MGTB And CEO BAB 3 - Azzam Dan Azzura

Tujuh bulan kemudian.

Kini, kehamilan Haura sudah memasuki usia 9 bulan. Bulan dimana ia akan segera melahirkan.

Dulu, pertama kalinya Haura menginjakkan kaki di desa ini ia bertemu dengan nenek Aminah. Aminah yang tinggal sebatang kara meminta Haura untuk tinggal bersamanya saja, dibandingkan harus mengontrak rumah milik kepala Desa.

Dengan senang hati Haura menerima tawaran Aminah. Bahkan, Haura menceritakan semua kisah hidupnya hingga akhirnya ia sampai disini.

Tempat yang baginya adalah sebuah pengasingan.

Aminah makin merasa iba, sejak saat itu keduanya hidup rukun layaknya seorang nenek dan cucu kandung. Haura bahkan membantu Aminah yang bekerja sebagai buruh tani. Susah senang mereka jalani berdua.

Di desa terpencil ini, Haura merasakan kedamaian yang tak pernah ia dapatkan selama tinggal di kota Jakarta. Disini, Haura merasa diterima dengan tulus, tanpa memandang apa yang ia punya dan tanpa menilai apa kekurangannya.

"Haura, nenek pulang dulu ya, nenek capek sekali," ucap Aminah, kini ia dan Haura sedang bekerja memanen cabe di kebun milik pak Hante, kepala Desa disini.

"Iya Nek," jawab Haura seraya mengangguk kecil. Kebun ini terbilang luas, hingga yang bekerja bukan hanya Haura dan Aminah. Masih ada 8 orang lain selain mereka.

Mendekati waktu sore, mungkin sekitar jam 3 sore Haura merasa begitu lapar, sementara bekalnya sudah habis saat makan siang tadi.

"Sepertinya kita harus ke hutan lagi sayang," gumam Haura sambil mengelus perutnya dengan sayang.

Saat memeriksakan kandungan, Haura dibuat terkejut ketika dokter mengatakan bahwa ia hamil anak kembar. Air mata Haura luruh saat itu juga. Dulu, ia pernah berpikir untuk menggugurkan kandungannya, mengingat hal itu Haura benar-benar merasa bersalah. Nyaris saja ia membunuh 2 nyawa.

Semenjak saat itu juga, Haura benar-benar menerima kehamilannya dengan sepenuh hati. Ia bahkan mengupayakan segala cara agar anaknya tetap sehat di dalam sana.

Selesai memanen cabe, Haura memutuskan untuk kembali masuk ke dalam hutan. Kebiasaan yang sudah sering ia lakukan. Di dalam hutan ini begitu banyak menyimpan makanan, buah-buahan selalu ia temukan di setiap penjuru.

Haura, tak punya cukup uang untuk membeli makanan lebih, sementara ia selalu saja merasa lapar. Akhirnya, hutanlah tujuan Haura untuk membuat anaknya merasa kenyang.

"Alhamdulilah, di sana ada buah sayang," gumam Haura saat ia baru saja memasuki hutan.

Buah kecil-kecil berwarna merah terang, pohonnya merambat mengelilingi pohon besar. Haura menarik buah itu dan banyak pula semut-semut yang memakannya. Jika hewan-hewan ikut memakan buah yang ia incar, Haura yakin buah itu tidak beracun.

"Hem, agak kecut ya sayang, tapi lumayan manis," kata Haura lagi, ia memang selalu berbicara dengan kedua anaknya.

Haura tak menghabiskan buah itu, sengaja ia sisa untuk para semut-semut.

Lagi, Haura berjalan lebih masuk ke dalam. Tak lama kemudian iapun menemukan beberapa buah. Saat langit mulai menggelap, Haura memutuskan untuk pulang.

Disepanjang jalannya itu sudah banyak kunang-kunang yang bertebangan. Haura, pulang membawa jamur hutan yang ia bungkus dengan daun besar.

Hampir magrib, Haura baru sampai di rumah. Aminah menyambutnya dengan penuh amarah.

"Kamu ke hutan lagi?" tanya Aminah tepat di depan pintu. Matanya menyalang menatap tajam.

Haura, ia malah tersenyum lebar menampakkan gigi-giginya.

"Maaf Nek, ini aku dapat jamur," jawab Haura lalu mengangkat tangan kanannya yang membawa sebungkus jamur.

Melihat itu, Aminah hanya menghembuskan napasnya kasar. Bukan apa-apa, ia begitu khawatir dengan kondisi Haura. Apalagi kini kehamilannya sudah memasuki usia sembilan bulan dan hanya tinggal menunggu hari.

