Jaka Panik melihat Muti pingsan badan nya juga panas.
karena sudah malam Jaka tidak mungkin membawa nya ke rumah sakit karena rumah sakit juga sangat Jauh dari Kampus itu.
Akhirnya dia mencari Kunci Rumah di tas Muti, jaka menggendong Muti ke dalam.
Di dalam Jaka menidurkan Muti di sofa.
"Huff kenapa jadi seperti ini? Tadi dia baik-baik saja!" Batin Jaka.
Dia duduk lama memerhatikan Muti yang tak kunjung sadar dia mau pulang namun tidak mungkin meninggalkan Muti seperti itu.
Saat hendak mau menghubungi Ayu dia takut jika urusan nya jadi repot.
Jaka memilih untuk mengompres Muti agar Panas nya turun.
Namun percuma saja, jaka menghubungi Teman nya yang bekerja di klinik dekat sini untuk membawa kan obat untuk Muti.
Tidak Beberapa lama akhirnya Datang juga.
"Ini Siapa Jaka?" tanya Oki.
"Jangan banyak tanya segera periksa dia!" ucap Jaka.
OKI segera memeriksa nya, ternyata Muti hanya demam karena kurang istirahat dan banyak fikiran.
Setelah itu Oki pun pulang setelah memberikan obat pada Jaka.
Namun Muti tak kunjung sadar, Jaka melihat jam sudah jam sebelas malam.
"Dia akan bagikan, aku pulang saja!" Batin Jaka dia pun meletakkan Obat di meja dan segera keluar.
Jaka pun pulang ke rumah nya.
Keesokan harinya Muti bangun dia memegang kepala nya yang terasa sangat pusing sekali.
Dia duduk melihat dia tidur di sofa, dia Mencoba mengingat apa yang terjadi.
Dia melihat obat di atas meja.
"Huff badan ku sangat lemas seperti nya aku tidak bisa ke kampus!" ucap Muti dia mengambil obat itu dan meminum nya agar lebih baik.
Sementara di kampus Jaka sudah mulai mengajar namun dia tidak melihat Muti.
Setelah kelas selesai Jaka memanggil Dewi.
"Dewi!" panggil Jaka sebelum keluar dari kelas.
"Iyah Pak! Ada yang bisa saya bantu?" tanya Dewi.
"Teman kamu di mana? Kenapa dia tidak masuk ke kampus?" tanya Jaka.
"Teman saya yang mana pak? Saya punya banyak teman." ucap Dewi.
"Gadis Cupu itu!" ucap Jaka dengan nada datar.
"Oohhh dia sahabat saya pak, ini saya mau ke rumah nya dia demam!" ucap Dewi karena Muti meminta nya untuk datang.
Jaka terdiam.
"Apa dia belum sembuh, kenapa dia sampai tidak ikut kelas saya." Batin Jaka.
"Ya udah kalau begitu saya permisi dulu yah Pak!' ucap Dewi dan segera pergi.
Namun sebelum keluar dari gerbang Adit memanggil Dewi.
"Dewi! Kamu lihat Muti?" tanya Adit.
"Huff apa-apaan semua orang mencari Muti, mana ganteng-ganteng lagi!" Batin Dewi.
"Kamu lihat gak?" tanya Adit.
"Dia sakit! Ini aku mau kesana kak, apa Kakak butuh sesuatu?" tanya Dewi dengan sopan karena dia salah satu penggemar Kakak kelas itu.
"Tidak ada! Hanya saja hari ini kita ada pertemuan, semua proposal pada nya!" ucap Adit karena Muti sudah resmi jadi Sekretaris nya.
"Bagaimana kalau kakak ikut aku mengjenguk nya, dia pasti sangat senang!" ucap Dewi.
"Tidak perlu! saya juga harus mengikuti kelas sebentar lagi, saya titip ini untuk dia!" ucap Adit sambil memberikan bingkisan pada Dewi.
"Oke baiklah kak, aku pergi dulu yah." ucap Dewi.
Adit mengangguk.
