Sesampainya disekolah Alya segera turun dari motor Oka.
"makasih bang" ucap Alya
Bukannya menjawab ucapan Alya, Oka langsung meluncur meninggalkan Alya tanpa kata-kata.
**wushhh!! (bunyi motor Oka)
"bujug!!, dasar bujang lapuk gak ada sopan-sopannya acan sama calon bini, ngeloyor bae tanpa ada basa basi" cibir Alya
Ia kemudian berjalan masuk menuju kelasnya.
"cie-cie !!, Lo tadi dianter siapa Al?" tanya Adis
"kepo lo!!" sahut Alya
"iye gue kepo, gue takut lo diculik tadi, abisnya yang nganter lo serem banget" kata Adis sambil bergidik
"dia bang Oka, calon laki gue" kata Alya lesu
"yang bener lo!!" teriak Adis sambil membulatkan matanya
"iye, gak usah melotot juga keles" jawab Alya
"lo jadi nikah gantungnya?" tanya Adis
"jadi, malah calon mertua gue minta dimajuin bulan depan" jawab Alya
"tapi Al, bukannya lo itu nikahnya sama Anas ya, kok jadi sama Oka sih?" tanya Adis lagi
"ntuh die masalahnya, jadi karena abangnya si Anas itu belum nikah makanya babe Rojak kagak jadi menjodohkan gue sama Anas tapi sama bang Oka abangnya Anas " jawab Alya
"oh gitu, pantesan lo kelihatan stress, tapi baguslah. Setidaknya aku masih ada harapan buat deketin Anas, hehehe" ucap Adis sambil tertawa
"diih dasar teman tak tahu diri, masa lo tega sih nikung gue" ucap Alya
"gue gak nikung Al, kan lo udah gak mungkin deketin Anas lagi, secara dia bakal jadi ade ipar lo" kata Adis
"iye juga sih, padahal dulu gue nerima kawin gantung itu karena calonnya Anas, tapi kenapa malah jadi gak sesuai rencana gini, uwaaa!!!" Alya berteriak di dalam kelas
"udah cup-cup, tayang-tayang" ucap Adis mencoba menenangkan sahabatnya
"uwaa!!!, pokoknya aye gak terima!!" teriak Alya
"berisik!!!, jangan drama deh!!" teriak Uli si ketua kelas
"udah diem!! atau gue tambah bogem mentah sekalian biar makin sakit" ancam Uli
Seketika Alya dan Adis langsung terdiam tanpa suara, mereka semua memang takut sama Uli sang ketua. Selain badannya yang segede gajah juga terkenal ringan tangan terhadap teman-temannya yang dianggap tidak bisa diatur.
***kriiing...kriiingg!!!
Semua siswa segera masuk kedalam kelasnya, karena bel masuk sudah berdering.
"ya Allah mudah-mudahan dapat pengawas yang baik ya Allah, supaya bisa nyontek" kata Adis
"diih doanya kaya gitu, malu-maluin gue aja lo" kata Alya
"yeeh, lo juga senengkan kalo pengawasnya baek?" tanya Adis
"gak juga, kan gue udah belajar jadi santuy, mau dapat pengawas baik ataupun killer tidak masalah" ucap Alya
"diih somboong" sahut Adis
"biarin we" jawab Alya
"ssstttt!!!"
"diem pengawas datang!!" teriak Uli
Uli segera memberikan apa ketika bu Entin sudah duduk di bangkunya.
"Bersiap!!"
"Berdoa!!"
Semua siswa menundukkan kepalanya sambil berdoa.
"selesai!!"
"memberi salam!!"
"assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh!!"
"walaikum salam warahmatullahi wabarokatuh!!"
"selamat pagi anak-anak!!" sapa bu Entin
"pagi bu!!" jawab siswa serentak
"sebelum mulai mengerjakan soal Bahasa Indonesia, sekarang tas kalian dikumpulkan dulu didepan, dan bersihkan sampah yang ada di kolong meja ataupun dibawah tempat duduk kalian!!" kata bu Entin
"suee!!, baru hari pertama sudah dapat pengawas killer, auto ngebleng nih" cibir Adis
"makanya belajar lo, jangan kebanyakan mojok lo" bisik Alya
"iye, ustadzah" jawab Adis
"hahaha!" Alya tertawa geli mendengar ucapan Adis
**plaak!!!
"awww!!" Alya mengerang kesakitan
Tiba-tiba sebuah hapusan white board melayang mengenai kepala Alya.
"kalau mau berisik, keluar!!" teriak bu Entin
Seketika Alya langsung mengatupkan mulutnya. Adis hanya terkekeh melihat Alya yang meringis kesakitan.
"sukurin lo, makanya jangan ngetawain orang" gumam Adis
Bu Entin kemudian membagikan soal PTS Bahasa Indonesia, dan semua siswa mengerjakan dengan antusias.
