upaya mendekati Tuan Muda

Happy reading ....

*

Dari salah satu meja yang berada di sudut ruangan, Arjuna memperhatikan sekitar. Senyumannya melebar melihat sikap canggung Natasha yang sesekali menoleh padanya. Nampaknya, Natasha kurang nyaman berada diantara para wanita yang suka menggunjing itu.

Satu meja di sisi lain juga tak luput dari pandangan Arjuna. Di sana, Jaya Diningrat terlihat lesu tidak seperti setengah jam yang lalu.

Kening Arjuna berkerut melihat Joshua menghampiri Jaya. Dari gelagatnya, sepertinya Joshua punya maksud tersembunyi. Arjuna pun beranjak sambil memegang gelas minumannya dan mencoba mendekati mereka tanpa disadari.

"Apa yang terjadi, Tuan? Anda seperti sudah kehilangan uang 1 miliar saja," cibir Joshua.

"Bukan hanya 1 miliar, tapi 1 triliun," keluh Jaya sambil menepuk keningnya berkali-kali.

"Bagaimana bisa?" tanya Joshua heran.

"Kau mengenal Tuan Ahmed? CEO Al-Fatih itu baru saja meneleponku. Dia mengatakan bahwa Tuan Muda Al-Fatih membatalkan rencana kerjasama kami. Aku sangat berharap bisa bekerjasama dengan perusahaan itu. Lihatlah Adipura Land! Nilai saham mulai merangkak naik, dan investor berebut ingin berinvestasi lagi. Sial! Kali ini aku kalah dari Adipura." Umpatnya.

Joshua berfikir sejenak, lalu berucap : "Memohonlah padanya. Atau anda bisa mengirimkan seorang wanita cantik untuk melobi."

"Maksudmu?" Jaya mengerutkan keningnya.

"Tuan Adipura mengirimkan Natasha untuk menghadap Tuan Muda itu. Hasilnya, Adipura Land mendapatkan 1 triliun rupiah," sahut Joshua.

"Benarkah? Ooh, jadi begitu ya." Gumamnya dengan seringaian di wajah.

***

Sepulang dari pesta, Natasha langsung berganti pakaian di kamar mandi. Arjuna melangkah ke dapur hendak membuatkan susu hangat untuk istrinya.

Saat Arjuna melewati ruang keluarga, ia mendengar Kania yang sedang merengek meminta tas tangan yang serupa dengan Natasha.

"Aku yakin bukan Adipura yang membelikannya. Mungkin dia membelinya sendiri, atau -."

"Tas itu pemberian Tuan Muda Al-Fatih," timpal Joshua sambil mendudukkan bokongnya di sofa.

"Tuan Muda Al-Fatih? Terlalu sering aku mendengar nama itu, tapi sekalipun belum pernah bertemu," sesal Kania.

"Cobalah untuk mendekatinya. Menurutku dia seorang pecinta wanita," ujar Joshua.

"Jo benar. Kau jangan kalah dari Tasha. Jika dia bisa mendapatkan sebuah tas, maka kau bisa mendapatkan satu set permata," lanjut Inge.

"Heh. Baiklah, aku akan mencobanya," gumam Kania.

Arjuna melewati mereka dengan langkah pelan. Joshua menyeringai melihat pria bodoh yang membawa segelas susu itu. Di sisi lain, Kania menatap tak berkedip pada Arjuna.

"Apa yang kau lihat, Kania? Sedari tadi kuperhatikan, kau selalu melirik pada sampah itu," todong Inge.

"Aku tidak melakukannya, Ma," sanggah Kania.

"Kau berani membohongiku? Mulailah berfikir untuk mendapatkan Tuan Muda Al-Fatih, bukan memungut sampah seperti dia," tekan Inge sembari mendelik pada Arjuna yang menulikan pendengarannya.

Arjuna meletakkan gelas susunya di meja kerja Natasha. Kemudian mengganti baju atasan dengan kaos oblong, dan saat ia hendak menurunkan celana panjang yang dikenakannya, pekikan Natasha menghentikan gerakan tangan Arjuna.