Tapi seolah memiliki tenaga ekstra, Haura tetap saja tidak bisa diam. 2 janin didalam perutnya sama sekali tak membuatnya terbebani.

"Ibu yang ceroboh dan anak-anak yang pintar, ayo masuk," ajak Aminah dengan menggandeng Haura untuk masuk ke dalam rumah.

Pintu itu ditutup dan seketika itu juga adzan magrib berkumandang.

Aminah, langsung saja mengolah jamur yang Haura bawa saat Haura sedang mandi. Malam ini, mereka makan menggunakan jamur itu.

"Aduh Nek, kok perutku sakit ya?" tanya Haura dengan merintih, baru saja keduanya selesai makan malam, dan kini Haura merasakan kesakitan.

"Ya Allah Haura, jangan-jangan sekarang saatnya, kata bidan Sanja kan bisa saja lahirnya maju," jawab Aminah dengan raut wajah cemas.

Haura tak menjawab, perutnya makin terasa sakit.

"Ayo Nak, kita ke rumah bidan Sanja sekarang," ajak Aminah, ia mencoba tenang dan mulai membantu Haura berdiri.

Tak ada kendaraan yang bisa mereka gunakan, malam itu Haura dan Aminah berjalan menuju rumah Sanja, bidan satu-satunya di desa.

Rumah Sanja cukup jauh, butuh waktu 20 menit untuk mereka sampai di sana.

"Nek, sakitnya makin terasa," lirih Haura saat perjalanan mereka baru sampai ditengahnya.

"Sabar Nak, sebentar lagi kita sampai," Aminah terus menyemangati Haura, meminta untuk tenang dan sabar.

Jangan mengeluh, karena sebentar lagi ia akan bertemu dengan kedua anaknya.

Haura mengangguk, keluhannya ia ubah menjadi zikir yang selalu ia ucapkan. Kakinya begitu lemas seolah tak mampu lagi berjalan, namun Haura tetap melangkah sekuat tenaga.

Tubuhnya basah dengan keringat dingin, namun ia mencoba tak merasakannya.

"Assalamualaikum, Bidan Sanjaa!" teriak Aminah saat mereka sudah sampai di rumah Sanja.

Berulang kali Aminah memanggil hingga akhirnya pintu itu terbuka.

"Nek Inah, Haura, masya Allah kamu sudah mau lahiran Ra?" tanya Sanja dengan cemas.

Tanpa babibu lagi, Sanja membawa Haura masuk ke ruang persalinan. Aminah dengan setia menemani Haura di dalam sana.

Satu jam, waktu yang Haura butuhkan untuk berhasil mengeluarkan kedua anaknya. Bayi laki-laki dan perempuan yang begitu menawan.

Rumah sepi Sanja berubah jadi riuh dengan tangisan kedua anak itu.

Haura, Aminah dan Sanja tersenyum penuh syukur.

"Selamat Haura, kamu wanita yang hebat, anak-anakmu lahir dengan begitu sehat, tanpa kekurangan sesuatu apapun," jelas Sanja saat semuanya sudah beres, ia menggendong kedua bayi itu dan memberikannya pada Haura.

Melihat sang anak, air mata Haura pun akhirnya jatuh juga, padahal sedari tadi saat kontraksi hingga melahirkan ia tidak meneteskan sedikitpun air mata.

"Anakku," guman Haura penuh syukur.

Haura lalu melihat ke arah Aminah yang masih menangis haru.

"Nek," panggil Haura lirih dan Aminah mendekat.

"Mereka adalah cicit-cicit Nenek Inah, jadi Haura mohon, Nenek yang memberi nama untuk mereka berdua," pinta Haura, mendengar itu Aminah langsung memeluk Haura dengan sayang.

Betapa ia merasa sangat dihargai oleh Haura.

Sanja yang melihat itupun tersenyum, seraya menghapus air bening yang mengalir di sudut matanya.

"Bayi laki-laki ini akan nenek beri nama Azzam, sedangkan yang perempuan bernama Azzura."

AZZAM DAN AZZURA.

