MGTB And CEO BAB 16 - Terikat Takdir

1 tahun berlalu semenjak Haura memutuskan untuk menjadi seorang petani. Kehidupan Haura dan keluarganya berubah total. Seperti roda kehidupan yang selalu berputar, kini mereka sedang berada di atas.

Menikmati hasil dari jerih payahnya selama ini.

Kini, Haura tak lagi menjadi seorang buruh, kini ia menjelma sebagai Tuan tanah.

Bahkan kini perkebunannya pun tak hanya menanam cabai, segala jenis sayur mayur pun ia tanam.

Masalah pemasarannya, Shakir yang mengambil alih kendali.

"Haura, kenapa kalian tidak pindah ke kota? kalian bisa hidup lebih baik di sana dan perkebunan disini bisa tetap berjalan," ucap Shakir, kini ia dan Haura sedang duduk dibawah pohon rindang.

Memperhatikan warga desa orang yang memanen sayuran di kebun Haura. Layaknya sentra perkebunan, kini seluruh warga desa Parupay bekerja bersama Haura. Memenuhi permintaan Shakir, tentang produk pertanian untuk di ekspor.

Haura tak langsung menjawab, ia nampak berpikir dan menghembuskan napasnya pelan.

Ada memang sekelebat niatan itu terlintas dibenaknya, pindah ke kota. Dimana pendidikan dan kesehatan anak-anaknya lebih terjamin.

Belum lama ini Azzura sakit dan sayangnya Sanja tak memiliki cukup obat. Tengah malam, mereka menembus jalanan desa menuju Krayan. Untunglah di sana Azzura bisa segera ditangani, sakit demam berdarah.

Karena kekebalan tubuh Azzura sangat baik, gadis kecilnya itu bisa pulih lebih cepat.

Tapi, andaikan saja Azzura tak mendapatkan penanganan dokter, entah apa yang terjadi selanjutnya.

"Haura?" panggil Shakir karena Haura hanya terdiam dan sibuk termenung.

"Maaf Bang," jawab Haura tak enak hati.

"Pikirkanlah saran ku Haura, kamu tidak ingin kan kejadian Azzura kembali terulang. Di Kota, kesehatan anak-anakmu akan terjamin, di sana juga pendidikannya bagus-bagus. Azzam pasti senang sekali jika dia bersekolah di sekolah elit. Dia memiliki wawasan yang luas Haura," jelas Shakir seraya tersenyum, ia membayangkan Azzam dalam benaknya.

Seorang anak laki-laki yang kini menginjak usia 6 tahun, bulan ini ia sudah harus mendaftar sekolah untuk masuk ke Sekolah Dasar.

Shakir ingin, Azzam mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan anak itu. Dengan begitu, makin berkembanglah kecerdasan Azzam.

"Terima kasih Bang sarannya, akan aku pertimbangkan," jawab Haura seraya menoleh pada Shakir yang menatapnya lekat.

Sesaat tatapan keduanya terkunci, namun dengan cepat pula Haura berpaling.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Malam harinya.

Haura memanggil kedua anaknya untuk berbicara, Aminah pun ikut mendengarkan.

Mereka semua berkumpul di meja makan, meja yang mereka gunakan pula untuk berkumpul bersama-sama.

"Azzam, Azzura, sebentar lagi kan kalian sekolah. Kalian ingin sekolah dimana Nak? apa mau sekolah di Krayan?" tanya Haura memulai pembicaraan.

Azzam dan Azzura tak langsung menjawab, masih nampak berpikir. Terlebih Azzura, ia begitu bingung jika ditanya seperti ini. Azzura akan ikut apapun keputusan sang kakak. Jika Azzam ingin sekolah di desa, ia akan mengikuti, ke Krayan pun Azzura akan menyanggupi. Asalkan ia terus bersama sang kakak.

"Zam?" tanya Haura pada anak sulungnya, Haura cukup paham jika sang adik pasti akan mengikuti keputusan sang kakak.

"Benarkah Azzam boleh meminta Bu?" tanya Azzam memastikan, sebenarnya sudah sejak lama ia menginginkan ini, sekolah ditempat yang ia cita-citakan.

Pelan, Haura mengangguk.

"Sekolah Internasional di Jakarta," jawab Azzam dengan yakin.

Mendengar itu, seketika Haura tersentak. Sesaat nafasnya terasa tercekak, ketika mendengar nama sebuah kota, Jakarta.

Kota yang baginya memiliki banyak luka.

Haura menggeleng pelan, menepis semua ketakutan dan kecemasannya sendiri. Sekarang sudah bukan saatnya lagi memikirkan dirinya. Kini fokus hidupnya hanyalah Azzam dan Azzura.

Lagipula, memang inilah tujuannya sejak dulu. Memberikan kehidupan yang lebih baik untuk kedua anaknya, terlebih tentang pendidikan.

