Allan berjalan cepat meninggalkan There dan keluarga Bagaskara. Ia muak dengan semua drama yang tadi tersaji didepannya. Terutama adalah karena ternyata istrinya menjadi biang masalah yang menjatuhkan keluarga Kusuma sampai di titik ini.
Tiba tiba ia melihat seorang wanita cantik yang sedang menunggu di lobby rumah sakit, sendirian dan tampak kebingungan. Allan pun menghampiri wanita itu untuk menyapanya.
" Anin?"
" Eh mas Allan. Maaf, apakah bisa tolong tunjukin dimana kamar rawat nenek?" tanya Anin dengan bola matanya menatap Allan dengan polos. Ya, Allan menyukai Anin dari dulu, ia suka dengan kepolosan dan kebaikan hati Anin. Tapi sayangnya kakek Arka menikahkan Anin dengan Valen.
" Anin, bisakah kita bicara sebentar?" tanya Allan merasa butuh mengungkapkan rasa yang terpendam kepada Anin.
" Iya mas Allan. Ada apa? Apa ini ada hubungannya dengan nenek? " tanya Anin dengan raut cemas. Ia takut ini menyangkut dengan kesehatan nenek.
" Nin, aku mau mengatakan sesuatu. Ini menyangkut dengan perasaan aku kok! Aku mau bilang kalau aku sudah dari dulu mencintai kamu. Dari sejak aku bertemu sama kamu dulu di kampus, sampai sekarang, aku tidak pernah berhenti menyukai kamu. Memang aku menikahi There hanya supaya aku bisa lebih dekat sama kamu, tapi sebenarnya aki tidak pernah mencintai There." aku Allan dengan suara lirih, setelah berhasil mengajak Anin berbicang di teras samping rumah sakit itu. Sedangkan Anin yang menerima pernyataan cinta dari Allan hanya bisa tertegun, ia bingung harus bereaksi apa.
" Mas, tapi a.. aku.." Anin terbata bata dalam mengungkapkan jawabannya.
" Nin, aku tahu kamu belum mencintai Valen, kamu hanya sebatas kasihan saja sama dia, dan aku yakin dia pun begitu, mungkin ia terpaksa menikah dengan kamu karena desakan kakek sehingga dia tidak pernah meminta kepadamu haknya, salah satunya karena ia mungkin merasa emang tidak layak untuk itu. Bisakah kamu memberi aku kesempatan? Aku berjanji tidak akan mengecewakan kamu. Aku sungguh sungguh mencintai kamu." kata Allan sambil mencoba memegang bahu Anin yang bergetar karena ia tidak menyangka bakal menerima pernyataan semacam ini. Anin masih bengong.
" Oh jadi begitu? Kamu mau mencampakan aku setelah kamu menikahiku?" tanya There dengan amarah yang tinggi karena lagi lagi ia mendengar ada seorang laki laki yang dia puja sebagai suaminya malah menyatakan cinta pada sepupunya yang ia benci.
" Re, ini ..aku.. " Anin tergagap tidak tahu harus berkata apa, tapi ia cepat tersadar dari keterkejutannya dengan pernyataan Allan, kini ia harus mepertegas semuanya sebelum There semakin salah paham, karena There adalah istri sah Allan. Tapi reaksi Allan sungguh diluar dugaan, ia melindungi Anin dan menaruh Anin di belakang tubuhnya, sebelum Anin bisa menegaskan segalanya.
" Aku memang mencintai Anin dari dulu, dan kamu juga tahu tentang itu. Jadi mau kamu apa?" tantang Allan dengan tegas, ia sudah muak dengan There. Anin semakin kesal karena otomatis ia ditarik ke tengah permasalahan yang bukan kesalahannya.
" Aku mau menghancurkan wanita yang akan menghancurkan pernikahan aku." kata There dengan lantang, ia menatap Anin dengan penuh kebencian.
" Pernikahan ini sudah hancur dari awal, dan kamu yang membuatnya tambah hancur dengan tingkah laku kamu." bantah Allan dingin. Anin semakin tidak nyaman, ia tidak menyukai Allan dan ia juga tidak mau terus menerus berada di tengah tengah pertengkaran suami istri itu.
" Maaf, silahkan urus urusan rumah tangga kalian, aku akan pergi. Dan oya mungkin perlu dicatat, aku tidak menanggapi apa yang dikatakan mas Allan dan perlu digaris bawahi, saya menikah karena saya juga menyukai mas Valen. Jadi permisi, saya harus mencari suami saya dulu." kata Anin dengan tegas.
