Kolaborasi Anak Kembar Genius

Qia Kirana tersadar dari lamunannya ketika bus berhenti di tempat tujuannya, hampir saja halte tujuannya terlewat dan dia segera turun dari bus itu.

Setelah ia membeli beberapa pasang setelan untuk anaknya, tanpa Qia Kirana sadari langkah kakinya menuju rumah kediaman Umbara. Qia Kirana hendak pergi tapi tiba-tiba ibunya keluar dan memanggilnya.

“Kirana!” kata Raisa mengenali Qia Kirana,

“Ibu...,” kata Qia Kirana sambil berbalik dan berlari,

“Maafkan aku yang tidak berbakti, aku tidak pernah datang dan melihat kalian” kata Qia Kirana sambil meneskan beberapa air mata,

“Ada apa denganmu Kirana? Kenapa menangis anakku?” kata Raisa sambil mengusap air mata di pipi Kirana,

“Tidak ada apa-apa, aku hanya begitu bahagia karena bisa bertemu ibu lagi” kata Qia Kirana memegang tangan ibunya,

“Ayo masuklah!!, ibu dan ayah sangat merindukanmu, makan malamlah disini!!” kata Raisa mengajak Kirana masuk,

“Sepertinya hari ini tidak bisa..,” kata Qia Kirana menolak,

“Kenapa?, apa kamu tidak melihat ibumu itu sangat merindukanmu” kata Soni Umbara yang berjalan dari dalam kamarnya,

“Ayah..., aku merindukanmu” kata Qia Kirana sambil memeluk Soni Umbara,

“Astaga kamu masih seperti anak SMP saja begitu manja” kata Soni Umbara mengusap kepala Kirana,

“Aku tidak bisa berlama-lama disini, karena aku menitipkan anak-anak pada Danisha” kata Qia Kirana,

“Kamu sudah menikah?! Kenapa tidak mengundang kami?” kata kedua orang tua angkatnya bertanya dengan kaget,

“Tidak ayah ibu aku belum menikah, ceritanya panjang dan aku tidak ingin menceritakannya” kata Qia Kirana sambil menunduk,

“Baiklah, tidak usah diceritakan jika tidak ingin menceritakannya” kata Raisa sambil memeluknya,

“Bawalah anakmu kesini nanti!, alangkah bahagianya ayah dan ibu mempunyai cucu, ya kan bu?” kata Soni Umbara melihat ke arah istrinya,

“Iya, lagi pula dirumah ini terlalu sepi, jika kamu sibuk biarkan anakmu disini” kata Raisa tersenyum.

Dari situlah Qia Kirana merasa mendapatkan kekuatan lagi, dan dia yakin untuk terus bertahan sekuat tenaga.

Disaat yang sama, Aileen dan Ailaa mengintai kediaman Rahardian dari jauh.

“Aku akan memeriksa keamanan dan CCTV di kediaman Rahardian, tapi area dalam aku butuh bantuanmu” kata Aileen menatap Ailaa serius,

“Apapun kak, aku siap!” kata Ailaa,

“Ailaa!! aku sudah memeriksa kediaman Rahardian area luar dengan baik, daerah yang paling mudah adalah benteng arah pintu ke dapur, kamu pasti bisa memanjatnya” kata Aileen memberi instruksi,

“Baiklah, serahkan padaku!” kata Ailaa percaya diri,

“Ini kacamata yang ada kameranya dan juga bawa handsfree ini untuk berkomunikasi, ingat berhati-hatilah!” kata Aileen mengingatkan adiknya,

“Oke kak!” kata Ailaa.

Aileen bertugas mengarahkan dan mengatur dari jauh, sedangkan Ailaa bertugas masuk dan mengambil video dari setiap sudut rumah dan ruangan yang ada di kediaman Rahardian.

Ailaa memulainya dengan memanjat benteng/tembok, lalu melihat ke arah sekitar dan tidak ada penjagaan kemudian dia turun lalu memasuki dapur.

Para pelayan di dapur sedang sibuk untuk menyiapkan makan malam, tanpa mereka sadari Ailaa masuk ke rumah.

“Baiklah, coba kita lihat bagaimana kediaman Rahardian ini” kata Aileen,

“Kak aku harus kemana?” kata Ailaa,

“Ke kiri dulu, aku curiga hanya sedikit ruangan di kiri” kata Aileen,

“Oke baiklah” kata Ailaa.

Ailaa menelusuri arah yang disebutkan kakaknya, dan benar saja terdapat 2 kamar tamu disana.

