Tiba tiba tanpa ketukan dan pemberitahuan, ada seseorang yang kemudian masuk ke ruangan nenek
Arka, membuat nenek Arka kesal.
“Kamu itu apa tidak pernah di ajarkan sopan santun? Masuk ke ruangan nenek tanpa mengetuk
pintu.” Kata nenek dengan nada sarkas.
“ Aduh nek!! Biasanya nenek tidak pernah memperhitungkan hal itu. Apakah ini karena nenek mau
mengangkat Anin menjadi direktur pelaksana, menggantikan aku?” tanya
There dengan nada marah, ia mendengar kabar kalau ia bakal diturunkan jabatannya
digantikan oleh anak sialan itu.
Nenek tercekat, bagaimana cucunya ini tahu tentang rencananya? Tapi sebenarnya itu adil
dan sah saja, karena Anin lah yang berhasil mendapatkan tender kontrak
dengan Mahkota Horeka kan?
“ Kamu kan seharusnya sadar kalau itu wajar nenek lakukan
karena Anin lah yang mampu mendapatkan tender kontrak 1 miliar milik Mahkota
Horeka sedangkan kamu malah yang membuat suami kamu dan keluarganya kelimpungan
karena kehilangan kontrak dengan Weston grup!” kata nenek dengan kesal, dan ini
membuat There semakin geram dengan pengaturan yang dilakukan nenek, ia bakalan
malu dengan teman temannya kalau ia sampai kalah dengan Anin, orang yang sering
ia cemooh. There melakukan itu karena Anin lebih dari dirinya, bahkan ia sadar
kalau suaminya saja dulu sangat mengidolakan Anin.
“Nenek akan menyesal melakukan itu. Nenek sudah memasukan
ular berbisa ke dalam perusahaan ini. Memang selama ini ia juga ada di dalam struktural
perusahaaan, tapi jabatannya kan tidak terlalu startegis, sedangkan dengan memberikan Anin sebagai direktur pelaksana
akan membuat nenek tidak bisa mengontrol Anin lagi, apalagi kalau suaminya yang
bodoh dan miskin itu juga ikut ikutan pasti akan membuat nenek tidak lagi memiliki
kendali untuk melakukan segala sesuatu.” Hasut There dengan suara menggebu
gebu, ia ingin meyakinkan neneknya kalau apa yang dilakukan oleh neneknya itu
salah.
“Tapi sekarang pun kamu yang menjadi direktur pelaksana,
dan kamu pun belum bisa memberikan kontribusi apa apa.” Kata nenek dengan suara
kesal.
“ At least aku tidak pernah membantah keinginan nenek,
apapun itu kan? Beda dengan Anin dan suaminya yang miskin itu. Emang si Valen
tampan tapi kalau miskin ya buat apa?” kata There dengan nadanya yang sombong, tapi perkataannya sanggup membuat
nenek goyah. Ia pikir benar juga, nenek takut kalau Anin jadi direktur
pelaksana nenek akan kehilangan kedudukannya dan tergeser oleh kepintaran dan
kebaikan Anin, bukannya nenek tidak tahu kalau selama ini, Anin sanggup
menebarkan pesonanya dan membuat para bawahan banyak yang mendukung Anin
ketimbang keluarga Bagaskara yang lain. Jangan jangan malah bisa bikin Anin
kudeta dong!
“Lalu apa yang menjadi rencana kamu?” tanya nenek dengan
nada penasaran. There bertepuk tangan dalam hati, emang semudah ini membohongi
neneknya. Ia jelas tidak akan rela kalau jabatannya lebih rendah dari si Anin
anak sialan itu. There sangat iri dengan Anin yang selalu bisa menarik
perhatian kaum adam dibanding dengan dirinya, padahal ia merasa kalau ia lebih
cantik dan lebih segalanya dibandingkan dengan Anin.
“Gampang! Kita tidak usah memberitahukan kepada Anin!
Cukup nanti pas pelantikan ia dijadikan asisten aku saja, jadi asisten direktur
pelaksana. Gitu kan beres nek!” kata There sambil mengosok gosokan tangannya
tanda ia sangat bahagia.
“Hum, bisa dipertimbangkan.”
‘Jelas sangat bisa dipertimbangkan, ini akan menjadi win
win solution, nek! Dia tetap memegang proyek itu tapi kita tidak membiarkan
aksesnya terlalu besar untuk menangani semuanya.” Kata There dengan nada tegas,
karena tentu ada udang di balik batu, ia akan bisa menindas Anin dan ia juga
gak akan malu kalau jabatannya masih lebih tinggi dibandingkan oleh Anin.
“Oke, nenek setuju dengan kamu! Besok nenek akan
mengumumkan kalau Anin diangkat hanya sebagai asisten kamu saja, jadi kamu
masih bisa memiliki wewenang yang lebih tinggi, gitu kan?” tanya nenek dengan
santai.
