Arka pulang ke rumah malam hari setelah kerja.
Papa dan Mamanya sudah duduk menunggunya.
"Assalamu 'alaikum," ucap Arka sambil membuka sepatunya.
"Wa'alaikumussalam," jawab keduanya.
"Tumben belum tidur, sudah jam 11 malam lo." Arka heran melihat keduanya.
"Sengaja nungguin kamu, duduk dulu sini." Linda menyuruh duduk di dekatnya.
"Ada apa Ma, Pa?" tanya Arka sambil duduk.
"Begini Arka, bisakah pertunangan kamu sama Cantika diulang lagi?" tanya Wijayanto
Arka langsung menyandar sambil memegang keningnya, hanya terlihat wajah lelah.
"Pa, sudah dari awal aku katakan, aku sedikitpun tidak menyukai Cantika," ucap Arka
"Tapi dulu kau memperlakukan dia sangat baik, makanya kami kira kamu suka," kata Linda
"Dulu aku memperlakukannya dengan baik karna dia adiknya Vito, jadi kalian jangan salah paham akan hal itu," kata Arka sambil menatap kedua orang tuanya
"Tapi banyak kok orang yang menikah tanpa cinta, seperti mereka yang ta'aruf," kata Linda
"Ma seburuk-buruknya laki-laki pasti akan mencari wanita sholeha untuk mendampingi hidup, aku ingin menikah sekali dalam seumur hidup, jadi aku ingin memilih wanita yang bisa menjadi Ibu yang baik bagi anak-anakku nanti," Arka memegang tangan Mamanya, "Seperti Mama,"
Wijayanto hanya diam karna memang setuju pada ucapan anaknya.
"Cantika bisa kok berubah demi kamu," kata Linda lagi.
"Ma kalau dia berubah demi aku itu namanya gak ikhlas, seharusnya berubah karna Allah, dan jika nanti aku menemukan orang yang kusukai, aku akan langsung melamarnya tanpa bertunangan, aku akan langsung menikahinya," kata Arka
"Baiklah Papa setuju ucapan kamu, kami gak akan memaksa lagi untuk urusan Cantika, tapi ingat jangan pernah bersikap dingin pada Cantika," kata Wijayanto
Arka hanya diam, Linda terlihat sedih karna Arka menolak Cantika lagi.
"Aku ke kamar dulu," ucap Arka
Arka langsung berjalan pergi tapi berbalik lagi.
"Ma...Pa...jika suatu hari nanti aku jatuh cinta pada seseorang, tolong restui kami apapun keadaannya." Arka menatap ke arah kedua orang tuanya dengan serius.
Kedua orang tuanya hanya saling melihat tanpa menyahut.
Arka meneruskan jalannya
*
Keesokan harinya, Linda sedang makan siang bersama Cantika.
"Cantika, kira-kira Arka dekat sama siapa ya?" tanya Linda
"Memangnya kenapa?" tanya Cantika
"Kemarin malam dia bilang, jika dia jatuh cinta, dia minta direstui apapun keadaan wanita itu," cerita Linda
Cantika langsung terlihat tidak suka mendengarnya karna sudah mengerti arti ucapan Arka.
"Gak tau juga Tante, mungkin hanya seumpama bukan berarti dia lagi suka sama seseorang," Cantika pura-pura tidak tahu.
"Tante terlalu berharap kamu jadi menantu Tante, tapi Tante gak mau memaksa Arka karna jika kalian berjodoh mungkin akan dipersatukan nanti," kata Linda
Cantika hanya diam.
*
Beberapa hari berlalu, Cantika datang lagi ke pabrik di saat jam Hana selesai sholat Dzuhur
Cantika menemui Hana di kantin pabrik.
"Ikut sebentar," ucap Cantika
Sebenarnya Hana tidak mau tapi daripada kedengaran orang lain Cantika lagi ngomel, Hana terpaksa langsung mengikutinya.
Arka yang baru datang melihat Hana mengikuti Cantika. Arka mengikuti mereka
Cantika mengajak Hana bicara di belakang pabrik.
Cantika menatap tajam Hana.
Cantika melihat Arka yang berdiri jauh di belakang Hana, Cantika pura-pura gak tahu dan pura-pura tidak melihat.
Cantika berlutut di depan Hana, "Kakak kumohon jangan seperti ini," Cantika menitikkan air mata.
Hana tidak mengerti dengan apa yang dilakukan Cantika.
