Merasa dibohongi

Happy reading ....

*

Di ruangan Natasha, Arjuna berdiri dengan kepala tertunduk menunggu istrinya menyelesaikan makan siang. Meski terkenal arogan, Natasha suka sekali makan siang dengan menu rumahan.

Natasha merasa kesal dengan apa yang terjadi barusan. Sialnya, masakan Arjuna yang lezat mampu meredam emosinya. Namun bukan Natasha jika semudah itu mengakuinya, matanya mendelik melihat Arjuna yang selalu terlihat bahagia meski ia terus menekannya.

"Nona, apa permasalahanmu sudah selesai?" Arjuna memberanikan diri untuk bertanya.

"Apa perdulimu? Kau bahkan tak bisa membantu," decih Natasha.

"Berapa uang yang kau butuhkan?" tanya Arjuna pelan.

Natasha melongo, kemudian tergelak hingga hampir tersedak. Pikirnya, pria dihadapannya ini ingin menjadi pahlawan, tapi kenyataannya hanya pengemis yang menjijikkan.

"Katakan saja padaku," ujar Arjuna datar.

"Setidaknya satu triliun, apa kau punya? Heh, jangankan sebanyak itu, seratus ribu pun belum tentu kau punya. Kau pria paling menyedihkan yang pernah aku kenal. Sialnya, kau ini suamiku." Cibirnya.

"Tapi tenang saja, kita akan secepatnya berpisah. Aah, aku sampai lupa karena terlalu sibuk. Nanti aku akan menelepon Adam, dengan begitu kau tidak akan terikat lagi denganku. Kau bisa kembali membangun harga dirimu itu. Hari ini aku baik padamu, karena aku sudah merasa tenang dengan keadaan perusahaan. Al-Fatih Group akan menyelamatkan perusahaan ini," ujar Natasha panjang lebar.

"Jangan pernah bermimpi berpisah denganku, Tasha. Itu tidak akan terjadi sampai kapanpun." Ujarnya lembut.

"Oh ya? Mengapa kau tidak ingin berpisah denganku?" tanya Natasha dingin.

"Karena aku mencintaimu. Hanya itu yang bisa kukatakan padamu," tegas Arjuna.

Natasha terkesiap, namun cepat-cepat tersadar. Dengan kasar Natasha meletakkan gelas yang dipegangnya. Ia beranjak dan menatap dingin pada Arjuna.

"Sayang sekali, aku tidak akan pernah mencintai sampah sepertimu." Decihnya, dan berlalu meninggalkan Arjuna.

Arjuna memang tampan, Natasha pun mengakui hal itu. Namun sayangnya, pria itu menyedihkan.

Arjuna lalu merogoh saku untuk mengambil ponselnya. Arjuna menelepon Ahmed untuk mendengar apa saja kesepakatan dengan Adipura.

"Istriku membutuhkan satu triliun. Bagaimana, apa bisa?" tanya Arjuna.

"Tentu, Tuan."

"Minta Adipura mengirimkan Natasha sore ini ke kantor. Aku sendiri yang akan menemuinya. Ahmed, persiapkan semuanya. Aku tidak sabar melihat ekspresi Natasha saat bertemu denganku di sana," pungkas Arjuna.

Sejujurnya, Arjuna cukup terkejut saat Ahmed dengan mudahnya menerima nominal fantastis yang ia sebutkan. Satu triliun, ia bahkan tidak berani membayangkan uang sebanyak itu.

"Apa sebaiknya aku bicara dengan kakek? Bukankah aku harusnya berterima kasih padanya? Tapi ...." Arjuna merasa ragu. Setiap kali memikirkan kakeknya, ingatan Arjuna pasti terhubung pada mendiang sang ibu.

***

Natasha memasuki ruang Adipura. CEO Al-Fatih itu sudah tidak ada di ruangan tersebut. Namun sepertinya, Adipura sedang berbicara dengan pria itu di telepon.

"Bagaimana, Pa? Berapa nilai yang mereka berikan?" tanya Natasha.

"Ceraikan dia." Ujarnya datar.

