Jaka mengikuti Muti keluar dari rumah itu. Dia melihat Muti duduk di depan rumah nya di teras sambil memandang kosong ke arah jalan.
Muti menyadari jika Jaka berdiri di belakang nya dia menghadap Jaka.
"Saya sudah ijin ke pihak sekolah libur selama Empat hari Pak!" ucap Muti.
Jaka duduk di kursi sambil menatap Muti yang menunduk.
"Apa sebelum nya kamu benar-benar tidak tau perjodohan ini?" tanya Jaka.
Muti menggeleng.
"Apa kamu mau?" tanya Jaka.
Muti terdiam dia bingung harus jawab apa.
"Saya tau kamu berat untuk memutuskan nya, saya juga bingung dengan pola pikir orang tua saya!" ucap Jaka.
"Apa kamu mau menolak perjodohan ini?" tanya Jaka.
Muti mengangguk, Jaka menghela nafas panjang.
"Tapi jika kamu menolak perjodohan ini, banyak orang yang Akan kecewa, orang tua kamu dan juga orang tua Saya!" ucap Jaka.
"Saya masih kuliah pak, saya belum kefikiran sampai ke sana, saya tidak ingin melukai perasaan mereka, saya Bingung!" ucap Muti seketika air mata nya keluar.
Jaka terdiam dia mengusap kasar wajah nya.
"Baiklah saya tidak akan membahas nya, saya minta maaf!" ucap Jaka.
Muti terisak dia menahan tangisnya.
Jaka benar-benar diam dia memerhatikan Muti.
Hari sudah sore keluarga Aris pun pamit untuk pulang.
"Kami pulang dulu yah Buk!" ucap Aris dan ayu pada Susi.
Muti diam saja dia hanya tersenyum sambil menyalim tangan calon kedua mertua nya itu.
Jaka melihat Muti yang menunduk dia sangat ingin banyak berbicara dengan Muti membahas rencana orang tua mereka namun seperti nya Muti benar-benar belum bisa di ajak ngobrol.
Jaka dan keluarga nya pulang.
Setelah mereka pergi Susi menahan tangan Muti yang hendak pergi.
"Maaf kan Ibu nak!" ucap Susi.
Muti tersenyum.
"Tidak apa-apa Bu, Muti tau kok maksud Ibu!" ucap Muti.
"Ibu sudah kenal Pak Aris dari dulu kamu masuk SMA dia donatur terbesar di sekolah itu." ucap Susi.
"Apa sebelum nya mereka sudah kasih tau kalau mau menjodohkan aku dengan Anak nya?" tanya Muti.
Susi mengangguk.
"Ibu bingung harus jawab Apa nak, mereka sudah banyak membantu keluarga kita mulai dari Ayah kamu!" ucap Susi.
"Jangan bahas Lelaki itu Bu!" ucap Muti.
"Maaf kan Ibu, ini semua karena Ibu, seandainya ibu tidak pergi waktu itu semua nya tidak akan seperti ini?" ucap Susi.
"Sudah Bu Jangan Terlalu di pikirkan, Muti tidak menyalah kan ibu, ini semua sudah takdir," ucap Muti benar-benar tidak tega melihat wajah bersalah ibu nya.
"Muti istirahat dulu Yah Bu!" ucap Muti.
Susi pun menginyakan, sementara Nisa menghampiri ibu nya.
"Aku sangat kasihan pada Kak Muti Bu, aku tidak tega melihat nya." ucap Nisa.
"Ibu juga nak, tapi ibu tidak enak pada keluarga pak Aris, dan ibu juga yakin mereka keluarga baik-baik!" ucap Susi.
"Semua nya keputusan ada di tangan Kakak mu, ibu tidak bisa memaksa nya karena dia yang akan menjalani nya." ucap Susi.
Nisa pun mengerti.
Muti di kamar nya benar-benar tidak bisa berfikir jernih.
Dia sangat bingung harus mengambil keputusan seperti apa.
Keesokan harinya Muti baru saja pulang mengantarkan Nisa ke sekolah setelah sampai di rumah dia heran melihat Mobil parkir di halaman nya.
"Muti!" panggil Ayu.
