Dokter memberikan hasil dari pemerik saan Nafila
"Bagai mana dokter?" sakit apa istri saya dok?" tanya Zafir yg ingin tau apa yg lagi di derita Istri nya.
"Tenang dulu pak bu'.! istri bapak tidak sakit"
"Lalu kenapa Istri saya dok? dari kemaren ne ngeluh pusing terus" kata Zafir. sembari mendesak sang dokter.
"Mas sabar dulu ah biar dokter menjelaskan dulu" ucap Nafilah sembari mengelus pundak suaminya.
"Bpak tidak perlu khawatir Istri bapak enggak kenapa napa ini biasa di alami ibu-ibu hamil yg di usia dini" kata sang dokter
"Apa Istri saya hamil dokter sungguh dokter?" tanya Zafir untuk meyakin kan dirinya.
"Iya dokter ini beneran saya hamil dokter?" sambung Nafilah.
pasangan Suami Istri itu sangat antusias mendengar kata dokter yg menyatakan kalau Nafilah lagi ber badan dua.
"Iya pak bu' Usia ke hamilan ibu sudah memasuki dua minggu" kata sang dokter
"Sayang kita akan punya anak" gumam Zafir sembari memegang perut Istri nya. ia sangat gembira dan terus mencium tangan istri nya.
"Iya mas " ucap Nafilah.
"Malu ada dokter" sambung nya lagi karena melihat Zafir yg begitu antusias.
"Ibu harus hati-hati jaga kesehatan Ibu, dan Ibu tidak boleh bekerja terlalu berat dulu mengingat usia kandungan Ibu yg masih berusia dua minggu."
"Baik doktre terima kasih" ucap Nafilah.
"Ini bu resep obat yg ibu harus minum, ibu bisa tebus di apotik depan!" gumam sang dokter semabri memberikan selebar kertas.
"Baik dokter kalau begitu kami pamit dulu."
"Terimaksih dokter" ucap Zafir sembari berjabat tangan dengan dokter itu.
"Iya pak bu' semoga sehat selalu" kata dokter nya lagi.
"Mari dokter" ucap Zafir sembari membantu istri nya berdiri dari tempat duduk nya.
Zafir pun menebus obat di apotik klinik.
Ia sangat bahagia karena Istrinya telah mengandung hasil dari buah cinta mereka.
"Sayang pokok nya Kamu enggak boleh kerja yg berat berat, kamu engga boleh ke cape'an dan kamu juga engga boleh setres, kamu harus istrhat total, pokok nya biar aku aja yg ngerjain pekerjaan kamu di rumah..!" Ucap Zafir. panjang lebar ia memperingatkan istrin nya itu.
di sepanjang jalan ia hanya terus memperingat kan Istri nya itu enggak ada hentinya.
Istrinya hanya menganggukkan kepala nya saja karwna tak ada kesempatan untuk bicara.
Nafilah hanya memandangi suaminya yg seperti menceramahi dia, tapi Nafilah sangat senang karena Suaminya sangat perhatiaan pada diri nya.
Sesaat ia termenung melihat Suami nya yg begitu menyayanginya dan memperhatikannya.
Sedikit terlintas dalam fikiran nya apa Suaminya itu akan benar benar berhenti menghianati nya karena ke hadiran sang buah hati.
Ia ke bingungan dalam benak nya pun berkata , sepertinya dia tidak akan berubah dalam secepat itu. tapi sikap suami nya itu menunjukkan kalau suaminya itu sangat takut ke hilangan dirinya.
Biar lah aku tidak perlu memikirkan itu.
Sesampai nya di rumah ibunya pun mena nyakan ke adaan putri nya itu.
Apa kata dokter, kenapa dia Fir?" tanya ibu nya yg juga menunggu putrinya dari tadi.
"Ibu, Ibu engga perlu khawatir karena ibu akan jadi nenek.!" kata Zafir yg terlihat sangat gembira
"Masya allah benar Naf?" tanya sang ibu yg juga ikut bahagia atas ke hamilan putrinya.
"Iya bu kata dokter ini sudah dua minggu" ucap Nafilah yg terlihat gembira.
"Ya sudah kamu istrahat sana! jangan lupa minum obat nya itu!" pinta Ibu nya. dan Jangam lupa makan dulu" sambung nya lagi.
"Sini mas bantu kamu naik ke tempat tidur" Ucap Suaminya yg tak ada hentinya memanjakan Istri nya.
"Mas perasaan dari klinik tadi mas engga hentinya bicara, sampai aku tidak ada ke sempatan ngobrol." Ucap Nafilah. melihat Suaminya yg hanya sibuk memanjakan dirinya.
"Memang nya kamu mau ngomong apa?" tanya Suamainya sembari mengelus rambut Nafilah.
"Ya engga mas cuma aku lihat di sepanjang jalan mas juga enggak ada hentinya memperingat kan aku." Ucap Nafilah tapi ia juga sangat bahagia melihat Suaminya juga tidak kurang memperhatikan nya.
