Ajeng segera menuju ke officenya membiarkan bos barunya melakukan interview untuk Gery. Dirinya cukup gelisah tidak sabar ingin segera mengetahui hasil interview. Kakinya melangkah mondar-mandir di dalam office tidak tenang.
“Kok lama banget sih? Interviewnya? Mr. Wiliam biasanya kalau ngasih interview cuma paling lama 15 menit. Ini udah setengah jam masak gak kelar-kelar?” tanya Ajeng dengan menatap layar handphone menunggu kabar dari Gery.
Biasanya setelah mendapat interview, Gery selalu menghubungi Ajeng untuk memberi tahu hasil interview. Tapi kali ini Gery tidak kunjung menghubunginya. Ajeng ingin sekali menelpon Gery. Tapi dirinya takut kalau interview masih beralangsung dan panggilannya hanya akan mengganggu jalannya interview.
Akhirnya Ajeng memutuskan untuk mengecek email dan memfollow up tugas-tugas yang harus diselesaikan hari ini.
“Ini kenapa sih si Gery dari tadi whatsappnya online tapi gak ngasih kabar ke aku? Ngeselin!” Semakin gemas melihat layar handphone.
Karena rasa penasaran, Ajeng memutuskan untuk menelpon Gery.
Tut…Tut…Tut…
“Hallo sayang…” Gery menyapa Ajeng terlebih dahulu.
“Ish! Interviewnya udah selesai kenapa gak kasih kabar ke aku sih? Aku kan penasaran mau tahu hasilnya juga...”
“Iya sorry sorry… Barusan baru kelar,” sambung Gery dengan nada suara yang ceria.
“Jadi gimana hasilnya? Miss Eva bilang apa?”
“Diterima lah… Miss Eva bilang akan memproses visa aku secepatnya.” Ajeng mendengar kata diterima menjadi lega.
“Huft... Akhirnya ya Ger, kamu bisa ke sini juga.”
“Iya iya… Bos cewe kamu itu juga nawarin posisi yang lebih tinggi dari yang aku lamar. Hahaa…!”
“Posisi apa, Ger?” tanya Ajeng penasaran.
“Manager Gust Relation Officer… Keren kan, Jeng…”
“Waa… Gak nyangka hlo yank kamu bisa dapet posisi itu. Congratulation ya yank… Gak sabar pingin kamu cepat ke sini…”
“Iya yank. Tunggu aku di sana ya… Eh, kayaknya ada email masuk dari COMO Resort Maldives. Aku cek dulu ya. Mungkin ini surat kontrak kerjanya udah turun,” ucap Gery.
“Iya yank. Paling kamu juga disuruh medical check up. Semoga proses selanjutnya lancar-lancar aja ya… Ya udah yank. Aku juga mau lanjut kerja. Nanti kita sambung lagi ya,” ucap Ajeng sebelum menutup telponnya.
Ajeng semakin giat bekerja hari itu. Dia tidak sabar menyambut kedatangan Gery untuk bekerja bersama.
_____
Kalender di meja kerjanya, dia lingkari hari demi hari. Ajeng juga sering mengecek status proses pengajuan visa kerja milik Gery ke HRD. Dia juga bersemangat melakukan semua kerjaan yang bos barunya berikan karena Eva sudah mau menerima Gery bekerja di COMO Resort Maldives. Meskipun kini Ajeng lebih sering lembur, tapi dia kerjakan dengan senang hati. Bahkan banyak tugas-tugas baru yang Ajeng terima dari bosnya itu.
“Ajeng, hari ini sudah 8 hari saya kerja di sini. Executive Chef minta saya untuk hadir meeting bersama para chef nanti malam di restaurant. Tapi badan saya udah capek sore ini. Can you replace me? (Bisa kamu gantikan saya?) Paling Chef cuma mau bilang ini, itu... dan ini yang gak saya tahu juga tentang menu makanan. Kamu gak ada acara kan? Kamu cuma datang… duduk… terus catat apa yang executive chef sampaikan. Than (kemudian)… tomorrow kamu kasih laporannya ke saya. Bisa?”
“…Em… Bisa miss…” mengangguk meskipun dirinya juga butuh istirahat.
“Great! Kalau gitu saya balik ke villa. Karena sore ini saya sudah selesai. Thanks Ajeng. Kamu bisa rapikan meja saya. See you tomorrow…” Melangkah keluar dari office dengan tas gantung.
