Jaka memerhatikan Muti yang Masih lemas dia membantu Muti berjalan ke dalam kamar nya.
"Istirahat lah!" ucap Jaka sambil menyelimuti Muti.
Muti hanya diam saja.
Muti memerhatikan Jaka keluar dari kamar nya.
"Kenapa aku jadi merasa gak enak gini sih, seharusnya sekarang Pak Jaka ada kelas!" Batin Muti.
Tidak beberapa lama Jaka Balik lagi dengan mangkuk di tangan nya serta buah-buahan yang sudah terkupas.
"Kamu Makan Siang dulu, baru minum obat!" suruh Jaka.
Muti berusaha Duduk dan memakan bubur yang sudah di hangat kan oleh Jaka.
Hanya tiga suap saja Muti tidak ingin memakannya lagi.
"Kenapa tidak menghabiskan nya?" tanya Jaka.
"Saya ingin muntah Pak," ucap Muti, Jaka segera Segera memberikan air minum.
Setelah selesai minum obat Jaka pun pergi.
"Baiklah kalau begitu kamu istirahat lah jangan kemana-mana lagi, saya akan ke kampus setelah dari kampus saya harus ke kantor!" ucap Jaka.
Muti hanya diam saja.
Tiba-tiba Jaka meletakkan tangan nya di kening Muti.
"Panas mu tak kunjung turun, kamu Makan lah buah-buahan itu!" ucap Jaka dengan nada datar.
Jaka pun keluar dari kamar itu namun lagi-lagi dia kembali.
"Jas saya ketinggalan!" ucap Jaka.
Muti baru ingat Kalau jas jaka Masih di pakai nya untuk selimut.
Dia memberikan nya pada Jaka.
"Huff Sudah kusut, mana mungkin saya memakai ini ketemu Klien!" ucap Jaka.
"Saya akan menyetrika nya Pak, maaf kan saya!" ucap Muti.
"Tidak perlu! Saya akan meminta supir mengantarkan tukar nya, kamu hanya fokus pada kesehatan mu agar tidak menyusahkan saya!" ucap Jaka dan keluar.
Muti merasa jengkel namun dia juga merasa bersalah.
Akhirnya dia pun menutup mata nya agar bisa cepat sembuh.
Sementara di tempat lain Ayu dan Aris baru saja selesai dari urusan mereka.
"Pah, kita langsung ke rumah Muti yah, Mamah khawatir sama dia!" ucap Ayu.
"Tadi Papah nelpon Jaka dia sudah membawa Muti ke rumah sakit, biarkan saja Jaka yang merawat agar dia belajar tanggung jawab untuk pasangan nya!" ucap Aris.
"Hmm tapi Mamah gak percaya sama dia Pah!" ucap Ayu.
"Kamu harus percaya sama Jaka, karena tidak mungkin selama nya kita ikut campur sama hubungan mereka!" ucap Aris.
"Iyah juga sih Pah!" ucap Ayu.
"Ya sudah kalau begitu kita ke apartemen Adit, nilai-nilai nya benar-benar mengecewakan Papah!" ucap Aris.
"Papah jangan terlalu keras pada nya Pah, kalau dengan kekerasan dia tidak akan mendengar sama sekali." ucap Ayu.
"Harus dengan cara apa memperingati dia Mah, dia memang anak yang keras kepala." ucap Aris.
"Huff mau sampai kapan pun dia tidak mau mendengar kan kita kalau kita terus saja mengekang nya!" ucap Ayu.
Aris pun Diam.
Tidak beberapa lama akhirnya mereka sampai di apartemen Adit namun Adit tidak di sana, ayu menelpon nya ternyata Adit Masih di kampus.
Mereka pun memilih pulang dulu dan akan datang malam hari.
Di tempat lain Adit kefikiran Soal Muti yang sedang sakit dia melihat Dewi berjalan ke arah nya.
"Ini kak proposal nya!" ucap Dewi.
"Makasih yah! Ngomong-ngomong Gimana keadaan Muti?" tanya Adit.
