Arka tersenyum saat kembali masuk, Linda melihat ke arah anaknya.
"Sepertinya hari ini kau sangat bahagia," ucap Linda
"Iya sedikit," kata Arka
Arka langsung duduk bersama Papanya untuk menghindari pertanyaan Mamanya.
Sesekali Linda melihat ke arah anaknya, rasa khawatir mulai muncul dibenaknya.
Hana buru-buru pergi ke sekolah anaknya, Alwi sudah menunggu di halaman sekolah.
Hana langsung menghampirinya.
"Sudah lama?" tanya Hana
Alwi mengangguk.
"Ayo pulang," ajak Hana sambil menggendong anaknya.
Rangga yang lagi di taxi melihat ke arah Hana dan Alwi.
Taxi berhenti di depan Hana, Hana melihat Rangga keluar dari taxi.
"Ayo diantar pulang," kata Rangga
"Gak usah, dekat lagi kok," kata Hana
"Oh, apa sekarang sudah sehat?" tanya Rangga saat memegang wajah Alwi.
"Sudah Om Dokter," kata Alwi sambil tersenyum.
"Oh ya waktu itu lupa ngucapin terima kasih karna sudah bantu jaga dan rawat Alwi di rumah sakit, ditambah bayarin rumah sakit lagi," ucap Hana
"Sama-sama, tapi sebenarnya yang bayar rumah sakit adalah Arka." Rangga tersenyum saat menceritakannya.
"Oh kirain Dokter, pasti Pak Arka merasa kami gak tau terima kasih," kata Hana
"Mungkin, jadi cepat-cepatlah berterima kasih padanya, takutnya keburu dipecat," canda Rangga.
Memang dasar Hana terlalu polos, Hana langsung khawatir.
"Ya sudah kami pulang dulu, harus buru-buru ke pabrik lagi sebelum Pak Arka pulang," kata Hana
Rangga tersenyum sambil mengangguk.
Rangga melihat kepergian Hana, terlihat jelas wajah panik Hana.
Rangga hanya tersenyum lalu masuk kembali ke taxi.
Saat di taxi Rangga langsung mengingat kenangan dulu saat Vito memintanya menjaga Hana.
Maaf aku tidak bisa menepati janjiku, karna jodoh bukanlah kita yang menentukan, walau aku tidak bisa menjaganya tapi Arka teman kita pasti bisa menjaganya batin Rangga
Setelah makan siang dan sholat, Hana buru-buru ke pabrik lagi.
Hana melihat mobil Arka sudah pergi, Ia menghela nafas melihat kepergiannya.
Di mobil Arka melihat dari spion mobil saat Hana masuk ke pabrik.
Arka tetap melajukan mobilnya.
*
Beberapa hari kemudian, Hana mengurus surat pindah sekolah Alwi.
"Kita nelpon Om Fahri ya Bunda, supaya Om Fahri tahu kalau kita pindah," kata Alwi
"Iya nanti Bunda kirim pesan ke Om Fahri," kata Hana
Hana dan Alwi sudah berkemas, mereka berjalan keluar dari rumah.
Alwi melihat ke arah rumah Fahri dengan sedih.
Hana mengunci pintu rumahnya dan memberikan kuncinya ke Bu Ira.
"Bu, terima kasih untuk semuanya, semoga kita bisa bertemu lagi," kata Hana
"Iya, hati-hati di jalan, jaga Alwi baik-baik," ucap Bu Ira
"Iya Bu, kami pamit. Assalamu 'alaikum," ucap Hana
"Wa'alaikumussalam," kata Bu Ira sambil melambaikan tangan pada mereka.
Sekali lagi Hana dan Alwi melihat ke rumah, terlalu banyak kenangan yang mereka lewati di sana.
Mereka berjalan menuju halte bis.
Saat bis berhenti mereka pun langsung masuk dan duduk di kursi paling belakang.
Tanpa mereka sadari di belakang bis ada mobil Arka yang mengikuti mereka.
Arka tersenyum melihat mereka walau gak kelihatan wajah mereka.
Di sepanjang perjalanan Arka fokus melihat mereka, saat bis berhenti di halte, Hana dan Alwi turun, Hana terlihat kesulitan saat membawa barangnya karna harus menggendong Alwi yang tertidur.
Arka langsung turun dari mobil dan mengambil barang Hana, Hana kaget lalu menoleh ke arah Arka.
"Ayo saya antar ke kontrakan," kata Arka
"Maaf Pak jadi menyusahkan," kata Hana gak enak
"Ayo masuk ke mobil," ucap Arka
Hana mengangguk lalu masuk ke mobil kursi belakang.
