Part 11

Di saat malam telah tiba, aku memperhatikan suami ku, apa dia akan keluar lagi kali ini.

Masa' iya siang dan malam jd aku yg kerja sendirian, dia hanya sibuk dengan kawan sejagad nya itu.

Untuk mencari tau, aku coba katakan, kalau kak Afandi mengingatkan sesuatu malam ini.

Aku tunggu dia sampai selesai membaca mushaf nya,dia masih khusyu' juga dalam dzikirnya.

Aku mempersiapkan makan malam sembari menunggu dia,

"Eh sayang, kamu udah siapin makan?" tanya nya , membuat aku curiga biasa nya, bila sudah di siapkan dia langsung makan.

"Iya , kenapa mas?" tanya ku mengharap kan dia mengatakan sesuatu.

"Enggak, yuk kita makan!"ujarnya

"Oh iya mas, tadi Afandi bilang katanya jangan lupa malam ini!" mau kemana mas?" tannya ku sembari mengambilkan nasi di piring nya.

"Oh tadi Afandi sama Ikrom ngajak jalan, aku iya in aja"

"Kemana?"

"Entah lah" jawab nya singkat

"Mas aku ini lagi hamil, aku juga jaga toko , apa kamu tega ninggalin aku sendirian terus?"

"Ya udah mas juga enggak jadi, soal nya kamu keliahatannya lessuh benar"

" Iya lah , anggap saja beberapa hari ini aku kerja sendiri siang malam"

Aku menyindir nya agar dia faham, dia hanya melirik aku sembari memasukkaan sesuap nasi dalam mulut nya,

"Mas,boleh aku tanya sesuatu?!"

"Tanya apa?" tanya Zafir sembari memainkan ponsel nya.

"Ya tentang rumah tangga kita mas"

"Memangnya kenapa dengan kita? rumah tangga kita baik baik saja kok"

"Ya itu kan menurut kamu mas"

"Memang nya kenapa sayang?" tanya nya lagi ia berhenti menakan tombol HP nya.

"Aku ini enggak nyaman mas, dengan kamu jalan terus"

"Ya kan aku cuma dekat sini saja enggak jauh kan?" ucap nya se akan dia benar saja.

Ye ampun bagai mana cara nya aku memjelaskan nya, apa dia enggak ngerti ngerti.

Ya sudah di jelaskan seperti apa juga percuma.

"Naf , kamu kenapa? ngambek?" gumam Zafir, kerena ia melihat istrinya seperti memikirkan sesuatu.

"ya ampun maka dari tadi aku sudah ngomong mas"

"Ya mas tau, sekarang mas di rumah!"

***

Dalam usia ke hamilan Nafilah yg memasuki tujuh bulan, pastinya ia semakin merasa cepat capek.

Tapi Zafir malah semakin jarang di rumah, hal itu membuat Nafilah semakin emosional, tapi ia selalu berusaha sabar.

Berharap suami nya akan mengerti kondisinya.

Dalam kesabaran nya ia sedikit berfikir apa suaminya sedang bermain hati lagi.?

Rasa ingin tau, namun takut menyakit kan.

Bagai mana cara nya agar ia tau kalau suaminya masih menjaga hati nya.

Waktu sudah menunjukkan jam 12:45 malam, tapi suaminya masih belum pulang.

**

Di pagi hari seperti biasa Zafir dan Nafilah melakukan aktivitas nya, Nafilah bermaksud ingin tanya yg meng ganjal di hati nya.

"Mas, pulang jam berapa malam tadi? gumam Nafilah ingin memastikan ke curigaan nya salah.

"Oh malam tadi Afandi sama Ikrom ngajak jalan, makanya mas pulang nya malam"

"Kemana? kom sampai malam,?"

"Itu, dekat pasar malam,"

"Ngapain ke situ?" tanya Nafilah karena rasa ingin tau nya semakin dalam,

"Enggak cuma duduk saja, biasa Afandi di situ kan banya cewek sayang" kata Zafir dengan santai ia menceritakan sama istrinya. ia tidak tau hati wanita sangat rawan sama yg begituan.

"Maksud nya Mas gimana? Nafilah mulai mengintrogasi sedikit demi sedikit,

"Ya enggak apa apa sayang, biasa lah Afandi kan suka menggoda saja" ujar Zafir tanpa ia sadari kalau istrinya juga mulai curiga dengan nya.

"Apa kamu juga mas? tanya Nafilah cengengesan agar suaminya tidak merasa kalau diri nya mencurigai nya.

" Ya enggal lah Naf., aku masih ingat kamu"

"Ah masa' secara gitu"

ia percaya suaminya masih setia, tapi hatinya juga terganggu, takut suaminya itu malah ikut ikutan.

"Mas nanti kamu enggak ke mana mana kan?"

"Enggak, kenapa Naf?"

"Itu kamu jaga toko dulu ya, aku ingin istrahat.

Perut aku kadang sakit mas!"

"Apa kita ke dokter saja, takut nya kenapa napa"

"Enggak usah , paling aku ke cape'an saja, nanti juga sembuh"

"Iya , istrahat di kamar saja!"

***

Di malam hari nya lagi Zafir masih duduk santai di rumah nya , biasnya ia berpamitan keluar rumah.

"Mas, kamu enggak kemana mana kan malam ini?" tanya Nafilah.

