Aris sudah tau apa maksud dengan kata-kata Putra nya itu, dia pasti hanya mau menghindar saja.
Jaka pun terdiam.
"Muti! Bagaimana dengan kamu nak? Mungkin Kamu sudah punya jawaban!" ucap Aris.
Muti mengangkat pandangan nya, dia melihat wajah Aris dan Ayu yang penuh harap sementara Jaka Masih setia dengan wajah datar nya.
"Ya Allah tolong bantu aku! Aku harus ngomong apa." Batin Muti.
"Kenapa diam nak?" tanya Ayu.
"Sebelumnya Muti minta maaf Tante, Om, Muti benar-benar sudah memikirkan nya, menurut Muti masih banyak perempuan di luar sana, Muti tidak bisa Tante!" ucap Muti.
"Tante, dan juga Om sangat baik pada Muti dan keluarga Muti juga, namun Muti benar-benar tidak bisa melakukan ini, Muti janji akan berusaha mengembalikan semua uang Om dan Tante!" ucap Muti.
Seketika Ayu terdiam dia menatap Muti, perlahan air mata keluar dari mata nya.
Begitu juga dengan Aris dia terdiam dengan kata-kata Muti.
"Maafkan Muti Tante!" ucap Muti seketika Bersujud di lutut Ayu yang menangis.
"Tante sudah berharap besar sama kamu, namun kamu sangat tega!" ucap Ayu dia pun pergi meninggalkan Muti.
"Mah! Mah!" panggil Aris mengejar Ayu ke kamar.
Muti Menghela nafas panjang.
"Kenapa jadi seperti ini sih, apa aku salah memilih apa yang harus aku lakukan dan tidak ingin aku lakukan." Batin muti.
"Kamu membuat Orang tua saya sedih! Kamu Sama sekali tidak bisa memikirkan perasaan mereka." ucap Jaka.
Muti mendengar kata-kata itu sedikit jengkel namun dia harus menjaga sopan santun.
"Mungkin Bapak juga senang kan saya menolak nya!" ucap Muti.
"Apa maksud mu! bisa-bisa nya kamu berbicara seperti itu!" ucap Jaka.
"Mungkin kalau bapak di Posisi saya, Bapak juga akan melakukan hal yang sama!" ucap Muti.
Dia pun segera pergi. Dia benar-benar sangat kacau dia merasa sangat merasa bersalah melihat Ayu menangis.
Muti pergi kesebuah pantai membuang rasa bersalah nya, menenangkan diri nya.
"Aaaaaaaaa!!" teriak Muti ke arah lautan.
"Kenapa Dunia ini selalu tidak adil pada hidup ku," ucap Muti.
"Hey!! Di sini banyak orang jangan teriak-teriak!" ucap salah satu pria yang duduk di bawah pohon.
Muti menoleh ke samping nya. Dia terkejut melihat Adit yang duduk di sana.
"Aaaaaaaaa!!" ucap Muti lagi.
"Hey!" ucap Adit sambil melempar kan kaca mata nya pada Muti.
"Kakak apa-apaan sih! Aku mau berteriak pada dunia mau ngasi tau mereka kalau dunia benar-benar tidak adil!" ucap Muti.
"Berhenti lah berlelucon, ini tidak dunia dongeng, masalah yang tetap akan jadi masalah percuma saja kamu teriak ganggu orang lain aja!" ucap Adit.
"Songong banget sih nih orang!" Batin Muti.
"Jangan tatap saya dengan kaca mata tebal mu itu, bawa kan kaca mata saya ke sini!" ucap Adit.
Muti mengambil kaca mata yang terjatuh di pasir membawa nya ke Adit.
"Duduk lah!" ucap Adit sambil menoleh karpet kosong di samping nya, Muti menuruti nya.
"Ambil lah!" ucap Adit sambil memberikan Botol minum pada Muti.
"Tidak perlu!" tolak Muti.
"Gak usah Sok jual mahal, basahi tenggorokan mu, dan berteriak lah sekuat mungkin kalau itu membuat kamu Akan tenang!" ucap Adit.
