Dewi membantu membuka bingkisan itu.
Ternyata isi nya kue yang sangat cantik.
Mereka mencicipi nya ternyata sangat enak.
Dewi memerhatikan Muti yang tersenyum setelah melihat pemberian Adit.
"Ngomong-ngomong kamu sama kak Adit makin dekat aja, seperti nya kak Adit suka sama kamu deh!" ucap Dewi.
"Jangan ngaco deh, mana mungkin orang seperti kak Adit suka sama aku, gadis cupu berkaca mata teba, sementara dia ganteng, kaya dan incaran semua cewek kampus!" ucap Muti.
"Hmm kamu juga suka kan sama Kak Adit?" tanya Dewi.
"Sudah jangan bahas itu, aku tidak suka sama kak Adit, kami dekat karena organisasi saja!" ucap Muti.
"Humm syukur deh kalau kamu gak suka sama kak Adit, aku akan maju mendapatkan hati nya!" ucap Dewi.
Muti tersenyum.
"Oh iya aku lupa di meminta bahas soal proposal!" ucap Dewi lagi.
"Aku minta tolong yah, Tolong kasih proposal ini Sama kak Adit!" ucap Muti sambil memberikan beberapa lembar kertas di dalam map pada Dewi.
"Oke baiklah sahabat ku dengan senang hati!" Dewi karena mempunyai kesempatan untuk berbicara dengan Adit.
"Ya udah kalau gitu aku balik ke kampus lagi yah, tadi dosen Tampan yang galak itu mencari kamu!" ucap Dewi.
"Jangan bahas dia, lebih baik kamu segera kembali ke kampus!" ucap Muti.
Dewi pun menginyakan.
Dan segera pergi.
Muti mengistirahatkan tubuh nya agar segera sembuh namun tiba-tiba handphone nya Berdering.
Itu dari Ayu.
"Halo Sayang! Kamu di mana?" tanya Ayu.
"Hmm Muti lagi di rumah Tante, ada Apa?" tanya Muti.
"Tunggu dulu deh, suara kamu sangat Lemas dan ini masih jam sebelas kenapa kamu Masih di rumah?" tanya Ayu khawatir.
"Muti hari ini tidak ke kampus Tante karena kurang enak badan!" ucap Muti.
"Ya ampun, Tante sedang ikut dengan Om Aris Tante Tidak bisa ke sana!" ucap Ayu.
"Gak apa-apa kok Tante, lagian Muti sudah baikan kok." ucap Muti agar ayu tidak terlalu khawatir.
"Bagaimana Tante bisa tenang Suara kamu sangat lemas, tadi malam Jaka nganterin kamu sampai rumah kan?" tanya Ayu.
"Iyah kok Tante, Tante tidak perlu kekhawatiran berlebihan, Muti hanya kurang enak badan saja, Pak Jaka udah beliin Muti Obat tadi malam!" ucap Muti.
"Sekarang Jaka nya mana?" tanya Ayu.
"Di kampus Tante!" jawab Muti.
"Kamu di sana Sama siapa?" tanya Ayu.
"Sendiri! Tapi gak apa-apa kok Tante!" ucap Muti.
"Hmm kebiasaan Jaka hanya mementingkan urusan nya saja, bagaimana Tunangan nya sakit tidak di urus oleh nya, ya udah Tante telpon Jaka dulu!" ucap ayu.
"Gak perlu Tante!" ucap Muti namun sambungan telepon terputus.
Di ruangan Jaka dia baru saja mau keluar dari ruangan nya namun handphone nya Berdering.
"Mamah! Tumben-tumbenan dia nelpon di jam kerja seperti ini!" Batin Jaka dia pun menjawab nya.
"Halo mah!" ucap Jaka santai.
"Kamu gimana sih Nak? Bisa-bisa nya kamu pergi meninggalkan Tunangan kamu sedang sakit!" ucap Ayu langsung.
"Tunggu dulu deh mah. Mamah ngomong apa sih!" ucap Jaka.
"Muti sedang sakit, kamu sudah tau tapi kenapa kamu meninggalkan nya?" tanya Ayu.
"Dia hanya sakit biasa Mah, Jaka juga harus masuk ke kampus dan kerja, Jaka sudah membelikan Obat!" ucap Jaka.
