Ghost Of Death
Kriettttttttttt
Kriettttttttttt
Kriettttttttttt
Suara decitan bergetar menggema di seluruh ruangan kamar yang sempit. Sepasang tangan yang pucat menghitam dengan kuku-kutu panjang gosong dan menakutkan merangkak pelan menyusuri plafon kusam di langit-langit kamar Aura.
Gadis berusia 22 tahun yang tampak tertidur di ranjangnya dengan tenang, rambut ikal bergelombangnya yang berantakan. Wajah cantiknya yang menengadah ke arah langit-langit dengan posisi mulut agak terbuka.
Air liur terlihat sudah kering di kedua sisi mulutnya. Suara dengkuran pelannya seakan menyambut senyuman mahluk tak kasat mata yang mau menghampirinya.
Kik kik kik kik kik hi hi hi hi hi hi
Suara tawa mahluk mengerikan itu.
Semakin terlihat jelas kemana mahluk itu akan bergerak, sosok kurus dengan luka bakar hampir di seluruh bagian tubuhnya. Rambut hitam lurus yang melambai-lambai di udara menutup sebagian bentuk wajah mahluk tak kasat mata itu. Seluruh kulit di tubuhnya yang telah terbakar dan mengelupas menghitam. Gaun putih longar yang dia kenakan tak dapat menyembunyikan luka-luka di tubuh mungilnya itu.
Krietttttttt
Krietttttttt
Kriettttttt
Decitan sang plafon semakin keras terdengar, tangan dengan daging terbakar yang hampir busuk itu terus merangkak mendekat ke arah atas ranjang pemilik kamar.
Tik
Tik
Tik
Tik
Jam weker menunjukkan jam 06:59 pagi, alarm jam itu akan merbunyi tepat saat jam 07:00. Karena si empunya kamar harus bangun jam 07:00 setiap hari. Aura adalah pelajar di sebuah universitas seni, di salah satu universitas ternama di kota itu.
Mahluk menyeramkan dengan gaun putih usang itu masih terus merangkak di atas plafon, dia berhenti tepat di atas tempat tidur Aura. Suara cekikikan pelannya memggema di sekitar kamar itu, mahluk ini senang tapi entah apa yang membuatnya senang.
Kringggggggggggggg.
Jam weker pun berbunyi, karena terkesiap dan kaget. Tubuh Aura secara refleks segera bangkit ke posisi duduk tanpa membuka matanya. Wajah terbakar menghitam dengan posisi terbalik sudah tersenyum di depan wajah Aura.
Tangan Aura berusaha mencari dengan meraba-raba asal suara melengking yang menusuk gendang telinganya itu tanpa membuka matanya. Usaha Aura tak sia-sia tangan mungilnya mendapatkan biang suara yang menjerit keras di dalam kamarnya.
Tek
Dengan sekali pencet suara melengking yang berisik di kamar sempit itu kembali hilang dan kesunyian kembali menyergap telinga Aura, hanya ada suara tawa cekikikan pelan dari mahluk yang masih menggelantung terbalik di depan wajah ayu Aura.
Kik Kik Kik Kik Kik hihihihihihi
Bola mata Aura terbuka sembari suara menguap keluar dari mulutnya.
"Uahhhhhhhhhhh."
Mata kedua mahluk berbeda gravitasi itu saling bertatapan, meski wajah itu terbakar menghitam senyum menyeringai di wajah burik itu masih bisa kentara terlihat.
"Elu nggak bosan apa? Melakukan hal konyol ini setiap pagi?!" gumam Aura dengan nada malas.
"Turun!" perintah Aura, tapi pemilik senyum menyeringai dengan wajah hancur itu hanya menggelengkan kepalanya pelan.
"Elu mau kehilangan kepalamu?! Cepat turun!!!" bentak Aura.
Entah karena kaget atau takut oleh suara teriakan Aura akhirnya mahluk itu turun dari plafon dengan cara merangkak seperti Sepiderman.
"Hobi banget melayang di plafon, apa nggak pusing," desah Aura dengan nada sengau khas bangun tidur.
Langkah kaki telanjang Aura turun menyusuri ruangan kecil kamarnya menuju pintu keluar, dia menuju dapur yang berada di sisi kiri tubuhnya. Aura meminum segelas air putih untuk meredakan dahaga di tenggorokannya.
Apartemen dua kamar dengan ruangan depan yang lapang, dapur, ruang tamu dan ruang TV yang menyatu.
Ini adalah unit apartemen yang secara gratis Aura tempati, baginya hantu yang suka melayang di plafon tadi adalah penyelamatnya. Aura bisa tinggal gratis di dalam apartemen sederhana ini karena si kunti yang dia beri nama Jumi itu.
Apartemen dengan fasilitas yang lumayan lengkap, mahasiswi dari desa yang punya keluarga pas-pasan yang cenderung banyak hutang sepertinya. Tak akan mampu menyewa apartemen seperti ini di lokasi sesetrategis pula. Apartemen ini ada di tengah kota dan dekat kampus Aura.
