…
Beberapa minggu ke mudian.
Nafilah dan Zafir menempati rumah baru nya.
Pastinya dalam tempat baru ada tetangga baru juga teman baru.
hari demi hari yg mereka lalui pun sangat indah
karena usaha mereka membuah kan hasil.
melihat ke adaan sekarang Zafir tidak terlalu bingung karena mereka bisa di kata punya penghasilan lebih dari cukup.
Afandi adalah teman baru Zafir ia kenal semenjak menempati rumah baru nya , mereka sangat akrab. tidak pernah mengecewakan satu sama lain, Afandi sering membantu Zafir jika membutuh kan sesuatu, sama hal nya denga Ikrom,
"Mau kemana mas?" tanya Nafilah, karena suaminya belakangan lebih sering nongkrong dengan teman teman nya.
"Di pos sama teman teman"
"Sepertinya kamu ke seringan nongkrong sama temannya mas."
"Ya mas kan di sini aja dekat, teman teman lagi ngumpul"
"Hampir tiap malam nongkrong terus, aku juga ke sepian mas, belum lagi kalo rame pembeli kerepotan"
"Ya bentar nanti panggil mas bila ada orang belanja "
Nafilah hanya terdiam ia hanya ber fikir bagai mana membuat suaminya mengerti.
Karena semakin hari lebih banyak nongkrong ber sama temannya, padahal istrinya lagi hamil.
Ber argumintasi dengan suaminya pun tidak akan ada hasil nya.
Yg ia lakukan hanya ber doa saja, semoga suaminya tidak tidak mengulangi masalah seperti yg dulu dulu lagi.
Jam dinding sudah menunjukan 23: 10 , suaminya masih saja tak kunjung datang, Nafilah pun menutup warung kecil nya itu.
Ia duduk di ruang TV sembari menunggu suaminya pulang, melihat jam sudah 23: 55 , Ia mengintip dari balik tira di ruangan TV tak ada tanda tanda suaminya balik,.
Nafilah pun masuk ke kamar nya ia tidur.
:
Di pagi hari ia sperti biasa sebelum membuka warung mereka sarapan pagi.
"Pulang jam berapa mas malam tadi?" tanya Nafilah singkat karena agak kesal sama suaminya.
"jam 12 lewat, mas pulang kamu sudah tidur" jawab Zafir.
" Akhir akhir ini kamu sering ngumpul sama teman temanya terus mas"
"Iya , banyak malam tadi dari ganga sebelah datangan jadi kami ngobrol sampek malam"
"Sebenar nya aku sering ke repotan mas bila warung rame, belum lagi kalau harus ngangkat barang berat, aku kan lagi hamil enggak terlalu kuat" gumam Nafilah berharap suaminya akan mengerti kondisinya,
"Iya mas minta maaf, tadi malam mau pulang mau enggak enak sama teman teman mas"
"Terus , nyaman melihat aku sperti ini" kata Nafilah sembari membereskan meja makan.
Tanpa banyak bicara ia membuka warung nya lagi.
Suaminya pum datang menghampiri istrinya, ia melihat se isi tokonya banyak yg kosong.
"Naf sepertinya isi toko kita banya yg kosong,?
"Iya ,sedikit ketus
" Mumpumg masih pagi mas mau belanja dulu ya"
Nafilah hanya menoleh ke arah suaminya, karena ia masih kesal
" Mau pesan apa Naf" tanya Zafir, ia tak mengerti sifat istrinya yg lagi kesal.
"Tidak ada"
"Ya kalau begitu mas jalan dulu"
Zafir heran kenapa sikap istrinya dingin.
Ia tidak merasa ada masalah apa pun sama sekali.
Sepanjang jalan ia terus berfikir.
"Apa mungkin karena tadi malam aku pulang ke maleman"
"Nanti aku jelasin lah"
*
*
"Assalamu alaikum Naf"
"Waalaikum salam, eh kak Afandi kenapa kak?" tanya Nafilah.
"Suamimu ada Naf"
"Mas Zafir lagi ke pasar, ada apa kak?"
"Enggak kok, nanti bilangin ya kalau aku ke sini!"
"Oh iya, enggak duduk dulu kak!"
"Enggak Naf , mau ke rumah Ikrom dulu"
:
Ada perlu apa dia kok enggak ngasih tau, apa di rumah nya istrinya juga di tinggal tinggal.
Apa semua suami gitu? enggak tau apa kalau istrinya bukan cuman butuh ngobrol aja ,tapi lebih butuh istrahat juga.
Enggak ada pengertiannya sama sekali.
Nafilah menggerutu seorang diri ia, sembari menyapu di halaman rumahnya.
Terdengar suara motor Zafir yg datang dari pasar.
"Naf, Zafir memanggil,
"Tadi kak Afandi ke sini" gumam Nafilah sembari menbantu Zafir mengangkat barang belanjaanya.
"Oh iya? ngapain?"