"Apa kau sudah gila? Ganti bajumu di kamar mandi, bukan di sini," pekik Natasha.

"Baiklah," sahut Arjuna pelan. Sepertinya ia malas berdebat dengan istrinya.

Setelah meminum susu, Natasha berbaring di ranjangnya. Keningnya berkerut melihat Arjuna yang berjalan semakin dekat dengan ranjangnya.

"Mau apa?" selidik Natasha ketus.

"Aku lelah, Tasha. Tentu saja aku mau tidur." Arjuna menjatuhkan dirinya di kasur dan menelungkup memeluk bantal.

"Hei! Siapa yang mengizinkanmu tidur di sini? Turun! Arjuna, turun!" pekiknya.

"Ssstt, ini sudah malam. Tidurlah." Arjuna kembali ke posisinya semula.

"Lancang! Sejak kapan kau berani tidur di sampingku?" geram Natasha sambil memukul-mukulkan bantal gulingnya ke punggung Arjuna.

"Sejak kemarin malam. Apa kau tak merasakannya? Seingatku, ada yang memelukku sangat erat, apa itu bukan kau? Lalu siapa wanita yang semalam mengendus-endus aroma parfumku? Apa itu juga bukan kau? Aneh. Siapa ya?" gumam Arjuna bingung.

"Pembohong. Aku tidak mungkin melakukan itu," geram Natasha yang kembali memukulkan bantal guling itu ke punggung Arjuna.

"Sebelah sini, ya itu. Agak ke atas sedikit. Aah, lumayan. Pegalku sedikit hilang," seloroh Arjuna dengan santainya. Natasha melongo tak percaya melihat Arjuna yang justru menikmati pukulan bantal gulingnya.

"Ish, menyebalkan." Dengusnya.

"Tidurlah. Kau juga pasti lelah. Aku berjanji akan menahan diri," ujar Arjuna sambil mengusap-usap bantal yang akan digunakan Natasha.

Mau tak mau Natasha menurut. Ia pun mencoba terlelap meski dadanya berdegup hebat.

***

Keesokan harinya di Al-Fatih Group.

Sesekali Ahmed mencuri pandang pada Tuan Mudanya yang sedang menggoreskan pena. Senyum tipis terukir di wajahnya yang mulai menua.

"Aku merasa tidak nyaman dengan bulu-bulu palsu itu," ucap Arjuna yang menyadari tatapan Ahmed. Pria itu hanya mengangguk tanpa berucap apa-apa.

"Jadi namanya, Irwan."

"Betul, Tuan Muda."

"Besok, suruh dia menemuiku."

"Baik. Saya permisi, Tuan Muda."

"Silahkan."

Menilik latar belakang pendidikan serta pengalaman Irwan yang mumpuni, Ahmed menyetujui perekrutan Irwan. Rio tentu sangat senang mengetahui hal itu dan langsung mengabarkannya pada Joshua.

Ahmed baru saja keluar dari lift, saat seorang resepsionis bergegas menghampirinya. Keningnya berkerut melihat seorang wanita berpenampilan seksi yang meminta bertemu dengan Arjuna. Rupanya wanita itu utusan dari PT. Sinar Jaya. Ahmed pun menelepon Tuan Mudanya.

Setelah mendengar intruksi dari Arjuna, Ahmed meminta security mengusir wanita itu.

"Kau! Jauhkan tanganmu dariku. Aku ini putri Jaya Diningrat. Berani sekali kalian memperlakukanku seperti ini," pekik wanita itu, yang tak lain Melani Jaya Diningrat.

Ahmed menghampiri Melani. Raut wajahnya terlihat datar, tak ada senyum sama sekali.

"Tolong sampaikan pada Tuan Jaya Diningrat, Tuan Muda ingin dia sendiri yang datang menemuinya," pesan Ahmed.

"Baiklah, akan kusampaikan. Tapi aku tidak akan melupakan penolakannya padaku hari ini," geram Melani sambil mendelik ke bagian atas gedung itu. Ia yakin sekali, tuan muda itu ada di lantai paling atas.