Terpopuler

Comments

Christina Hartini

Christina Hartini

Azzam dan Azzura apa artinya nek

2024-12-15

0

aas

aas

samaan namanya sama anakku 🤭

2025-03-12

0

andi hastutty

andi hastutty

MasyaAllah selamat haura kamu sudah berjuang

2024-09-08

0

lihat semua
Episodes
1 MGTB And CEO BAB 1 - Malam Kehancuran
2 MGTB And CEO BAB 2 - Ini anakku, Hanya Anakku
3 MGTB And CEO BAB 3 - Azzam Dan Azzura
4 MGTB And CEO BAB 4 - Anak Genius, Azzam
5 MGTB And CEO BAB 5 - Adam Malik
6 MGTB And CEO BAB 6 - Musuh Dalam Selimut
7 MGTB And CEO BAB 7 - Mencari Petunjuk
8 MGTB And CEO BAB 8 - Gugatan Cerai
9 MGTB And CEO BAB 9 - Pencarian Azzam
10 MGTB And CEO BAB 10 - Kesedihan Haura
11 MGTB And CEO BAB 11 - Mengambil langkah berani
12 MGTB And CEO BAB 12 - Siapa Nama Ibumu?
13 MGTB And CEO BAB 13 - Janji
14 MGTB And CEO BAB 14 - Lepaskan Kebencianmu
15 MGTB And CEO BAB 15 - Seperti Bintang
16 MGTB And CEO BAB 16 - Terikat Takdir
17 MGTB And CEO BAB 17 - Pintu Ajaib
18 MGTB And CEO BAB 18 - Satu Langkah Lagi
19 MGTB And CEO BAB 19 - Mereka Sudah Dihadapanku
20 MGTB And CEO BAB 20 - Peluk Ayah Sebentar Saja
21 MGTB And CEO BAB 21 - Masih Terekam Jelas
22 MGTB And CEO BAB 22 - Lakukan Tes DNA
23 MGTB And CEO BAB 23 - Azzam Malik dan Azzura Malik
24 MGTB And CEO BAB 24 - Jaga Bicaramu
25 MGTB And CEO BAB 25 - Kamu Wanita Yang Tangguh
26 MGTB And CEO BAB 26 - Misi Arrabela
27 MGTB And CEO BAB 27 - Hadiah Dari Arrabela
28 MGTB And CEO BAB 28 - Wanita Dengan Tatapan Yang Dingin
29 MGTB And CEO BAB 29 - Bukan Tentang Kita
30 MGTB And CEO BAB 30 - Awal Hubungan Yang Baik
31 MGTB And CEO BAB 31 - Like Father Like Son
32 MGTB And CEO BAB 32 - Membuka Tabir Masa Lalu
33 MGTB And CEO BAB 33 - Saling Melengkapi
34 MGTB And CEO BAB 34 - Memberi Ketulusan Hati
35 MGTB And CEO BAB 35 - Menatap Dari Kejauhan
36 MGTB And CEO BAB 36 - Bercerminlah, Tatap Dirimu Baik-Baik
37 MGTB And CEO BAB 37 - Terbawa Sampai Mimpi
38 MGTB And CEO BAB 38 - Hujan Badai
39 MGTB And CEO BAB 39 - Dewi Hutan
40 MGTB And CEO BAB 40 - Sebuah Jawaban Dari Diam
41 MGTB And CEO BAB 41 - Berserah Diri
42 MGTB And CEO BAB 42 - Dingin, Namun Penuh Perhatian
43 MGTB And CEO BAB 43 - Manis
44 MGTB And CEO BAB 44 - Haura Florist
45 MGTB And CEO BAB 45 - Percayalah Padaku
46 MGTB And CEO BAB 46 - Menanggung Rasa Bersalah
47 MGTB And CEO BAB 47 - Berlandaskan Cinta
48 MGTB And CEO BAB 48 - Harapan Shakir
49 MGTB And CEO BAB 49 - De Javu
50 MGTB And CEO BAB 50 - Tatapan Nanar
51 MGTB And CEO BAB 51 - Menghilangkan Pikirannya
52 MGTB And CEO BAB 52 - Luka dan Obat Dari Orang Yang Sama
53 MGTB And CEO BAB 53 - Rasa Yang Mulai Tumbuh
54 MGTB And CEO BAB 54 - Kesialan Bertubi
55 MGTB And CEO BAB 55 - Tak Bisa Dibantah
56 MGTB And CEO BAB 56 - Sang Penyembuh Luka
57 MGTB And CEO BAB 57 - Permintaan Azzura
58 MGTB And CEO BAB 58 - Seperti Seorang Pencuri
59 MGTB And CEO BAB 59 - Meminta Lebih
60 MGTB And CEO BAB 60 - Senyum Iblis
61 MGTB And CEO BAB 61 - Seperti Sebuah Keajaiban