Dan kini, Haura telah mampu memberikan itu semua pada sang anak.

"Jika kamu ingin bersekolah di sana, berarti kita semua akan pindah ke Jakarta," balas Haura dengan senyum tipis. Tak ingin anak-anaknya melihat kegundahan yang sedang ia rasa.

Mendengar itu, Azzam tersenyum lebar. Bahkan ia langsung memeluk adiknya erat.

"Tapi biaya sekolah di sana mahal Bu," jelas Azzam apa adanya, dan Haura menjawab dengan senyumnya yang makin lebar.

"Masalah biaya itu urusan ibu, yang penting kamu dan Azzura belajar dengan giat," ucap Haura.

Makin giranglah kedua kakak beradik ini. Apalagi ketika membayangkan mereka akan pindah ke kota Jakarta, ibu kota Indonesia.

Selesai membuat kesepakatan, Haura meminta kedua anaknya untuk beristirahat lebih dulu. Kini tinggallah ia dan Aminah duduk di sana.

"Kamu yakin Haura? pindah ke Jakarta?" tanya Aminah memastikan. Aminah tahu betul tentang kenangan kota itu bagi Haura.

Di Indonesia masih banyak kota-kota yang lain, kenapa ia malah memilih Jakarta.

Tak langsung menjawab, Haura lebih dulu tersenyum, lantas menggenggam tangan sang nenek yang berada di atas meja.

"Nek, aku dan pria itu sudah diikat oleh takdir. Kami tidak tahu satu sama lain, namun akhirnya ada Azzam dan Azzura. Jadi sekarang aku sudah menyerahkan semuanya kepada Allah. Andaikan kami bertemu, itulah takdir kami," jelas Haura dengan matanya yang sayu.

Aminah tersenyum, merasa lega. Kini ia yakin, Haura sudah mengihklaskan semuanya. Jika sudah seperti ini, maka Haura bisa kembali merasakan kebahagiaan yang hakiki. Tanpa teringat tentang dendam dan kebencian yang sudah bersarang dihatinya selama bertahun-tahun.

"Apa Shakir yang sudah mengobati lukamu?" tanya Aminah ambigu, mendengar itu Haura langsung melepaskan genggaman tangannya pada sang nenek. Lalu mencebik dan duduk bersandar.

"Bang Shakir hanyalah teman Nek, aku tidak berpikir sejauh itu," jawab Haura apa adanya.

Haura bisa merasa, jika Shakir memberinya perhatian lebih. Namun sejal awal, Haura sudah membatasi diri pada pria berkebangsaan Malaysia itu.

Shakir adalah pemuda yang tampan, bahkan ia masih lajang di usianya yang ke 32 tahun.

Haura menggeleng pelan, tidak, baginya Shakir layak mendapatkan yang lebih. Bukan wanita seperti dirinya.

"Coba bukalah hatimu Haura, itu tidak salah, kamu berhak merasakan cinta," jelas Aminah lagi, dan Haura hanya menggeleng dengan senyumnya yang melebar.

"Nenek bicara apasih? cinta cinta cinta. Lebih baik kita istirahat, besok nenek ikut Haura untuk berpamitan dengan pak kades ya?" tanya Haura dan Aminah mengangguk.

Dan selesailah perbincangan mereka di malam itu.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Keesokan harinya.

Haura dan semua keluarganya mendatangi rumah kepala desa, pak Ammar.

"Jadi kalian semua akan pindah?" tanya Ririn dengan wajah sendu, ia begitu menyayangkan keputusan Haura itu. Di desa, sesama warga mereka memang saling menyayangi layaknya sebuah keluarga.

Tak ada pembeda diantara mereka.

"Iya Bu," jawab Haura apa adanya dan makin murunglah Ririn.

Ririn bahkan langsung melambai pada Azzam dan Azzura untuk mendekat. Kedua anak ini lalu bangkit dari duduknya dan memeluk Ririn erat.

Labih yang menguping pun tak kuasa untuk tak menangis, sumpah demi apapun ia sangat sedih. Benar-benar kehilangan Azzam dan Azzura, dua bocah yang sudah dianggapnya sebagai adik.

Tak sanggup, akhirnya Labih memutuskan untuk segera masuk ke dalam kamarnya. Ia tak ingin menemui Azzam dan yang lainnya.

"Dimana Labih Bu?" tanya Haura pada Ririn.

"Dia ada di kamar, akan aku panggilkan," jawab Ririn seraya bangkit, wanita paruh baya itu pun menghapus air matanya sendiri dan segera berlalu.

Namun sayang, berulang kali Ririn mengetuk pintu itu. Labih tak juga membukanya. Di dalam sana Labih menangis hingga tersedu.

Hingga saat Haura dan semua keluarganya pamit untuk pulang, barulah Labih keluar.

Labih bahkan berlari mengejar Azzam dan yang lainnya yanh sudah sampai di jalan.

