bab 9

Hana sudah selesai membuat roti, rotinya pun sudah dibungkus-bungkus karna memang gak banyak.

Farel datang menemuinya.

"Ayo ikut kami membagikannya secara langsung ke panti dekat sana," ucap Farel

"Saya Pak?" tanya Hana

"Iya, ayo cepat nanti Pak Arka marah lagi, katanya telat sedetik langsung pecat," Farel menakuti Hana.

Hana pun langsung buru-buru, padahal saat Hana berlari sambil membawa roti yang sudah dibungkus, Farel tersenyum melihatnya.

Hana berlari ke depan pabrik sambil ngos-ngosan.

Arka melihat ke arah Hana, Hana menarik nafas lalu menyapa Arka.

"Gak telat kan Pak," ucap Hana

Arka bingung dengan ucapan Hana

Farel yang baru datang hanya tersenyum saat melihat Arka bingung.

Arka langsung mengerti saat melihat Farel yang tersenyum.

"Kau yakin ingin memakai pakaian kerja saat pergi?" tanya Arka saat melihat Hana tidak berganti pakaian.

Hana melihat ke arah bajunya, "Bolehkah saya ganti dulu?"

"Memang harus ganti, 10 menit dari sekarang." Arka melihat jamnya.

Hana langsung menyimpan bungkusan di mobil lalu langsung masuk untuk ganti pakaian.

Hana keluar setelah ganti pakaian.

"Ayo masuk ke mobil." Arka membukakan pintu mobil.

Hana langsung masuk di belakang.

Farel langsung menjalankan mobil.

Di sepanjang jalan Arka sibuk dengan ponselnya sehingga gak ada yang bicara.

Saat sampai di depan panti asuhan, Arka langsung menoleh ke arah Hana.

"Ini pakailah, jilbab kamu ada bekas tepung." Arka memberikan jilbab biru itu.

Hana dan Farel melihat ke arah jilbab itu. Hana mengambilnya.

"Ganti di sini saja, kami akan keluar," ucap Arka

Arka dan Farel keluar dari mobil.

Hana tersenyum melihat jilbab biru itu, lalu langsung membuka jilbabnya yang memang agak kotor.

Ini pertama kali dikasih jilbab sama orang batin Hana.

Hana keluar dari mobil setelah ganti jilbab.

Arka melihat sebentar lalu langsung berjalan masuk, seperti biasa pemilik panti langsung menyambutnya.

Farel menunggu di dalam mobil saat Hana dan Arka masuk membagikan roti.

Arka tersenyum melihat Hana yang sangat akrab dengan anak-anak panti padahal baru pertama kali datang. Saat Hana melihat ke arahnya, Arka pura-pura melihat ke arah lain.

Hana langsung fokus lagi membagikan roti.

Arka berbicara dengan pemilik panti, saat Hana sudah selesai, Hana duduk menunggunya.

Arka langsung pamit pada pemilik panti.

Arka langsung menuju mobil, Hana mengikutinya dari belakang.

Di dalam mobil

"Saya lapar, kita langsung cari makan," ucap Arka

"Ya," Farel melihat Arka dengan tatapan aneh.

"Pak saya turun di sana saja, nanti biar naik taxi kembali ke pabrik," ucap Hana

"Gak bisa, habis makan kita ke suatu tempat lagi," kata Arka yang memang sengaja mau membuat Hana makan siang bersamanya.

"Ah iya Pak," Hana langsung menunduk.

Farel menghentikan mobilnya, mereka bertiga turun lalu berjalan masuk ke Restoran.

Mereka duduk, Farel memanggil pelayan.

"Hana mau pesan apa?" tanya Farel

"Saya gak milih saat makan dan minum, jadi apa saja boleh," jawab Hana

Farel langsung memesankan mereka bertiga tanpa Arka bicara.

Saat menunggu makanan datang, Arka sibuk menelpon, Farel sibuk dengan laptopnya, Hana hanya diam sambil sesekali melihat ke arah mereka.

Makanan pun datang, Farel langsung menyuruh Hana makan duluan tapi Hana gak enak jadi menunggu Arka selesai menelpon.

Arka mulai makan, Hana juga ikut makan.

Arka memanggil pelayan lalu meminta dibungkuskan makanan.