"Mamah gak mau tau, kamu sekarang jagain Muti!" ucap Ayu.
"Jaka lagi di kampus Mah, gimana Jaka bisa ke sana!" ucap Jaka.
"Mamah gak mau dengar alasan kamu, kamu cepat ke sana gimana kalau terjadi apa-apa sama Muti, Mamah akan nyalahin kamu." ucap Ayu.
"Baiklah Mah, Jaka akan ke sana." ucap Jaka.
Ayu langsung mematikan sambungan telepon.
"Humm dasar gadis Cupu itu, nyusahin aja!" ucap Jaka dia pun keluar dari kampus.
Dia ke rumah Muti.
Rumah Muti tidak di kunci sama sekali Jaka melihat ruang tamu tidak ada siapa-siapa.
Dia memanggil nama Muti dengan panggilan gadis cupu namun tidak ada yang menjawab.
Namun tiba-tiba pintu kamar terbuka itu adalah Muti.
"Bapak ngapain ke sini?" tanya Muti dengan nada lemas Wajah nya sangat pucat.
"Pakai Nanya segala. Kamu yang ngadu sama mamah kan!" ucap Jaka.
"Ngadu apa? Lebih baik Bapak sekarang keluar dari rumah ini jangan teriak-teriak! Saya mau istirahat!" ucap Muti.
"Bisa-bisa nya kamu ngusir saya, ini rumah yang bayar adalah Mamah saya, jadi saya yang punya hak di sini!" ucap Jaka dengan Sombong.
"Huff terserah Bapak saja mau ngapain, saya mau istirahat!" ucap Muti dan kembali menutup pintu namun Jaka menahan nya.
"Ikut lah dengan saya ke Rumah sakit!" ucap Jaka.
"Saya tidak apa-apa! Saya tidak perlu ke rumah sakit." ucap Muti.
"Kamu tolong jangan nyusahin saya. Kalau bukan karena Mamah saya tidak akan ke Sini, saya harus kerja!" ucap Jaka.
Muti terdiam.
"Baiklah! Saya akan bertukar pakaian!" ucap Muti karena dia merasa jadi beban akhirnya dia harus mengikuti kemauan Jaka.
Tidak beberapa lama Muti keluar dia terlihat sangat Lemas bahkan berjalan saja sangat pelan.
"Butuh bantuan?" tanya Jaka melihat Muti yang berjalan sambil oleng, namun Muti menolak nya.
Setelah di dalam mobil Muti Langsung menutup matanya karena kepala nya sangat pusing.
Tidak beberapa lama sampai di rumah sakit, perawat membantu Muti ke dalam.
Setelah sudah selesai di periksa dokter menyuntikkan obat dan memberikan obat. Setelah selesai Mereka keluar.
Jaka membeli kan bubur dan juga buah serta minuman yang membuat panas Muti turun.
Masuk ke dalam mobil dia melihat Muti tidur mungkin karena pengaruh obat nya namun Sepertinya Muti kedinginan, Jaka mematikan AC namun Muti Masih kedinginan akhirnya Jaka membuka jas nya dan menyelemuti Muti menggunakan jas nya.
"Baru saja menjadi tunangan ku di sudah merepotkan ku, bagaimana kalau di menjadi istri ku!" batin Jaka dia pun menjalankan mobil.
Selama perjalanan Jaka membawa Mobil sangat pelan Agar Muti terganggu.
Tidak beberapa lama akhirnya sampai juga di rumah.
Muti terbangun karena merasa mobil yang di tumpangi nya B
berhenti.
"Kita sudah sampai Pak?" tanya Muti.
"Hmm!" jawab Jaka.
Muti melihat jas jaka di tubuh nya namun dia hanya diam saja di turun dari mobil sangat hati-hati.
Sementara jaka membawa belanjaan nya ke dalam.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.
Biar author tambah semangat lagi.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Devi Handayani
naahh bener... Adit ama dewi aja biar jaka ama Muti hehehe😁😁
2022-04-30
0
Bernadheta
lanjut thorrt
2022-03-14
0
Mellany
bau bau nya adek kakak akan berebut s mutu udh ma tdk akur tar suka sama cwe yg sama heh33h
2022-03-06
0