"Zam!" teriak Labih.

"Abang," Sahut Azzam, ia lalu berlari pula menemui Labih yang sudah berjongkok dan merentangkan tangannya lebar.

Azzam dan Labih berpelukan erat, seraya bersimpuh di atas tanah. Lalu Azzura menyusul keduanya dan mereka bertiga saling memeluk erat.

"Labih," panggil Haura, dan ketiga anak itu lalu melerai pelukannya.

Haura meminta Azzam dan Azzura untuk kembali bersama Nenek Aminah, meninggalkan ia dan Labih disini.

"Acil," panggil Labih sesenggukan.

"Sudah, berhenti menangis. Acil ingin meminta tolong padamu," jawab Haura seraya mengelus bahu Labih yang bergetar.

"Sekolahmu kan sudah selesai, bagaimana jika kamu dan Nanjan yang mengurus perkebunan Acil disini?" tawar Haura dan Labih hanya mengangguk-anggukan kepalanya patuh.

Apapun perintah Haura akan ia turuti, sebagai penebus rasa bersalah saat dulu membawa Azzam ke Krayan untuk mencari sang ayah.

"Siap Acil," jawab Labih mantap.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Jangan lupa dukungannya ya, berikan semua pada Labih, wkwkwk 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Neno Arya

Neno Arya

hijrah ke kota jkrt itu akan lbh baik demi pendidikan anak2 mu Haura jg mempermudah kamu ketemu adam hehehe krn pendidikan itu amatlah oentg