" Aninnn!!" panggil Allan dengan nada mengiba. Ini membuat There semakin panas.
" Kamu apa apaan sih yang!!! Aku ini istri kamu!!"
" Mulai hari ini, kamu bukan lagi istri aku. Kita bercerai!!" kata Allan yang membuat There tertegun, dan terdiam di tempatnya, bahkan ia tidak sadar kalau Allan sudah pergi entah kemana. There tertampar kenyataan bahwa Allan memilih meninggalkannya dan memilih sepupunya. Dan ia membenci kenyataan itu. Ini membuatnya semakin memupuk rasa dendam di dalam hatinya kepada Anindiya Bagaskara.
Anin bergegas balik ke lobby dimana ia tadi meninggalkan Valen yang ijin ke toilet, tujuan utamanya adalah menjenguk nenek, apa yang baru saja terjadi membuat ia malah melenceng dari tujuannya semula.
" Mas.." panggilnya kepada Valen yang duduk di lobby sambil mengutak atik ponselnya. Rupanya ia hendak menghubungi Anin, Valen pikir Anin ikut antri juga di toilet sehingga ia menunggu Anin di lobby.
" Loh, mas pikir kamu antri di toilet, kok lama?" tanya Valen.
" Oh aku tidak ke toilet, tadi.." ucapan Anin terpotong karena kedatangan Allan yang mengejarnya kembali, meninggalkan There.
" Anin tadi bersamaku, aku ingin menikahi Anin dan ia sudah setuju."kata Allan yang membuat rahang Valen mengeras dan tangannya mengepal dengan kecang, rasanya ponsel yang ada di tangannya bakalan hancur karena genggaman tangannya.
" Oh ya?" tanya Valen datar sambil melirik ke arah Anin yang menggelengkan kepalanya dengan mata yang menyorot tajam ke arah Allan.
" Mas Allan, cukup!! Anin tidak akan pernah menghianati pernikahan Anin dan mas Valen. Anin juga tidak pernah bilang kalau Anin mau sama mas Allan." bantah Anin dengan suara yang sengaja ia tekan, ia tidak mau menarik perhatian orang orang yang ada di lobby rumha sakit itu.
" Anin, mas tahu kalau kamu tidak saling cinta dengan Valendra. Setidaknya mas mencintai kamu. Dan bisa memberikan segalanya buat kamu. Berbeda dengan Valendra." Allan lupa, ia pernah mencurigai Valen yang mungkin saja ada di balik pembatalan kontrak Kusuma grup dengan pihak Weston. Ia terlanjur memenuhkan nafsunya yang selalu kalah dalam meraih hati Anindiya Bagaskara, pujaan hatinya.
Valendra hanya menatap Allan dengan dingin. Ia membenci setiap orang yang hendak memisahkan dirinya dan Anin,istrinya. Ia benci dengan kenyataan bahwa banyak sekali laki laki yag ingin memiliki istrinya.
" Aku tidak akan berpisah dengan mas Valen dan sepertinya jawabanku sudah cukup jelas kalau aku juga tidak menyukaimu." kata Anin dengan tegas, membuat Valen bahagia karena ketegasan istrinya.
" Anin, please! Aku bisa.."
" Rasanya kalau kamu tidak tuli pasti dengar kalau istriku tidak mau dengan kamu!! Jangan permalukan dirimu sendiri. Atau pelajaran kalau Kusuma kehilangan kontrak besarnya tidak membuat kamu belajar? "tegas Valen dengan nada dingin. Allan tersenyum mengejek, dalam hatinya berpikir tidak mungkin Valen akan bisa mengalahkannya.
" Eh emang apa yang bisa kamu lakukan? Mau bangkrutin keluargaku? Mana bisa? " ejek Allan dengan nada percaya diri. Kayaknya ini saatnya ia bisa memiliki Anin dalam genggamannya.
.
.
.
TBC
Gimana nih readers? Dibangkrutin apa ga ya enaknya? Jangan lupa like dan vote, serta komen yang banyak!! Happy reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Praised93
terima kasih👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2023-12-18
0
Ady GeNN
Hajar Valen,itu Allan emang singong..
2023-04-30
0
Gun Starly
mun bangkrut harun minta maaf.
2023-02-22
1