Hana sudah di dalam bis bersama putranya.
Ia mengusap kepala Alwi dengan lembut.
"Sebentar lagi sampai," ucapnya sambil tersenyum.
Saat sampai di halte, Hana dan Alwi turun dari bis, mereka jalan kaki menuju pemakaman umum.
Mereka berdua mengunjungi makam Vito.
Matanya mulai berkaca-kaca saat Ia mencabut rumput yang baru mulai tumbuh. Terlihat jelas jika makam Vito memang selalu dikunjungi keluarga ataupun temannya.
Setelah beberapa saat berada di makam, mereka langsung pergi.
Di saat mereka sudah berjalan keluar dari pemakaman, Rangga baru datang, pandangan Rangga langsung tertuju pada Hana yang sedang memegang anaknya.
Rangga berlari mengejarnya tapi Hana dan anaknya sudah masuk ke taxi.
Rangga berhenti mengejarnya, Ia berdiri melihat taxi yang menjauh, setelah tidak terlihat barulah Ia kembali berjalan menuju makam Vito.
Rangga melihat rumput di makamnya baru habis dicabut
"Tidak salah lagi, tadi pasti Hana," gumam Rangga.
Alhamdulillah dia baik-baik saja batin Rangga
Rangga langsung berlalu pergi setelah melihat makam.
Hana dan Alwi pergi ke suatu tempat sebelum pulang.
Ia ingin membelikan Alwi sepatu, saat Alwi mencobanya, sepatunya kekecilan sehingga membuat Hana tersenyum, "Anak Bunda sudah besar, sudah gak muat ukuran sepatu ini, kita coba yang lain ya,"
Alwi mengangguk
Hana kembali memilihkan sepatu, lalu kembali mencobanya ke Alwi.
"Terasa sakit gak saat dipakai?" tanya Hana
"Gak Bunda, beli yang ini ya, Alwi suka yang ini," ucap Alwi
"Ya sudah Bunda bayar dulu, tunggu di sini ya sebentar." Hana berjalan menuju penjual.
Ia membayar sepatunya sambil tersenyum ramah.
"Terima kasih Mbak," ucap Hana saat mengambil kembalian uangnya.
"Sama-sama, datang kembali." Penjualnya bersikap ramah.
Hana berbalik dan melihat Alwi tidak ada, Ia panik dan berjalan keluar mencarinya.
Tatapannya tertuju pada Alwi yang sedang makan ice cream bersama seseorang.
Ia berjalan mendekat dan langsung menunduk saat melihat orang yang berada di dekat Alwi.
"Saya kira tadi anak saya hilang, ternyata di sini sama Pak Arka," ucap Hana yang sudah lega anaknya baik-baik saja.
"Tadi saya melihatnya keluar dari toko, jadi saya ajak makan ice cream karna tau itu anak kamu," ujar Arka
"Kok Bapak bisa tau ini anak saya?" tanya Hana
"Dulu saya pernah lihat kalian jalan kaki pulang sekolah, dan waktu itu saya juga gak sengaja lihat dia sama Ayahnya lagi naik motor di jalan," Arka menjawab jujur
"Alwi gak punya Ayah, Ayah Alwi sudah meninggal" kata Alwi polos.
Arka langsung menatap ke arah Hana ingin mencari kebenaran.
"Pak ini sudah siang, kami pergi dulu." Hana buru-buru ingin pergi saat ditatap seperti itu. Ia memegang tangan putranya lalu akan pergi.
Arka masih bingung dengan ucapan Alwi.
"Aisya tunggu..." ucap Arka
Aisya yang sudah menggenggam tangan Alwi saat berjalan langsung berhenti dan melihat ke arah Arka.
"Saya juga ingin kembali ke Bogor sebentar lagi, kalian ikut mobil saya saja," ucap Arka
"Gak usah Pak, kami sudah biasa naik bis, terima kasih untuk ice creamnya," kata Hana
"Om terima kasih," ucap Alwi sopan
"Assalamu 'alaikum," ucap Hana
"Wa'alaikumsalam" Arka tidak memaksa karna Hana pasti gak nyaman 1 mobil dengan laki-laki yang bukan suaminya.
Arka langsung masuk ke salah satu butik.
Pegawai butik menunduk saat melihatnya, terlihat jelas mereka sangat mengenalnya.
"Siang Pak," ucap pegawai itu
"Mama mana?" tanya Arka
"Sedang makan siang di luar sama Pak Wijayanto," jawab pegawai itu.
"Dimana?" tanya Arka
"Restoran biasa," jawab pegawai lagi
Arka langsung berjalan pergi masuk ke mobilnya lalu melaju ke Restoran tersebut.
Tapi di tengah jalan Ia langsung memutar mobilnya, Ia melaju ke arah lain.
Ternyata Arka melaju ke halte bis tempat Hana menunggu.