62 MGTB And CEO BAB 62 - Yang Tidak Bisa Dilakukan
63 MGTB And CEO BAB 63 - Memperlihatkan Kepada Dunia
64 MGTB And CEO BAB 64 - Mengukir Senyum Yang Sama
65 MGTB And CEO BAB 65 - Tidak Sendiri Lagi
66 MGTB And CEO BAB 66 - Ada Yang Berbeda
67 MGTB And CEO BAB 67 - Tidak Pernah Berbohong
68 MGTB And CEO BAB 68 - Perlakuan Yang Sama
69 MGTB And CEO BAB 69 - Memiliki Hak
70 MGTB And CEO BAB 70 - Sebuah Kebohongan
71 MGTB And CEO BAB 71 - Sebuah Cincin
72 MGTB And CEO BAB 72 - Tertawa Devil
73 MGTB And CEO BAB 73 - Titik Balik
74 MGTB And CEO BAB 74 - Tidak Bisa Berhenti
75 MGTB And CEO BAB 75 - Hitam Dan Putih
76 MGTB And CEO BAB 76 - Pertemuan
77 MGTB And CEO BAB 77 - Penyiksaan Kejam
78 MGTB And CEO BAB 78 - Merelakannya
79 MGTB And CEO BAB 79 - Merasakan Hal Yang Sama
80 MGTB And CEO BAB 80 - Tidak Akan Mengulanginya Lagi
81 MGTB And CEO BAB 81 - Kode Rahasia
82 MGTB And CEO BAB 82 - Merasa Menyesal
83 MGTB And CEO BAB 83 - Membalas Paman Tua
84 MGTB And CEO BAB 84 - Anak Ingusan
85 MGTB And CEO BAB 85 - Memilih Untuk Ke Hutan
86 MGTB And CEO BAB 86 - Perkelahian
87 MGTB And CEO BAB 87 - Kemarahan Haura
88 MGTB And CEO BAB 88 - Niat Terselubung
89 MGTB And CEO BAB 89 - Satu Permintaan
90 MGTB And CEO BAB 90 - Larinya Anak Desa
91 MGTB And CEO BAB 91 - Nasehat Ibu
92 MGTB And CEO BAB 92 - Sebuah Kejutan
93 MGTB And CEO BAB 93 - Tuan Crab dan Nyonya Puff
94 MGTB And CEO BAB 94 - Sah Menjadi Suami dan Istri
95 MGTB And CEO BAB 95 - Sebuah Kabar
96 MGTB And CEO BAB 96 - Konferensi Pers
97 MGTB And CEO BAB 97 - Pemberian Aida
98 MGTB And CEO BAB 98 - Saling Memeluk Erat
99 MGTB And CEO BAB 99 - Keberanian Untuk Menyerahkan Diri
100 MGTB And CEO BAB 100 - Tawaran Zahra
101 MGTB And CEO BAB 101 - Tawa Renyah
102 MGTB And CEO BAB 102 - Mau Belajar
103 MGTB And CEO BAB 103 - Keluarga Yang Utuh
104 MGTB And CEO BAB 104 - Sebuah Ucapan Yang Memberi Semangat
105 MGTB And CEO BAB 105 - Petuah Azzura
106 MGTB And CEO BAB 106 - Senyum Yang Artinya Entah
107 MGTB And CEO BAB 107 - Permintaan Aminah
108 MGTB And CEO BAB 108 - Buku Ibu Haura
109 MGTB And CEO BAB 109 - Mendadak Artis
110 MGTB And CEO BAB 110 - AIDAA!!
111 MGTB And CEO BAB 111 - Menunjukkan Cintanya
112 MGTB And CEO BAB 112 - Ke Desa Parupay
113 MGTB And CEO BAB 113 - Kancing Baju
114 MGTB And CEO BAB 114 - Mulai Bergerak
115 MGTB And CEO BAB 115 - Orang Rimba
116 MGTB And CEO BAB 116 - Roro Jonggrang
117 MGTB And CEO BAB 117 - Harus Bagaimana?
118 MGTB And CEO BAB 118 - Keputusan Adam
119 MGTB And CEO BAB 119 - Ide Cemerlang
120 MGTB And CEO BAB 120 - Sebuah Ancaman
121 MGTB And CEO BAB 121- Aminah Vs Azzura
122 MGTB And CEO BAB 122 - Asisten Pribadi
123 MGTB And CEO BAB 123 - Siapa Istri Anda?
124 MGTB And CEO BAB 124 - Prince And Princess AIG School
125 MGTB And CEO BAB 125 - Perasaan Tak Nyaman
126 MGTB And CEO BAB 126 - Melepas Kebencian
127 MGTB And CEO BAB 127 - Bertemu Penulis Anna
128 MGTB And CEO BAB 128 - Analisa Azzam