2024-03-11

0

flowers city

flowers city

wowwww

2024-01-18

0

Ayuna

Ayuna

Abang Labih yg Duda itu yah

2024-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 MGTB And CEO BAB 1 - Malam Kehancuran
2 MGTB And CEO BAB 2 - Ini anakku, Hanya Anakku
3 MGTB And CEO BAB 3 - Azzam Dan Azzura
4 MGTB And CEO BAB 4 - Anak Genius, Azzam
5 MGTB And CEO BAB 5 - Adam Malik
6 MGTB And CEO BAB 6 - Musuh Dalam Selimut
7 MGTB And CEO BAB 7 - Mencari Petunjuk
8 MGTB And CEO BAB 8 - Gugatan Cerai
9 MGTB And CEO BAB 9 - Pencarian Azzam
10 MGTB And CEO BAB 10 - Kesedihan Haura
11 MGTB And CEO BAB 11 - Mengambil langkah berani
12 MGTB And CEO BAB 12 - Siapa Nama Ibumu?
13 MGTB And CEO BAB 13 - Janji
14 MGTB And CEO BAB 14 - Lepaskan Kebencianmu
15 MGTB And CEO BAB 15 - Seperti Bintang
16 MGTB And CEO BAB 16 - Terikat Takdir
17 MGTB And CEO BAB 17 - Pintu Ajaib
18 MGTB And CEO BAB 18 - Satu Langkah Lagi
19 MGTB And CEO BAB 19 - Mereka Sudah Dihadapanku
20 MGTB And CEO BAB 20 - Peluk Ayah Sebentar Saja
21 MGTB And CEO BAB 21 - Masih Terekam Jelas
22 MGTB And CEO BAB 22 - Lakukan Tes DNA
23 MGTB And CEO BAB 23 - Azzam Malik dan Azzura Malik
24 MGTB And CEO BAB 24 - Jaga Bicaramu
25 MGTB And CEO BAB 25 - Kamu Wanita Yang Tangguh
26 MGTB And CEO BAB 26 - Misi Arrabela
27 MGTB And CEO BAB 27 - Hadiah Dari Arrabela
28 MGTB And CEO BAB 28 - Wanita Dengan Tatapan Yang Dingin
29 MGTB And CEO BAB 29 - Bukan Tentang Kita
30 MGTB And CEO BAB 30 - Awal Hubungan Yang Baik
31 MGTB And CEO BAB 31 - Like Father Like Son
32 MGTB And CEO BAB 32 - Membuka Tabir Masa Lalu
33 MGTB And CEO BAB 33 - Saling Melengkapi
34 MGTB And CEO BAB 34 - Memberi Ketulusan Hati
35 MGTB And CEO BAB 35 - Menatap Dari Kejauhan
36 MGTB And CEO BAB 36 - Bercerminlah, Tatap Dirimu Baik-Baik
37 MGTB And CEO BAB 37 - Terbawa Sampai Mimpi
38 MGTB And CEO BAB 38 - Hujan Badai
39 MGTB And CEO BAB 39 - Dewi Hutan
40 MGTB And CEO BAB 40 - Sebuah Jawaban Dari Diam
41 MGTB And CEO BAB 41 - Berserah Diri
42 MGTB And CEO BAB 42 - Dingin, Namun Penuh Perhatian
43 MGTB And CEO BAB 43 - Manis
44 MGTB And CEO BAB 44 - Haura Florist
45 MGTB And CEO BAB 45 - Percayalah Padaku
46 MGTB And CEO BAB 46 - Menanggung Rasa Bersalah
47 MGTB And CEO BAB 47 - Berlandaskan Cinta
48 MGTB And CEO BAB 48 - Harapan Shakir
49 MGTB And CEO BAB 49 - De Javu
50 MGTB And CEO BAB 50 - Tatapan Nanar
51 MGTB And CEO BAB 51 - Menghilangkan Pikirannya
52 MGTB And CEO BAB 52 - Luka dan Obat Dari Orang Yang Sama
53 MGTB And CEO BAB 53 - Rasa Yang Mulai Tumbuh
54 MGTB And CEO BAB 54 - Kesialan Bertubi
55 MGTB And CEO BAB 55 - Tak Bisa Dibantah
56 MGTB And CEO BAB 56 - Sang Penyembuh Luka
57 MGTB And CEO BAB 57 - Permintaan Azzura
58 MGTB And CEO BAB 58 - Seperti Seorang Pencuri
59 MGTB And CEO BAB 59 - Meminta Lebih
60 MGTB And CEO BAB 60 - Senyum Iblis
61 MGTB And CEO BAB 61 - Seperti Sebuah Keajaiban
62 MGTB And CEO BAB 62 - Yang Tidak Bisa Dilakukan