"Awas, Kau. Dia pikir bisa memperlakuakanku seenaknya. Lihat saja nanti. Dia akan tahu siapa Melani," gerutu Melani sambil melangkah menuju mobilnya dengan tangan yang terkepal.

Hanya selang satu jam dari kepergian Melani, Jaya Diningrat sudah tiba di depan gedung Al-Fatih Group. Ia segera meminta bertemu Tuan Muda Al-Fatih, dan tentunya bertemu Ahmed terlebih dahulu. Pria itu sangat senang, berharap kabar baik yang akan ia dengar.

Arjuna mempersilakan Ahmed masuk ke ruangannya. Masih dengan tatapan yang terfokus pada jemari yang menari pada keyboard laptopnya, Arjuna mendengarkan penuturan Ahmed.

"Tuan Muda, Tuan Jaya Diningrat sudah ada di sini," ujar Ahmed. Ia menoleh pada Jaya yang sedari tadi memperhatikan interior ruangan itu.

"Selamat pagi, Tuan Muda." Sapanya hormat.

Arjuna mengangkat wajahnya dan menatap tajam pada Jaya Diningrat sambil berucap, "Selamat pagi, Tuan Jaya."

Jaya Diningrat terperanjak. Sambil tergagap Jaya berucap, "Ka-kau?"

"Persilakan dia duduk, Ahmed." Titahnya.

Ahmed mengangguk dan mempersilakan Jaya yang masih shock untuk duduk.

"Ada apa? Sepertinya anda terkejut?" tanya Arjuna santai.

"Ka-kau, kan ...."

"Beliau Tuan Muda Al-Fatih, Tuan Arjuna Zaid Abdullah Al-Fatih," ujar Ahmed datar.

"A-apa? Apa kau yakin," tanya Jaya sambil menoleh pada Ahmed. Wajahnya mulai memucat mendengar nama depan Tuan Muda itu sama persis dengan nama menantu Adipura.

"Apa maksud anda bicara seperti itu?" tanya Ahmed dengan nada bicara yang meninggi.

"Bukan begitu maksudku. Tapi wajahnya mirip, mi-mirip ...." Jaya sepertinya tak mampu menyebut nama seseorang yang semalam dioloknya.

Arjuna memberi isyarat pada Ahmed untuk maninggalkan mereka berdua. Jaya ketar-ketir melihat pintu ruangan yang ditutup rapat oleh Ahmed.

"Mirip siapa, Tuan? Apakah wajahku ini mengingatkan anda pada seorang gembel yang naik kelas?" tanya Arjuna santai.

Jaya Diningrat terbelalak. Kini nyawanya bagai bergantung di ujung kuku. Akibat perilakunya yang menyangka emas sebagai loyang.

_bersambung_

****

Catatan kaki :

- Nyawa bergantung di ujung kuku ( dalam keadaan sulit dan berbahaya).

- Emas disangka loyang (orang bermartabat tapi disangka tidak punya derajat).