"Sudah mendingan kok kak, hari ini Muti tidak bisa hadir apa Kakak butuh pengganti nya?" tanya Dewi.
"Tidak perlu! Karena hari ini pertemuan di batal kan!" ucap Adit.
"Oohh gitu yah kak." ucap Dewi sedih karena gagal dia mendekati Adit.
"Ya udah kalau gitu Kakak balik ke kelas lagi yah!" ucap Adit.
"Huff kak Adit memang laki-laki yang sangat cuek, sangat Susah untuk di dekati!" ucap Dewi dia pun masuk ke kelas nya.
Ternyata dosen Jaka sudah ada di sana.
Dewi melihat Jaka Tampa jas sangat lah Tampan.
"Ternyata Pak Jaka lebih tampan menggunakan kemeja Putih itu!" Batin Dewi.
"Baiklah anak-anak kita akan mulai pelajaran." ucap Jaka.
setelah usai dari kampus dia ke perusahaan.
Jam sudah menunjukkan pukul Lima Sore Jaka baru saja keluar dari ruang miting nya.
"Dela!" panggil Jaka pada wanita cantik yang berjalan di belakang nya.
"Iyah ada apa pak?" tanya Dela dengan sopan.
"Seperti nya tidak beberapa lama lagi saya akan menikah!" ucap Jaka.
"Apa!!! Menikah?" tanya Dela sangat kuat.
Tiba-tiba Jaka menutup mulut Dela.
"Pelan-pelan dong, bisa-bisa semua orang mendengar nya!" ucap Jaka.
Dela melepaskan tangan Jaka dari Mulut nya.
"Lipstik saya jadi berantakan!" ucap Dela cemberut.
"Maafkan saya! Kita bicara di dalam saja." ucap Jaka.
Mereka pun masuk ke dalam Ruangan Jaka sementara karyawan memerhatikan mereka.
Mereka semua berfikir kalau Dela dan Jaka pacaran karena mereka sangat dekat.
"Loe mau nikah sama siapa? Emang ada yang mau sama laki-laki kaya kulkas dan hanya mementingkan pekerjaan nya saja!" ucap Dela.
"Kamu jangan nyepelein gitu dong!" ucap Jaka.
"iyah-Iyah gua serius, sebenernya ada apa?" tanya Dela serius.
"Aku sudah tunangan sama Cewek pilihan Mamah Sam papah!" ucap Jaka.
"Kapan? Kenapa gua gak di undang?" tanya Dela.
"Kemarin! Asal loe tau dia adalah Anak didik gua, dia mahasiswa tahun pertama!" ucap Jaka.
"Hah! Jangan bercanda deh loe, masa iya Tante ayu jodohin loe sama anak yang baru puber sih!" ucap Dela.
"Itu dia masalahnya, aku tidak habis pikir apa yang di pikirkan oleh mereka, mana penampilan nya cupu banget lagi, gak ada cantik-cantik nya." ucap Jaka.
Seketika Dela tertawa terbahak-bahak.
"Loe sih udah dari dulu gua ingetin, untuk cari pacar umur sudah Tua namun pasangan Belum ada!" ucap Dela.
"Gua tidak kefikiran sampai sana, karena setau gua kalau punya istri itu sangat menyusahkan, apa lagi gua nikah sama Anak labil dia sekarang sakit dan Mamah minta aku yang merawat nya." ucap Jaka.
Dela meletakkan Tangan nya di bahu Jaka.
"Semangat yah, kebahagiaan orang tua adalah nomor satu!" ucap Dela.
"Ah elo Bukan nya kasih solusi!" ucap Jaka.
"Yah mau gimana lagi itu sudah pilihan orang tua kamu, tidak bisa di pungkiri lagi kamu juga sudah tunangan!" ucap Dela.
Jaka terdiam sambil Menghela nafas panjang.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya
biar author tambah semangat lagi.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Devi Handayani
kasiian Muti.... dibilang ga ada cantik cantiknyaa ama jaka... ckck🙄🤔
2022-04-30
0
Bernadheta
semangat...
2022-03-14
0
Anonymous
Laanjuuut
2022-03-09
0