"Naf apa kamu tau dari kemaren mas sangat takut kamu kenapa napa, aku bingung harus ngapain" ujar Zafir.
"Iya Mas tapi kan aku engga apa apa kan kamu dengar sendiri kan kata dokter tadi?" ucap Nafilah .
"Iya sayang Mas cuma sangat bahagia kerena kita akan menjadi Bapak dan Ibu, mas sangat bahagia kamu harus bisa jaga diri kamu ya!" pinta Zafir sembari memeluk Istri nya.
"Iya kamu juga jaga ke sehatan kamu Mas, jangan cuma memperhatikan aku jadi lupa akan kesehatan mu sendiri" ucap Nafilah Nafilah sembari memegang tangan suaminya.
"Kamu tenang saja Mass akan selalu sehat jika kamu baik baik saja" kata Zafir sembari menggoda Istri nya itu.
"Eh mas kamu enggak kerja ?" ini sudang siang mas" tanya Nafilah.
" Hari ini Mas mau libur saja mau jaga kamu sama bayi kita." kata Zafir sembari menyenderkan kepalanya di bantal istri nya.
"Ya ampun Mas" sahut Nafilah. namun ia membiarkan suaminya karena ia melihat ke bahagian di mata Suaminya.
Mereka pun tertidur pulas.
"Kakak suara panggilan Risa dari luar pintu kamar Nafilah."
"Iya ,ada apa Ris?" tanya kakak nya.
"Itu ada kak Ikrom di luar mencari kak Zafir" ucap Risa sembari memegang mainan di tangan nya.
"Oh iya kakak ngasih tau kak Zafir dulu " ucap Nafilah.
Nafilah pun membangun kan Suaminya yg masih tidur.
"Mas bangun itu ada Ikrom di luar" gumam Nafilah. namun Zafir masih susah di bangunkan.
"Mas bangun" sambung Nafilah lagi karena Zafir tak mau bangun hanya membenarkan bantal yg ada di kepalanya saja.
"Mas" suara Nafilah terdengar sekali lagi. Zafir pun terbangun.
"Ada apa?" apa kamu membutuhkan sesuatu?" tanya Zafir yg langsung terbangun dari tidurnya.
"Tidak itu ada Ikrom di luar dari tadi aku bangunin" Nafilah mengeluh karena Suaminya susah bangun.
"Ikrom? ngapain dia siang siang ke sini?" tanya nya Zafir sembari turun dari tempat tidur nya.
"Mana aku tau " sahut Nafilah.
"cuci muka dulu sana!" sambung Istri nya lagi.
*
*
"Eh krom dari tadi kamu di sini" tanya Zafir sembari duduk.
"Enggak baru saja" kenapa lho enggak kerja?" tanya Ikrom, "
"Apa Istrimu masih sakit?" sambung nya lagi. karena biasanya mereka selalu kerja bareng.
"Enggak aku tadi nganter Istri ku ke dokter." jawab Zafir.
"Apa kata dokter nya?" tanya Ikrom. yg juga terlihat khawatir akan kondisi Istri teman nya itu.
"ah enggak apa apa cuma biasa di alami ibu ibu di awal ke hamilan nya" ujar Zafir
"Wah Istri mu hamil?" Aku ikut senang teman" sambung nya lagi.
"Iya terimaksih ngomong ngomong tumben kamu ke sini di siang bolong gini?" tanya Zafir karena biasanya sehabat nya itu bila main di malam hari.
"Soalnya dari tadi kamu enggak terlihat kerja aku khawatir Is ltri lho kenapa napa makanya aku mau jenguk" sahut Zafir karena memang mereka sangat akrab.
"Gimana kondisi Istrimu sekarang ?" sambung Ikrom lagi.
"Ya gitu lah pusing terus katanya sama mual mual terus, jadi aku enggak tau harus apa!" sahut Zafir
"Biasalah ibu hamil tapi kasian juga sih kalau melihat orang di awal ke hamilannya.!" sambung Ikrom.
"Iya, kelihatan nya lemas banget kasian banget melihat Istriku tu" kata Zafir
"Makanya kita jngan pernah mengecewakan seorang Istri pengorbanan nya sangat berat untuk kita!" Kata Ikrom sembari tertawa.
"Ah kayak kamu benar saja" ujar Zafir. mereka tertawa terbahak bahak.
..."Itu minum teh nya dulu" pinta Zafir sembari memegang segelas teh juga....
*
"Fir aku pulang dulu ya soalnya ini bentar lagi mau ashar" kata Ikrom sembari melihat jam yg sudah menunjukkan waktu jam 14: 10.
"Oh iya terimakasih teman " ucap Zafir
"Iya sama sama" ucap Ikrom sembari menaiki motornya sampai jumapa besok ya.
▪︎▪︎▪︎
Tbc....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments