bertemu di Adipura Land

Happy reading ....

*

Kehadiran Arjuna sering kali tidak diketahui karyawan Al-Fatih Group. Arjuna tiba di sana setelah karyawan memulai jam kerja. Dari basement, Arjuna langsung menuju ruangannya dengan lift eksekutif.

Di lantai paling atas gedung itu, hanya ada ruangan Ahmed dan Arjuna. Selebihnya, ruangan Sani, asisten Ahmed, dan staf khusus yang setingkat dengan mereka berada satu lantai di bawahnya.

Arjuna mengulumkan senyum mengingat ucapan Natasha yang melarangnya datang ke kantor Adipura Land. Istrinya itu tidak mengetahui bahwa ia juga akan datang pada rapat itu. Tentu bukan sebagai Arjuna yang merupakan suami Natasha, melainkan sebagai Arjuna yang seorang tuan muda.

"Tuan Muda, Manager Keuangan baru sudah menunggu di luar," ujar Ahmed.

"Suruh dia masuk," sahut Arjuna datar.

Arjuna menatap tajam pada pria yang tengah berjalan dengan sikap hormat itu. Dia pria yang sama dalam foto yang dilihat Arjuna kemarin, hanya saja kepalanya tidak ditumbuhi rambut sama sekali.

"Selamat pagi, Tuan Muda." Sapanya. Irwan pun duduk setelah dipersilakan Ahmed.

"Pagi. Jadi kau manager baru itu. Paling lama bekerja di perusahaan mana?"

"Saya bekerja di Adipura Land kurang lebih 6 tahun, Tuan."

"Kenapa keluar?" tanya Arjuna datar.

"Kontrak kerja saya tidak diperpanjang oleh pihak perusahaan, Tuan," sahut Irwan yang memberanikan diri melihat Arjuna. Sekilas tatapan mereka bertemu. Sorot mata Arjuna yang tajam memaksa Irwan menundukkan kepalanya lagi.

Setelah dirasa cukup, Irwan meninggalkan ruangan itu. Sedangkan Ahmed masih berada di ruangan Arjuna.

"Ahmed, apakah dia ada yang merekomendasikan?" tanya Arjuna penuh selidik.

"Untuk mengetahui hal itu, kita harus menanyakan langsung pada Manager Personalia, Tuan Muda."

"Rio? Minta dia menghadap padaku setengah jam lagi, dan tolong panggilkan Sani."

"Baik, Tuan Muda."

Untuk bertemu Rio, Arjuna tidak bisa memperlihatkan wajah aslinya. Dengan bantuan Sani, Arjuna dengan cepat merubah penampilannya.

"Sani, pesananku sudah ada?" tanya Arjuna.

"Sudah, Tuan."

"Terima kasih."

"Tuan, Manager Personalia sudah datang."

"Baiklah. Suruh dia masuk."

Rio menghadap Arjuna dengan perasaan bahagia. Pria itu sangat berharap bisa naik jabatan di kali pertama bertemu pemilik perusahaan tempatnya bekerja.

"Permisi, Tuan Muda. Saya Rio, saya -."

"Duduklah. Apa kau sendiri yang merekrut Manager Keuangan baru itu?" tanya Arjuna to the point.

"Benar, Tuan. Saya-."

"Atas rekomendasi siapa?" tanya Arjuna dengan tatapan dan ekspresinya yang dingin.

Rio terlihat bingung. Kemudian ia pun berucap dengan perlahan, "Teman saya yang merekomendasikannya, Tuan."

"Siapa namanya?"

"Hanya teman. Anda tidak akan mengenalnya," kilah Rio.

"Apa kau tidak dengar aku bertanya?"

"Tentu saya mendengarnya, Tuan. Namanya Joshua," sahut Rio terdengar ragu.

"Joshua? Apa maksudmu, Joshua-wakil direktur utama PT. Adipura Land?" tanya Arjuna lagi.

"Wakil Dirut? Saya tidak mengetahui tentang hal itu, Tuan."

"Baiklah. Silahkan keluar," titah Arjuna datar.