Ia langsung turun dari mobil dan berjalan ke arah Hana.
"Ini Jakarta, bahaya pulang sendiri apalagi bawa anak kecil, ayo saya antar, ini perintah bukan permintaan," ucap Arka tegas.
Hana melihat ke arah Alwi yang memang sudah terlihat lelah, lalu Ia kembali melihat Arka dan langsung mengangguk setuju.
"Namanya siapa?" tanya Arka saat berjongkok di depan Alwi.
"Alwi," jawab Alwi
"Nama yang bagus, ayo masuk ke mobil, Alwi duduk di depan," kata Arka.
Arka mengangkat Alwi masuk ke mobil, Hana juga masuk ke mobil bangku belakang.
"Ini sudah mau Dzuhur jadi kita singgah ke Masjid terdekat dulu baru pulang ke rumah." Arka memakaikan sabuk pengaman untuk Alwi.
Alwi tersenyum, "Di sini gak panas,"
Arka ikut tersenyum mendengarnya lalu mulai menjalankan mobilnya pelan, Ia melihat dari kaca ke arah Hana yang hanya menunduk.
Mereka singgah ke Masjid kecil, Arka membuka sabuk pengaman lalu menurunkan Alwi.
Alwi merangkul lehernya sambil tersenyum.
"Alwi ayo turun," Hana terlihat tidak enak pada Arka.
"Dia wudhu sama saya dan sholatnya juga sama saya," Arka berlalu pergi membawa Alwi tanpa memperdulikan Hana.
Arka melihat Alwi wudhu, Ia tersenyum melihatnya karna Alwi gak perlu diajari wudhu lagi.
Ia ikut wudhu, lalu mereka masuk bersama ke dalam.
Alwi melihat ke arah wajah Arka yang selalu serius.
Setelah sholat Arka dan Alwi menunggu Hana di depan.
Hana baru keluar dan langsung berjalan ke arah mereka.
"Apa Alwi mau singgah ke tempat lain?" tanya Arka
Alwi menggeleng sambil melihat ke arah Bundanya.
Sepanjang perjalanan mereka hanya diam, sesekali Arka melihat ke arah Alwi.
Anak sekecil ini gak punya Ayah batin Arka
"Pak rumah saya yang itu," Hana menunjuk rumahnya.
Arka yang sudah tahu hanya mengangguk seakan-akan baru tahu.
Arka menghentikan mobilnya di depan rumah Hana, Fahri melihat ke arah Hana yang baru turun dari mobil.
Arka menurunkan Alwi dan melihat ke arah Fahri yang berjalan mendekat.
"Om Fahri," panggil Alwi
"Apa perjalanannya menyenangkan?" tanya Fahri
Alwi mengangguk senang.
"Saya pamit dulu," ucap Arka
"Iya Pak, terima kasih tumpangannya," kata Hana
Arka langsung masuk ke mobil.
"Da...Om!" Alwi melambaikan tangan
Arka juga melambaikan tangan lalu memutar mobilnya.
"Dia siapa?" tanya Fahri setelah Arka pergi.
"Pemilik pabrik, tadi gak sengaja ketemu di Jakarta," kata Hana
"Oh..." Fahri mengangguk mengerti sambil tersenyum tipis.
Hana pamit masuk.
"Sana, Alwi istirahat juga," kata Fahri
"Iya Om, Alwi masuk dulu ya, nanti Alwi ke rumah Om setelah sholat Asar," kata Alwi
Fahri mengangguk
Hana dan Alwi masuk ke dalam rumah.
Di sepanjang perjalanan pulang Arka terlihat memikirkan sesuatu.
Ternyata benar, orang itu bukan Ayahnya, Bagaimana bisa dia membesarkan anak sendirian batin Arka
Arka langsung ke pabrik, Ia terlihat malas saat melihat Cantika datang.
Ia turun dari mobil dan langsung melewati Cantika dengan dingin.
"Arka, dulu kamu gak pernah seperti ini sama aku," ucap Cantika sedih saat Arka begitu saja melewatinya.
Arka berhenti berjalan.
"Karna dulu kau gadis polos yang tidak punya obsesi, kamu harus tau dulu, kini dan nanti, aku hanya menganggapmu adikku karna kamu adik dari sahabatku," ucap Arka
"Tapi aku benar-benar menyukaimu dari pertama kali kamu datang ke rumah bersama Kak Vito," kata Cantika
"Kamu harus mengerti cinta yang dipaksakan gak akan mungkin terjadi." Arka langsung masuk ke dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Eliani Elly
next
2023-08-17
0
Nining Mahnisyaarizki
ternyata Hana istri sahabatnya,,tp kenapa arka ga mengenalinya??
sedangkan Rangga mengenalinya meskipun dari jauh,,,
2022-04-18
2
Qiza Khumaeroh
bnerkan vito shbaty arka
2022-03-13
0