129 MGTB And CEO BAB 129 - Selalu Ada
130 MGTB And CEO BAB 130 - Ingin Meledak
131 MGTB And CEO BAB 131 - Menunjukkannya Secara Langsung
132 MGTB And CEO BAB 132 - Mulai Membalas
133 MGTB And CEO BAB 133 - Seperti Cinderella
134 MGTB And CEO BAB 134 - Keluarga Adam Malik
135 MGTB And CEO BAB 135 - Bisa Sembuh Sendiri
136 MGTB And CEO BAB 136 - Shakir dan Edgar
137 MGTB And CEO BAB 137 - Mendadak Manja
138 MGTB And CEO BAB 138 - Mengambil Kesimpulan
139 MGTB And CEO BAB 139 - Sangat Bersyukur
140 MGTB And CEO BAB 140 - Siapa Yang Akan Repot?
141 MGTB And CEO BAB 141 - Semudah Membalikkan Telapak Tangan
142 MGTB And CEO BAB 142 - Spesial Aida Malik
143 MGTB And CEO BAB 143 - Semakin Terlihat Indah
144 MGTB And CEO BAB 144 - Ssstt!
145 MGTB And CEO BAB 145 - Tempat Favorit
146 MGTB And CEO BAB 146 - Dokter Kandungan Pribadi
147 MGTB And CEO BAB 147 - Shakir Asegaf
148 MGTB And CEO BAB 148 - Shakir Dan Sanja
149 MGTB And CEO BAB 149 - Menyebalkan!
150 MGTB And CEO BAB 150 - Bekas Luka
151 MGTB And CEO BAB 151 - Membuat Kesepakatan
152 MGTB And CEO BAB 152 - Mengunjungi Hasan
153 MGTB And CEO BAB 153 - Perbuatan Dimasa Lalu
154 MGTB And CEO BAB 154 - Study Tour Day One
155 MGTB And CE0 BAB 155 - Study Tour Day Two
156 MGTB And CEO BAB 156 - Besok, Terlalu Lama
157 MGTB And CEO BAB 157 - Sidang Dadakan
158 MGTB And CEO BAB 158 - Berbagi Tubuh
159 MGTB And CEO BAB 159 - Kewajiban dan Hak
160 Letting Go, My Husband
161 MGTB And CEO BAB 160 - Menuju Babymoon
162 MGTB And CEO BAB 161 - Desa Parupay Yang Indah
163 MGTB And CEO BAB 162 - Malam Babymoon
164 MGTB And CEO BAB 163 - Janji Kelingking
165 MGTB And CEO BAB 164 - Tersenyum Tipis
166 MGTB End CEO BAB 165 - Bidan Mesuum
167 MGTB And CEO BAB 166 - Kontraksi
168 MGTB And CEO BAB 167 - Agatha Malik
169 MGTB And CEO BAB 168 - Best Friend Forever
170 MGTB And CEO BAB 169 - Menjalin Pertemanan Sampai Tua Nanti
171 MGTB And CEO BAB 170 - Kekeluargaan
172 MGTB And CEO BAB 171 - Saat Kita Dewasa Nanti
173 MGTB And CEO BAB 172 - Asegaf Junior
174 MGTB And CEO BAB 173 - My Baby's And CEO
175 MGTB And CEO BAB 174 - Luna & Edgar Bagian Satu
176 MGTB And CEO BAB 175 - Luna & Edgar Bagian Dua
177 MGTB And CEO BAB 176 - Luna & Edgar Bagian Tiga
178 MGTB And CEO BAB 177 - Luna & Edgar Bagian Empat
179 RETURN
180 MGTB And CEO BAB 178 - Luna & Edgar Bagian Lima
181 MGTB And CEO BAB 179 - Monica & Darius Bagian Satu
182 MGTB And CEO BAB 180 - Monica & Darius Bagian Dua
183 MGTB And CEO BAB 181- Monica & Darius Bagian Tiga
184 MGTB And CEO BAB 182 - Monica & Darius Bagian Empat
185 MGTB And CEO BAB 183 - Monica & Darius Bagian Lima
186 Bringing Back, My Wife
187 Asmara Di Usia 17 Tahun
188 jangan dibaca
189 Gairah Sang Casanova
190 Wajib Baca
191 After Divorce
192 My Geeky Doctor karya baru Lunoxs
193 Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
194 Crazy Love karya baru Lunoxs
195 Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs
Episodes