63 MGTB And CEO BAB 63 - Memperlihatkan Kepada Dunia
64 MGTB And CEO BAB 64 - Mengukir Senyum Yang Sama
65 MGTB And CEO BAB 65 - Tidak Sendiri Lagi
66 MGTB And CEO BAB 66 - Ada Yang Berbeda
67 MGTB And CEO BAB 67 - Tidak Pernah Berbohong
68 MGTB And CEO BAB 68 - Perlakuan Yang Sama
69 MGTB And CEO BAB 69 - Memiliki Hak
70 MGTB And CEO BAB 70 - Sebuah Kebohongan
71 MGTB And CEO BAB 71 - Sebuah Cincin
72 MGTB And CEO BAB 72 - Tertawa Devil
73 MGTB And CEO BAB 73 - Titik Balik
74 MGTB And CEO BAB 74 - Tidak Bisa Berhenti
75 MGTB And CEO BAB 75 - Hitam Dan Putih
76 MGTB And CEO BAB 76 - Pertemuan
77 MGTB And CEO BAB 77 - Penyiksaan Kejam
78 MGTB And CEO BAB 78 - Merelakannya
79 MGTB And CEO BAB 79 - Merasakan Hal Yang Sama
80 MGTB And CEO BAB 80 - Tidak Akan Mengulanginya Lagi
81 MGTB And CEO BAB 81 - Kode Rahasia
82 MGTB And CEO BAB 82 - Merasa Menyesal
83 MGTB And CEO BAB 83 - Membalas Paman Tua
84 MGTB And CEO BAB 84 - Anak Ingusan
85 MGTB And CEO BAB 85 - Memilih Untuk Ke Hutan
86 MGTB And CEO BAB 86 - Perkelahian
87 MGTB And CEO BAB 87 - Kemarahan Haura
88 MGTB And CEO BAB 88 - Niat Terselubung
89 MGTB And CEO BAB 89 - Satu Permintaan
90 MGTB And CEO BAB 90 - Larinya Anak Desa
91 MGTB And CEO BAB 91 - Nasehat Ibu
92 MGTB And CEO BAB 92 - Sebuah Kejutan
93 MGTB And CEO BAB 93 - Tuan Crab dan Nyonya Puff
94 MGTB And CEO BAB 94 - Sah Menjadi Suami dan Istri
95 MGTB And CEO BAB 95 - Sebuah Kabar
96 MGTB And CEO BAB 96 - Konferensi Pers
97 MGTB And CEO BAB 97 - Pemberian Aida
98 MGTB And CEO BAB 98 - Saling Memeluk Erat
99 MGTB And CEO BAB 99 - Keberanian Untuk Menyerahkan Diri
100 MGTB And CEO BAB 100 - Tawaran Zahra
101 MGTB And CEO BAB 101 - Tawa Renyah
102 MGTB And CEO BAB 102 - Mau Belajar
103 MGTB And CEO BAB 103 - Keluarga Yang Utuh
104 MGTB And CEO BAB 104 - Sebuah Ucapan Yang Memberi Semangat
105 MGTB And CEO BAB 105 - Petuah Azzura
106 MGTB And CEO BAB 106 - Senyum Yang Artinya Entah
107 MGTB And CEO BAB 107 - Permintaan Aminah
108 MGTB And CEO BAB 108 - Buku Ibu Haura
109 MGTB And CEO BAB 109 - Mendadak Artis
110 MGTB And CEO BAB 110 - AIDAA!!
111 MGTB And CEO BAB 111 - Menunjukkan Cintanya
112 MGTB And CEO BAB 112 - Ke Desa Parupay
113 MGTB And CEO BAB 113 - Kancing Baju
114 MGTB And CEO BAB 114 - Mulai Bergerak
115 MGTB And CEO BAB 115 - Orang Rimba
116 MGTB And CEO BAB 116 - Roro Jonggrang
117 MGTB And CEO BAB 117 - Harus Bagaimana?
118 MGTB And CEO BAB 118 - Keputusan Adam
119 MGTB And CEO BAB 119 - Ide Cemerlang
120 MGTB And CEO BAB 120 - Sebuah Ancaman
121 MGTB And CEO BAB 121- Aminah Vs Azzura
122 MGTB And CEO BAB 122 - Asisten Pribadi
123 MGTB And CEO BAB 123 - Siapa Istri Anda?
124 MGTB And CEO BAB 124 - Prince And Princess AIG School
125 MGTB And CEO BAB 125 - Perasaan Tak Nyaman
126 MGTB And CEO BAB 126 - Melepas Kebencian
127 MGTB And CEO BAB 127 - Bertemu Penulis Anna
128 MGTB And CEO BAB 128 - Analisa Azzam
129 MGTB And CEO BAB 129 - Selalu Ada
