Muti di kamar sangat kefikiran Siapa orang tersebut sangat misterius bagi nya. Namun dia tidak ingin karena pikiran nya dia tidak fokus untuk menulis.
Di lain tempat Jaka baru saja pulang dari kantor dia langsung masuk ke kamar dan membaringkan tubuhnya.
Tiba-tiba handphone nya Berdering.
"Arghhhh Siapa sih yang menelpon sudah malam seperti ini," ucap Jaka di mengeluarkan handphone dari sakunya.
"Papah!" ucap nya dan langsung duduk.
Dia melihat Kelender.
"Huff ternyata sudah dua Minggu, bagaimana aku bisa lupa." ucap Jaka menepuk jidatnya.
Karena sangat sibuk bahkan dia lupa untuk perjanjian yang di buat dengan Papah nya.
"Apa yang harus aku katakan pada mereka! Apa aku harus pasrah, tapi tidak mungkin itu tidak bisa terjadi." Batin Jaka.
"Tapi ini juga kesalahan ku, aku juga tidak ingin melihat mereka sedih," ucap Jaka bimbang dia pun menjawab telepon dari Aris.
"Halo Pah!" ucap Jaka dengan nada lesu.
"Kamu tidak lupa kan? Papah harap kamu datang malam ini juga, kami tunggu di rumah." ucap Aris dan mematikan handphone.
"Aaaaa! Bagaimana ini." ucap Jaka.
Dia segera mandi siap-siap.
Dengan perasaan yang kurang enak di mengendarai mobilnya menuju rumah papah nya.
Setelah sambil di menghela nafas panjang.
"Aku yakin semua nya bisa di bicarakan baik-baik, aku yakin bisa." ucap Jaka meyakinkan diri sendiri.
"Pah, Mah." sapa Jaka setelah masuk ke ruang tamu.
Ayu langsung berlari ke arah pintu untuk memeriksa siapa yang datang dengan Jaka.
Sementara Aris memerhatikan Jaka dengan wajah datar nya sendiri.
"Loh calon kamu mana? Kamu tidak lupa kan?" tanya Ayu.
"Udah dong Mah, Pah jangan bahas calon Mulu, Jaka belum kefikiran sampai sana." ucap Jaka.
"Bagus lah kalau begitu berat kamu kalah, kamu harus turuti permintaan papah kali ini." ucap Aris.
"Pah jangan gitu dong, kasih waktu untuk Jaka." ucap Jaka memohon.
"Tidak ada waktu lagi, kami sudah capek menunggu kamu, malam ini kamu di sini saja karena besok kita akan ke rumah calon kamu." ucap Aris.
"Papah apa-apaan sih, jangan gini dong, Jaka gak mau di jodohkan." ucap Jaka.
"Tidak ada kata penolakan kamu harus mau," ucap Aris.
"Jaka gak mau, itu sangat konyol, Jaka mau pulang saja." ucap Jaka.
Tiba-tiba Ayu menangis.
"Kami sudah Tua nak, hanya kamu harapan kami untuk memberikan cucu, Mamah sangat kesepian Mamah juga ingin sebelum meninggal melihat kamu menikah." ucap Ayu sambil menangis.
"Jangan nangis dong mah!" ucap Jaka karena benar-benar tidak bisa melihat orang tua nya sedih.
"Tolong kali ini saja nak turuti permintaan kami, ini juga demi kebaikan kamu." ucap Ayu.
"Huff, baik lah kalau itu yang kalian mau," ucap Jaka benar-benar sudah pasrah.
Ayu langsung berhenti menangis dia dan Aris terlihat sangat bahagia.
Waktu nya untuk istirahat Vandi tinggal sendiri di ruang tamu dia benar-benar sangat kefikiran.
Dia melihat pintu kamar Adit dia masuk dan ternyata Adit sudah tidur.
Vandi melepaskan handset dari telinga nya sambil mematikan PS.
Jaka menyelimuti adit.
"Seandainya kamu mengerti apa yang Kakak ingin kan kamu pasti akan berubah," Batin Jaka dia pun keluar.
Dia masuk ke kamar nya.
Dia benar-benar tidak bisa tidur dia menelpon Dela.
"Selamat malam Pak, ada yang bisa saya bantu?" tanya Dela dengan sopan.