“Ailaa! Setelah keluar dari ruangan ini keruang makanlah dan ruang keluarga!!, ruang makan tidak jauh dari situ, dan ruang keluarga ada diarah jam sepuluh setelah lurus dari situ” kata Aileen menjelaskan dugaan tata letak yang dia buat,

“Baiklah kak!” kata Ailaa sambil berjalan dengan hati-hati,

Sesampainya di ruang keluarga, Ailaa merekam semua sudut rungan yang terlihat, dia melihat foto keluarga yang beritu besar terpampang didinding. Ailaa merasa aneh kenapa tidak ada foto ibunya disitu juga, dia mengerti setelah melihat dua tampilan foto dari istri kakeknya yang berbeda pasti salah satunya bukan neneknya.

Lalu setelah itu Ailaa menelusuri setiap ruangan, meskipun setiap gerakannya hati-hati saat hendak keluar dia tertangkap oleh salah satu pelayan yang sudah lama bekerja di kediaman Rahardian. Kemudian pelayan itu menyadari keberadaannya dan mengejarnya, disisi lain dengan cepat Aileen memanggil mobil online.

“Cepat lari Ailaa, aku menunggu diluar!” kata Aileen dibalik telpon,

“Tenang kak, mereka ingin menangkapku? Ohh... tidak mudah menangkap Ailaa” kata Ailaa sambil berlari kearah gerbang depan,

Disaat yang tepat pintu gerbang terbuka karena kepulangan Lisa Rahardian dan Haris Permana yang sudah berbelanja. Haris Permana melihat dengan jelas Ailaa berlari kearah gerbang.

“Qia Kirana” kata Haris Permana,

“Ada apa kak Haris?” tanya Lisa Rahardian menyadari Haris memanggil nama kakaknya,

“Tidak ada, mungkin aku salah lihat” kata Haris Permana meyakinkan dirinya,

Dalam hati Haris Permana “anak kecil itu sangat mirip Qia Kirana”

Didepan gerbang langsung terparkir mobil yang dipesan Aileen, dan mereka langsung pergi tidak sempat tertangkap oleh pelayan yang mengejarnya.

“Lihatkan aku bilang juga apa, tidak mudah menangkapku!” kata Ailaa,

“Iya.., iya.., aku percaya dengan kehebatanmu, ayo kita pulang jika tidak bibi Danisha akan menyadari kita tidak ada di rumah” kata Aileen,

Setibanya di rumah Danisha, mereka langsung masuk ke kamar mengetahui Danisha saat itu sedang mandi. Tidak lama kemudian Qia Kirana pulang dan membawa makanan enak untuk makan malam.

Disamping lain, Ali Keenan sore itu berencana rapat dan makan malam bersama direktur perusahaan Xx, bertujuan untuk menjalin kerjasama mengembangkan produk barunya. Ali Keenan ingin memadukan dua karakter untuk produk busana dan perhiasan.

Ali Keenan telah merencanakan produk itu saat di Prancis, dan berencana mewujudkannya jika membuktikan bahwa dia bisa bersaing juga di Indonesia. Saat itu rapat kerjasama telah tercapai, Ali Keenan makan malam dan melihat seorang pelayan wanita dengan intens.

“Kenapa direktur Li? Apakah kamu juga suka percintaan seperti kisah Cinderella?” kata direktur perusahaan Xx,

“Percintaan Cinderella?” tanya Ali Keenan masih sesekali menatap pelayan wanita itu,

“Iya, percintaan dimana wanitanya dari kalangan kelas bawah, lalu datang laki-laki seperti pangeran yang kaya dan mengangkat derajatnya” kata direktur perusaan Xx,

“Ternyata direktur Ardi sangat paham mengenai percintaan...,”kata Ali Keenan sambil tersenyum dan melirik ke segala arah mencari sosok pelayan tadi.

Setelah makan malam usai, Ali Keenan bertanya pada manager yang bertanggung jawab malam itu, sekaligus menanyakan pelayan wanita yang bertugas melayani. Manager restoran datang dan tahu bahwa itu adalah Ali Keenan, direktur dari perusahaan busana dan perhiasan yang dapat mencapai kejayaannya hanya dalam kurang dari 5 tahun saja.

“Direktur Li, apakah ada yang bisa saya bantu?” kata manager restoran berusaha tenang,

“Panggilkan semua pelayan wanita yang bertugas malam ini!” kata Ali Keenan tegas,

Dalam Hati manager “Siapa bawahannya yang sudah menyinggung perasaan direktur Li ini?” sambil mengiyakan permintaan Ali Keenan.

...~Bersambung....~...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***