Part 7

****

Dua minggu kemudian....,

"Naf , kamu kenapa..?" sakit?" tanya suami nya sembari duduk di samping Nafilah, yg lagi tidur.

"Entah lah, rasanya aku tidak kurang enak badan" sahut Nafilah denga suara yg agak serak sembari memperbaiki selimut yg ia pakai,

"Sakit apa? tanya suaminya yg terlihat khawatir dengan kondisi istrinya itu.

"Tau ni mas, rasanya ngantuk bnget" jawab istrinya

"Kalau begitu kamu istrahat saja , siapa tau nanti membaik" pinta suaminya itu.

"Tapi mas, aku harus membantu ibu kasian dia" ucap Nafilah dengan kondisi yg sedikit lemas.

"Engga usah pikirin itu, nanti biar aku yg bantu ibu" sahut Zafir , karena ia takut istrinya itu kenapa napa.

"Kamu kan harus kerja mas," gumam Nafilah dengan suara lirih.

"Enggak apa apa, untuk hari ini mas di rumah saja, jagain kamu" tegas suami nya lagi.

"Tapi mas"

"sudah engga apa apa" sahut Zafir memotong perkataan istrinya, karena ia melihat kondisinya yg kurang sehat.

" Aku ambil kan air hangat dulu ya" ucap Zafir sembari melangkah kan kakinya ke dapur.

Zafir pun hendak membawakan sedikit nasi dan segelas air.

"Zafir " panggilan ibu Nafilah , karena melihat Zafir yg sedikit ke repotan di dapur nya,

"Iya bu.." sahut Zafir , sedikit memalingkan kepalanya wajah nya ke arah ibu mertua nya.

" Mana istrimu?" kok kamu teh sendiri?" tanya ibu nya yg sedikit ke heranan karena menantunya itu kerepotan sendiri.

"Ini bu., Nafilah sedang kurang enak katanya, maka nya Zafir membawakan sedikit nasi biar minum obat" ujar Zafir sembari menuangkan air hangat di gelas nya.

" Sakit apa dia Fir ?" tanya ibu nya yg juga se dikit khawatir.

"Engga tau Zafir bu, cuma Filah bilang badan nya terasa lemas saja," sahut Zafir

" Ya sudah bawa sana,nanti ibu lihat dia" kata ibunya.

"Iya bu , Zafir ngasih ini dulu "jawab Zafir sembari keluar dari dapur.

"Fil, ayo bangun minum obatnya dulu" gumam Zafir sembari memberikan segelaa air hangat.

"Ayo makan nasi sedikit saja habis itu minum obat nya" pinta suaminya.

"Aku enggak apa apa mas, mungkin nanti setelah makan aku mendingan" gumam Nafilah yg masih lemas.

"Udah, kalau mau kerja engga apa apa " sambung nya lagi.

"Enggak apa apa gimana?" mas khawatir kalau mas masih kerja" ujar Zafir

Ia sangat terlihat kahawatir ke ke pada istrinya.

Zafir hanya duduk terbengung melihat kondisi istrinya meskipun ia tidak terlalu parah, karena memang Zafir sangat menyayangi istrinya.

"Mas, kenapa bengung di situ?" aku enggak apa apa kok," ucap Nafilah drngan suara yg lirih.

"Tapi sayang, mas khawatir sama kamu" gumam Zafir sembari memegang tangan Nafilah.

"Mas, aku engga apa apa, sungguh, paling nanti kalo udah makan sehat lag" tegas Nafilah agar suaminya tidak khawatir.

"Ya udah, kalau begitu mas siap siap dulu , tapi nanti kalau ada-apa atau perlu apa kamu telpon mas ya.!"

"Iya mas , engga usah pikirin semua itu, kan ada ibu" sahut Nafilah menyemangati suaminya agar tidak memikirkan nya kalau lagi kerja.

"Sayang, mas berangkat dulu ya jangan lupa telpon , HP juga jangan jauh jauh" pinta Zafir

"Ye ampun iya mas" sahut Nafilah sembari tersenyum melihat suaminya yg begitu mengkhawatirkan nya,

Ya ampun mas sepertinya kamu sangat menyayangi aku, kamu takut banget aku kenapa- napa , tapi kemaren kamu sempat melukai hatiku, aku tidak faham dengan sikap kamu mas,

"Bu, Zafir berakat dulu bu, nitip Fila" ucap Zafir sama ibu mertuanya,

"Iya hati- hati nak" gumam ibu mertuanya.

"Iya bu, assalamu alaikum" kata zafir

"Wa alaikum salam, sahut sang ibu.

*

"Filah, kamu sakit apa sih?" tanya ibunya.

"Engga bu, cuma pusing kepala saja" sahut Nafilah agar ibu nya juga tidak mengkhawatirkan nya.

"Apa sebaik nya kamu enggak ke dokter saja" pinta ibunya.