“Tepat sekali, nek, aku lapar! Yuk kita cari makan di
resto ya! “ kata There sambil bermanja dengan neneknya itu.
“Baiklah! “ kata nenek tanpa membuang waktunya segera
mengikuti apa yang There mau.
***
Tiba di hari pesta perayaan kemenangan Bagaskara, Anin
yang sedari pagi terlihat sibuk mengatur sana sini, sudah mulai keleleahan.
Mereka emang memakai jasa EO, tapi seperti biasa Nenek dan There menyuruhnya
melakukan hal hal yang harusnya dilakukan oleh para pegawai EO. Bayangkan
pakaian yang di pakai Anin hanya pakaian kantor dengan blazer dan rok ketat
seperti professional muda, bukan seperti orang yang akan menghadiri pesta
perayaan. Valen yang tadi mengantar Anin hanya bisa berdecak kesal karena
keluarga istrinya sangat keterlaluan, tapi ia masih belum bisa banyak berbuat
apa apa. Valen pun sudah berganti dengan kemeja formal serta jas mahal yang
tampak keren dipakai olehnya, karena rencananya malam ini ia akan
memperkenalkan diri sebagai CEO Mahkota Horeka.
“Kamu sudah cek makanan dan kateringnya, Nin?” tanya
nenek mengecek list apa yang harus dilakukan.
“Sudah nek!” sahut Anin dengan segera.
“Kamu sudah pastikan kalau bu Susan dan CEO baru itu akan
datang kan?” tanya nenek dengan nada ketus, emang nenek itu gak pernah ada
manis manisnya kalau sama Anin, karena ia masih kesal, kalau dulunya kakek
sangat menyayangi Anin dan menurutnya Anin bodoh dengan menerima Valen sebagai
suaminya.
“Sudah nek! Kata bu Susan CEO Mahkota Horeka bakal
datang, tapi ya ittu tergantung mereka dan Anin gak bisa maksain. Yang penting
bu Susan sudah dalam perjalanan kemari, karena ia membicarakan pasal tambahan
untuk surat perjanjian kontrak itu, nek!”
“Apakah ada masalah?” tanya nenek lagi dengan perasaan
takut kalau kesempatan kontrak itu hilang.
“Kayaknya sih tidak, ini hanya lebih ke masalah teknis
saja sih nek!” kata Anin menenangkan neneknya.
Tak lama kemudian There datang dengan gaun mahalnya. Ia
masih belum putus asa untuk keinginannya menggaet CEO Mahkota Horeka yang baru,
yang katanya adalah anak dari tuan Willy
Weston. Jadi ia memakai gaun valentino dress yang mencapai ratusan juta rupiah,
emang karena ia menikah dnegan Allan Kusuma membuatnya memilik akses untuk mendapatkan
gaun langka berharga mahal macam seperti ini.
“Nenekk!”
“Wah cucu nenek datang dengan sangat cantik.”puji
nenek yang bangga dengan outfit yang
dipakai oleh There, terkesan mahal dan glamour.
“Eh kamu juga sudah datang, Nin!” sapa There dengan nada
sinis, sebenarnya ia tidak sedang ingin menyapa sepupunya ini. Ia hanya kagum
melihat cincin yang melingkar di jari lentik sepupunya ini.
Bagaimana bisa Anin memakai perhiasan mahal semacam itu.
Sebagai pencinta barang barang mewah, ia tahu bahwa cincin yang dikenakan oleh Anin
adalah cincin permata dengan harga mahal sekali, ia pernah ingin membelinya
tapi karena ia tidak memiliki dana yang cukup, jadi ia tidak bisa membelinya.
Dan Anin tidak akan bisa membelinya, karena gaji Anin
hanya gak seberapa.
“Kamu dapat darimana itu cincin?” tanya There dengan raut
kesal karena iri.
“Oh ini dikasih sama mas Valen, kemarin merayakan
kesuksesan aku mendapat tender dan juga merayakan berhasilnya dia mendapat
proyek besar.” kata Anin dengan bangga, menantu yang selalu dianggap sebelah
mata bisa menyenangkannya tadi malam, dengan mengingatnya saja ia jadi tersipu
malu.
“Apa? Tidak mungkin!” teriak There tidak terima. Itu
barang mahal, pasti Valen mencurinya!!!
.
.
.
TBC
hai readers, ini crazy up ke dua ya, doakan hari ini bisa bikin crazy up ketiga ... jangan lupa untuk terus dukung thor dengan like, favorit dan juga spam komen ya, biar thor semangat update cepat. Happy reading!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Praised93
terima kasih 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2023-12-18
0
Wirda Wati
👍👍👍👍👍
2023-05-13
0
Ady GeNN
Si There ini bagusny disumbat mulutnya oakai ap ya???
2023-04-30
0