"Siapa?" Natasha merasa heran. Kemudian ia teringat pada Arjuna.

"Pa. Aku ...."

"Akan kuberikan posisi direktur utama jika kau berpisah dengannya," ujar Adipura tegas.

"Tuan, apa maksud anda? Tuan sudah berjanji akan memberikan posisi itu kepada saya," protes Joshua.

"Hanya jika kau mampu menyelesaikan permasalahan di perusahaan ini. Apa kau lupa itu? Dalam beberapa hari ke depan, perusahaan akan membaik. Kalian berdua mendapatkan kesempatan yang sama. Jo, buktikan dirimu mampu dan pantas duduk di kursi itu. Sedangkan kau ... karena kau putri kandungku, aku mempermudahnya. Cukup ceraikan Arjuna."

"Itu tidak adil, Tuan," protes Joshua lagi.

"Kenapa tidak? Jangan lupa diri. Kau bukan siapa-siapa bagi kami," cibir Natasha.

"Apa itu artinya kau akan menceraikan Arjuna?" tanya Joshua penuh selidik.

"Itu bukan hal yang sulit, karena aku sendiri sudah berencana akan berpisah dengannya." Natasha terlihat percaya diri.

"Bagus. Sore ini, temui Tuan Muda Al-Fatih di kantornya," ujar Adipura senang.

"Aku? Kenapa harus aku?" tanya Natasha heran.

"Karena Tuan Muda itu sendiri yang memintanya. Kedatanganmu akan menentukan berapa yang akan dia investasikan untuk menutupi semua utang kita. Ini kesempatanmu Tasha. Aku akan memaafkanmu atas apa yang terjadi jika kau mau bertemu dengan Tuan Muda itu. Mengerti?" Adipura memberi penekanan di setiap kalimatnya.

"Baik, Pa," jawab Natasha pelan. Sementara Joshua mengepalkan tangannya. Ia geram karena merasa dibohongi dengan iming-iming posisi tertinggi.

"Tidak semudah itu, Natasha. Seenaknya saja kalian mempermainkanku." Batinnya menggeram.

Sementara itu, Arjuna mengarahkan motor ke area tempat kerjanya dulu. Tak jauh dari minimarket itu, ada toko mas yang pemiliknya cukup ia kenal.

"Koh Atung, apa kabar?" sapa Arjuna pada pemilik toko itu.

"Baik, Arjuna. Apa kabar menantu orang kaya? Aku tidak melihat ada yang berubah darimu," ujar Koh Atung sambil memperhatikan penampilan dan motor Arjuna.

"Memangnya harus seperti apa, Koh? Oh iya, cincin itu masih ada kan?"

"Cincin?" Koh Atung mencoba untuk mengingat-ingat.

"Mmm, maaf sekali Arjuna. Cincin itu sudah berpindah tangan. Teman istriku melihatnya, dan dia menawar dengan harga tinggi. Jadi Istriku memberikannya. Kau tenang saja, utangmu sudah lunas dengan bunganya. Jadi kau tidak perlu membayar utangmu padaku," ujar Koh Atung santai.

"Dijual, kenapa Koh? Bukannya Engkoh sudah berjanji akan menyimpannya sampai saya mampu membayar semua utang?" Arjuna nampak kecewa.

"Aku minta maaf, Arjuna. Tapi itu terlalu lama. Hutangmu sudah mencapai ratusan juta jika dihitung dengan bunga. Kau tidak akan sanggup membayarnya sampai kapanpun. Bunganya akan terus bertambah, jadi lebih baik cincin itu dijual saja." Tuturnya.

"Siapa yang membelinya. Saya akan menebusnya sendiri. Berikan saya alamatnya," pinta Arjuna tegas.

Arjuna merasa shock dengan nominal yang ia dengar. Uang 10 juta yang ia pinjam untuk pengobatan nenek, kini menjadi ratusan juta hanya dalam waktu kurang lebih lima tahun.

Pemilik toko mas terlihat kesal, dan memberikan alamatnya di secarik kertas. Pikirnya, tidak mungkin Arjuna mampu menebus cincin itu.

Arjuna menyusuri tempat berdasarkan alamat yang ditulis Koh Atung yang tak lain sebuah mall besar di pusat kota. Dalam hati ia mulai kesal karena waktunya jadi terbuang.

Dua jam lagi ia akan bertemu Natasha. Tapi sekarang ia harus menyusuri tempat itu demi mendapatkan kembali cincin sang ibu.

"Apa benar ini tempatnya? Aku pikir pembelinya penjual emas juga. Aku jadi penasaran berapa harga yang ia bayar untuk membeli cincin ibu. Bukankah tadi Koh Atung bilang utangku ratusan juta. Lalu apakah harganya lebih besar dari itu?" gumam Arjuna.

Arjuna melangkah memasuki tempat yang merupakan sebuah toko tas branded. Di dalam toko, ia disambut seorang pegawai yang mengernyitkan kening melihat penampilan Arjuna.

"Maaf, ada yang bisa saya bantu?" Sapanya mencoba untuk ramah.

"Saya ingin bertemu dengan Cik Mey. Ada?" tanya Arjuna. Pegawai itu mengernyitkan keningnya. Belum sempat ia menjawab, seorang wanita memanggilnya.

"Nih, kasih ke dia. Suruh cepat pergi! Bisa-bisa pembeli nggak jadi masuk kalau ada gembel di dalam toko," ujar Cik Mey sambil menyerahkan uang dua ribu rupiah.

Arjuna yang mengetahui hal itu, langsung menghampiri. Ia tak ingin membuang waktu lebih lama lagi. Terlebih, ia melihat cincin ibunya melingkar di jari wanita itu.

"Cik, saya ke sini untuk menebus cincin ibu saya yang Cik Mey beli dari istri Koh Atung," ujar Arjuna datar.

Cik Mey langsung melihat cincin itu dan menyembunyikan jarinya di lipatan tangan. Senyuman sinis tertuju pada Arjuna yang menurutnya tak tahu malu.

"Jadi ini cincin ibumu? Berapa kau menjualnya pada Koh Atung?" Tanyanya sinis.

"Saya tidak menjualnya. Saya hanya menjadikannya jaminan atas uang 10 juta yang saya pinjam," sahut Arjuna jujur.

Cik Mey terkekeh puas. Di sela tawa ia bergumam, "Dasar bodoh."

"Maaf, Cik. Saya tidak bisa lama-lama. Berapa uang yang harus saya bayar untuk mendapatkan kembali cincin ibu saya?"

"Setidaknya 5 miliyar," sahut Cik Mey datar.

"Apa?" Arjuna terbelalak, "Semahal itukah? Itu kan hanya cincin dengan batu akik merah biasa?" Gumamnya dengan raut wajah yang bingung.

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

wooow keren lanjut thor seruuuu

2024-01-30

2

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MELOTOT TU NNTI SI TASHA, KLO TAU SIAPA ARJUNA, STELAH TAU APA MSH NGOTOT INGIN MNTA CERAI.