Apartemen yang sudah 10 tahun tak dimasuki oleh orang lain selain Aura. Si Jumi ini adalah wanita yang dulu pernah membakar diri di kamar utama apartemen ini. Hanya itu informasi yang dia dapat dari penghuni apartemen lain di sini.
Si Jumi tak dapat berbicara, memang tak banyak hantu yang suka berbicara di dunia ini.
Tapi si kunti itu selalu berusaha menyerang Aura ketika Aura mendekati kamar utama apartemen itu. Sikap teritorial seorang hantu memang sangat mengerikan.
Lagi pula tujuan Aura si gadis tomboy itu ke sini untuk tinggal secara gratis. Jika Aura menghabisi Si Jumi itu artinya Aura akan kehilangan tempat tinggal meski dibayar cukup mahal.
Seminggu tinggal di apartemen ini ternyata sudah membuat Aura betah. Alasannya sudah jelas, selain gratis, parabot di dalam apartemen ini masih kumplit meski sudah usang.
Aura harus membersihkan apartemen itu selama seminggu agar layak untuk dia huni. Tapi hal itu bukanlah masalah yang besar, selama gadis tomboy itu bisa tinggal di rumah ini apa pun akan dia lalukan.
Jangankan bersih-bersih, meski dia harus berbohong dia tak keberatan. Benar, Aura telah menyebar kebohongan pada semua orang yang tinggal di gedung apartemen itu. Aura mengatakan jika dia pindah dari sana maka Si Kunti Jumi akan semakin meneror warga apartemen lain.
Jadi demi agar Si Kunti Jumi tenang Aura diperbolehkan tinggal di sana secara gratis, gadis bernama lengkap Aura Magisna ini memang terlihat cukup licik. Tapi apa yang dia lalukan tentu ada alasannya.
Aura Magisna, dia berusia 22 tahun bersekolah di universitas bergengsi kejurusan seni pahat. Mimpinya adalah menjadi seniman patung terkenal dari Indonesia.
Tapi tak seperti bayangannya, sekolah di jurusan ini ternyata memakan biyaya yang sangat besar. Sedangkan kedua orang tua Aura bukanlah orang yang cukup berada sekarang.
Pekerjaan Ayah Aura adalah dukun, benar dukun ilmu hitam. Sementara ibu Aura tentu saja berprofesi sebagai pecinta dukun. Alias ibu rumah tangga yang sangat mencintai suaminya yang sok punya aura mistis di dirinya.
Kenapa sok, karena di keluarganya yang telah kondang sebagai keturunan dukun itu, hanya Aura yang dapat melihat hal-hal seperti hantu. Sementara ayahnya yang ngaku-ngaku sebagai Mbah Dukun ilmu hitam itu tak bisa melihat hantu sama sekali. Bahkan hantu yang sudah tinggal lama sebagai penjaga rumah mereka di desa, tak bisa Mbah Sodik lihat.
Kami punya hantu yang sengaja dikontrak oleh leluhur keluarga kami untuk menjaga rumah, dari pencuri dan kejahatan lainnya.
2021 akal manusia yang sudah mulai berkembang, kepercayaan tentang hal mistis yang sudah mulai pudar membuat profesi dukun hanya dianggap sebagai salah satu modus penipuan. Karena hal itu perekonomian keluarga Aura langsung surut seperti sungai di musim kemarau panjang.
Kepepet, terdesak, kejerembab entah disebut apa nasib gadis ini sekarang. Aura harus mencari nafkah sendiri untuk biyaya kuliahnya dan hidupnya di kota besar ini.
Satu-satunya keahlian yang dia punya adalah, bertarung. Aura adalah mantan ketua geng berandal di sekolah SMUnya dulu. Tapi menjadi tukang pukul pun juga bukan pilihan yang bagus untuk seorang mahasiswi.
Akhirnya dia ingat akan kemampuannya yang tak dimiliki manusia kebanyakan, dia bisa melihat hantu dan menyakiti hantu-hantu itu dengan tinjunya.
Jadi sebuah keputusan dia ambil, Aura memutuskan menjadi pengusir hantu.
Aura si pemburu hantu.
Mungkin nama yang menyeramkan lebih membuat orang percaya.
Lawliet sang pemburu hantu.
Lawliet dari Death Note.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Sumartika
ada kocak2nya nggak sih?
2024-11-27
0
💐Lusi81
awal part yg sangat bagus. sudah kasi like ,pencet tombol lope🤭, kasi vote .. selanjutnya...saya lanjutin.
keren Thor...
2024-10-02
1
senja
dukun gak sll bisa lihat hantu kan, karna dia fokus ke hal lain, misal nyantet dkk? atau dukun disini maksudnya sm hantu?
2022-04-03
0