Rio menatap tak percaya dirinya dipanggil hanya untuk pertanyaan konyol seperti itu. Keningnya Berkerut setelah melihat wajah atasannya untuk kesekian kali walau hanya sesaat. Pria itu beranjak dari duduknya dengan raut wajah penuh tanya.

Sepertinya aku pernah melihat dia. Dimana ya? batin Rio.

Rio berpapasan dengan Ahmed yang akan memasuki ruangan owner. Ia mengangguk hormat pada pria yang terlihat berkharisma tersebut. Sesaat Rio menoleh pada pintu ruangan yang sudah ditutup. Entah mengapa ia sangat yakin pernah melihat wajah tuan mudanya itu.

"Tuan Muda, sudah saatnya anda menghadiri rapat dewan komisaris di Adipura Land," ujar Ahmed memberitahukan.

Arjuna mengangguk kecil dan berkata, "Ahmed, selidiki latar belakang Irwan dan awasi dia. Begitu juga dengan Rio."

"Baik, Tuan Muda. Apa ada masalah?"

"Sepertinya ada yang ingin bermain-main dengan kita," sahut Arjuna dingin.

"Mereka? Kalau benar begitu, aku akan memecat mereka berdua saat ini juga. Jangan beri mereka kesempatan untuk mempermainkan kita."

"Tunggu dulu, Ahmed. Sebentar saja, aku ingin mengikuti permainan mereka. Aku tidak akan melepaskan orang-orang yang sudah membuat Natasha dalam masalah."

"Maksud anda, Tuan Muda?"

"Irwan sedang dicari Natasha. Dia yang menyebabkan Natasha harus bertanggung jawab dalam masalah yang baru-baru ini terjadi di Adipura Land. Dan Joshua ... aku yakin dia juga terlibat dalam hal ini," tutur Arjuna.

"Saya akan menyelidiki keterlibatan Joshua pada kasus manipulasi data keuangan Adipura Land yang dilakukan Irwan. Jika itu benar, saya pastikan dia tidak akan bisa bermain-main dengan kita," tegas Ahmed.

"Baiklah. Lakukan itu. Aku harus segera pergi. Sani, kau sudah siap?"

"Tentu, Tuan."

"Ayo kita pergi. Natasha tidak bisa melarangku datang kali ini," ucap Arjuna dengan senyum tipis di wajahnya.

***

Rapat dewan komisaris akan segera di mulai. Mereka sedang menunggu beberapa anggota rapat yang belum hadir termasuk Tuan Muda Al-Fatih.

Natasha menghela napasnya mendengar bisik-bisik mereka yang penasaran dengan sosok Tuan Muda itu. Dalam hati, Natasha justru enggan bertemu pria yang sudah memberinya hadiah mewah tersebut.

Lain halnya dengan Natasha, Kania yang tidak mengikuti rapat justru berjaga di depan pintu ruangan itu. Kania berjalan mondar-mandir menunggu seseorang yang membuatnya penasaran. Siapa lagi kalau bukan tuan muda dari Al-Fatih Group.

"Apa itu dia?" gumam Kania. Seorang pria berpenampilan ala pria Timur Tengah berjalan cepat menuju ke arahnya. Baru saja Kania akan menyapa, pria itu masuk ke dalam ruangan tanpa memperdulikan dirinya.

"Tunggu sebentar. Apa dia Tuan Muda Al-Fatih?" tanya Kania pada Sani yang akan memasuki ruangan.

"Benar. Maaf, saya harus masuk," sahut Sani datar.

"Tentu, silakan." Kania menjauhkan tangannya yang tadi menahan langkah asisten tuan muda itu. Ia cukup puas meski hanya melihat sekilas. Tuan muda berbadan tegap itu memang mempesona.

Rapat dewan komisaris itu berlangsung cukup lama. Selain mendengarkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), mereka juga mengevaluasi kinerja Direksi.

Selama rapat, Arjuna terlihat sangat serius mendengarkan apa yang disampaikan. Ini adalah rapat pertamanya. Arjuna harus fokus agar mudah memahaminya. Karena setelah ini, ia akan sering melakukannya dengan perusahaan lain yang menjadi mitra bisnis Al-Fatih Group. Akan tetapi, tetap saja sesekali ujung matanya mengarah pada Natsha. Wanita itu nampak tak acuh, bahkan tak menyapanya secara pribadi.