Updated 195 Episodes

1
MGTB And CEO BAB 1 - Malam Kehancuran
2
MGTB And CEO BAB 2 - Ini anakku, Hanya Anakku
3
MGTB And CEO BAB 3 - Azzam Dan Azzura
4
MGTB And CEO BAB 4 - Anak Genius, Azzam
5
MGTB And CEO BAB 5 - Adam Malik
6
MGTB And CEO BAB 6 - Musuh Dalam Selimut
7
MGTB And CEO BAB 7 - Mencari Petunjuk
8
MGTB And CEO BAB 8 - Gugatan Cerai
9
MGTB And CEO BAB 9 - Pencarian Azzam
10
MGTB And CEO BAB 10 - Kesedihan Haura
11
MGTB And CEO BAB 11 - Mengambil langkah berani
12
MGTB And CEO BAB 12 - Siapa Nama Ibumu?
13
MGTB And CEO BAB 13 - Janji
14
MGTB And CEO BAB 14 - Lepaskan Kebencianmu
15
MGTB And CEO BAB 15 - Seperti Bintang
16
MGTB And CEO BAB 16 - Terikat Takdir
17
MGTB And CEO BAB 17 - Pintu Ajaib
18
MGTB And CEO BAB 18 - Satu Langkah Lagi
19
MGTB And CEO BAB 19 - Mereka Sudah Dihadapanku
20
MGTB And CEO BAB 20 - Peluk Ayah Sebentar Saja
21
MGTB And CEO BAB 21 - Masih Terekam Jelas
22
MGTB And CEO BAB 22 - Lakukan Tes DNA
23
MGTB And CEO BAB 23 - Azzam Malik dan Azzura Malik
24
MGTB And CEO BAB 24 - Jaga Bicaramu
25
MGTB And CEO BAB 25 - Kamu Wanita Yang Tangguh
26
MGTB And CEO BAB 26 - Misi Arrabela
27
MGTB And CEO BAB 27 - Hadiah Dari Arrabela
28
MGTB And CEO BAB 28 - Wanita Dengan Tatapan Yang Dingin
29
MGTB And CEO BAB 29 - Bukan Tentang Kita
30
MGTB And CEO BAB 30 - Awal Hubungan Yang Baik
31
MGTB And CEO BAB 31 - Like Father Like Son
32
MGTB And CEO BAB 32 - Membuka Tabir Masa Lalu
33
MGTB And CEO BAB 33 - Saling Melengkapi
34
MGTB And CEO BAB 34 - Memberi Ketulusan Hati
35
MGTB And CEO BAB 35 - Menatap Dari Kejauhan
36
MGTB And CEO BAB 36 - Bercerminlah, Tatap Dirimu Baik-Baik
37
MGTB And CEO BAB 37 - Terbawa Sampai Mimpi
38
MGTB And CEO BAB 38 - Hujan Badai
39
MGTB And CEO BAB 39 - Dewi Hutan
40
MGTB And CEO BAB 40 - Sebuah Jawaban Dari Diam
41
MGTB And CEO BAB 41 - Berserah Diri
42
MGTB And CEO BAB 42 - Dingin, Namun Penuh Perhatian
43
MGTB And CEO BAB 43 - Manis
44
MGTB And CEO BAB 44 - Haura Florist
45
MGTB And CEO BAB 45 - Percayalah Padaku
46
MGTB And CEO BAB 46 - Menanggung Rasa Bersalah
47
MGTB And CEO BAB 47 - Berlandaskan Cinta
48
MGTB And CEO BAB 48 - Harapan Shakir
49
MGTB And CEO BAB 49 - De Javu
50
MGTB And CEO BAB 50 - Tatapan Nanar
51
MGTB And CEO BAB 51 - Menghilangkan Pikirannya
52
MGTB And CEO BAB 52 - Luka dan Obat Dari Orang Yang Sama
53
MGTB And CEO BAB 53 - Rasa Yang Mulai Tumbuh
54
MGTB And CEO BAB 54 - Kesialan Bertubi
55
MGTB And CEO BAB 55 - Tak Bisa Dibantah
56
MGTB And CEO BAB 56 - Sang Penyembuh Luka
57
MGTB And CEO BAB 57 - Permintaan Azzura
58
MGTB And CEO BAB 58 - Seperti Seorang Pencuri
59
MGTB And CEO BAB 59 - Meminta Lebih
60
MGTB And CEO BAB 60 - Senyum Iblis
61
MGTB And CEO BAB 61 - Seperti Sebuah Keajaiban
62
MGTB And CEO BAB 62 - Yang Tidak Bisa Dilakukan
63
MGTB And CEO BAB 63 - Memperlihatkan Kepada Dunia
64
MGTB And CEO BAB 64 - Mengukir Senyum Yang Sama
65
