Chapter 14. Pernikahan Lucia II

Karena Rasca belum memberikan jawaban yang pasti, semua peserta harus menunggu sampai dia memberikan Jawaban nya.

Rasca masih penasaran apa yang di lakukan Guren di Ren building.

saat Rasca hendak memasuki gedung, dia melihat Guren dengan sekilas. jika Guren datang ke tempat seperti ini. maka ada makna tertentu darinya.

maka dari itu, Rasca lebih memilih untuk menunggu kode dari Guren.

'Mengaoa dia hanya diam saja? kakak yang bodoh!' ucap Reindz dalam hati

dia sangat kesal terhadap kakaknya, semua orang menunggu hasil keputusan nya.

tetapi, dia hanya diam seperti orang bodoh.

Guren yang menyadari itu langsung memberikan sebuah kode kepada-nya. dengan mengedipkan mata nya, dan menggerakkan tangannya.

*!!

Rasca menyadari kodenya

dia mulai memasang rencananya sendiri dalam waktu yang sangat singkat.

Rasca, dia adalah jenius di keluarga Rendra. dengan IQ yang sangat tinggi, dia mampu mengelola hampir seluruh ekonomi miliknya sendiri.

dia menjadi salah satu dari 12 calon pewaris keluarga Rendra. dan dia adalah pewaris dengan peluang terbesar di antara pewaris lainnya.

bahkan Guren pun, dia hanya mendapatkan peluang 10% untuk menjadi pewaris kepala keluarga Rendra.

"baiklah baiklah, kau ingin meminta izin dari ku untuk menikah bukan?" ucap Rasca kepadanya

"iya tuan, saya mohon untuk anda membantu.." ucap Hamza memohon kepanya

Rasca tersenyum jahat.

dengan senyuman lebar dan manis, dia mengatakan "baiklah.. kalau begitu ayo bermain.."

semua orang terkejut dengan omongannya.

"bermain..? bermain apa tuan..?" tanya Hamza dengan heran

"mari kita bermain kartu poker! jika kau menang, maka kau akan ku restui!" ucap Rasca

Hamza sempat ragu akan hal itu. namun, dia tetap setuju dengan persyaratan dari Rasca.

"baiklah tuan, saya akan mengikuti apa keinginan anda.." -Hanza

"hahaha, baguslah kalau begitu. mari kita mulai permainan nya" -Rasca

"tapi tuan, saya tidak bisa bermain kartu. apakah saya bisa di gantikan oleh seseorang?" -Hanza

"baiklah. tidak masalah kalau itu.." -Rasca

Hanza tersenyum jahat.

begitu juga Rasca, dia tersenyum karena sudah mengetahui apa yang akan di lakukan oleh Hanza.

Hanza, dia mengenal seseorang yang jago bermain Kartu.

*setelah beberapa menit

seseorang yang di kenal oleh Hanza pun datang. dia adalah seorang Raja Judi, Reed.

Reed segera berlutut di hadapan perwakilan 4 keluarga besar.

"sungguh kesempatan untuk bertemu dengan kalian.." ucap Reed

"baiklah Reed, apakah kau yang akan mewakilkan nya?" -Rasca

"iya tuan, saya akan mengeluarkan semampu saya" -Reed

"baiklah kalau begitu.. aku akan memilih seseorang yang ada di sini." ucap Rasca yang melirik lirik

dia melihat ke arah Guren, walaupun itu hal yang disengaja. tetapi tak ada yang tahu tentang hal itu.

"aku memilih mu. hey anak muda" ucap nya menunjuk ke arah Guren

Minnie terkejut akan hal itu, dia langsung berbisik ke arah Guren.

"hey hey, apakah kau mengenal dirinya?" tanya Minnie dengan berbisik

"haha, aku bukan hanya mengenalnya, Minnie." ucap Guren

dia pun pergi ke tempat Rasca berada.

"ada yang perlu saya bantu?" ucap Guren dengen rasa hormat

walaupun terlihat Guren menghormati dirinya, tetapi dalam hatinya 'sialan.. lihat saja kau setelah ini..!'

dia sedikit kesal, karena Guren juga harus mengikuti sandiwara milik Rasca.

"hm hm bagus, kalau begitu kau bisa bermain." ucap Rasca dengan sombongnya

Guren pun pergi ke meja yang sudah di siapkan, di situ. dia bermain kartu dengan Reed.

"cih.. kau lagi ya, dasar bajingan" ucap Hanza dengan sangat kesal

"huh, lihat saja.. aku akan mengalahkan pemain mu itu" ucap Guren dengan senyuman lebar

Hanza pun marah. senyuman lebar itu bukan lah yang berasal dari ketulusan nya, tetapi itu adalah senyuman untuk ejekan.

semua orang bertanya tanya, mengapa Rasca Rendra memilih Guren sebagai seorang yang mewakilkan nya.

itu menjadi pertanyaan bahkan di antara kalangan kalangan bangsawan yang datang. terkecuali 4 keluarga besar.