Muti mengambil nya dan meminum nya.
Setelah minum dia berlari ke pinggir pantai dan berteriak sekuat mungkin.
Setelah sudah merasa baik dia menoleh ke arah Adit.
Seketika dia tersenyum dia mendekati Adit.
"Bagaimana?" tanya Adit.
"Sudah jauh lebih baik!" ucap Muti sambil tersenyum.
Tiba-tiba handphone Adit berdering, setelah selesai nelpon dia langsung pergi.
Muti heran melihat Adit sangat terburu-buru dia melihat Botol minum Adit yang tinggal.
Muti tidak mau terlalu memikirkan nya dia terdiam sambil memandang kosong ke arah pantai.
"Aku sangat khawatir pada Tante Ayu!' Batin Muti.
Hari semakin gelap Muti pun pulang.
Sebelum membuka laptop nya handphone nya tiba-tiba berdering dan yang menelpon nya nomor yang tidak di kenal.
Muti menjawab nya dia benar-benar syok saat mendengar penjelasan dari Balik telepon dia segera keluar dari Kost nya mencari taksi ke rumah sakit.
Tidak beberapa lama akhirnya dia sampai dia melihat Ayu yang terbaring di kasur rumah sakit.
Di sana ada Aris dan juga Jaka.
Muti mendekati Ayu.
Ayu melihat Muti dia langsung menepis tangan Muti dari nya bahkan menatap Muti saja dia tidak mau.
Muti benar-benar merasa bersalah, kalau waktu bisa di ulangi di tidak akan mengatakan kata-kata itu.
Sepanjang malam Muti menemani Ayu di rumah sakit sampai di hari Senin dia tidak masuk ke kampus demi menjaga Ayu sampai sembuh.
Di sore hari Ayu sudah bisa pulang, ayu terus saja mengabaikan Muti.
Setelah sampai di rumah Muti tiba-tiba Bersujud di lutut Ayu.
"Tante! Maafin Muti, Muti minta maaf, Muti akan mau menikah dengan Pak Jaka!" ucap Muti menangis.
Seketika Ayu juga menangis dia meminta Muti berdiri dan memeluk nya.
"Muti benar-benar sangat jahat pada Tante, Muti minta maaf!" ucap Muti Aris mendengar itu sangat senang sementara Jaka terdiam.
Dia tidak yakin jika Muti bisa mengganti keputusan nya.
"Tante yakin kamu anak yang sangat Baik, Tante juga minta maaf sama kamu!" ucap Ayu sambil menghapus air mata Muti.
Mereka berdua berbicara dari hati ke hati.
Aris pun mengajak Ayu untuk istirahat karena ayu harus banyak istirahat.
Tinggal lah Muti sendiri di ruang tamu.
"Minum dulu!" ucap Jaka sambil meletakkan satu gelas air putih di depan Muti yang Terdiam.
Muti hanya diam tampa menggubris Jaka.
"Saya mau bicara dengan nya empat mata, ikut lah dengan saya!" ucap Jaka.
"Saya tidak mau, ini sudah Malam!" ucap Muti.
"Ini masalah perjodohan Kita, ini harus di bicarakan!" ucap Jaka.
"Bicara di sini saja!" ucap Muti.
"Jika papah dan mamah dengar, mereka akan salah paham." ucap Jaka.
Akhirnya Muti pun mau, sebelum pergi mereka Ijin Dulu, Ayu senang ketika Jaka mau membawa Muti untuk berbicara.
Jaka membawa Muti ke sebuah Cafe yang bisa di bilang sepi namun mereka tidak turun dari dalam mobil.
"Baca dulu!" ucap Jaka memberikan Satu lembar kertas pada Muti.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya.
biar author tambah semangat lagi.
Terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Yunaanita
alah pak Jaka, ujungnya juga bucin sama Muti,pake perjanjian segala.🤭🤭
2023-01-08
0
Queen Medusa
👍👍👍👍👍
2022-08-09
0
Yati Rosmiyati
perjanjian ya pak Jaka dikira gak bakal ada perjanjian 🤭
2022-07-07
0