“Hm… Sebenernya dia GM nya atau aku yang GM nya sih? Udah 4 meeting penting loh dia selalu nolak buat hadir… Pantatnya sakit lah… Perutnya mules lah… Sekarang capek… Hla apa kabar dengan diriku yang udah 3 minggu belom dapet libur? Untung aja kamu berbaik hati mau rekrut Gery kerja di sini. Kalau enggak… Hm… Jangan harap aku bersikap manis,” ucap Ajeng dengan pelan setelah Eva keluar dari officenya. Tapi tiba-tiba…
“Ajeng…”
“Eh ya miss…?” jantung Ajeng berdegup kencang karena Eva kembali lagi masuk ke office.
“Tiga hari lagi kamu boleh ambil libur. See you darling…” jawab Eva yang berlanjut pergi dari office.
Damn it! Sial sial SiaaaLLL…! Pasti tadi miss Eva dengar ucapanku… Mampus lah aku kalau sampai dia marah, batin Ajeng meremas-remas rambutnya.
Malam itu Ajeng tidak tenang memikirkan kejadian di office. Dia sangat takut kalau ucapannya tadi sore itu bisa menimbulkan masalah pada karirnya di tempat dia bekerja saat ini. Saat Ajeng menghadiri meeting bersama para chef dan executive chef, dirinya tidak banyak bicara. Hanya mencatat dan mencatat apa yang dia tangkap.
_____
Hari demi hari berlalu. Sikap Eva ke Ajeng mulai berubah. Bosnya itu tidak ramah lagi dengannya. Tapi urusan kerjaan Eva tetap seperti biasa. Dia bahkan semakin banyak melimpahkan kerjaannya kepada Ajeng. Karena rasa bersalah tempo hari yang belum kunjung reda, Ajeng mengiyakan semua perintah Eva tanpa menolak.
“Good morning Ajeng… How are you?” sapa Eva di pagi hari saat di office Ajeng.
“Good morning miss Eva. How are you? I’m good,” balas Ajeng sedikit terkejut dengan kedatangan Eva di officenya. Dia berdiri dari kursi kerjanya untuk menghargai kedatangan Eva.
“Gimana libur kemarin?” tanya Eva dengan senyumannya.
“Yeah… Good. Hanya tidur di kamar, miss,” jawab Ajeng membalas dengan senyuman juga. Ajeng merasa sedikit lega karena bosnya itu mau berbasa-basi menanyai kabar.
“Kehidupan di Maldives memang begini. Tinggal di pulau…, disekelilingi lautan…, gak ada mall dan waktu habis buat kerja. Kecuali punya boy friend di sini. Baru ada hiburan…” celetuk Eva membuat Ajeng tersenyum mengangguk. Mengiyakan ucapan Eva. Karena memang pada kenyataannya seperti itu. “By the way cowo yang bernama Gery itu akan datang ke sini 5 hari lagi. Semalam HR sudah pesan tiket dan cc to my email.”
“Yes miss… Gery sudah cerita ke saya,” sambung Ajeng dengan raut bahagianya. Ingin segera menyambut kedatangan Gery.
“Hm… You looks so happy, Ajeng…” goda Eva. “Apa Gery juga udah kasih tahu kamu kalau saya kasih dia Manager position?”
“Sudah, miss. Gery sudah cerita itu dari awal. Dia bilang setelah sampai sini mau bilang makasih secara langsung ke miss Eva,” jawab Ajeng.
“Wauw… He is a good boy. I hope he will bring something from Indonesia (Aku harap dia akan membawa sesuatu dari Indonesia). Kayak indomie yang katanya anak Indo di sini harganya quite expensive (cukup mahal) kalau mau dikomper dengan harga di Indo…”
“Hahaa… Yeah… that’s true, miss…”
“Alright… Kamu bisa lanjut kerja lagi, Ajeng. Saya tadi ke sini cuma mau kasih tahu kamu soal tiket Gery yang udah dibeli HR. Happy working…!”
“Happy working, miss! Thank you…” balas Ajeng.
Dia merasa sangat senang pagi ini. Ajeng semakin lega karena suasana hati bosnya itu kembali baik lagi kepadanya. Ditambah lagi kedatangan Gery sudah dekat. Hari-harinya kembali baik lagi seperti semula.
“Akhirnya... 5 hari lagi Gery akan datang…” bisik Ajeng dengan memandangi kalender yang dia beri tanda lingkaran.
*****
Bersambung…
*****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Emi Wash
jangan senang dulu jeng....
2024-06-07
0
dementor
sigery,umang2 peliharaan Spongebob ya???
2023-06-20
3
Katherina Ajawaila
thour jgn SMP zg erry du grab juga sm Eva.
2022-04-11
0