Keesokan harinya, saat Anin berangkat ke kantor untuk
menemui nenek membicarakan masalah acara pesta perayaan Bagaskara grup, Valen
tidak ikut serta mengantar istrinya ke kantor. Valen memiliki rencana untuk
memberi kejutan kepada istrinya.
Sebuah cincin berlian yang termahal dipilih Valen untuk
menggantikan cincin pernikahan mereka yang dulu disediakan oleh kakek Arka. Ia
ingin melamar dan menikahi Anin dengan semestinya.
Tanpa menunggu lagi, Valen langsung memesan ojek online untuk
mengantarnya ke Mahkota Horeka terlebih dahulu, karena Revan dan bu Susan
memintanya menandatangani berkas dan setelah jam 10 siang, Valen langsung minta
diantar oleh Revan ke mall terdekat, dan menyuruh Revan untuk meninggalkannya
saja, kalau ia sudah selesai, ia akan menelepon Revan lagi, tapi Revan mendesak
untuk menunggu di parkiran mall saja, kalau Valen tidak ingin diantar.
Valen tidak lagi memaksa, ia langsung turun dan berjalan
menuju Blue Diamond, sebuah toko berlian dan perhiasan yang sangat terkenal di
Jakarta sebagai toko berlian berlisensi dan menyajikan perhiasan dengan
kualitas grade A yang sering menjadi langganan para borjuis dan selebritis.
“Mbak, saya mau lihat cincin pernikahan yang ini dong!”
kata Valen sambil menunjuk sebuah cincin dengan batu permata yang cukup besar.
Berwarna pink dengan permata kecil kecil diseputaran berlian besar itu.
Pramuniaga yang diajak berbicara oleh Valen, melihat ke arah pakaian yang dikenakan oleh Valen. Walau Valen tetap tampak tampan dan menarik dengan kemeja dan celana bahan khas pegawai kantoran biasa. tapi pramuniaga
itu memandang Valen sebelah mata karena cincin yang ditunjuk oleh Valen itu
seharga 7,2 miliar, dengan outfit Valen yang biasa biasa saja dianggapnya tidak
akan mampu untuk membayar berlian tersebut.
“Mas, yang itu mahal banget, mas nya pasti tidak akan
mampu membeli berlian itu. “ katanya sedikit acuh, karena pengalaman
membuktikan kalau orang yang seperti Valen gitu tidak memiliki uang, hanya
mencoba coba saja,. Adalagi yang lebih ditakuti oleh pramuniaga itu kalau
ternyata Valen adalah seorang pencuri gimana dong nasibnya?
“Mbak, saya ini kan pembeli. Tentu saja saya sudah
persiapan dananya dong!” kata Valen dengan kesal, ia sering sekali dianggap
tidak mampu, padahal sekarang dirinya sangat mampu untuk membeli cincin
tersebut.
“Mas, sudah deh! Jangan sampai saya memanggil sekuriti
buat mas karena dianggap sudah
mengacaukan toko ini ya,” kata pramuniaga itu kekeh, karena ia takut kalau
Valen ini ternyata adalah komplotan pencuri berlian dengan dalih ingin membelinya.
“Hei, ada apakah ini?” tanya manager karena mendengar
keributan pembeli dengan pegawainya.
“Ini loh pak, masnya ini ingin saya mengeluarkan berlian
yang mahal itu, katanya ia ingin membelinya. Tapi saya takut kalau masnya ini
ternyata komplotan pencuri yang sekarang lagi marak itu, berdalih ingin membeli
padahal ia sebenarnya ingin mencuri.” Kata pramuniaga itu dengan takut takut.
Manager toko menatap penampilan Valen yang biasa biasa
saja, menarik kesimpulan yang sama dengan pegawainya kalau Valen tidak akan sanggup membeli berlian itu, tapi
karena ia lebih berpendidikan maka cara menolaknya lebih halus, tapi Valen
tetep kukuh ingin membeli cincin yang menyita perhatiannya sejak dia masuk ke
dalam toko itu.
“ Maaf mas! Masih ada model model yang lain yang mungkin
bisa dilihat, selain cincin itu, karena memang yang itu harganya mahal sekitar
8 miliar rupiah.” Kata manager itu dengan sopan dan halus.
“Tapi saya ingin membeli yang itu,.” Kata Valen sambil
mengeluarkan kartu kredit yang diberikan Revan kepadanya.
“ Maaf pak! Kami tidak menerima kartu kredit.” Tolak
manager itu dengan sopan. Valen langsung mengeluarkan kartu debit yang berisi 20 miliar yang pernah
diberikan kepadanya dan meletakan itu di meja kasir.
“Kalau kartu debit juga tidak bisa?” tanya Valen dengan
nada ketus, ia tahu kesulitan yang ia hadapi adalah karena mereka menganggap
kalau Valen tidak akan mampu membayar.
“ Tapi mas, ini nilainya 8miliar loh! Apakah mas memiliki
uang sebanyak itu di kartu debitnya?” tanya pramuniaga itu dnegan nada
mencemooh.
“Emangnya harus pakai uang tunai supaya kalian percaya?”
tanya Valen menantang, ia bukannya sombong, tapi ia ingin memberi pelajaran
kepada pramuniaga yang menatapnya sebelah mata.
