bab 3

Arka berangkat ke Bogor sendirian tanpa ditemani Farel.

Saat hampir sampai ke pabrik, Arka melihat Hana Aisya sedang menggendong putranya.

Ia tidak jadi menuju pabrik tapi langsung mengikuti mereka, Ia turun dari mobil dan mengikuti Hana Aisya yang sedang jalan kaki.

Hana tersenyum ke arah putranya.

"Alwi sudah semakin berat," kata Hana

"Ya sudah Alwi jalan kaki saja, kan tidak jauh lagi rumah kita," ucap Alwi.

Hana menurunkan Alwi lalu menggenggam tangan Alwi saat berjalan.

Arka terus mengikuti mereka tanpa mereka sadari.

Hana dan Alwi sudah sampai di depan rumah mereka, terlihat Fahri sudah menunggu mereka.

Alwi berlari mendekati Fahri, Fahri langsung menggendongnya.

Hana hanya tersenyum tipis saat melihat mereka.

Arka juga melihat ke arah mereka dari balik pohon, Ia melihat Hana masuk ke rumahnya yang sangat sederhana malah lebih tepatnya rumah kecil.

Setelah menyaksikan itu Arka langsung pergi menuju mobilnya lagi. Ia masuk ke mobil lalu tersenyum tipis.

Beberapa bulan ini aku merasa bersalah telah memecat orang tanpa mendengar penjelasannya, kupikir dia akan hidup menderita karna status janda satu anak tanpa pekerjaan, tapi ternyata datanya tidak benar, jelas-jelas dia masih punya suami batin Arka

Arka kembali menjalankan mobilnya melaju menuju pabrik.

Sesampainya di depan pabrik, pegawai di sana menyambutnya.

Arka keluar dari mobil lalu berjalan masuk dan melihat-lihat, semua menunduk takut melihat sikapnya yang tegas.

"Lanjutkan pekerjaan kalian jangan perdulikan saya di sini, saya hanya ingin melihat-lihat," ucap Arka

"Ya Pak," ucap pegawai tadi

Arka berjalan ke dapur dan melihat meja bekas Hana yang masih kosong belum ada pengganti.

Arka langsung memakai celemek dan berdiri di depan meja bekas Hana, Arka menumpahkan tepung dan menyiapkan bahan lainnya di meja itu, Arka menepuk tangannya dan langsung menarik nafas lalu memulai membuat adonan dengan lihai, saat Arka membuat adonan semua melihat ke arahnya karna kagum, cara Ia membuat adonan jauh lebih lihai dari yang lainnya.

Pemimpin pabrik juga melihatnya, tidak ada satu orang pun yang bersuara.

Arka memutar-mutar adonan hingga kalis.

Setelahnya Ia berjalan memasukkan adonannya ke mesin pencetak adonan.

Ia menunggu beberapa saat hingga adonannya tercetak lalu membawa adonan itu dan memasukkannya ke dalam oven elektrik

Selagi roti masih di dalam oven, Arka membuka celemeknya lalu membersihkan diri.

Ia kembali ke dapur lalu duduk menunggu rotinya matang.

Ia melihat ke semua karyawannya yang juga sudah memasukkan adonan rotinya ke pemanggang.

"Kalian fokus saja pada pekerjaan masing-masing, jangan pikirkan saya di sini karna saya sedang tidak mengawasi kalian," ucap Arka tiba-tiba.

Semua yang bekerja langsung fokus tanpa rasa takut melakukan kesalahan.

Arka melihat rotinya sudah matang, Ia membuka oven dan langsung menarik rotinya keluar. Ia mencium baunya, pemimpin pabrik mendekat dan melihat hasilnya. Bau sedap langsung tercium di dekatnya.

Arka menyimpannya di meja lalu membelah rotinya, terlihat teksturnya jauh lebih halus dari yang lainnya.

Pemimpin pabrik langsung tersenyum.

"Yang harus kalian tau, sebelum membuat roti hati kalian harus tenang maka roti yang dihasilkan akan sempurna," ucap Arka

Semua melihat ke arah roti yang Arka buat.

"Silakan dicoba roti buatan saya." Arka mempersilakan semuanya memakan roti buatannya.

"Saya masih ada urusan jadi bekerjalah dengan baik." Arka pamit pergi

Semua orang mencoba roti yang dibuat Arka.

Semua langsung tersenyum karna rotinya jauh lebih enak.

Arka keluar dari pabrik menuju Masjid depan untuk melaksanakan sholat Asar.