"Untuk siapa lagi?" tanya Farel

"Untuk anaknya Aisya," ucap Arka

"Anak saya Pak?" tanya Hana bingung

"Iya, nanti habis dari sini kamu pulang anterin makanan ini sama roti yang tadi ada di mobil," kata Arka

"Tadi katanya habis makan, kita masih harus ke tempat lain," kata Hana

"Ke tempat lainnya lain kali saja," ujar Arka

Hana tersenyum, "Terima kasih Pak,"

Saat mereka keluar dari Restoran, Cantika melihat mereka saat lewat.

Cantika berhenti dan langsung melihat Arka membukakan pintu mobil untuk Hana.

Apa kelebihan Hana sehingga kau mau berbuat seperti itu batin Cantika

Cantika mengikuti mobil mereka agak jauh supaya tidak terlihat oleh Arka.

"Pak nanti saya turun di persimpangan jalan, saya mau sekalian jemput anak saya," ucap Hana

Farel langsung mengerti, dan saat sudah dipersimpangan jalan, Hana langsung turun dari mobil.

"Pak terima kasih sudah mengantar saya, nanti sebelum jam 1 saya pasti langsung kembali ke pabrik," kata Hana

"Ya," ucap Arka singkat.

Mereka langsung menjalankan mobil menuju pabrik, setelah mobil Arka tidak terlihat lagi, Cantika langsung turun dari mobil dan mendekati Hana.

Hana melihat ke arahnya.

"Hana, aku mohon pergilah dari hidupnya Arka, kumohon dengan sangat," Cantika mengucapkannya dengan sungguh-sungguh.

"Cantika sepertinya kau salah paham, aku dan Pak Arka gak seakrab yang kamu pikirkan, kami hanya bos dan bawahan gak lebih dari itu," kata Hana

"Hana kau itu gak bodoh, Arka gak pernah membukakan pintu mobil untuk wanita manapun kecuali Mamanya, Arka juga gak pernah tersenyum pada wanita lain kecuali Mamanya," Cantika emosi dengan mata berkaca-kaca saat bicara.

Hana diam mendengarnya.

"Seharusnya kau sadar kalau dia itu mulai menyukaimu," ucap Cantika

"Kau lihat jilbab yang kau pakai, ini jelas-jelas merk yang dijual dibutik Mamanya," kata Cantika saat memegang jilbab yang dipakai Hana.

Hana langsung melihat ke arah merk jilbabnya.

"Kau menyakiti dan mengkhianati Kak Vito secara tidak langsung," ucap Cantika

"Pak Arka pria mapan dan lajang, dia gak mungkin menyukai seorang janda sepertiku jadi kau tenang saja itu gak mungkin terjadi." Hana berlalu pergi meninggalkan Cantika sendirian.

Hana melamun sepanjang jalan menuju sekolah Alwi, disaat sampai depan sekolah, Alwi baru keluar, Alwi berlari ke arahnya.

Hana mengusap kepala Alwi lalu mengajaknya pulang.

Fahri melihat ke arah mereka sambil tersenyum.

Arka sudah sampai di pabrik, Arka langsung masuk ke ruangan yang biasa dipakainya.

Farel juga masuk.

"Mau kembali jam berapa?" tanya Farel

"Setelah Dzuhur," jawab Arka.

Arka bangkit lalu berbaring di sofa panjang.

Farel duduk di sofa sebelahnya sambil kembali buka laptop.

Arka memejamkan mata menunggu waktu Adzan.

Di rumah Hana, Hana mengeluarkan makanan yang dibelikan Arka tadi.

Alwi mulai memakannya dengan lahap.

Hana tersenyum melihatnya tapi saat ingat ucapan Cantika, wajah Hana berubah sedih.

Ya Allah jika suatu saat hambamu ini menyukai/mencintai orang lain, biarkan Mas Vito tenang di sana batin Hana

Setelah sholat Dzuhur, Hana buru-buru berangkat ke pabrik lagi.

Saat di jalan, Arka yang sudah di dalam mobil melihat ke arahnya sebentar.

Hana tidak melihatnya karna saat mereka lewat, Hana sedang menunduk.

Terpopuler

Comments

💕☫ɦเ∂α⃟ყ⃟αɦ★💕

💕☫ɦเ∂α⃟ყ⃟αɦ★💕

aneh Cantika ini, orng gk mau SMA km. ... kok maksa

2024-05-04

0

Eliani Elly

Eliani Elly

lanjut

2023-08-17

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

cantika cantika tak tau malluuu

2022-03-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!