bab 17

10 hari berlalu, Arka sudah di bandara.

Arka keluar dari bandara dan langsung menghentikan taxi.

Arka masuk ke dalam taxi dan langsung minta di antar ke perusahaan.

Sesampainya di sana Arka langsung turun dan menitipkan barangnya ke satpam.

Arka tidak masuk ke kantor melainkan berjalan menuju pabrik.

Semua orang menyapanya saat Ia memasuki kawasan pabrik.

Arka langsung berjalan menuju dapur, Ia berdiri di pintu dan melihat ke arah Hana yang masih fokus pada adonan.

Saat Hana akan memasukkan adonannya, Hana melihat ke arah Arka yang berdiri di dekat pintu, tapi Hana langsung menunduk.

Arka menatapnya sebentar lalu berlalu pergi.

Hana mengangkat wajahnya melihat kepergian Arka.

Hana tersenyum tipis lalu melanjutkan kerjanya.

Arka kembali ke kantor dan langsung masuk ke ruangan Papanya untuk memberikan beberapa berkas.

"Katanya seminggu tapi ini sudah 10 hari," ucap Papanya

"Urusannya gak mudah jadi agak lama," kata Arka

"Ya sudah Pa, aku lelah banget karna semalaman gak tidur, jadi aku istirahat dulu di ruangan," sambung Arka.

"Ya istirahatlah," kata Papanya

Arka langsung berjalan keluar menuju ruangannya.

Di ruangannya Arka langsung berbaring di sofa sambil memejamkan matanya walau gak tidur.

*

Linda dan Cantika yang datang ke kantor melihat Hana yang baru keluar dari pabrik.

"Ngapain dia di sini?!" ucap Cantika

"Kamu kenal?" tanya Linda

"Iya, Dia istrinya almarhum Kak Vito, Dia penyebab Kakak meninggal jadi Mama sangat membencinya," ucap Cantika.

Linda melihat ke arah Hana dengan tatapan tanda tanya.

"Tante yang memilihnya hingga Dia bisa bekerja di sini, Tante gak tau kalau Dia ipar kamu," ucap Linda.

"Dia itu wanita munafik," ucap Cantika

Mereka berjalan masuk ke kantor, Linda sekali lagi menoleh ke arah Hana yang sudah berjalan keluar menuju jalan besar.

Linda melanjutkan jalannya dan wajahnya penuh ke khawatiran.

"Cantika, tunggu di sini ya,Tante ke toilet sebentar benerin jilbab Tante," ucap Linda.

Cantika mengangguk.

Linda berjalan menuju toilet, saat di dalam toilet Linda langsung membenarkan jilbabnya.

Apa mungkin yang dikatakan Cantika itu benar kalau wanita itu munafik, tapi sepertinya wanita itu beneran baik, dari penampilan saja sudah kelihatan, auratnya saja ditutup beda sama Cantika walau Cantika juga baik tapi rambutnya saja belum ditutup batin Linda

Linda mencuci tangannya lalu langsung pergi keluar.

Linda tersenyum ke arah Cantika.

Saat mereka akan menuju ruangan Wijayanto, mereka melihat Arka keluar dari ruangannya.

"Arka kapan kamu pulang?" tanya Mamanya.

"Baru saja Ma, Ma aku buru-buru bentar lagi Dzuhur," ucap Arka

"Ah iya, Mama juga cuma bentar mau ketemu Papa," kata Linda

Cantika melihat ke arah Arka yang tidak menghiraukan kehadirannya.

Arka berlalu pergi.

*

Malam hari di rumah Wijayanto.

Arka baru pulang dari sholat di Masjid bersama Papanya.

Linda sudah menyiapkan makanan di meja.

Mereka duduk bersama untuk makan malam.

Sebelum makan Linda menatap ke arah Arka.

"Arka tadi Mama dengar dari orang di kantor kalau kamu baru kembali langsung ke pabrik, ngapain?" tanya Linda

Arka tidak bisa menjawab karna takut berbohong.

"Apa kamu menyembunyikan sesuatu pada kami?" tanya Linda lagi

"Ma, kita mau makan malam jangan bahas hal yang gak penting," ucap Wijayanto

"Pa ini penting untuk keluarga kita, Arka menyukai wanita yang bekerja di pabrik itu," ucap Linda

Arka hanya diam.

"Lihat kan Dia diam berarti benar," ucap Linda sambil melihat ke arah Arka.

"Apa itu benar?" tanya Wijayanto saat menatap Arka.

"Ya," jawab Arka singkat tapi pasti.