Setelah rapat usai, Adipura cepat-cepat menghampiri Arjuna. Ia meminta tuan muda meluangkan waktu untuk bicara di ruangannya.

Tak hanya Adipura, di ruang direktur urtama itu juga ada Joshua, Kania, dan tentunya Natasha.

"Tuan Muda anda tidak perlu sungkan pada kami. Kita bisa bicara santai di sini. Mereka bertiga anak-anak saya," ujar Adipura ramah.

Arjuna langsung melirik pada Natasha. Dari balik kaca mata hitamnya, Arjuna dapat melihat Natasha tidak menyukai ucapan Adipura. Sebaliknya, Kania merasa bangga dan sangat senang akan hal itu.

"Apa kabar Nona Natasha? Ini kali kedua kita bertemu. Bagaimana? Kau suka hadiah yang kuberikan kemarin? Kebetulan, hari ini aku juga membawa sesuatu untukmu. Bertemu wanita cantik sepertimu merupakan keberuntungan bagiku. Aku tidak bisa jika tidak memberi apa-apa," tutur Arjuna sambil menerima kotak kecil yang di kemas cantik dari asistennya.

Hadiah lagi? Setelah tas mewah itu, apalagi yang Tuan Muda itu berikan pada Natasha? Apa dia juga membawa hadiah untukku? celoteh Kania dalam hatinya.

"Kau tidak perlu memberiku apa-apa. Aku tidak membutuhkannya," sahut Natasha ketus. Sedari tadi ia tak berminat bicara secara pribadi dengan tuan muda yang menurutnya aneh tersebut. Benar, bukankah aneh jika selama rapat masih mengenakan kaca mata hitam?

"Bukalah. Aku yakin kau akan menyukainya," ujar Arjuna sambil menggeser kotak itu.

Adipura yang berada di dekat Arjuna dengan cepat mengambil kotak itu dan memberikannya pada Natasha. Melihat sikap Adipura, Arjuna sampai menahan tawa.

"Bukalah, Tasha. Tuan Muda sengaja membawanya untukmu," ujar Adipura senang.

"Haruskah?" tanya Natsha heran.

"Kenapa tidak, Tasha? Kami juga ingin melihat Tuan Muda memberimu hadiah apa," seloroh Joshua.

"Apa kau yakin? Jangan-jangan setelah kubuka, ada yang iri dan justru ingin memilikinya," ujar Natasha sambil mendelik pada Kania.

Natasha pun membuka kotak pemberian Tuan Muda Al-Fatih sambil tersenyum. Bukan karena hadiah itu, melainkan karena wajah Kania yang ditekuk melihat ia mendapatkan hadiah.

Natasha tidak sabar ingin melihat bagaimana reaksi Kania selanjutnya. Dan benar saja, Kania terbelalak dengan mulut yang menganga setelah Natasha memperlihatkan apa yang didapatnya dari tuan muda.

Kira-kira Natasha dapat hadiah apa ya?