130 MGTB And CEO BAB 130 - Ingin Meledak
131 MGTB And CEO BAB 131 - Menunjukkannya Secara Langsung
132 MGTB And CEO BAB 132 - Mulai Membalas
133 MGTB And CEO BAB 133 - Seperti Cinderella
134 MGTB And CEO BAB 134 - Keluarga Adam Malik
135 MGTB And CEO BAB 135 - Bisa Sembuh Sendiri
136 MGTB And CEO BAB 136 - Shakir dan Edgar
137 MGTB And CEO BAB 137 - Mendadak Manja
138 MGTB And CEO BAB 138 - Mengambil Kesimpulan
139 MGTB And CEO BAB 139 - Sangat Bersyukur
140 MGTB And CEO BAB 140 - Siapa Yang Akan Repot?
141 MGTB And CEO BAB 141 - Semudah Membalikkan Telapak Tangan
142 MGTB And CEO BAB 142 - Spesial Aida Malik
143 MGTB And CEO BAB 143 - Semakin Terlihat Indah
144 MGTB And CEO BAB 144 - Ssstt!
145 MGTB And CEO BAB 145 - Tempat Favorit
146 MGTB And CEO BAB 146 - Dokter Kandungan Pribadi
147 MGTB And CEO BAB 147 - Shakir Asegaf
148 MGTB And CEO BAB 148 - Shakir Dan Sanja
149 MGTB And CEO BAB 149 - Menyebalkan!
150 MGTB And CEO BAB 150 - Bekas Luka
151 MGTB And CEO BAB 151 - Membuat Kesepakatan
152 MGTB And CEO BAB 152 - Mengunjungi Hasan
153 MGTB And CEO BAB 153 - Perbuatan Dimasa Lalu
154 MGTB And CEO BAB 154 - Study Tour Day One
155 MGTB And CE0 BAB 155 - Study Tour Day Two
156 MGTB And CEO BAB 156 - Besok, Terlalu Lama
157 MGTB And CEO BAB 157 - Sidang Dadakan
158 MGTB And CEO BAB 158 - Berbagi Tubuh
159 MGTB And CEO BAB 159 - Kewajiban dan Hak
160 Letting Go, My Husband
161 MGTB And CEO BAB 160 - Menuju Babymoon
162 MGTB And CEO BAB 161 - Desa Parupay Yang Indah
163 MGTB And CEO BAB 162 - Malam Babymoon
164 MGTB And CEO BAB 163 - Janji Kelingking
165 MGTB And CEO BAB 164 - Tersenyum Tipis
166 MGTB End CEO BAB 165 - Bidan Mesuum
167 MGTB And CEO BAB 166 - Kontraksi
168 MGTB And CEO BAB 167 - Agatha Malik
169 MGTB And CEO BAB 168 - Best Friend Forever
170 MGTB And CEO BAB 169 - Menjalin Pertemanan Sampai Tua Nanti
171 MGTB And CEO BAB 170 - Kekeluargaan
172 MGTB And CEO BAB 171 - Saat Kita Dewasa Nanti
173 MGTB And CEO BAB 172 - Asegaf Junior
174 MGTB And CEO BAB 173 - My Baby's And CEO
175 MGTB And CEO BAB 174 - Luna & Edgar Bagian Satu
176 MGTB And CEO BAB 175 - Luna & Edgar Bagian Dua
177 MGTB And CEO BAB 176 - Luna & Edgar Bagian Tiga
178 MGTB And CEO BAB 177 - Luna & Edgar Bagian Empat
179 RETURN
180 MGTB And CEO BAB 178 - Luna & Edgar Bagian Lima
181 MGTB And CEO BAB 179 - Monica & Darius Bagian Satu
182 MGTB And CEO BAB 180 - Monica & Darius Bagian Dua
183 MGTB And CEO BAB 181- Monica & Darius Bagian Tiga
184 MGTB And CEO BAB 182 - Monica & Darius Bagian Empat
185 MGTB And CEO BAB 183 - Monica & Darius Bagian Lima
186 Bringing Back, My Wife
187 Asmara Di Usia 17 Tahun
188 jangan dibaca
189 Gairah Sang Casanova
190 Wajib Baca
191 After Divorce
192 My Geeky Doctor karya baru Lunoxs
193 Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
194 Crazy Love karya baru Lunoxs
195 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 195 Episodes