Mata Linda langsung berkaca-kaca.

"Kalau Arka menyukai seseorang memang apa salahnya?" tanya Wijayanto sambil kembali melihat ke arah Linda

"Bukankah hal itu bagus?" tanya Wijayanto lagi.

"Bagus apanya Pa, Arka menyukai istri almarhum Vito, Cantika bilang Kakak iparnya itu wanita munafik sehingga keluarga mereka gak suka, kalaupun Ia wanita baik Mama juga tetap gak setuju, Dia seorang janda," ucap Linda sedikit marah.

Wijayanto menatap ke arah Arka.

"Ma Hana Aisya bukan wanita munafik, Dia memang janda tapi Dia wanita baik-baik, belum tentu omongan Cantika benar," ucap Arka

"Pokoknya Mama gak suka, kamu boleh menolak Cantika dan menikahi wanita lain yang penting bukan Hana Aisya," kata Linda

Mata Linda berkaca-kaca dan langsung berjalan pergi tidak jadi makan.

"Ma...!" panggil Wijayanto

Arka langsung mengejar Mamanya ke kamar.

Sedangkan Wijayanto hanya merenung sendiri di meja makan.

Arka masuk ke kamar Mamanya.

"Ma maaf jika aku melawan Mama, maaf sudah membuat Mama sedih," ucap Arka

Linda hanya diam.

"Ma, ini pertama kalinya aku menyukai wanita, dari dulu aku tidak pernah memikirkan pernikahan, tapi sejak bertemu dengannya harapanku tumbuh, harapan untuk menikah dan menjaganya," kata Arka

Linda tidak memperdulikan ucapan Arka.

Arka langsung pergi karna Mamanya tidak memperdulikannya.

Arka langsung masuk ke kamar dan tidak jadi makan.

Di tempat lain, Hana juga sedang makan malam bersama Alwi.

Hana melihat anaknya makan sambil tersenyum.

*

Beberapa hari berlalu, Alwi sedang bermain di sekolah saat istirahat, tiba-tiba Alwi terjatuh dari tangga yang gak terlalu tinggi, kepalanya terbentur sehingga keluar darah.

Alwi menangis, siswa yang lain mencari guru dan memberitahukan tentang Alwi.

Guru datang dan langsung mengangkat Alwi membawanya ke ruang UKS.

Saat di ruang UKS, Alwi masih terus menangis.

"Kita nelpon orang tua kamu dulu ya," ucap Gurunya

Alwi mengangguk.

Saat guru mencari nomor ponselnya Hana ternyata tidak tertulis.

"Alwi tau gak nomor ponselnya keluarga Alwi?" tanya Guru

"Di tas ada nomor Om Arka," kata Alwi

"Ya sudah jangan nangis lagi, ini darahnya sudah dibersihkan. Bapak ke kelas kamu dulu cari nomornya," ucap Guru.

Saat diobati Alwi terus menangis karna perih.

10 menit kemudian Arka datang dengan terburu-buru dan langsung masuk ke UKS.

Arka melihat lukanya Alwi, Alwi menangis lagi melihatnya.

Arka langsung memeluknya.

"Ini sudah diobati, jangan nangis lagi, Om Arka di sini," ucap Arka.

"Untung Om sedang ketemu orang di dekat sini, ayo kita pulang," ucap Arka

Alwi mengangguk.

Arka pamit pada guru Alwi dan langsung mengambil tas Alwi.

Arka menggendong Alwi hingga ke mobil.

"Karna di rumah gak ada siapa-siapa, jadi Alwi ikut Om ke pabrik, langsung ketemu Bunda." Arka mulai menjalankan mobilnya.

Di depan perusahaan, Arka mengangkat Alwi keluar dari mobil.

Disaat Arka membawa Alwi masuk ke kawasan pabrik, Linda baru datang dan langsung melihat pemandangan itu.

Hana baru selesai membuat adonan pertama, Arka masuk ke dapur memanggilnya.

"Aisya...!" panggilnya

Hana menoleh dan kaget melihat Alwi bersama Arka.

Hana panik melihat luka Alwi, semua orang melihat ke arah mereka.

Arka mengajak Hana keluar supaya tidak mengganggu pekerjaan yang lainnya.

Terpopuler

Comments

Eliani Elly

Eliani Elly

next

2023-08-17

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

knp dg janda ma klo janday berakhlak lbih baik sma janda dr pd sma perawan tak pya akhlak bsa rusak ntar,,

2022-03-14

1

Amirha Amirha

Amirha Amirha

seru thor bakal terjadi sesuatu ya😊

2020-07-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!