"Enggak tau, cuma dia bilang , suruh beri tau kalau dia ke sini"
"Ada perlu apa sih mas? pagi pagi gini?"
"Persaan kamu lebih sering si luar dari pada di rumh?
"Oh itu kami mau bantuin Ikrom, katanya mau baikin apa gitu di rumah nya, jadi minta bantuan kita, masak iya mas enggak mau?
"Kirain mau apa? lagian mas kenapa sih kamu bila malam nongkrong terus sama teman teman kamu?
Aku ne enggk bisa kerja berat mas, tau istri lagi hamil besar gini"
"Ya mas enggak enak lah sama teman teman mas, lagian kan mas cuma di sini aja enggak jauh"
"Ya allah mas , susah banget ya membuat kamu mengerti"
Enggak enak sama orang, sama istri sendiri tega"
"Baik lah mas nanti di rumah saja,"
"Mas ke rumah Ikrom dulu"
"Ya " Aku heran sama Zafir belakangan dia jarang si rumah, malam sering nongkrong, enggak tau apa ? sibuk sendiri di rumah, ini aku yg cari Nafkah sendiri, dulu ia semangat banget pengen buka usaha sendiri, giliran tuhan memberi ke sempatan malah dia yg jalan terus,
***
Sampai di siang hari pun Zafir belum datang. padahal Ia janji mau mengantar kan aku ke dokter untuk memeriksa kandungannya.
Akhir nya aku pergi sendiri memeriksa kandungan ku, di se panjang jalan aku hanya bisa mengeluh dan menetes kan air mata. karena sudah beberapa kali ke dikter suaminya tidak menemani nya,
***
Setelah pulang dari dokter, Ia melihat suaminya lagi duduk di depan rumah.
"Hai sayang dari mana kamu kok jalan sendirian?" tanya Zafir yg terlihat cemas melihat istrinya seperiti ke capek an.
"Dari dokter"
"Oh iya, kenapa kamu jalan sendiri Naf,? kok enggak nunggu aku?"
"Apa? bukannya mas sudah tau kalau hari ini jadwal aku periksa kandungan?" seru Nafilah dengan nada tinggi.
"Iya mas lupa, kenapa kamu enggak nelpon Naf?" tanya nya lagi semakin membuat aku kesal
"Untuk apa nelpon, bukan nya belakangan ini aku emang sibuk sendiri, apa apa sendiri kan?"
Aku membuka pintu dan membating nya , menumapah kan kekesalanku pada pintu,
Zafir hanya terdiam, Ia tau dirinya salah, tapi dia juga tidak bisa menahan dirinya untuk mengerti istrinya.
"Biar mas yg buka toko nya!"
"Apa kata dokter? kandungan kamu baik baik aja kan?" tanya nya .
"Baik" sahutku ketus,
Pengen tau kenapa dia tidak pekak juga?
Dia hanya tau minta maaf bila sudah terjadi, kapan dia akan mengerti? karena selalu terulang ulang.
"Naf , apa kamu sudah makan?
"Kok mas lihat makanan di dapur masih banyak?"
"Enggak sempat"
"Ya udah makan sana dulu, biar mas yg jaga toko!
"Enggak *****"
"Kalu enggak makan gimana dengan kandungan kamu Naf?"
" Kenapa dengan kandungan aku mas?" sehat , tidak hanya tergantung dari makan, juga fikiran,"
Aku sedikit menyindir, siapa tau dia ada pemahaman dala hatinya?
"Baik lah hari ini kamu istrahat saja biar mas yg jaga toko!"
Aku langsung masuk ke kamar tanpa berkata apa apa.
*
Di sore hari aku baru keluar , melihat dia masih duduk di depan toko.
HP nya terus berbunyi, aku lirik di layar ponselnya Nama Ikrom memanggil nya,
"Hp nya mas"
"Oh iya ini Ikrom telpn," gumam nya,
"mandi dulu sana biar sudah sore" pinta Nafilah
"Ya udah mas mandi dulu ya"
Nafilah hanya mengangguk kan kepalanya.
Hp Zafir terus berbunyi lagi.
Aku lirik lagi layar ponsel nya, kali ini Afandi yg nelpon.
"Mas Afandi nelpon" sembari teriak karena mas Zafir lagi di kamar mandi.
"Angkat Naf, bilang Aku lagi mandi!" gumam nya dari kamar mandi.
"Halo , kenapa kak" tanya ku di telpon,
"Zafir mana Naf, ?" sura dalam telpon dari sembrang sana.
"Lagi mandi kak, kenapa kak? tanya ku lagi, sedikit kepo karena semenjak kami pindah ke sini Zafir sering keluar rumah, dia lebih bnyak bersama teman teman nya, ketimbang istrinya.
"bilangin Naf, nanti malam jadi!"
"Ya kak" jawabku singkat.
...Aku langsung menutup telpon nya, mereka mau apa nanti malam? Zafir enggak ada cerita apa apa mau kemana nanti?"...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
SkySal Alfaarr
Lanjut!!!!
2021-08-29
0