"Engga kok bu, Filah cuma butuh istrahat saja" nanti juga membaik" sahutnya

"Baik lah kalau ada apa apa panggil ibu saja" gumam ibunya.

"Iya bu, siapa yg nganter adik adik bu?" tanya Nafila lagi.

"bapak mu," sahut ibunya.

"Oooh," gumam Nafilah lirih.

**

Di sore hari Zafir pun datang dari tempat kerjanya , ia membawakan roti bakar lagi ke sukaan istri nya.

Ia berharap siapa tau istri nya itu mau makan agar ber tenaga karena melihat kondisi istri nya yg terlihat lemas.

Sesampai nya di rumah nya ia tidak melihat istrinya di luar.

Karena biasanya istri nya itu bila sore duduk dieras rumah nya bersama ke dua adik nya.

"Ki kak Nafilah nya di mana?" tanya Zafir sama adik ipar nya.

"Sepertinya di dalam kak." jawab iki sembari bermain di teras rumah nya.

"Apa kakak mu engga keluar sama sekali?" tanya nya lagi.

"Iki engga tau kak" jawab adik nya lagi.

"Oh makasih ya ki" ucap Zafir sembari bergegas ke kamar nya, ia takut kalau Nafilah semakin parah saja.

"Naf , mas anter kamu ke dokter saja lah" ujar Zafir sembari memegang kepala Nafilah.

"eh mas sudah pulang?" tanya istri nya lirih.

"Iya , kamu sudah makan belum?" kalau belum ne mas bawakan roti biar perut nya ada isinya" ujar Zafir yg masih mencemas kan istrinya.

" Iya nanti aku makan " ucap Nafilah badan nya yg masih terbungkus dengan selimutnya.

"Makan dulu rotinya , sedikit saja engg apa apa, habis itu kita ke dokter" pinta Zafir

"Aku enggak apa apa mas, cuma pusing saja, paling entar juga sembuh" sahut Nafilah meyakinkan suaminya.

" Ya sudah mas mandi dulu, kamu makan ya rotinya mumpung masih hangat" ujar Zafir

"Iya " sahut Nafilah.

Sehabis mandi Zafir melihat istrinya masih tidak bergerak dari tempat tidur nya, ia juga melihat roti yg ia bawakan masih terbungkus.

"Sayang, kamu belum makan?" gumam Zafir.

"apa kita ke dokter saja yuk" sambung nya lagi.

"Mas , aku kan udah bilang, aku enggak apa-apa" kata Nafilah sembari berusaha duduk dari tempat tidur nya.

"Tapi kamu lemas gini Naf, mas khawatir" gumam Zafir yg barusaha membujuk istri nya.

"Udah enggak apa-apa, aku mau ambil nasi dulu ke dapur, aku mau minum obat saja," apa mas mau makan juga?" tanya Nafilah agar suaminya berhenti mencemaskan nya, karena ia merasa tidak perlu ada yg di khawatirkan nya.

"Ayo mas temanin kamu makan" ajak Zafir untuk makan bersama.

"Baik lah ayo" ucap Nafilah sembari turun dari tempat tidur nya.

"Mas mau makan pakek apa?" tanya Nafilah sembari menyiapkan nasi di piring suaminya.

"Sudah biar mas ambil sendiri, kamu makan yg banyak biar cepat sehat !" pinta Zafir

"Iya" gumam Nafilah.

"Naf , kenapa kamu sedikit sekali makan nya?" Apa kamu mau makan yg lain biar mas belikan?" tanya Zafir karena melihat istri nya cuma makan sedikit sekali.

"Enggak mas, aku lagi enggak selera makan " ujar Nafilah sembari menyimpuni piring-piring yg ada di meja makan nya itu.

"sudah biar mas yg beresin, kamu masuk kamar saja!" tapi bila besok kamu masih lemas kita ke dokter ya!" ujar Zafir .

"Iya mas" ujar Nafilah karena suaminya tak ada hentinya mengajak ke dokter.

**

Ke esokan paginya pun Zafir masih melihat istrinya belum membaik juga.

"Naf kita ke dokter yuk , mas lihat kamu masih saja, mas takut kamu kenapa napa" ujar suaminya

"Kali ini kamu enggak usah nolak" sambung suaminya lagi.

"ya sudah , aku siap siap dulu" sahut Nafilah, ia juga setujuj ke dokter karena ia juga bingung diri nya sakit apa?

Sesampai nya di klinik, dokter pun memeriksa nya.

Setelah di periksa dokter memberikan hasil nya.

Mereka sangat terkejut malihat hasil nya....,

Terpopuler

Comments

Muh. Yahya Adiputra

Muh. Yahya Adiputra

asti nafilah hamidun dech..

2021-12-09

0

Mardiah

Mardiah

lanjut

2021-08-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!