Bab 4

Hari berikutnya, Arka Wijaya datang ke pabrik, saat Arka turun dari mobil, Ia melihat Hana Aisya juga datang.

Hana Aisya tersenyum sedikit saat melihatnya, Arka juga tersenyum karna akhirnya Hana kembali.

Arka melangkah masuk ke pabrik diikuti Hana, Hana berjalan sambil menunduk.

Arka berjalan masuk ke dapur, semua orang yang ada di sana langsung berbaris rapi menyambutnya.

"Mulai hari ini Hana Aisya kembali bekerja," ucap Arka

"Silakan," ucap Arka saat melihat kearah Hana.

Hana mengangguk lalu langsung menuju ruang ganti. Hana menyentuh laci miliknya dulu.

Alhamdulillah bisa kerja lagi di sini, ini semua demi bisa pulang ke kampung halaman batin Hana

Hana langsung mengganti bajunya dan memakai celemeknya.

Ia berjalan menuju mejanya dan langsung mulai menumpahkan tepung di meja.

Semuanya bekerja seperti biasa, sedangkan Arka sibuk di ruangannya.

*

Di tempat lain.

Cantika bertemu dengan Linda Mamanya Arka. Cantika merengek di depan Linda.

"Tante kok ngebiarin Arka ke Bogor, seharusnya biarkan saja dia di sini," Rengek Cantika.

"Dia ke sana karna sedang dihukum, dia sudah mempermalukan dua keluarga," ucap Linda

"Ya tapi gak juga harus menjauhkan dia dari kita," ucap Cantika

"Ini hanya sebentar, supaya saat dia kembali dia sadar akan kesalahannya, dan dia bisa menerima kamu, biar pertunangan kalian bisa dilanjutkan." Linda memberikan penjelasan supaya Cantika mengerti.

Cantika langsung mengangguk mengerti.

*

Siang hari saat waktu istirahat, Hana langsung keluar dan berjalan buru-buru pulang ke rumah.

"Assalamu 'alaikum," ucapnya

"Wa'alaikumussalam," jawab Alwi

"Maaf ya Bunda telat, sudah lapar ya?" tanya Hana

Alwi mengangguk.

"Tunggu ya, Bunda ambilkan makanannya dulu." Hana langsung ke dapur mengambil makanan yang sudah disediakannya tadi pagi.

"Ini makan sendiri ya, Bunda harus buru-buru kembali ke tempat kerja, Alwi jangan lupa sholat ya," ucap Hana

Alwi mengangguk, "Nanti Alwi sholat bareng Om Fahri kalau dia sudah datang,"

"Iya, tapi jangan menyusahkan dia ya!" Hana mengangkat Alwi ke tempat duduk.

"Iya Bunda," ucap Alwi.

"Oh ya mulai besok, Alwi makan siangnya ambil sendiri karna Bunda kan sudah kembali kerja di pabrik jadi gak sempat jika harus bolak balik," ucap Hana

"Iya Bunda, kan dulu juga seperti itu," kata Alwi

Hana pamit kembali ke pabrik.

Hana buru-buru ke masjid depan pabrik, pas Azan Hana sampai di depan dan langsung mengambil wudhu di tempat wudhu wanita, terpisah dinding Arka juga lagi berwudhu.

Mereka masuk ke Masjid dari pintu yang terpisah.

Sholat pun dimulai, Arka sholat di depan Hana tapi terpisah tirai putih.

Setelah selesai mereka berjalan keluar dari pintu yang berbeda.

Saat di depan baru mereka saling melihat.

Arka dan Hana sama-sama ingin bicara tapi sama-sama berhenti.

"Kamu duluan," ucap Arka

"Saya cuma mau tanya, apa Bapak juga baru habis sholat?" tanya Hana

"Ah iya, tadi saya juga mau tanya itu." Arka sedikit tersenyum.

"Silakan duluan," ucap Arka

Hana mengangguk lalu berjalan duluan.

Arka melihat Hana dari belakang lalu ikut jalan.

Hana langsung makan siang di kantin pabrik.

Arka juga berjalan masuk ke kantin pabrik, Ia mengambil beberapa makanan lalu duduk.

Beberapa pegawai melihat ke arahnya. Hana juga melihat sekilas.

Arka makan sambil melihat ponselnya hingga tidak sadar saat sedang dilihat.

*

Sore hari semuanya sudah pulang, Hana baru keluar dan melihat Arka di depan.

"Ayo saya antar," ucap Arka

"Terima kasih Pak, tapi gak usah karna rumah saya gak jauh, permisi Pak, Assalamu 'alaikum," ucap Hana saat menolak ajakan Arka secara lembut.