4 keluarga besar sudah mengetahui siapa identitas dari Guren, itu karena mereka pernah bertemu secara langsung.

namun, bangsawan yang bukan termaksud kategori dari 4 keluarga utama. mereka tidak mengetahui siapa Guren.

sejak memasuki umur 17, dia telah di kirim ke salah satu negara terpencil untuk berusaha hidup mandiri.

dan.. entah dapat bakat dari mana, dia sangat lah jago dalam hal permainan kartu. bahkan dia di akui oleh seluruh pejudi yang ada.

dengan nama julukan yaitu God of Game. atau di singkat G.O.G dia menjadi salah satu pejudi terbaik di dunia.

benar saja.. baru beberapa ronde permainan. Reed, yang merupakan Raja judi, dia berhasil dikalahkan dengan mudah.

entah itu keberuntungan atau apapun itu, tidak diketahui jurus macam apa yang di pakai oleh Guren.

"tidak.. tidak mungkin.. aku adalah Raja Judi.." ucap Reed dengan sangat menyedihkan

Reed, yang awalnya dia sangat percaya diri menghadapi Guren. kini dia terlihat sangat menyedihkan.

Guren, entah keberuntungan atau guna gunanya, dia selalu mendapat kan kartu bagus.

6 ronde yang dimenangkan oleh Guren secara berturut turut, dengan kartu penentu yang fantastis.

Ronde pertama Guren mendapatkan kartu

Four of Kind.

Ronde kedua Guren mendapatkan kartu Flash.

Ronde ketiga Guren mendapatkan kartu Straight Flash

Ronde keempat Guren mendapatkan kartu Straight

Ronde kelima Guren mendapatkan kartu Royal Flash

Ronde keenam Guren mendapatkan kartu three of Kind.

semua kartu yang bahkan Raja judi tidak bisa berbuat apa apa.

"bagaimana.. kau bisa mengalahkan ku yang merupakan seorang Raja Judi." tanya Reed

"haha. jika kau adalah seorang Raja judi, maka aku adalah seorang lebih tinggi dari Raja Judi, yaitu Dewa permainan (God of Game)" ucap Guren

setelah mendengar nama God of Game, Reed terdiam sejenak. lalu dia keluar tanpa mengatakan sepatah kata apapun.

semua orang sangat bingung akan keputusan Reed, begitu juga Hanza yang sangat frustasi akan hal itu.

Rasca, dia tersenyum licik.

"baiklah.. karena kalah.. jadi aku tidak akan menyetujui pernikahan ini" ucap Rasca

Hanza yang sangat emosional pun menolak kata kata dari Rasca.

"AKU MENOLAKNYA! MENGAPA AKU TIDAK BISA MENIKAH DENGAN TENANG!!!" ucap Hanza

dengan tatapan merendahkan, Rasca mengatakan "benari sekali kau mengatakan kata kata seperti itu di hadapan ku?"

Hanza yang sadar akan perbuatan nya langsung meminta maaf.

"maafkan atas kelancangan saya. boleh saga tahu mengapa anda tidak merestui hubungan saya?" ucap Hanza

"loh? bukan kah aku bilang jika kau menang, maka kau akan kurestui. jika kalah maka tidak ku restui bukan?" ucap Rasca

"memang benar tuan.. tapi anda pasti memiliki alasan untuk melakukan hal itu" -Hanza

"haha, luar biasa. kau mengetahui nya ya.. yah, itu karena aku sendiri tak berani membatahnya" ucap Rasca

*!!

*!!

*!!

seluruh orang yang berada di tempat pun terkejut. di pemikiran mereka, siapa yang berani menentang seseorang utusan dari kediaman keluarga Rendra.

"apa.. bahkan anda pun tak bisa menentang nya.." ucap Hanza dengan khawatir

"iya, apakah kau sanggung menanggung hal itu?" -Rasca

Hanza pun menjadi sangat sangat ragu, karena beban pikirannya yang banyak. akhirnya dia memutuskan untuk tidak melanjutkan pernikahan nya.

"saya, lebih memilih mundur" ucap Hanza

Guren tersenyum jahat, dia pun tak menyangka bahwa kode kode yang diberikan secara asal olehnya kepada Rasca berhasil dalam hal rencana nya.

Minnie pun menghampiri Guren.

"hey.. sebaiknya kau beritahu apa yang terjadi.." ucap Minnie

begitu juga Lucia, dia bertanya tanya kepada Lucia.

dengan sangat terpaksa, akhirnya Guren menjelaskan apa yang terjadi, dan identitas nya.

...TO BE CONTINUED...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***