Beberapa hari kemudian...,
***
Sudah beberapa hari Nafilah masih mendiami Zafir, tapi Zafir memaklumai nya. perlahan Zafir mendekati Istri nya. dengan membatu pekerjaan Istri nya.
Namun Hati Nafilah masih mengeras, kali ini Nafilah bener bener menejukkan rasa kecewa nya.
Di pagi hari saat Nafilah masuk ke dapur bermaksud memasak, ia sedikit terkejut, karena di meja makan sudah tersaji semua makanan.
"Hah siapa yg masak ni,? sepagi ini lagi, kalau mas Zafir , ah masak iya dia nyiapin semua ini?" gumam Nafilah dalam hati nya penuh tanda tanya, ia masih berdiri kebingungan memandangi meja makan nya.
"Ah paling mas Zafir pesan ini semua" gumam nya lagi,
"Naf, sudah bangun?" tanya Zafir yg tiba tiba muncul di belakang Nafilah.
Nafilah hanya sesikit menoleh ke arah Zafir.
"sayang, kita makan dulu ya, mas sudah siapin semua, biar kandungan mu sehat, dan anak kita juga sehat, " seru Zafir berharap hati Nafilah sedikit meluluh.
"Nanti saja" gumam Nafilah sambil melangkah kan kaki nya.
"Naf, " ucap Zafir menghentikan langkah Nafilah,
"Duduk sini , kamu makan dulu, aku tau kamu masih marah sama aku, tapi setidak nya kamu pikirin ke hamilan kamu, aku tau kamu tidak suka aku ada di dekat mu. aku ngerti tapi kamu makan dulu, habis itu kamu istrahat saja ya" Lalu Zafir keluar dari dapur ,
" Ya allah semoga Nafilah suka sama masakan aku,
aku sudah banyak salah pada nya, dan semoga hati nya masih terbuka untuk aku"
"Nafilah pun melanjutkan makan nya, sebenar nya ia juga tidak tega melihat suami nya mengerjakan kerjaan dia , tapi dia juga masih kesal mengingat kelakuan nya ,
Nafilah juga kaget, melihat pakain kotor nya sudah bersih semua.
"Apa ini juga mas Zafir yg nyuci, kapan dia ngerjain nya.? ia ke bingungan lagi suami nya banyak perubahan.
"Ah mungkin saja karena aku diami benerapa hari ini, paling nanti enggak lagi" gumam nya lagi.
Nafilah pun menjemur beberapa pakaian yg sudah Zafir cuci.
**
"Fir ngapain kamu bengung pagi pagi?" Sapa Tiya istri Ikrom.
"Eh Tiya, dari mana,? membawa si kecil lagi." gumam Zafir mencubit pipi Keyra anak Tiya, Zafir terlihat gemmes.
"Datang belanja sayur Om"
"Eh jangan cubit pipi Keyra Om , tuh nak" seru Tiya mengecilkan suarnya.
"Oh iya Fir mana Nafilah,? sambung Tiya lagi.
"Ada di dalam, aku panggilan dulu ya!"
"Enggak usah Fir kalau sibuk, aku cuma lewat saja" seru Tiya.
"Enggak kok Tiya, tunggu bentar , lagian biar dia enggak murung terus di kamar, kasian dia kan senang tu bila ada Keyra si bocil ne" gumam Zafir.
"Makanya Fir, istri tu jangan si buat murung , apa enggak kasian, dia sedang hamil gitu" ucap Nafilah
"Iya maka nya, biar dia main kerumah kamu, kamu hibur dia ya biar enggak sedih lagi." ujar Zafir .
*
"Naf , eh kamu ngapain biar mas yg jemur pakain nya!" pinta Zafir, karena melihat istrinya yg sedang menjemur beberapa pakaian yg Zafir cuci.
"Sudah kok" jawab Nafilah agak ketus.
"Di luar ada Tiya tuh sama Keyra!"
"Iya,"
"Hati hati licin Nafi." gumam Zafir
*
"Tiya, dari tadi? seru Zafir sambil mencium Keyra yg ada dalam gendongan Tiya.
"Enggak kok, baru saja, ngapain Naf?" Tanya Tiya sembari menurun kan Keyra dari gendongan nya.
"Ini habis jemiur baju baju, kamu dari mana Tiy" Nafilah balik nanya.
"Ini Naf, beli sayur di paman yg bejajah tuh" ucapa Tiya
"Kamu enggak belanja Naf, mumpung Mamang nya belum jalan!" sambung Tiya lagi.
" Enggak Tiy, rasa nya di kulakas masih ada" entar masak yg ada aja dulu"
"Naf apa kamu sibuk hari ini?"
"Enggak ada sih, sudah semua, kenapa Tiy?"
"Mau nitip Keyra, aku mau masak bentar boleh!" kata Tiya sambil cengengesan.
"Baleh banget malah aku senang , jadi kawan nya ya Keyra!" gumam Nafilah sembari tersenyum melihat Keyra yg imut.
"Kalau gitu aku tinggal dulu lah"
"Ok , Mama tu.." seru Nafilah dengan gemes melihat Keyra.
Zafir pun tersenyum melihat Nafilah tertawa dengan Keyra,
*
"Tiya , mana Keyra?" tanya Ikrom sembari mengelap motor ke sayangan nya.
"Itu sama Nafilah, kasian dia sepertinya dia masih kesal sama Zafir" ujar Tiya yg tau akan permasalahan teman nya itu.
"Sepertinya dia sangat senang bermain sama Keyra , " sambung Tiya lagi.
"Ya benar juga , kasian dia, Zafir ada ada saja, itri lagi hamil gitu!" gumam Ikrom.
"Iya sih, aku pun bila kamu seperti juga sama kali mas" seru Tiya sembari memotong sayur.
"Ah masak? kalau kawin lagi boleh kan...?" gumam Ikrom menggoda Tiya.
"Boleh, siapa yg ngelarang, asalkan aku balik ke rumah orang tua ku!" seru Tiya. sedikit melotot dengan suaminya.
" Ia kalau Nafilah masih baik hati , kalau aku mas lah Zafir tu sudah habis" Tiya menimpali perkataan nya lagi.
"Ah masak iya , kalau kamu kangen nanti bagai mana, hayooo?" seru Ikrom, dia memang tipe pria yg tidak suka main hati.
" Tapi iya sih Tiy, kasian Nafilah, dia lagi hamil Zafir bukan hanya sekali bermain main seperti itu, aku sebenar nya tidak tega jika perempuan di perlakukan seperti itu. belakangan Nafilah mengurus toko nya sendiria , belum lagi ngurus dapur nya" seru Ikrom.
"Iya sih mas, seandai nya dia tidak memikirkan orang tuanya dia pasti sudah minta pisah." gumam Tiya.
**
Nafilah pun terus bercanda riya dengan Keyra.
Ia sedikit terhibur dengan putri sehabat nya itu.
" Ya tuhan bagaimana kalau anak anak ku lahir nanti.?" gumam Nafilah dalam hati nya sambil memandangi Keyra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
SkySal Alfaarr
Suami macam Zafir tuh enak nya bikin pecel saja. Campur terasa dan cabe, ulek, tumis. Biar tau rasaaa
2021-09-08
3
Yohanna Pandean
sayang aduh lagi serius baca ,ceritax hilang bikin baper
2021-09-08
0