MGTB And CEO BAB 65 - Tidak Sendiri Lagi
66
MGTB And CEO BAB 66 - Ada Yang Berbeda
67
MGTB And CEO BAB 67 - Tidak Pernah Berbohong
68
MGTB And CEO BAB 68 - Perlakuan Yang Sama
69
MGTB And CEO BAB 69 - Memiliki Hak
70
MGTB And CEO BAB 70 - Sebuah Kebohongan
71
MGTB And CEO BAB 71 - Sebuah Cincin
72
MGTB And CEO BAB 72 - Tertawa Devil
73
MGTB And CEO BAB 73 - Titik Balik
74
MGTB And CEO BAB 74 - Tidak Bisa Berhenti
75
MGTB And CEO BAB 75 - Hitam Dan Putih
76
MGTB And CEO BAB 76 - Pertemuan
77
MGTB And CEO BAB 77 - Penyiksaan Kejam
78
MGTB And CEO BAB 78 - Merelakannya
79
MGTB And CEO BAB 79 - Merasakan Hal Yang Sama
80
MGTB And CEO BAB 80 - Tidak Akan Mengulanginya Lagi
81
MGTB And CEO BAB 81 - Kode Rahasia
82
MGTB And CEO BAB 82 - Merasa Menyesal
83
MGTB And CEO BAB 83 - Membalas Paman Tua
84
MGTB And CEO BAB 84 - Anak Ingusan
85
MGTB And CEO BAB 85 - Memilih Untuk Ke Hutan
86
MGTB And CEO BAB 86 - Perkelahian
87
MGTB And CEO BAB 87 - Kemarahan Haura
88
MGTB And CEO BAB 88 - Niat Terselubung
89
MGTB And CEO BAB 89 - Satu Permintaan
90
MGTB And CEO BAB 90 - Larinya Anak Desa
91
MGTB And CEO BAB 91 - Nasehat Ibu
92
MGTB And CEO BAB 92 - Sebuah Kejutan
93
MGTB And CEO BAB 93 - Tuan Crab dan Nyonya Puff
94
MGTB And CEO BAB 94 - Sah Menjadi Suami dan Istri
95
MGTB And CEO BAB 95 - Sebuah Kabar
96
MGTB And CEO BAB 96 - Konferensi Pers
97
MGTB And CEO BAB 97 - Pemberian Aida
98
MGTB And CEO BAB 98 - Saling Memeluk Erat
99
MGTB And CEO BAB 99 - Keberanian Untuk Menyerahkan Diri
100
MGTB And CEO BAB 100 - Tawaran Zahra
101
MGTB And CEO BAB 101 - Tawa Renyah
102
MGTB And CEO BAB 102 - Mau Belajar
103
MGTB And CEO BAB 103 - Keluarga Yang Utuh
104
MGTB And CEO BAB 104 - Sebuah Ucapan Yang Memberi Semangat
105
MGTB And CEO BAB 105 - Petuah Azzura
106
MGTB And CEO BAB 106 - Senyum Yang Artinya Entah
107
MGTB And CEO BAB 107 - Permintaan Aminah
108
MGTB And CEO BAB 108 - Buku Ibu Haura
109
MGTB And CEO BAB 109 - Mendadak Artis
110
MGTB And CEO BAB 110 - AIDAA!!
111
MGTB And CEO BAB 111 - Menunjukkan Cintanya
112
MGTB And CEO BAB 112 - Ke Desa Parupay
113
MGTB And CEO BAB 113 - Kancing Baju
114
MGTB And CEO BAB 114 - Mulai Bergerak
115
MGTB And CEO BAB 115 - Orang Rimba
116
MGTB And CEO BAB 116 - Roro Jonggrang
117
MGTB And CEO BAB 117 - Harus Bagaimana?
118
MGTB And CEO BAB 118 - Keputusan Adam
119
MGTB And CEO BAB 119 - Ide Cemerlang
120
MGTB And CEO BAB 120 - Sebuah Ancaman
121
MGTB And CEO BAB 121- Aminah Vs Azzura
122
MGTB And CEO BAB 122 - Asisten Pribadi
123
MGTB And CEO BAB 123 - Siapa Istri Anda?
124
MGTB And CEO BAB 124 - Prince And Princess AIG School
125
MGTB And CEO BAB 125 - Perasaan Tak Nyaman
126
MGTB And CEO BAB 126 - Melepas Kebencian
127
MGTB And CEO BAB 127 - Bertemu Penulis Anna
128
MGTB And CEO BAB 128 - Analisa Azzam
129
MGTB And CEO BAB 129 - Selalu Ada
130
MGTB And CEO BAB 130 - Ingin Meledak
131
