerti bos, siap!"
Kedua pria berbaju hitam hitam keluar dari ruangan, meninggalkan seorang laki laki dengan kemeja berwarna biru tua dan rambut yang disisir rapi, yang tampak sedang berpikir.
"Aaron .... ingat, kamulah yang pertama kali hampir membuatku celaka. Ini hanya sebuah peringatan. Jika kamu masih bermain main denganku, aku akan memastikan dirimu hancur, mati bersama keluargamu itu." ucapnya sambil mengambil alat pembuka amplop dan menancapkannya di atas sebuah tumpukan dokumen
*****
"Aaron, apa kamu sudah memikirkannya? atau jangan jangan otakmu sudah mulai tumpul karena tidak pernah diasah?" ejek David saat menghampiri Aaron di meja makan panjang yang terbuat dari kayu.
Aaron sebenarnya tidak ingin ambil pusing dengan perkataan David, hanya saja ia memerlukan informasi dari David. Mungkin saja informasi tersebut berhubungan dengan kasusnya saat ini.
"Katakanlah, sebenarnya apa yang kamu ketahui?" tanya Aaron
"Aku? menurutmu?"
"Kamu pasti tahu sesuatu kan Dave (nama panggilan David), cepat katakanlah."
"Aku akan mengatakannya, tapi kamu harus menolongku."
"Menolongmu?" tanya Aaron
David duduk sambil makan di hadapan Aaron. Ia melakukan itu agar tahanan lain tidak mendengar pembicaraannya.
"Ya, kamu harus menolongku." ucap David
"Katakanlah."
Dengan setengah berbisik dan kepala mendekat ke arah Aaron,
"Kamu harus menolongku kabur dari sini."
"Apa??!!" ucap Aaron tanpa bersuara
"Aku sudah menemukan jalan keluar, hanya saja aku memerlukan orang sebagai pengalih perhatian. Dan aku rasa kamulah orang yang cocok untuk itu."
"Bagaimana aku bisa mempercayaimu? kau kira aku gila membantumu dan menenggelamkan diriku sendiri disini?"
"Aku akan menceritakan semua kejadian yang terjadi di MonPro, sepeninggal dirimu." ujar David
"Kapan kamu akan menceritakannya, sementara aku harus membantumu untuk lari dari sini?" tanya Aaron
"Aku akan menceritakannya saat perjalanan menuju pintu keluar."
"Kau benar benar sudah gila, Dave!"
"Aku bisa gila kalau tinggal disini lebih lama lagi."
"Memangnya berapa masa hukumanmu?" tanya Aaron
"6 bulan lagi."
"Tinggal 6 bulan lagi dan kamu ingin kabur. Jika kamu tertangkap, maka hukumanmu akan diperberat."
"Aku tahu, karena itulah setelah keluar dari sini, aku akan langsung pergi ke luar negeri, sehingga mereka tidak bisa menemukan jejakku." ucap David
"Kamu gila!"
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Mr.VANO
david kaki tangan org yg jerumuskan Aaron di penjara,,,
2023-03-13
0
tria sulistia
ceritanya menarik kak aku kasih buntang 5. semangat kak
2022-12-13
1
Warda Ishaq
ceritanya menarik..saya penasaran pada tiap bab selanjutnya
2022-08-22
2