"Enggak mas di rumah saja , tolong bikinin teh aja Naf!"

" iya, mau makan mas?"

"Enggak Naf, bawain gorengan yg kamu bikikn tadi!"

Nafilah pum memberikan teh pada suaminya.

kemudian ia istrahat di kamar nya,

Di luar terdengar suara motor, di intip nya dari pintu kamar ter nyata yg datang sehabat sejati Zafir, Afandi dan Ikrom,

"Assalamu alaikum Fir" sapa Ikrom dan Afandi.

"Waalaikum salam, tumben kalian ke sini?" ujar Zafir sembari menuangkan teh di gelas.

" Ya, kami tunggu kamu di pos enggak datang datang, makanya kami kesini" seru Ikrom sembari menyantap gorengan bikinin Nafilah.

"Ya soal nya Nafilah lagi enak badan , kasian kalau di tinggal" gumam Zafir.

"Kenapa, apa udah mau lahiran?" tanya Afandi sembari tercengang melihat Zafir.

"Ya enggak lah, baru jalan tujuh bulan, ke cape'an dia" gumam Zafir lagi, sembari melayani pembeli di toko nya,

" Enggak di periksa Fir istri lho ! takut nya kenapa napa!" sahut Ikrom

"Enggak mau dia Ik, kata nya butuh istrahat saja" kata Zafir. "Kasian juga dia, beberapa hari ini jaga toko sendirian, " menimpalinya lagi.

"Kamu Fir, malah sibuk di luar rumah terus" sambung Ikrom.

Nafilah mendengar perbincangan mereka dari dalam kamar, merasa senang karena ia merasa suaminya masih sangat peduli dengan nya.

Nafilah juga enggak bisa tidur, karena di luar kamar nya sangat rame.

Terdengar suara motor lagi , ternyata yg datang Dika, makin rame saja, tapi senang meskipun berisik di rumah nya, karena suaminya di rumah.

*

"Dik dari mana? rapi benar" sapa Zafir ke Dika yg baru datang.

" Iya ni anak satu kalan terus" sambung Ikrom.

"Enggak apa apa Dik, mumpung masih bujang, nikamati saja masa bujang mu" Afandi menimpali semabari menggoda Dika.

"Kalian sama saja meskipun bukan lajang" seru Dika yg tau sifat sifat temannya itu.

Mereka pun tertawa riya, bisa para pria lagi ngobrolin lawan hati nya.

"Eh Dik, kamu ngapain aja sama si santi? gumam Afandi menggoda Dika.

"Ya enggak ngapa ngapain, biasa lah" jawab Dika.

karena memang mereka tak ada rahasian.

"Masak iya, mubeddir Dik, jika di pandang saja, dia bukan pajangan" sambung Ikrom sembari tertawa.

"Aku ma masih bebas saja, kalian ne bila ke tahuan ibu dapurnya yg parah" gumam Dika menakuti temannya yg sudah beristri.

"Kami ma aman aman saja" sambung Zafir denhan santai.

"Hati hati ke bablasan,!" ujar Dika

Nafilah pun ter bangun dari tidurnya, karena saking ribut nya suara tawa di luar, di lihat nya, teman teman Zafir masih ngerumpi.

Enggak kalah sama Emmak emmak lah ngerumpi.

Nafilah mau tidur lagi tapi enggak bisa karena suara tawa di luar, dia hanya duduk saja di atas ranjang sembari memainkan ponsel nya.

di luar semakin seru.

*

"Zafir ni yg aneh istri lagi hamil, malah sering mengunjungi Fika.." Ujar Afandi.

"Iya kamu juga Fan" sahut Ikrom.

"Kecilin suara, Nafilah nanti dengar!"sambung Afandi lagi. sembari menikmati teh buatan Nafilah.

"Udah kali jam segini!" ucap Ikrom.

"Fir kamu serius sama Fika, apa satu enggak cukup" seru Afandi

"Ah kamu Fan, kamu sendiri giman? gumam Zafir melirik Afandi.

"Iya , jangan kejauhan meskipun cuma main main, ke tahuan istri habis nanti" gumam Ikrom,karena memang cuma Ikrom yg tidak pernah main hati dengan wanita lain,

"Jangan keras keras suaranya nanti istriku bangun!" kata Zafir, ia takut Nafilah mendengar candaan mereka, karena Zafir sudah merasa kalau istrinya mulai curiga.

"Lagian Kamu sih Fir, deketin Fika terus" kata Dika agak menuduh Zafir.

"Ya kan masih dalam batasan Dik, cuma teman ngedet saja, yg penting kan enggak ngelakuin itu, iya enggak Fan?" Zafir se akan minta persetujuan Afandi, bagi mareka yg penting tidak melakukan hubungan yg lebih intim , cuma buat seru seruan.

"Hati hati Fir, ingat masalah dulu,Nafilah sangat anti dengan ginian" gumam Ikrom, memperingat kan Zafir. karena Ikrom sangat mengenal sifat Nafilah.

Mereka pun tertawa , sembari bercanda.

Tanpa mereka sadari Nafilah mendengar semua yg mereka bicarakan.

Lagi lagi Nafilah harus menahan sesak di dadanya, iya menahan rasa sakit mendengar pengakuan suaminya sama teman temannya,

Perempuan mana yg bisa tahan, apa lagi sedang mengandung,

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!