MGTB And CEO BAB 131 - Menunjukkannya Secara Langsung
132
MGTB And CEO BAB 132 - Mulai Membalas
133
MGTB And CEO BAB 133 - Seperti Cinderella
134
MGTB And CEO BAB 134 - Keluarga Adam Malik
135
MGTB And CEO BAB 135 - Bisa Sembuh Sendiri
136
MGTB And CEO BAB 136 - Shakir dan Edgar
137
MGTB And CEO BAB 137 - Mendadak Manja
138
MGTB And CEO BAB 138 - Mengambil Kesimpulan
139
MGTB And CEO BAB 139 - Sangat Bersyukur
140
MGTB And CEO BAB 140 - Siapa Yang Akan Repot?
141
MGTB And CEO BAB 141 - Semudah Membalikkan Telapak Tangan
142
MGTB And CEO BAB 142 - Spesial Aida Malik
143
MGTB And CEO BAB 143 - Semakin Terlihat Indah
144
MGTB And CEO BAB 144 - Ssstt!
145
MGTB And CEO BAB 145 - Tempat Favorit
146
MGTB And CEO BAB 146 - Dokter Kandungan Pribadi
147
MGTB And CEO BAB 147 - Shakir Asegaf
148
MGTB And CEO BAB 148 - Shakir Dan Sanja
149
MGTB And CEO BAB 149 - Menyebalkan!
150
MGTB And CEO BAB 150 - Bekas Luka
151
MGTB And CEO BAB 151 - Membuat Kesepakatan
152
MGTB And CEO BAB 152 - Mengunjungi Hasan
153
MGTB And CEO BAB 153 - Perbuatan Dimasa Lalu
154
MGTB And CEO BAB 154 - Study Tour Day One
155
MGTB And CE0 BAB 155 - Study Tour Day Two
156
MGTB And CEO BAB 156 - Besok, Terlalu Lama
157
MGTB And CEO BAB 157 - Sidang Dadakan
158
MGTB And CEO BAB 158 - Berbagi Tubuh
159
MGTB And CEO BAB 159 - Kewajiban dan Hak
160
Letting Go, My Husband
161
MGTB And CEO BAB 160 - Menuju Babymoon
162
MGTB And CEO BAB 161 - Desa Parupay Yang Indah
163
MGTB And CEO BAB 162 - Malam Babymoon
164
MGTB And CEO BAB 163 - Janji Kelingking
165
MGTB And CEO BAB 164 - Tersenyum Tipis
166
MGTB End CEO BAB 165 - Bidan Mesuum
167
MGTB And CEO BAB 166 - Kontraksi
168
MGTB And CEO BAB 167 - Agatha Malik
169
MGTB And CEO BAB 168 - Best Friend Forever
170
MGTB And CEO BAB 169 - Menjalin Pertemanan Sampai Tua Nanti
171
MGTB And CEO BAB 170 - Kekeluargaan
172
MGTB And CEO BAB 171 - Saat Kita Dewasa Nanti
173
MGTB And CEO BAB 172 - Asegaf Junior
174
MGTB And CEO BAB 173 - My Baby's And CEO
175
MGTB And CEO BAB 174 - Luna & Edgar Bagian Satu
176
MGTB And CEO BAB 175 - Luna & Edgar Bagian Dua
177
MGTB And CEO BAB 176 - Luna & Edgar Bagian Tiga
178
MGTB And CEO BAB 177 - Luna & Edgar Bagian Empat
179
RETURN
180
MGTB And CEO BAB 178 - Luna & Edgar Bagian Lima
181
MGTB And CEO BAB 179 - Monica & Darius Bagian Satu
182
MGTB And CEO BAB 180 - Monica & Darius Bagian Dua
183
MGTB And CEO BAB 181- Monica & Darius Bagian Tiga
184
MGTB And CEO BAB 182 - Monica & Darius Bagian Empat
185
MGTB And CEO BAB 183 - Monica & Darius Bagian Lima
186
Bringing Back, My Wife
187
Asmara Di Usia 17 Tahun
188
jangan dibaca
189
Gairah Sang Casanova
190
Wajib Baca
191
After Divorce
192
My Geeky Doctor karya baru Lunoxs
193
Eleanor Hasrat Sang Penguasa karya baru Lunoxs
194
Crazy Love karya baru Lunoxs
195
Pengasuh Tuan Muda Genius karya baru Lunoxs

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!