Arka juga masuk dan langsung menjalankan mobilnya.
"O ya Pak waktu di rumah sakit terima kasih banyak sudah bayarin biayanya, saya baru tahu jadi baru ngucapin terima kasih" kata Hana
"Ya," ucap Arka singkat.
Arka berhenti di supermarket.
"Tunggu di sini, saya mau beli sesuatu dulu," ucap Arka
Hana mengangguk, Arka langsung turun dari mobil dan langsung berjalan masuk ke supermarket.
Arka membeli perlengkapan dapur, dan beberapa makanan instan.
Saat Arka kembali ke mobil, Hana melihat beberapa kantong belanjaan.
"Ini untuk kalian," ucap Arka
Hana tersentuh melihat perlakuannya.
Arka melaju menuju rumah kontrakan yang akan ditempati Hana.
Di depan rumah kontrakan, Alwi sudah terbangun dari tidurnya.
Alwi tersenyum melihat Arka.
"Sudah sampai, istirahatlah di dalam," kata Arka
Alwi mengangguk.
"Ini kuncinya." Arka memberikan kunci pintu ke Hana.
"Terima kasih banyak, o ya Pak saya bayar kontrakan ke siapa?" tanya Hana
"Rumah pemilik kontrakan, di ujung sana ada rumah warna hijau muda." Arka menunjuk tempatnya
"Ah iya," ucap Hana sambil tersenyum.
"Senin mulai kerja, pabriknya gak terlalu jauh dari sini, di samping perusahaan, pasti gampang carinya," ucap Arka
"Iya Pak." Hana mengangguk
Tanpa mereka sadari ternyata Cantika melihat dari dalam mobil dengan wajah kesal.
"Oh ya satu lagi, masalah sekolah Alwi biar saya yang urus, anaknya Vito atau Rangga, anak saya juga" kata Arka
"Iya Pak, terima kasih banyak."
Arka langsung pamit pergi, Arka melambaikan tangan pada Alwi dibalas lambaian tangan juga oleh Alwi.
Setelah mobil Arka jalan, Hana langsung membuka kunci rumah, mereka berdua masuk ke dalam,terlihat rumah kecil tapi bersih dan rapi.
Mereka langsung masuk ke kamar, Alwi langsung berbaring, sedangkan Hana merapikan pakaian dan barang-barang dari tas dan juga kopernya.
Hana melihat foto Vito yang sudah usang.
Mas Vito punya teman-teman yang sangat baik, batin Hana sambil membelai foto itu.
Hana menyimpannya di laci lemarinya.
Hana langsung ke dapur membawa belanjaan tadi, terlihat ada kulkas yang sudah terpasang.
Hana langsung memasukkan beberapa barang ke dalamnya.
Arka sudah sampai di kantor, Arka berjalan masuk dan langsung menuju ruangannya.
Arka mengunci pintu lalu langsung mandi di kamar mandi ruangannya.
Setelah mandi Arka langsung memakai pakaian kantornya dan kembali membuka kunci pintunya.
Arka duduk di mejanya, Ia membuka laci mejanya dan melihat fotonya saat bersama Vito dan Rangga.
Di pegangnya foto Vito dengan lembut.
Haruskah kita jatuh cinta pada wanita yang sama.
Bolehkah aku menggantikanmu menjaga mereka? batin Arka
Farel mengetuk pintu, Arka langsung memasukkan kembali foto ke laci meja, Arka mempersilakan Farel masuk.
Farel langsung minta tanda tangan pada Arka.
Arka menandatanganinya langsung.
"Lusa saya akan pergi dan mungkin akan pergi selama satu minggu, bantu Hana Aisya mengurus sekolah anaknya."
"Iya Pak," ucap Farel
Farel permisi keluar sambil sedikit tersenyum.
Berapa hari kemudian Farel datang ke rumah Hana, disaat Hana juga baru mau keluar.
"Pak Arka menyuruh saya mengurus sekolahnya Alwi, ayo ikut saya kita cari sekolah paling dekat," ucap Farel.
"Ah iya, maaf merepotkan, oh ya Pak Arka kemana?" tanya Hana
"Ke Malaysia untuk beberapa hari," jawab Farel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Eliani Elly
lanjut
2023-08-17
0
Qiza Khumaeroh
moga aja cantika ngga keterlaluan jhaty
2022-03-14
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
makin seru👍👍👍👍👍
2022-02-02
0