“ Emang masnya punya?” cemooh pramuniaga itu lagi. Manager
itu hanya berdiam melihat Valen dihina oleh pegawainya.
Valen yang sudah murka langsung menelepon Revan untuk
menyediakan uang tunai senilai 8 miliar untuk membeli cincin itu.
Tak butuh waktu lama bagi Revan untuk melakukan tugasnya,
karena tuan Willy sudah membebaskan akses Valen sehingga ia bisa mengambil uang
sebanyak yang ia mau.
“ Tuan muda, saya sudah membawa yang tuan muda minta.”
Kata Revan sambil menyerahkan koper berisi uang sebanyak 8 miliar rupiah. Tapi
pramniaga itu masih nyinyir juga.
“Wah jangan jangan uangnya palsu tuh, pak manager!” kata
pramuniaga yang tidak mengenali Revan sebagai tangan kanan tuan Willy pemilik
Weston grup.
“Panggil pemilik toko ini.” Kata Revan dengan nada berat,
membuat manager merasakan bahwa Revan ini pasti bukan orang biasa.
“Pemilik toko ini sedang ada di luar negeri, pak! Bapak
bisa langsung bertransaksi dengan saya saja.” Kata manager itu dengan nada
takut takut, sebenernya ia berbohong, karena owner toko itu sedang ada di sana.
Revan tidak menanggapi manager itu dan langsung menelepon seseorang, dan dalam
waktu semenit owner toko itu keluar dengan tergopoh gopoh.
“Tuan Revan, apa yang membawa tuan kemari? Apakah tuan
Willy memerlukan perhiasan?” tanya Owner Blue Diamond sambil menyeka
keringatnya karena ia terburu buru keluar dari kantornya saat dipanggil oleh
Revan, membuat manager dan pegawainya sontak berkeringat dingin, karena
ownernya begitu hormat dengan Revan, apalagi dengan tuan muda yang dihormati
oleh tuan Revan itu dong!
“Kamu bisa mendidik anak buah kamu atau tidak?” tanya
Revan dengan suara datar kepada sang owner, membuat owner itu kebingungan
karena ia tidak tahu apa apa, ia langsung menatap pegawainya minta penjelasan,
kemudian managernya langsung membisikan sesuatu menjelaskan tentang kondisi tadi.
“Kamu!! Saya pecat!! Dan juga kamu, manager bodoh, kamu
akan saya mutasikan karena kecerobohan kamu.” Kata sang owner langsung tanpa basa
basi, kepada manager dan pegawai yang sombong tadi.
“Tapi pak..”kata pegawai itu berusaha menawar.
“Tidak ada tapi, kamu keluar sekarang!!” kata owner itu
kepada pegawainya, sedangkan Valen dan Revan menatap drama itu dengan muka
datar.
“Tuan, biar saya saja yang melayani kalian. Tuan mau
cincin yang mana, biar saya akan kasih diskon sebagai pernyataan maaf saya.”
Kata sang owner dengan nada manis dan lembut kepada Valen.
“Saya ingin cincin yang ini, kamu tidak perlu memberi
harga diskon, saya sanggup membayar dengan harga penuh!” kata Valen dengan
tegas, ia tidak mau memberi Anin dengan cincin diskonan.
“Baik baik tuan! Saya akan segera membungkusnya buat
tuan!” katanya sambil memerintahkan pegawainya yang lain untuk membungkus
barang yang diminta oleh Valen dengan segera sambil terus membungkuk dan
meminta maaf kepada Revan dan Valen. Revan langsung membayarnya dengan uang
tunai yang dibawa oleh Revan, sedangkan Revan langsung mengawal Valen yang
segera pulang setelah membeli cincin yang ia inginkan. Banyak orang yang
melihat kejadian itu dan merekamnya dengan kamera ponselnya tapi tentu saja
pengawal dan Revan sudah mengantisipasi supaya rekaman itu tidak akan tayang,
karena Valen tetap ingin identitasnya aman.
Sampainya ke dalam mobil, Valen menerima telepon dari bu
Susan yang menanyakan kesediaan Valen untuk menghadiri pesta yang diadakan oleh
Bagaskara. Karena tadi si Anin menghubungi bu Susan dan memberikan undangan
kepada bu Susan dan juga CEO baru Mahkota Horeka untuk menghadiri pesta di
hotel Bagaskara,
Tentu saja Valen bersedia untuk datang, karena ia tahu
kalau sampai ia menolak, pasti lagi lagi istrinya yang akan kena masalah.
.
.
.
TBC
Hay readers,
Cerita ini bakal stabil update setiap hari jam 15.00, dan bakalan crazy up... so ditunggu like, fav dan komennya yaa, makasih!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 278 Episodes
Comments
Praised93
terima kasih 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
2023-12-18
0
Eric ardy Yahya
ini balasan buat kalian berdua . biar tau rasa kalau kalian hanya seorang manajer dan pramuniaga yang biasa-biasa saja
2023-06-06
0
Wirda Wati
makanya klu lihat orang jgn dr penampilan aja.
rasain...
2023-05-13
0