2023-11-11

1

Utinya AL Ghifari

Utinya AL Ghifari

cincin spt apa ya koq bisa semahal itu

2023-06-14

1

lihat semua
Episodes
1 Menikahi pria sampah
2 Masa lalu
3 Al-Fatih Group
4 Dia bukan menantuku
5 Merasa dibohongi
6 Tuan Muda Al-Fatih
7 hadiah pernikahan
8 asisten pribadi
9 menjalani dua peran
10 menu makan siang
11 tekad
12 menghadiri pesta
13 upaya mendekati Tuan Muda
14 syarat kerjasama
15 Irwan
16 bertemu di Adipura Land
17 cincin pemberian
18 kiriman seseorang
19 pengirim paket
20 kejutan untuk Joshua
21 ide konyol Rahul
22 kesal
23 penegasan Natasha
24 on fire
25 berkilah
26 pria licik
27 pergi
28 merasa kehilangan
29 kelicikan Joshua
30 lemah
31 salah paham
32 siapa yang berulah?
33 pesan misterius
34 terbukti
35 upaya melepaskan diri
36 Arjuna?
37 aku harus pergi
38 flight to Dubai
39 welcome to Dubai
40 wajah keluarga besar Al-Fatih
41 keputusan Arjuna
42 Walid Al-Faruq
43 perdebatan di ruang makan
44 Leon?
45 Leon vs Arjuna
46 rencana Natasha
47 tiba di Dubai
48 Emran bersaudara
49 Abdullah vs Natasha
50 melepas rindu
51 merasa dipermainkan
52 upaya menekan Abdullah
53 menantu, bukan pembantu (1)
54 menantu, bukan pembantu (2)
55 jamuan keluarga
56 ide konyol Abdullah
57 buat dia hamil
58 dokter pengganti
59 negosiasi
60 hadiah untuk Abdullah (1)
61 konspirasi
62 firasat Abdullah
63 hadiah untuk Abdullah (2)
64 hadiah untuk Abdullah (3)
65 petaka sebuah cincin
66 Badr
67 belum selesai
68 pria di tempat penculikan
69 rencana Salman
70 bersitegang
71 pengumuman
72 kabar bahagia dan kabar duka yang beriringan
73 keputusan Arjuna
74 Back to Indonesia
75 kecerobohan Adipura
76 sosok tuan muda
77 belum berubah
78 bertemu Rohan Singh
79 tak berkutik
80 Kania
81 Kejadian di vila Rohan (1)
82 kejadian di vila Rohan (2)
83 romansa di kamar lama
84 khawatir
85 ziarah
86 maafkan aku
87 keputusan Natasha
88 siapa dia?
89 kejutan untuk Kania
90 Persalinan Natasha (end)
91 pengumuman!
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Menikahi pria sampah
2
Masa lalu
3
Al-Fatih Group
4
Dia bukan menantuku
5
Merasa dibohongi
6
Tuan Muda Al-Fatih
7
hadiah pernikahan
8
asisten pribadi
9
menjalani dua peran
10
menu makan siang
11
tekad
12
menghadiri pesta
13
upaya mendekati Tuan Muda
14
syarat kerjasama
15
Irwan
16
bertemu di Adipura Land
17
cincin pemberian
18
kiriman seseorang
19
pengirim paket
20
kejutan untuk Joshua
21
ide konyol Rahul
22
kesal
23
penegasan Natasha
24
on fire
25
berkilah
26
pria licik
27
pergi
28
merasa kehilangan
29
kelicikan Joshua
30
lemah
31
salah paham
32
siapa yang berulah?
33
pesan misterius
34
terbukti
35
upaya melepaskan diri
36
Arjuna?
37
aku harus pergi
38
flight to Dubai
39
welcome to Dubai
40
wajah keluarga besar Al-Fatih
41
keputusan Arjuna
42
Walid Al-Faruq
43
perdebatan di ruang makan
44
Leon?
45
Leon vs Arjuna
46
rencana Natasha
47
tiba di Dubai
48
Emran bersaudara
49
Abdullah vs Natasha
50
melepas rindu
51
merasa dipermainkan
52
upaya menekan Abdullah
53
menantu, bukan pembantu (1)
54
menantu, bukan pembantu (2)
55
jamuan keluarga
56
ide konyol Abdullah
57
buat dia hamil
58
dokter pengganti
59
negosiasi
60
hadiah untuk Abdullah (1)
61
konspirasi
62
firasat Abdullah
63
hadiah untuk Abdullah (2)
64
hadiah untuk Abdullah (3)
65
petaka sebuah cincin
66
Badr
67
belum selesai
68
pria di tempat penculikan
69
rencana Salman
70
bersitegang
71
pengumuman
72
kabar bahagia dan kabar duka yang beriringan
73
keputusan Arjuna
74
Back to Indonesia
75
kecerobohan Adipura
76
sosok tuan muda
77
belum berubah
78
bertemu Rohan Singh
79
tak berkutik
80
Kania
81
Kejadian di vila Rohan (1)
82
kejadian di vila Rohan (2)
83
romansa di kamar lama
84
khawatir
85
ziarah
86
maafkan aku
87
keputusan Natasha
88
siapa dia?
89
kejutan untuk Kania
90
Persalinan Natasha (end)
91
pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!