1
MGTB And CEO BAB 1 - Malam Kehancuran
2
MGTB And CEO BAB 2 - Ini anakku, Hanya Anakku
3
MGTB And CEO BAB 3 - Azzam Dan Azzura
4
MGTB And CEO BAB 4 - Anak Genius, Azzam
5
MGTB And CEO BAB 5 - Adam Malik
6
MGTB And CEO BAB 6 - Musuh Dalam Selimut
7
MGTB And CEO BAB 7 - Mencari Petunjuk
8
MGTB And CEO BAB 8 - Gugatan Cerai
9
MGTB And CEO BAB 9 - Pencarian Azzam
10
MGTB And CEO BAB 10 - Kesedihan Haura
11
MGTB And CEO BAB 11 - Mengambil langkah berani
12
MGTB And CEO BAB 12 - Siapa Nama Ibumu?
13
MGTB And CEO BAB 13 - Janji
14
MGTB And CEO BAB 14 - Lepaskan Kebencianmu
15
MGTB And CEO BAB 15 - Seperti Bintang
16
MGTB And CEO BAB 16 - Terikat Takdir
17
MGTB And CEO BAB 17 - Pintu Ajaib
18
MGTB And CEO BAB 18 - Satu Langkah Lagi
19
MGTB And CEO BAB 19 - Mereka Sudah Dihadapanku
20
MGTB And CEO BAB 20 - Peluk Ayah Sebentar Saja
21
MGTB And CEO BAB 21 - Masih Terekam Jelas
22
MGTB And CEO BAB 22 - Lakukan Tes DNA
23
MGTB And CEO BAB 23 - Azzam Malik dan Azzura Malik
24
MGTB And CEO BAB 24 - Jaga Bicaramu
25
MGTB And CEO BAB 25 - Kamu Wanita Yang Tangguh
26
MGTB And CEO BAB 26 - Misi Arrabela
27
MGTB And CEO BAB 27 - Hadiah Dari Arrabela
28
MGTB And CEO BAB 28 - Wanita Dengan Tatapan Yang Dingin
29
MGTB And CEO BAB 29 - Bukan Tentang Kita
30
MGTB And CEO BAB 30 - Awal Hubungan Yang Baik
31
MGTB And CEO BAB 31 - Like Father Like Son
32
MGTB And CEO BAB 32 - Membuka Tabir Masa Lalu
33
MGTB And CEO BAB 33 - Saling Melengkapi
34
MGTB And CEO BAB 34 - Memberi Ketulusan Hati
35
MGTB And CEO BAB 35 - Menatap Dari Kejauhan
36
MGTB And CEO BAB 36 - Bercerminlah, Tatap Dirimu Baik-Baik
37
MGTB And CEO BAB 37 - Terbawa Sampai Mimpi
38
MGTB And CEO BAB 38 - Hujan Badai
39
MGTB And CEO BAB 39 - Dewi Hutan
40
MGTB And CEO BAB 40 - Sebuah Jawaban Dari Diam
41
MGTB And CEO BAB 41 - Berserah Diri
42
MGTB And CEO BAB 42 - Dingin, Namun Penuh Perhatian
43
MGTB And CEO BAB 43 - Manis
44
MGTB And CEO BAB 44 - Haura Florist
45
MGTB And CEO BAB 45 - Percayalah Padaku
46
MGTB And CEO BAB 46 - Menanggung Rasa Bersalah
47
MGTB And CEO BAB 47 - Berlandaskan Cinta
48
MGTB And CEO BAB 48 - Harapan Shakir
49
MGTB And CEO BAB 49 - De Javu
50
MGTB And CEO BAB 50 - Tatapan Nanar
51
MGTB And CEO BAB 51 - Menghilangkan Pikirannya
52
MGTB And CEO BAB 52 - Luka dan Obat Dari Orang Yang Sama
53
MGTB And CEO BAB 53 - Rasa Yang Mulai Tumbuh
54
MGTB And CEO BAB 54 - Kesialan Bertubi
55
MGTB And CEO BAB 55 - Tak Bisa Dibantah
56
MGTB And CEO BAB 56 - Sang Penyembuh Luka
57
MGTB And CEO BAB 57 - Permintaan Azzura
58
MGTB And CEO BAB 58 - Seperti Seorang Pencuri
59
MGTB And CEO BAB 59 - Meminta Lebih
60
MGTB And CEO BAB 60 - Senyum Iblis
61
MGTB And CEO BAB 61 - Seperti Sebuah Keajaiban
62
MGTB And CEO BAB 62 - Yang Tidak Bisa Dilakukan
63
MGTB And CEO BAB 63 - Memperlihatkan Kepada Dunia
64
MGTB And CEO BAB 64 - Mengukir Senyum Yang Sama
65
MGTB And CEO BAB 65 - Tidak Sendiri Lagi
66
MGTB And CEO BAB 66 - Ada Yang Berbeda
67
MGTB And CEO BAB 67 - Tidak Pernah Berbohong
68
MGTB And CEO BAB 68 - Perlakuan Yang Sama
69
MGTB And CEO BAB 69 - Memiliki Hak
70
MGTB And CEO BAB 70 - Sebuah Kebohongan
71
MGTB And CEO BAB 71 - Sebuah Cincin
72
MGTB And CEO BAB 72 - Tertawa Devil
73
MGTB And CEO BAB 73 - Titik Balik
74
MGTB And CEO BAB 74 - Tidak Bisa Berhenti
75
MGTB And CEO BAB 75 - Hitam Dan Putih
76
MGTB And CEO BAB 76 - Pertemuan
77
MGTB And CEO BAB 77 - Penyiksaan Kejam
78
MGTB And CEO BAB 78 - Merelakannya
79
MGTB And CEO BAB 79 - Merasakan Hal Yang Sama
80
MGTB And CEO BAB 80 - Tidak Akan Mengulanginya Lagi
81
MGTB And CEO BAB 81 - Kode Rahasia
82
MGTB And CEO BAB 82 - Merasa Menyesal
83
MGTB And CEO BAB 83 - Membalas Paman Tua
84
MGTB And CEO BAB 84 - Anak Ingusan
85
MGTB And CEO BAB 85 - Memilih Untuk Ke Hutan
86
MGTB And CEO BAB 86 - Perkelahian
87
MGTB And CEO BAB 87 - Kemarahan Haura
88
MGTB And CEO BAB 88 - Niat Terselubung
89
MGTB And CEO BAB 89 - Satu Permintaan
90
MGTB And CEO BAB 90 - Larinya Anak Desa
91
MGTB And CEO BAB 91 - Nasehat Ibu
92
MGTB And CEO BAB 92 - Sebuah Kejutan
93
MGTB And CEO BAB 93 - Tuan Crab dan Nyonya Puff
94
MGTB And CEO BAB 94 - Sah Menjadi Suami dan Istri
95
MGTB And CEO BAB 95 - Sebuah Kabar
96
MGTB And CEO BAB 96 - Konferensi Pers
97
MGTB And CEO BAB 97 - Pemberian Aida
98
MGTB And CEO BAB 98 - Saling Memeluk Erat