"Huff kenapa aku sangat khawatir Muti sakit, karena belakangan ini dia benar-benar kurang istirahat kelihatan nya, aku tidak tau apa yang dia lakukan sehingga kecapean!" Batin Adit.
"Adit!" panggil Jaka dari arah lapangan.
Adit menoleh ke belakang tiba-tiba saja dia memandang malas.
"Mau kemana kamu?" tanya Jaka saat Adit mau pergi.
"Saya ada kelas sebentar lagi! Saya tidak punya waktu untuk mendengarkan Omelan anda!" ucap Adit.
"Ikut saya ke ruangan saya!" ucap Jaka.
Dia benar-benar emosi melihat adiknya itu semakin tidak bisa menghargai diri nya.
Adit tidak mau ribut di kampus akhirnya dia mengikuti Jaka.
"Duduk!" suruh Jaka.
"Langsung saja kak, aku tidak punya waktu banyak!" ucap Adit karena sangat malas.
"Lihat itu!" ucap Jaka sambil melempar hasil nilai Adit yang sangat buruk belakangan ini.
"Aku akan memperbaiki nya lagi!" ucap Adit dengan tenang.
"Apa maksud kamu! mentang-mentang kamu sudah tidak tinggal di rumah kamu berharap bisa berbuat sesuka mu!" ucap Jaka marah.
"Ingat Adit kamu sudah semester akhir sebentar lagi kamu akan magang, tidak mungkin semua nya harus di bayar pakai uang lagi!" ucap Jaka.
"Aku tidak ingin kuliah! Aku tidak ingin seperti apa yang kalian harapkan!" ucap Adit.
Tiba-tiba Jaka mendorong tubuh Adit.
Jaka menatap tajam ke arah Adit.
"Kalau kamu tidak adik ku sudah ku habisi!" ucap Jaka.
"Kenapa? Apa Kakak akan memukul ku? Apa Kakak Akan menendang ku? Lakukan saja! itu sudah biasa aku terima!" ucap Adit.
"Arghhhh!! Jangan coba-coba tidak memperbaiki nilai mu! kamu akan tau akibatnya!" ucap Jaka benar-benar sangat Marah.
Akhirnya dia meminta Adit keluar dari pada dia memukul Adit saat di kampus.
"arghhhh!" teriak Jaka.
Dia bingung harus menghafal adik nya seperti apa.
Karena dari dulu Adit sangat lah nakal tidak perduli dengan sekolah mau pun kuliah nya.
Tiap pergantian semester Jaka harus membayar Mahal dari pada malu.
Sementara di lain tempat Dewi membantu Muti untuk makan dan minum obat.
"Kamu sebenarnya kenapa sih Muti?" tanya Dewi.
"Hanya kecapean aja!" ucap Muti.
Dia belum bisa terbuka pada Dewi.
"Makasih yah Wi udah mau datang ke sini, aku sangat lemas kepala ku pusing!" ucap Muti.
"Iyah sama-sama, tapi ngomong-ngomong aku baru tau kalau kamu sudah pindah ke perumahan ini!" ucap Dewi.
"Besok akan aku ceritakan, aku lagi tidak mood untuk berbicara!" ucap Muti.
"Baiklah aku mengerti, kenapa orang tua dan adik mu tidak ke sini? Kata kamu mereka di sini!" ucap Muti.
"Mereka sudah pulang ke Kampung tadi pagi aku juga tidak ingin membuat mereka khawatir!" ucap Muti.
"Huff bisa-bisa nya sudah sakit seperti ini kamu masih perduli pada mereka, aku salut pada mu." ucap Dewi.
"Oh iya tadi ini titipan dari kak Adit!" ucap Dewi memberikan Bingkisan pada Muti.
"Wahh akhirnya sudah datang," ucap Muti karena Muti menitipkan Kue pada Adit.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.
biar author tambah semangat lagi.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Yunaanita
si Dewi suka sama Adit,jangan bilang Adit suka sama Muti.
nanti pasti ada kesalah fahaman.
2023-01-08
0
Rara Kusumadewi
adik ipar
2023-01-07
0
Yati Rosmiyati
Adit kayanya suka sama muti gaswat nih🤭
2022-07-07
0