Muti melihat ke arah Teras ternyata ada ayu dan ibu nya.
"Tante ke sini sama siapa?" tanya Muti sambil menyalim tangan Ayu.
"Tante ke sini sama supir, Om Aris harus bekerja sementara Jaka juga harus kerja!" ucap Ayu.
"Tante bawa jajanan di dalam ayo kita masuk!" ajak Ayu.
Muti pun mengikuti nya sementara Susi tersenyum melihat Ayu sangat sayang pada Muti.
Ayu hari ini akan menginap di rumah Muti dan merencanakan akan pulang bersama ke Jakarta bersama calon menantu nya.
Selama di rumah Ayu bisa menyelesaikan diri dengan keluarga itu bahkan Muti dan dia semakin dekat.
Ayu mengajari Muti untuk Masak karena Muti jarang Masak yang aneh-aneh dia hanya bisa masak yang sederhana saja.
Empat hari sudah Muti di kampung hari ini mereka akan pulang ke Jakarta.
Di saat mau berangkat anak laki-laki datang ke rumah Muti naik sepeda.
"Permisi Bu, Muti nya ada?" tanya Pria itu kebetulan Ayu menunggu Muti di depan.
"Dimas!" ucap Muti terlihat sangat senang dia pun mendekati Dimas.
"Hay Muti!" ucap Dimas.
"Hmm kapan kamu pulang? Kenapa kamu tidak mengabari aku?" tanya Muti.
"Aku baru saja pulang tadi malam, aku sengaja tidak kasih tau kamu!" ucap Dimas.
"Hmm selama kamu di Jawa kamu tidak ada mengabari aku, atau Jangan-jangan kamu sudah mendapatkan teman perempuan yang banyak di sana?" tanya Muti sambil cemberut.
Dimas Mencubit pipi Muti.
"Tidak ada! Hanya kamu dan Sarah Teman terbaik ku, aku sangat sibuk bekerja!" ucap Dimas.
"Ngomong-ngomong kamu mau kemana? Kamu terlihat sangat rapi!" ucap Dimas.
"Aku mau pulang ke Jakarta, sekarang aku sudah kuliah di sana, Alhamdulillah aku dapat Beasiswa!" ucap Muti.
"Muti!" panggil Ayu.
Muti menoleh ke arah ayu yang sambil menunjuk jam.
"Maaf kan aku yah gak bisa lama-lama, aku harus berangkat sekarang!" ucap Muti.
"Iyah gak apa-apa, hati-hati yah." ucap Dimas sambil tersenyum namun terlihat dia sangat Sedih.
Muti pun pamitan pada ibu dan Adik nya mereka segera pergi.
"Muti!" panggil Ayu dengan lembut sambil menggenggam tangan Muti yang duduk di samping nya sementara Muti masih ada rasa canggung.
"Iyah Tante!" jawab Muti.
"Pria tadi Siapa?" tanya Ayu.
"Hmm namanya Dimas Tante, dia senior Muti di SMA namun kami sudah berteman lama, dia bekerja di Jawa dan di Baru saja pulang." ucap Muti.
"Hmm Kamu terlihat sangat dekat dengan dia, begitu juga dengan dia pada mu, apa kalian mempunyai hubungan?" tanya Ayu.
Muti terdiam dia menatap ayu.
"Maksud Tante?" tanya Muti.
"Hmm tidak! Lupakan saja, dia Pria yang sangat baik dan Tampan!" ucap Ayu mengalihkan pembahasan.
Muti bingung dengan Ayu yang tiba-tiba saja bersifat aneh namun dia tidak ingin terlalu memikirkan nya dia hanya fokus pada mobil Ayu yang sangat bagus dan enak di naikin karena dia baru pertama kali naik mobil mewah.
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, jika ada saran tulis di kolom komentar ya. jangan pernah bosan tungguin terus kelanjutan ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya biar author tambah semangat lagi, terimakasih 🙏***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Queen Medusa
👍👍👍👍
2022-07-25
0
Bernadheta
up
2022-03-14
0
wins
di Jawa ?? ( Jawa kan luas lebih bagus sebut nama kotanya)
2022-03-13
0