99
MGTB And CEO BAB 99 - Keberanian Untuk Menyerahkan Diri
100
MGTB And CEO BAB 100 - Tawaran Zahra
101
MGTB And CEO BAB 101 - Tawa Renyah
102
MGTB And CEO BAB 102 - Mau Belajar
103
MGTB And CEO BAB 103 - Keluarga Yang Utuh
104
MGTB And CEO BAB 104 - Sebuah Ucapan Yang Memberi Semangat
105
MGTB And CEO BAB 105 - Petuah Azzura
106
MGTB And CEO BAB 106 - Senyum Yang Artinya Entah
107
MGTB And CEO BAB 107 - Permintaan Aminah
108
MGTB And CEO BAB 108 - Buku Ibu Haura
109
MGTB And CEO BAB 109 - Mendadak Artis
110
MGTB And CEO BAB 110 - AIDAA!!
111
MGTB And CEO BAB 111 - Menunjukkan Cintanya
112
MGTB And CEO BAB 112 - Ke Desa Parupay
113
MGTB And CEO BAB 113 - Kancing Baju
114
MGTB And CEO BAB 114 - Mulai Bergerak
115
MGTB And CEO BAB 115 - Orang Rimba
116
MGTB And CEO BAB 116 - Roro Jonggrang
117
MGTB And CEO BAB 117 - Harus Bagaimana?
118
MGTB And CEO BAB 118 - Keputusan Adam
119
MGTB And CEO BAB 119 - Ide Cemerlang
120
MGTB And CEO BAB 120 - Sebuah Ancaman
121
MGTB And CEO BAB 121- Aminah Vs Azzura
122
MGTB And CEO BAB 122 - Asisten Pribadi
123
MGTB And CEO BAB 123 - Siapa Istri Anda?
124
MGTB And CEO BAB 124 - Prince And Princess AIG School
125
MGTB And CEO BAB 125 - Perasaan Tak Nyaman
126
MGTB And CEO BAB 126 - Melepas Kebencian
127
MGTB And CEO BAB 127 - Bertemu Penulis Anna
128
MGTB And CEO BAB 128 - Analisa Azzam
129
MGTB And CEO BAB 129 - Selalu Ada
130
MGTB And CEO BAB 130 - Ingin Meledak
131
MGTB And CEO BAB 131 - Menunjukkannya Secara Langsung
132
MGTB And CEO BAB 132 - Mulai Membalas
133
MGTB And CEO BAB 133 - Seperti Cinderella
134
MGTB And CEO BAB 134 - Keluarga Adam Malik
135
MGTB And CEO BAB 135 - Bisa Sembuh Sendiri
136
MGTB And CEO BAB 136 - Shakir dan Edgar
137
MGTB And CEO BAB 137 - Mendadak Manja
138
MGTB And CEO BAB 138 - Mengambil Kesimpulan
139
MGTB And CEO BAB 139 - Sangat Bersyukur
140
MGTB And CEO BAB 140 - Siapa Yang Akan Repot?
141
MGTB And CEO BAB 141 - Semudah Membalikkan Telapak Tangan
142
MGTB And CEO BAB 142 - Spesial Aida Malik
143
MGTB And CEO BAB 143 - Semakin Terlihat Indah
144
MGTB And CEO BAB 144 - Ssstt!
145
MGTB And CEO BAB 145 - Tempat Favorit
146
MGTB And CEO BAB 146 - Dokter Kandungan Pribadi
147
MGTB And CEO BAB 147 - Shakir Asegaf
148
MGTB And CEO BAB 148 - Shakir Dan Sanja
149
MGTB And CEO BAB 149 - Menyebalkan!
150
MGTB And CEO BAB 150 - Bekas Luka
151
MGTB And CEO BAB 151 - Membuat Kesepakatan
152
MGTB And CEO BAB 152 - Mengunjungi Hasan
153
MGTB And CEO BAB 153 - Perbuatan Dimasa Lalu
154
MGTB And CEO BAB 154 - Study Tour Day One
155
MGTB And CE0 BAB 155 - Study Tour Day Two
156
MGTB And CEO BAB 156 - Besok, Terlalu Lama
157
MGTB And CEO BAB 157 - Sidang Dadakan
158
MGTB And CEO BAB 158 - Berbagi Tubuh
159
MGTB And CEO BAB 159 - Kewajiban dan Hak
160
Letting Go, My Husband
161
MGTB And CEO BAB 160 - Menuju Babymoon
162
MGTB And CEO BAB 161 - Desa Parupay Yang Indah
163
MGTB And CEO BAB 162 - Malam Babymoon
164
MGTB And CEO BAB 163 - Janji Kelingking
165
MGTB And CEO BAB 164 - Tersenyum Tipis
166
MGTB End CEO BAB 165 - Bidan Mesuum
167
MGTB And CEO BAB 166 - Kontraksi
168
MGTB And CEO BAB 167 - Agatha Malik
169
MGTB And CEO BAB 168 - Best Friend Forever
170
MGTB And CEO BAB 169 - Menjalin Pertemanan Sampai Tua Nanti
171
MGTB And CEO BAB 170 - Kekeluargaan
172
MGTB And CEO BAB 171 - Saat Kita Dewasa Nanti
173
MGTB And CEO BAB 172 - Asegaf Junior
174
MGTB And CEO BAB 173 - My Baby's And CEO
175
MGTB And CEO BAB 174 - Luna & Edgar Bagian Satu
176
MGTB And CEO BAB 175 - Luna & Edgar Bagian Dua
177
MGTB And CEO BAB 176 - Luna & Edgar Bagian Tiga
178
MGTB And CEO BAB 177 - Luna & Edgar Bagian Empat
179
RETURN
180
MGTB And CEO BAB 178 - Luna & Edgar Bagian Lima
181
MGTB And CEO BAB 179 - Monica & Darius Bagian Satu
182
MGTB And CEO BAB 180 - Monica & Darius Bagian Dua
183
MGTB And CEO BAB 181- Monica & Darius Bagian Tiga
184
MGTB And CEO BAB 182 - Monica & Darius Bagian Empat
185
MGTB And CEO BAB 183 - Monica & Darius Bagian Lima
186
Bringing Back, My Wife
187
Asmara Di Usia 17 Tahun
188
jangan dibaca
189
Gairah Sang Casanova
190
Wajib Baca
191
After Divorce
192
My Geeky Doctor karya baru Lunoxs
193
Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
194
Crazy Love karya baru Lunoxs
195
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!