"Berhenti lah seperti itu, ini tidak di kantor!" ucap Jaka dengan nada datar nya.
"Hehehehe, tumben-tumbenan nelpon aku malam-malam ada apa?" tanya Dela.
"Saya benar-benar pusing karena Papah sama Mamah mau menjodohkan saya." ucap Jaka.
"Hmm ternyata Tante sama Om tidak main-main dengan kata-kata mereka!" ucap Dela lagi.
"Jangan-jangan papah sama Mamah sudah cerita sama kamu." ucap Jaka.
"Sudah! aku pikir mereka hanya ingin mengancam kamu saja.' ucap Dela.
"saya benar-benar belum kefikiran, bahkan sekarang Mereka mau menjodohkan saya dengan perempuan yang tidak saya kenal." ucap Jaka.
"Sudah lah lebih baik kamu turuti saja, kalau mereka sedih kamu juga yang pusing." ucap Dela.
"Tapi aku benar-benar tidak ingin," ucap Jaka.
"Kamu mah terlalu ribet, kamu sudah cukup umur bahkan kamu sudah sangat kaya, apa lagi yang harus kamu fikirkan, kamu sangat terlalu sibuk dengan karier mu." ucap Delae.
"Huff itu adalah masa depan ku dan keluarga ku, bagaimana aku tidak sibuk sekarang." ucap Jaka.
"Hmm lebih baik kamu turuti saja permintaan orang tua kamu, ya sudah aku lagi di luar sama teman-teman ku, selamat malam!" ucap Dela langsung mematikan handphone nya.
Jaka menghela nafas panjang.
"Seperti nya aku harus benar-benar pasrah." ucap Jaka dia pun keluar dari kamar nya dia akan mencari angin malam di luar.
Namun ternyata Adit juga baru keluar dari kamar nya sudah berpakaian rapi.
"Mau kemana kamu?" tanya Jaka mengejutkan Adit.
Adit menoleh ke belakang nya dia benar-benar tidak tau kalau Kakak nya ada di sini.
Jaka mengambil Kunci mobil, handphone dan juga dompet Adit dengan paksa.
"Silahkan pergi kalau kamu benar-benar mau keluar." ucap Jaka dengan nada tegas.
Adit menatap tajam ke arah Jaka.
"Berhenti mengurus hidup saya," ucap Adit.
Jaka hendak menampar Adit namun Ayu menahannya. Adit langsung masuk ke kamar nya.
"Mamah kenapa nahan aku sih!" ucap Jaka.
"Jangan terlalu kasar pada adik mu nak!" ucap Ayu.
"Berarti selama ini Mamah tau kan apa yang dia lakukan." ucap Jaka ayu pun terdiam.
"Hmm sudah lah mah jangan terlalu di pikirkan, Mamah istirahat lah ini barang Adit." ucap Jaka memberikan barang-barang milik Adit pada ayu.
"Aku mau cari makanan di luar Mah, Mamah istirahat lah," ucap Jaka. Ayu pun menginyakan.
Jaka keluar dari rumah itu mencari Cafe terdekat di sana dia minum kopi.
"Mamah sama Papah sangat ingin punya Cucu dan menantu sementara anak nya belum siap, mereka tidak memikirkan bagaimana kehidupan Anak nya selanjutnya jika menikah tapi tidak saling mencintai." batin Jaka.
Dia benar-benar kefikiran sekali tidak bisa melupakan nya .
,
...----------------...
***Assalamualaikum kakak-kakak semuanya terimakasih sudah mau mampir ke karya ku ini ya jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author jangan pernah lupa tinggalkan jejak dukungan untuk author, Jika ada saran tulis di kolom komentar ya, jangan pernah Bosan tungguin terus kelanjutan ya.
Like, komen dan vote sebanyak-banyak nya
biar author tambah semangat lagi.
terimakasih 🙏 S S S S S***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Nayla Sasa
kok selalu vandi sichh thorr knp gk di ganti aja sklian jaka jadi vandi lebih keren sichhh....klo namanya jaka kyak jaka sembung aja😅😅😅😅
2022-12-11
1
Rahmadhanis
nggk ad greget nya,datar
2022-05-23
0
QQ
Vandi lagi ???
2022-05-02
0