Berselang waktu dua bulan sejak peristiwa 1 malam tersebut, Bella sering mual-mual, selera makan nya hilang, sehingga berat badannya turun drastis.
"Bel..." panggil Fenny ketika melihat Bella hendak memasuki ruangannya.
"ya ka...?" jawab Bella sopan.
"Kamu kurusan sepertinya, apakah kamu sakit?" tanya Fenny khawatir.
"Ya ka, ga enak badan, ga nafsu makan, mual-mual terus bawaannya." jawab Bella polos.
"Hamil kali..." canda Fenny dengan senyuman sumringahnya karena berniat gurauan semata untuk menghibur Bella.
Tapi, sebaliknya. Raut muka Bella bukannya senyum, melainkan pucat pasi. Seolah tervonis bahwa memang Benar.
Melihat hal itu, Fenny langsung heran.
Alih - alih khawatir di serang pertanyaan oleh Fenny, Bella pun segera meninggalkan Fenny dan masuk keruangannya.
"Hmmm... bagaimana ini?" gumam Bella kebingungan.
Bella langsung mengambil handphone nya dan mencari cara bagaimana cara menghadapi situasi seperti saat ini di geo***
Tak lama kemudian, Bella pun segera keluar dari ruangannya.
"Ka... aku keluar dulu ya, ada urusan dikit di luar. Jika ada sesuatu, boleh hubungi aku lewat telepon ya ka..." pamit Bella kepada Fenny sekretarisnya.
"siap bos..." jawab Fenny sambil senyum menggoda Bella. Karena ia sedikit lega melihat keadaan Bella yang lebih sehat dari pada tadi.
*
Tak lama kemudian... Bella pun segera mengemudikan mobilnya meninggalkan perusahaannya menuju sebuah klinik yang berlokasi agak jauh dari perusahaan dan rumahnya, sebab ia tak ingin orang yang mengenalnya mengetahui barang yang tak pantas ia beli.
"Mohon maaf, ada alat tes pack mba?" ucap Bella sopan dan ramah.
Penjaga klinik bukannya langsung menjawab, tapi ia malah kagum dengan kecantikan dan keramahan Bella.
"Mba..., gimana ada?" tanya Bella lagi.
Penjaga klinikpun tersadar dari lamunannya dan langsung menjawab "ya non... ada, tunggu ya" kemudian berlari mencari apa yang diminta Bella tadi.
"ini non cantik." puji penjaga klinik sambil menyodorkan alat tes pack yang di cari Bella tadi.
"Terima kasih ya mba..." jawab Bella sambil memberikan selembar uang 100 ribuan kepada penjaga klinik tersebut lalu segera melangkah pergi.
"non... kembaliannya..." teriak si penjaga klinik.
"ambil aja buat mba nya." jawab Bella sambil berlalu pergi.
"mimpi apa saya semalam, ude cantik bak dewi baik pula lagi" gumam penjaga klinik karena kekagumannya dengan wanita yang baru ia jumpai tadi.
Ketika sudah mendapatkan apa yang ia cari, Bella membaca petunjuk pemakaian.
"Hmmm... ternyata baru bisa di gunakan besok pagi, ketika bangun tidur." keluh Bella setelah mengetahui cara kerja alat tersebut agar lebih akurat.
**
Ke esokkan paginya, ketika bangun tidur, Bella langsung menuju kamar mandi sambil membawa alat tes pack tersebut.
Karena sudah mempelajarinya sejak semalam, Bella pun segera mempraktekkan cara pemakaian alat tersebut.
Dan dalam hitungan menit hasilnya sudah terlihat.
Betapa syok nya Bella ketika apa yang ia cemaskan selama ini benar-benar terjadi.
2 garis yang muncul, itu artinya ia benar - benar positif hamil.
Bella di landa dilema, yang pasti ia tak mungkin menggugur kan janin yang tak berdosa di dalam kandungannya. Namun di sisi lain, Bella bingung bagaimana cara agar ibunya tak tahu apa yang menimpa dirinya saat ini.
"Tenang Bell.... tarik nafas... pasti ada solusinya... semangat..." celoteh Bella untuk menyemangati diri sendiri agar jangan sampai melakukan hal yang salah untuk ke dua kalinya.
Wow... semakin seru nih ceritanya!
Penasaran kan sama kelanjutan cerita "JENIUS NAKAL" ??
Yuk semangati Author dengan memberi tanda like, sebagai jejak pembaca.
Terimakasih😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
U2N NAYAH
makin seru ,,,smngt Thor jngn ksih kendor,,,😁😁
2021-09-27
2
Cikgu Liya💖CyS
penasaran..seru
2021-09-24
2
Fenny Noviyanti
ini ada lagi sih bab-bab lainnya?
2021-08-01
2