Arka melihat kepergian Hana sambil tersenyum tipis, Ia masuk ke mobilnya dan langsung melaju pulang.

Saat sampai di depan rumah kontrakannya, Ia melihat mobil milik Cantika, Ia menghela nafas lalu turun dari mobilnya.

Cantika juga turun dari mobil dan langsung menghampiri Arka.

"Aku sudah menunggu 15 menit, kau masih berhutang maaf padaku tentang kejadian waktu itu," ucap Cantika manja

"Cantika berhentilah bersikap seperti ini, jika kamu tidak mau kita semakin jauh." Arka berjalan menuju pintu rumahnya.

Cantika mengikutinya, "Aku tidak bisa jauh dari kamu, seberapa besar pun kamu mencoba untuk membuat aku benci padamu maka semakin besar rasa sukaku padamu"

"Silakan pulang, tidak baik kita bersama di sini, sedangkan di sini tidak ada siapapun," ucap Arka

"Arka aku jauh-jauh datang ke sini untuk menemui kamu, bisa-bisanya kamu mengusir aku." Cantika terlihat sedih, matanya berkaca-kaca.

"Kumohon pergilah, kalau kamu tetap seperti ini aku akan semakin pergi jauh." Arka langsung masuk ke rumah dan menutup pintu meninggalkan Cantika sendirian.

Cantika sedih dan langsung berjalan menuju mobilnya, saat dalam mobil Cantika melihat ke arah rumah Arka lagi.

Aku pasti akan mendapatkanmu apapun caranya, dan jika kamu menyukai wanita lain maka aku akan menghancurkan siapapun wanita itu batin Cantika.

Cantika langsung menjalankan mobilnya pergi.

Sepanjang perjalanan Cantika terlihat marah, kesal, sedih campur aduk.

Cantika berhenti di tepi jalan dan langsung mengambil ponsel yang ada di dalam tas.

Saat memanggil seseorang Cantika mulai menangis.

Cantika menelpon Mamanya Arka dan langsung menangis kuat saat Linda mengangkat telponnya.

"Ada apa, kenapa menangis?" tanya Linda di sana.

"Tante, Cantika datang ke kontrakan Arka tapi malah diusir, sedikitpun dia gak merasa bersalah tentang kejadian waktu itu." Cantika mengadu

"Ya sudah nanti Tante hubungi dia, sudah jangan sedih lagi. Oh ya kok kamu tau tempat tinggalnya?" tanya Linda heran

"Cantika minta tolong sama Farel buat cari tau," jawab Cantika yang masih sedikit menangis

"Oh ya sudah jangan sedih lagi, hati-hati di jalan," ucap Linda

"Iya," kata Cantika sambil menutup panggilan.

Cantika kembali menjalankan mobilnya.

Cantika menghapus air matanya karna sudah lega setelah mengadu pada Linda.

Di rumah Arka terlihat kesal lalu langsung menelpon Farel.

Farel mengangkatnya, "Kenapa Pak?" tanyanya

"Pasti kamu kan yang memberitahukan tempat tinggal saya pada Cantika?" tanya Arka marah.

"Maaf Pak dia memaksa saya, saya kan takut dipecat Direktur, Bapak tau sendiri kan gimana kalau Pak Wijayanto marah," ucap Farel

"Kamu bekerja untuk saya bukan untuk Papa," kata Arka kesal

"Tapi di perusahaan Pak Wijayanto yang megang kendali." Farel menyahut terus.

"Kamu menyahut terus, ya kamu benar tapi lain kali berusahalah menghindar darinya," ucap Arka sambil mematikan ponsel dengan kesal.

Arka langsung berbaring di tempat tidur, lalu memejamkan matanya, tangannya berada di atas keningnya.

Di tempat lain, Hana Aisya sibuk memasak makan malam, Ia memasak agak banyak.

Saat sudah matang, Ia memasukkannya ke rantang makanan.

"Alwi, antar ini untuk Om Fahri ya!" pinta Hana

"Iya Bunda." Alwi mengambil rantangnya.

"Berat gak?" tanya Hana

"Gak, kan sudah biasa." kata Alwi yang langsung berjalan pergi.

Hana tersenyum melihat putranya yang sudah semakin pintar.

Alwi berjalan menuju rumah Fahri di samping rumahnya. Fahri melihatnya datang dan langsung tersenyum.

Alwi memberikan rantang itu pada Fahri.

Terpopuler

Comments

Eliani Elly

Eliani Elly

lanjut

2023-08-17

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

obsesi yg berlbihan

2022-03-13

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

pantes arka gak suka sama Cynthia ternyata manja dan seenaknya👎👎👎👎👎

2022-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!