"uwaaa!!!, akhirnya kelar juga PTS hari ini" kata Alya sambil merentangkan tangannya
"kite pulang bareng nyok" ajak Adis
"ayok!!" sahut Alya
Belum jauh Alya melangkahkan kakinya tiba-tiba seorang temannya berlari menghampirinya.
"Al, lo disuruh ketemu bu Yanti" kata Raya
" ada apa Al?" tanya Adis
"gue disuruh nemuin bu Yanti" sahut Alya
"emang ada apaan yah bu Yanti pengin ketemu sama lo" kata Adis penasaran
"mana gue tahu, yaudah lo balik duluan aja. Aku takut kelamaan jadi gak usah nungguin gue" ucap Alya
" diih kepedean, siapa juga yang mau nungguin lo" cibir Adis
"ye kali aje, karena lo soulmate gue makanya lo mau nungguin gue pulang" ucap Alya
"yaudah, gue pulang duluan yeh" kata Adis
"iyups" jawab Alya
Alya segera berjalan masuk menuju ke ruang guru.
"assalamualaikum bu" sapa Alya sambil mencium tangan Bu Yanti
"waalaikum salam, duduk Al" perintah bu Yanti
Alya segera duduk didepannya.
"ada apa ibu, memanggil saya?" tanya Alya
"begini Al, ibu cuma mau ngingetin kalau kamu masih mau lanjut sekolah disini, ya kamu juga harus mematuhi semua peraturan di sekolah ini" kata bu Yanti
"memangnya saya melanggar aturan yang mana bu?" tanya Alya bingung
"bukan kamu sih yang melanggar Al, tapi calon mertua kamu tadi datang kesini menemui kepala sekolah, dia minta izin buat nikahan kamu bulan depan, tapi karena Bapak kepala sekolah tidak memberikan izin, eh babe Rojak malah marah-marah sampai ngancam bapak kepala sekolah pake golok lagi" ucap Bu Yanti
Alya hanya tertunduk, saat bu Yanti menceritakan kedatangan babe Rojak kesekolahnya.
"maafin babe Rojak ya bu, Insya Allah nanti Alya coba bicara sama dia masalah ini" jawab Alya
"kamu tahukan kalau selama sekolah disini dilarang menikah, makanya jangan melanggar peraturan kalau masih mau melanjutkan sekolah disini, kecuali kamu memang ingin berhenti sekolah" kata bu Yanti
"iya bu Alya paham" jawab Alya
"lagian ngapain juga kamu masih tujuh belas tahun mau buru-buru nikah, masih terlalu muda kasian, masa depan kamu masih panjang, belajar dulu. Nanti kalau udah lulus kuliah baru nikah. karena menikah itu tak seindah yang kamu bayangkan, banyak liku-liku masalah yang akan menghadangmu nanti, kalau kamu belum siap mental mending tidak usah" bu Yanti mencoba memberikan penjelasan pada Alya
"iya bu, saya paham" jawab Alya
"yaudah sekarang kamu boleh pulang, dan bilang sama camer kamu itu jangan datang kesekolah lagi kalau kamu masih mau lanjut sekolah disini" ucap bu Yanti mengakhiri pembicaraannya
"baik bu, saya permisi dulu. assalamualaikum" kata Alya sambil mencium tangan bu Yanti
Ia kemudian berjalan keluar meninggalkan sekolahnya.
Sesampainya di rumah Alya langsung melempar tasnya ke kasur dan menjatuhkan dirinya ke atas ranjangnya.
"lo kenapa neng, pulang sekolah bukannya cium tangan enyak malah mewek dikamar" tanya Mumun penasaran
"babe Rojak nyak, hiks..hiks.." kata Alya sambil terisak
"kenape babe Rojak??, die marahin lo??" tanya Mumun
"bukan nyak, dia tadi datang kesekolah Alya, terus marah-marah sama kepala sekolah sampe ngancam-ngancam segala, kan Alya malu nyak. Terus Alya dipanggil sama wali kelas Alya, katanya kalo mau lanjut sekolah disana gak boleh nikah dulu" balas Alya
"dasar tuh orang atu dari dulu ga ada sopan-sopannya, kalau mau ngomong begituan mah serahin aja ame Mumun, kelar urusan. gak perlu main ancam-ancaman. pake cara halus kan bisa, tinggal sumpel mulut kepala sekolahnya pake duit pasti langsung diem, biarin ntar nyak paranin tuh si Rojak kerumahnye, bisa-bisanye bikin anak perawan gue malu" gerutu Mumun
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Mediana IG_Mdpianie
Jangan lupa main ya ke karya ku "Menukar Luka dengan Cinta"🤗 ♥️
2020-07-24
1
Mediana IG_Mdpianie
Keren Thor ✊ Semangat up nya Thor
2020-07-24
1
Claudx
The
2020-04-02
3