Arka membuka sepatunya lalu mulai wudhu.

Azan mulai berkumandang, Arka masuk ke Masjid dan langsung duduk menunggu yang masih di luar.

Setelah selesai sholat Arka langsung melaju dengan mobilnya untuk mencari tempat tinggal yang baru.

Ia menemukan tempat tinggal yang cocok, Ia mengucap salam.

Pemilik kontrakan menjawab salamnya lalu mempersilakan Arka masuk, Ia langsung masuk.

Mereka mulai membicarakan masalah kontrakan, Arka menyewa untuk 6 bulan kedepan.

Saat sudah sama-sama setuju, mereka bersalaman.

Pemilik kontrakan membawa Arka menuju kontrakan yang akan ditempati Arka.

Arka dan pemilik kontrakan sampai di depan kontrakan.

"Ini rumahnya dan ini kuncinya," ucap pemilik kontrakan.

"Terima kasih Pak," ucap Arka

"Sama-sama, ya sudah saya pamit pergi." pemilik kontrakan pamit lalu berjalan kembali ke rumahnya yang tidak jauh dari sana.

Arka melihat rumah kontrakan yang cukup besar, Ia membuka kunci lalu masuk.

Tempatnya sangat nyaman dan bersih.

Di tempat lain Hana Aisya baru selesai sholat, Hana Aisya kembali bekerja di tempat makan yang tidak terlalu besar.

Hana melayani tamu dengan ramah sehingga banyak yang suka makan di sana.

Arka keluar dari rumah dan menuju tempat makan.

Saat Arka baru masuk, Hana menyambutnya.

"Sore Pak, silakan duduk," ucap Hana

Arka kaget melihat Hana, Hana melihat wajah Arka dan langsung menunduk karna Ia juga kaget.

Arka berjalan menuju tempat duduk, Hana mengikutinya dari belakang.

"Mau pesan apa?" tanya Hana pelan

Arka menatap ke arah Hana yang ketakutan.

Arka tersenyum tipis, "Pesan apa saja yang penting bisa dimakan,"

Hana bingung.

"Minumnya?" tanya Hana

"Apa saja yang penting bisa diminum," jawab Arka lagi.

Hana langsung berjalan pergi.

"Hana Aisya...!" panggil Arka yang membuat Hana menghentikan langkahnya.

Hana menoleh ke arah Arka.

"Bapak ingat saya?" tanya Hana dengan wajah agak takut.

"Iya saya ingat yang beberapa waktu lalu saya pecat. Oh ya saya cuma ingin minta kamu kembali bekerja di pabrik," ucap Arka

Hana masih bingung.

"Maafkan saya karna waktu itu tidak mendengar penjelasan kamu dulu, saya tau kamu marah, maukan memaafkan saya," ucap Arka tulus

"Saya tidak marah kok Pak, tentang tawarannya akan saya pikirkan lagi nanti," Hana menunduk saat bicara.

"Jika sudah siap bekerja kembali, datang saja langsung ke pabrik," ucap Arka

Hana Aisya mengangguk. Ia langsung berjalan pergi untuk mengambilkan pesanan Arka yang tidak jelas.

Hana mengantarkan pesanan Arka, Arka melihat makanan dan minuman yang dipilihkan Hana untuknya.

"Saya tidak tau apa yang Bapak suka, jadi saya pilih ini," ucap Hana

"Saya suka makanan ini, terima kasih," ucap Arka

Hana mengangguk lalu pamit pergi.

Setelah Hana pergi Arka mencoba kopi untuk pertama kalinya.

Wajah Arka langsung berubah karna kopi terasa pahit. Ia melihat ke arah Hana yang sibuk melayani pelanggan lain.

Ia mengambil sendiri air mineral di dekat kasir, Ia buru-buru meminumnya untuk menghilangkan rasa pahit di lidahnya

Arka melanjutkan makan, setelah selesai makan Ia langsung membayar ke kasir.

Ia langsung pergi dari sana tapi Ia melihat sebentar ke arah tempat makan itu, lalu kembali melangkah pergi menuju mobilnya.

Terpopuler

Comments

💕☫ɦเ∂α⃟ყ⃟αɦ★💕

💕☫ɦเ∂α⃟ყ⃟αɦ★💕

lanjut thorr

2024-05-04

0

Eliani Elly

Eliani Elly

next thor

2023-08-17

0

Qiza Khumaeroh

Qiza Khumaeroh

setidky arka sholat tpat wktu

2022-03-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!