"Aku mencintai Arka, jika kau membenci keluarga kami tolong jangan menyangkut pautkan Arka untuk balas dendammu," kata Cantika
"Apa yang kau bicarakan, aku tidak mengerti." Hana ingin melepaskan diri karna kakinya dipegang Cantika.
"Aku tau kamu sengaja ingin membuat Arka suka padamu karna kamu ingin membuatku menderita kan?" tanya Cantika masih sambil menangis
Hana mendorong Cantika hingga jatuh.
"Ya aku ingin sekali membalas perlakuan kalian, tapi...!" ucapan Hana terhenti karna Arka sudah di dekat mereka.
Hana kaget melihat Arka, sedangkan Cantika masih menangis.
"Cantika bangkitlah, kamu gak pantas berlutut di depan orang seperti ini," ucap Arka dingin
Hana tau Arka mulai salah paham padanya.
Cantika pun berdiri dan mengikuti Arka yang mulai berjalan pergi.
Hana melihat ke arah kepergian Arka, entah kenapa hatinya jadi sedih saat Arka bicara seperti itu.
Mata Hana mulai berkaca-kaca.
Kami gak dekat jadi gak boleh sedih batin Hana.
Hana memegang dadanya yang terasa sesak karna menahan tangisnya.
Hana berjalan masuk kembali ke pabrik.
Saat Arka melihat Hana, Ia angsung pergi tanpa sedikitpun menatap Hana, terlihat wajah kecewa Arka.
Hana melihat Cantika yang menatapnya tajam sambil mengikuti Arka.
Hana hanya menunduk saat masuk ke dalam pabrik, saat di dapur semua melihat ke arahnya dengan tidak percaya.
Ternyata saat tadi Hana mendorong Cantika salah seorang teman dapurnya melihat.
Hana semakin sedih karna mereka seperti menghindarinya.
Arka melihat dari luar dapur apa yang terjadi.
Sewaktu pulang kerja sore hari, Hana sudah bersiap pulang karna yang lain sudah pada pulang.
Arka melihat Hana keluar dari pabrik. Ia langsung berjalan cepat mendekati Hana.
Hana melihat ke arahnya dengan mata sayu, terlihat cukup besar kesedihan yang dirasakannya.
"Berapa banyak sifat yang kamu miliki?" tanya Arka
"Percayailah apa yang Pak Arka lihat dan dengar," kata Hana yang tidak ingin menjelaskan.
"Kamu seperti bawang merah yang mempunyai banyak kulit," kata Arka yang semakin membuat Hana sedih.
"Kalau Pak Arka ingin memecat saya karna kejadian tadi silakan, saya sudah siap karna saya memang salah sudah mendorong calon istri Pak Arka," kata Hana
Saya berharap kamu menjelaskan sesuatu bukan seperti ini batin Arka
"Saya gak pernah menyatukan hal pribadi dan pekerjaan, tapi untuk saat ini saya sangat kecewa karna sifat kamu sangat berbeda dari biasanya, saya gak tau mana sifat asli kamu," kata Arka
"Percayalah pada apa yang Pak Arka lihat dan dengar, saya permisi." Hana langsung berjalan pergi.
Arka melihat kepergian Hana.
Jika kamu bilang kamu tidak sengaja maka aku akan mempercayaimu Aisya, tapi kenapa sedikitpun tidak ada pembelaan diri darimu batin Arka
Arka langsung masuk ke mobilnya dan melaju pergi melewati Hana yang jalan kaki.
Hana melihat kepergiannya dengan sedih, perlahan air matanya jatuh menetes.
Ada apa denganku, kami tidak akrab tapi kenapa saat dia tidak mempercayaiku hati ini terasa sangat sakit batin Hana.
Hana mengusap air matanya yang masih terus mengalir. Hana berhenti berjalan lalu duduk di bangku bawah pohon.
Ia masih menangis mengingat kejadian tadi.
Kenapa aku berharap dia mempercayaiku, sedangkan aku tidak peduli pandangan orang lain, yang kuharapkan hanya dia mempercayaiku cuma itu batin Hana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
💕☫ɦเ∂α⃟ყ⃟αɦ★💕
Cantika Cantika ....
2024-05-04
0
Eliani Elly
lanjut thor
2023-08-17
0
Qiza Khumaeroh
tak apa hana akan indah pda waktuy yg penting ankmu sllu percaya padamu,,
2022-03-14
0