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

good luck thor lanjutkan seruuuu banget ceritanya

2024-01-30

2

betsyeba Djo

betsyeba Djo

waaauuuow

2023-07-24

1

Azmi Ishak

Azmi Ishak

hadiah apa ya....cemas nih

2023-07-10

0

lihat semua
Episodes
1 Menikahi pria sampah
2 Masa lalu
3 Al-Fatih Group
4 Dia bukan menantuku
5 Merasa dibohongi
6 Tuan Muda Al-Fatih
7 hadiah pernikahan
8 asisten pribadi
9 menjalani dua peran
10 menu makan siang
11 tekad
12 menghadiri pesta
13 upaya mendekati Tuan Muda
14 syarat kerjasama
15 Irwan
16 bertemu di Adipura Land
17 cincin pemberian
18 kiriman seseorang
19 pengirim paket
20 kejutan untuk Joshua
21 ide konyol Rahul
22 kesal
23 penegasan Natasha
24 on fire
25 berkilah
26 pria licik
27 pergi
28 merasa kehilangan
29 kelicikan Joshua
30 lemah
31 salah paham
32 siapa yang berulah?
33 pesan misterius
34 terbukti
35 upaya melepaskan diri
36 Arjuna?
37 aku harus pergi
38 flight to Dubai
39 welcome to Dubai
40 wajah keluarga besar Al-Fatih
41 keputusan Arjuna
42 Walid Al-Faruq
43 perdebatan di ruang makan
44 Leon?
45 Leon vs Arjuna
46 rencana Natasha
47 tiba di Dubai
48 Emran bersaudara
49 Abdullah vs Natasha
50 melepas rindu
51 merasa dipermainkan
52 upaya menekan Abdullah
53 menantu, bukan pembantu (1)
54 menantu, bukan pembantu (2)
55 jamuan keluarga
56 ide konyol Abdullah
57 buat dia hamil
58 dokter pengganti
59 negosiasi
60 hadiah untuk Abdullah (1)
61 konspirasi
62 firasat Abdullah
63 hadiah untuk Abdullah (2)
64 hadiah untuk Abdullah (3)
65 petaka sebuah cincin
66 Badr
67 belum selesai
68 pria di tempat penculikan
69 rencana Salman
70 bersitegang
71 pengumuman
72 kabar bahagia dan kabar duka yang beriringan
73 keputusan Arjuna
74 Back to Indonesia
75 kecerobohan Adipura
76 sosok tuan muda
77 belum berubah
78 bertemu Rohan Singh
79 tak berkutik
80 Kania
81 Kejadian di vila Rohan (1)
82 kejadian di vila Rohan (2)
83 romansa di kamar lama
84 khawatir
85 ziarah
86 maafkan aku
87 keputusan Natasha
88 siapa dia?
89 kejutan untuk Kania
90 Persalinan Natasha (end)
91 pengumuman!
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Menikahi pria sampah
2
Masa lalu
3
Al-Fatih Group
4
Dia bukan menantuku
5
Merasa dibohongi
6
Tuan Muda Al-Fatih
7
hadiah pernikahan
8
asisten pribadi
9
menjalani dua peran
10
menu makan siang
11
tekad
12
menghadiri pesta
13
upaya mendekati Tuan Muda
14
syarat kerjasama
15
Irwan
16
bertemu di Adipura Land
17
cincin pemberian
18
kiriman seseorang
19
pengirim paket
20
kejutan untuk Joshua
21
ide konyol Rahul
22
kesal
23
penegasan Natasha
24
on fire
25
berkilah
26
pria licik
27
pergi
28
merasa kehilangan
29
kelicikan Joshua
30
lemah
31
salah paham
32
siapa yang berulah?
33
pesan misterius
34
terbukti
35
upaya melepaskan diri
36
Arjuna?
37
aku harus pergi
38
flight to Dubai
39
welcome to Dubai
40
wajah keluarga besar Al-Fatih
41
keputusan Arjuna
42
Walid Al-Faruq
43
perdebatan di ruang makan
44
Leon?
45
Leon vs Arjuna
46
rencana Natasha
47
tiba di Dubai
48
Emran bersaudara
49
Abdullah vs Natasha
50
melepas rindu
51
merasa dipermainkan
52
upaya menekan Abdullah
53
menantu, bukan pembantu (1)
54
menantu, bukan pembantu (2)
55
jamuan keluarga
56
ide konyol Abdullah
57
buat dia hamil
58
dokter pengganti
59
negosiasi
60
hadiah untuk Abdullah (1)
61
konspirasi
62
firasat Abdullah
63
hadiah untuk Abdullah (2)
64
hadiah untuk Abdullah (3)
65
petaka sebuah cincin
66
Badr
67
belum selesai
68
pria di tempat penculikan
69
rencana Salman
70
bersitegang
71
pengumuman
72
kabar bahagia dan kabar duka yang beriringan
73
keputusan Arjuna
74
Back to Indonesia
75
kecerobohan Adipura
76
sosok tuan muda
77
belum berubah
78
bertemu Rohan Singh
79
tak berkutik
80
Kania
81
Kejadian di vila Rohan (1)
82
kejadian di vila Rohan (2)
83
romansa di kamar lama
84
khawatir
85
ziarah
86
maafkan aku
87
keputusan Natasha
88
siapa dia?
89
kejutan untuk Kania
90
Persalinan Natasha (end)
91
pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!