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

top markotop story'lanjut thor seruuuu

2024-01-30

2

Utinya AL Ghifari

Utinya AL Ghifari

rasain tuh jaya...mampus km

2023-06-14

1

Jupri Arianto

Jupri Arianto

mantap,,diakhir cerita ada edukasi

2023-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Menikahi pria sampah
2 Masa lalu
3 Al-Fatih Group
4 Dia bukan menantuku
5 Merasa dibohongi
6 Tuan Muda Al-Fatih
7 hadiah pernikahan
8 asisten pribadi
9 menjalani dua peran
10 menu makan siang
11 tekad
12 menghadiri pesta
13 upaya mendekati Tuan Muda
14 syarat kerjasama
15 Irwan
16 bertemu di Adipura Land
17 cincin pemberian
18 kiriman seseorang
19 pengirim paket
20 kejutan untuk Joshua
21 ide konyol Rahul
22 kesal
23 penegasan Natasha
24 on fire
25 berkilah
26 pria licik
27 pergi
28 merasa kehilangan
29 kelicikan Joshua
30 lemah
31 salah paham
32 siapa yang berulah?
33 pesan misterius
34 terbukti
35 upaya melepaskan diri
36 Arjuna?
37 aku harus pergi
38 flight to Dubai
39 welcome to Dubai
40 wajah keluarga besar Al-Fatih
41 keputusan Arjuna
42 Walid Al-Faruq
43 perdebatan di ruang makan
44 Leon?
45 Leon vs Arjuna
46 rencana Natasha
47 tiba di Dubai
48 Emran bersaudara
49 Abdullah vs Natasha
50 melepas rindu
51 merasa dipermainkan
52 upaya menekan Abdullah
53 menantu, bukan pembantu (1)
54 menantu, bukan pembantu (2)
55 jamuan keluarga
56 ide konyol Abdullah
57 buat dia hamil
58 dokter pengganti
59 negosiasi
60 hadiah untuk Abdullah (1)
61 konspirasi
62 firasat Abdullah
63 hadiah untuk Abdullah (2)
64 hadiah untuk Abdullah (3)
65 petaka sebuah cincin
66 Badr
67 belum selesai
68 pria di tempat penculikan
69 rencana Salman
70 bersitegang
71 pengumuman
72 kabar bahagia dan kabar duka yang beriringan
73 keputusan Arjuna
74 Back to Indonesia
75 kecerobohan Adipura
76 sosok tuan muda
77 belum berubah
78 bertemu Rohan Singh
79 tak berkutik
80 Kania
81 Kejadian di vila Rohan (1)
82 kejadian di vila Rohan (2)
83 romansa di kamar lama
84 khawatir
85 ziarah
86 maafkan aku
87 keputusan Natasha
88 siapa dia?
89 kejutan untuk Kania
90 Persalinan Natasha (end)
91 pengumuman!
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Menikahi pria sampah
2
Masa lalu
3
Al-Fatih Group
4
Dia bukan menantuku
5
Merasa dibohongi
6
Tuan Muda Al-Fatih
7
hadiah pernikahan
8
asisten pribadi
9
menjalani dua peran
10
menu makan siang
11
tekad
12
menghadiri pesta
13
upaya mendekati Tuan Muda
14
syarat kerjasama
15
Irwan
16
bertemu di Adipura Land
17
cincin pemberian
18
kiriman seseorang
19
pengirim paket
20
kejutan untuk Joshua
21
ide konyol Rahul
22
kesal
23
penegasan Natasha
24
on fire
25
berkilah
26
pria licik
27
pergi
28
merasa kehilangan
29
kelicikan Joshua
30
lemah
31
salah paham
32
siapa yang berulah?
33
pesan misterius
34
terbukti
35
upaya melepaskan diri
36
Arjuna?
37
aku harus pergi
38
flight to Dubai
39
welcome to Dubai
40
wajah keluarga besar Al-Fatih
41
keputusan Arjuna
42
Walid Al-Faruq
43
perdebatan di ruang makan
44
Leon?
45
Leon vs Arjuna
46
rencana Natasha
47
tiba di Dubai
48
Emran bersaudara
49
Abdullah vs Natasha
50
melepas rindu
51
merasa dipermainkan
52
upaya menekan Abdullah
53
menantu, bukan pembantu (1)
54
menantu, bukan pembantu (2)
55
jamuan keluarga
56
ide konyol Abdullah
57
buat dia hamil
58
dokter pengganti
59
negosiasi
60
hadiah untuk Abdullah (1)
61
konspirasi
62
firasat Abdullah
63
hadiah untuk Abdullah (2)
64
hadiah untuk Abdullah (3)
65
petaka sebuah cincin
66
Badr
67
belum selesai
68
pria di tempat penculikan
69
rencana Salman
70
bersitegang
71
pengumuman
72
kabar bahagia dan kabar duka yang beriringan
73
keputusan Arjuna
74
Back to Indonesia
75
kecerobohan Adipura
76
sosok tuan muda
77
belum berubah
78
bertemu Rohan Singh
79
tak berkutik
80
Kania
81
Kejadian di vila Rohan (1)
82
kejadian di vila Rohan (2)
83
romansa di kamar lama
84
khawatir
85
ziarah
86
maafkan aku
87
keputusan Natasha
88
siapa dia?
89
kejutan untuk Kania
90
Persalinan Natasha (end)
91
pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!